[ FF EXO ] You Into My Life (ANGEL) |EXO COUPLE
Fanfiction
Title :
You Into My Life ( Angel )
Author :
@Kyo Mi Na
Main Cast :
-
Park
Chanyeol
-
Byun
Baekhyun
-
Oh
Sehun
-
Xi
Luhan
-
Kim
Jong In ( Kai )
-
Do
Kyungsoo
-
Kris
( Park Yi Fan )
-
Lee
Donghae ( maaf yang di dalam cerita ini saya nistakan)
Type :
Chapter
Genre :
Yaoi, romance (?) , Friendship
Mohon
maaf jika ada kesamaan cerita yang bisa saya pastikan itu hanya kebetulan
semata, karena FF ini murni dari hasil pemikiran Saya sendiri.
Warning !!
semua Couple EXO itu milik EXO dan Semua member EXO itu milik SM Ent, kecuali
Baekyeol itu mutlak milik saya# wush…., di lempar EXOTIC…, di bakar baekyeol
shipper. Hehe mian becanda mereka milik kita bersama, ote…,
@KyoMiNa Note : ini FF Yaoi pertama aku, jadi maaf kalau feelnya
gak dapat…., ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ…. Untuk selanjutnya biar readersdeul
sendiri yang rangkai kata-katanya soalnya KyoMiNa aka Aoi gak pinter buat
kata-kata sambutan, jadi mohon maaf. Ya
udah… langsung aja lagian author juga gak mau banyak babibu lagi kayak a pink,
so..!
The story begin….
You Into My Life ( Angel )
===รจ ==รจ ==รจ ==รจ ==รจ ==รจ ==รจ
Semua mata langsung tertuju
kepada tiga namja yang berjalan di koridor sekolah dengan santai layaknya
seorang superstar yang di puja puja oleh fansnya. Dengan santainya seorang
diantara ketiga namja tadi melambaikan tangannya kepada setiap yeoja yeoja yang
ia temui dikoridor sambil melempar senyum yang dibuat semanis mungkin, tentu saja
yeoja yaoja itu akan histeris melihat namja-namja populer itu. Sementara namja
yang satunya lagi hanya mengedipkan matanya dengan smirk khas yang menempel
dibibirnya alhasil semua yeoja-yeoja yang mendapat ekspresi itu langsung luluh
seketika. Sementara namja tinggi yang berada di antara kedua namja tadi hanya
terdiam dengan angkuhnya berjalan tanpa menoleh atau memberikan service kepada
yeoja-yeoja yang ia temui di koridor. Tapi karena sifat dinginnya itulah yang
menbuat yeoja-yeoja tergila-gila padanya.
Mereka merebahkan tubuh mereka di
bangku ketika mereka tiba di kelas, satu diantaranya memilih duduk di meja.
“ah! Dasar yeoja!” umpat salah
satu diantara mereka yang duduk di meja namja yang bernama lengkap Oh Sehun,
namja yang tadi melambaikan tangannya sambil tersenyum.
“memang kenapa? Aku suka” timpal
namja berkulit Tan yang bernama Kai, namja yang tadi mengedipkan mata dengan smirk khasnya.
“ itu bukan salah mereka, salah
kita kenapa kita begitu keren.” Tambah namja jakung yang bernama Park Chanyeol.
Mereka lalu tertawa bersama.
“kau benar, hanya saja jeritan
mereka begitu mengganggu telingaku.” Ujar sehun di tengah tawanya.
“ne, kau benar, bahkan pembantuku
sampai mengeluh karena setiap pagi ia harus membersihkan kado-kado yang mereka
tinggalkan di depan pagar rumahku, huh menyusahkan sekali.” Balas chanyeol.
Kemudian terdengar lagi tawa
mereka.
Oh sehun, Park Chanyeol dan Kim
jong in atau Kai, mereka bertiga adalah namja-namja populer di sekolah Menengah
Exo Planet. Mereka terbentuk dalam satu club Dance yang diberi nama Exotic.
Chanyeol adalah anak dari pemilik sekolah tersebut jadi wajar saja jika
sifatnya begitu angkuh, tapi sebenarnya ia hanya akan menunjukkan sifat
angkuhnya dihadapan para fansnya karena sosok chanyeol sebenarnya adalah
pribadi yang sangat hangat dan juga baik, dia juga suka menolong dan tidak
sombong tentunya. Karena jika memang sifat buruk itu ada padanya maka mana
mungkin ia akan bersahabat dengan Sehun dan Kai yang notabennya adalah anak
dari seorang karyawan swasta biasa. Persahabatan mereka terbilang cukup lama
karena mereka pertama kali bertemu dan dekat sejak SMP kelas satu hingga
sekarang. Mereka sama-sama gila dan sama-sama narsis.
~*you
into my life*~
Bel listrik berdentang begitu
nyaringnya membuat Kim Songsaengnim terpaksa menghentikan aktifitas
mengajarnya. “itu yang kalian tunggu bukan?” tanyanya sambil memasukkan
beberapa buku kedalam tas hitamya. Semua siswa tertawa mendengar ucapan Kim
songsaengnim.”baiklah kita lanjutkan minggu depan.” Tambahnya lagi sambil
tersenyum hangat dan berlalu pergi meninggalkan kelas pagi itu.
Kai melempar pulpen yang
dipegannya kearah Sehun yang sedang memasukkan bukunya kedalam tas. “aduh!”
ringisnya ketika benda itu tepat mengenai kepalanya. Ia menoleh dan memandang
kesal kearah kai.
“kau selalu saja seserius ini
kalau Kim songsaengnim yang mengajar.” Tanya Kai disertai senyum yang jika
didengar dari caranya mengucapkan kalimat itu sepertinya ia sedang meledek
Sehun yang memang selalu serius begitu berhadapan dengan mata pelajaran
faporitnya itu.
Sehun tidak membalas perkataan
temannya itu melainkan memutar kedua bola matanya dan kembali keaktifitasnya
memasukkan buku fisika itu kedalam tas.
Sementara Chanyeol, hah! Jangan
Tanya, dari tadi ia hanya tertidur di bangkunya dengan kepala ia baringkan di
atas meja sambil kedua tangannya ia biarkan begitu saja. Untung saja Kim
songsaengnim itu guru yang baik hati dan penuh pengertian jika seandainya ia
seperti Cho songsaengnim maka mungkin chanyeol sudah berada diluar kelas sambil
menjewer kupingnya sendiri.
“HOY! ADA SISWA BARU, ADA SISWA
BARU DIKELAS SEBELAH!!!” teriak Suho yang tiba-tiba menyerbu masuk kekelas
dengan gayanya yang berlebihan itu lalu kembali keluar dengan masih melambaikan
tangannya kepada semua teman-teman kelas yang bodohnya mau saja mengikuti si
ketua kelas yang super berlebihan itu untuk melihat murid baru tersebut.
“hah! Berlebihan sekali sih ketua
kelas itu!!” hardik chanyeol yang terbangun gara-gara teriakan Suho barusan.
Sehun dan Kai hanya tertawa kecil
melihat temannya mengomel sendiri.
“mau kekantin?” Tanya Kai pada
Sehun
Sehun hanya mengangguk dan
kembali menatap Chanyeol yang sudah seratus persen sadar. “hah, terserah kalian
sajalah.” Jawab chanyeol.
Mereka kemudia berdiri dan
langsung bergegas keluar kelas berjalan santai menuju kantin. Tapi, ketika tiba
di depan kelas sebelah mereka berhenti karena kelas itu terlihat begitu ramai
hingga menutupi jalan, keramaian itu seperti pelanggan toko yang sedang berebut
masuk kedalam toko yang mengadakan diskon besar-besaran. Ketiga namja itu
menghelah nafas jengah terlebih ketika mereka melihat sang ketua kelas yang
sedang mondar mandir mencari celah di antara keruman namja-namja lain. Mereka
berjalan menghampiri kerumunan itu sesekali mereka mendengar beberapa namja
bergumam, “wah, cantiknya,”. “kulitnya berserih sekali” dan sebagainya.
“minggir!!” bentak Chanyeol.
Dan berhasil beberapa namja-namja
itu langsung memberi ruang bagi ketiga namja keren itu bahkan sampai ada yang
menjauh pergi karena takut berurusan dengan mereka. Kai memberi isyarat dengan
mengibas ngibaskan tangannya menyuruh mereka semua yang menjadi penghalang
pergi dari sana.
Sementara Sehun menaburkan
pandangannya keseisi kelas dari balik kaca jendela lalu pandangan itu terhenti
pada sosok yang menarik perhatiannya. Seorang namja imut yang sedang tersenyum
sambil pandangannya terfokus pada seseorang yang berdiri didepan kelas. Namja
itu begitu manis dan….”cantik” gumamnya yang tanpa ia sadari sendiri.
“siapa yang cantik?” Tanya kai
yang menyadari satu kata itu. Kemudian ikut mengedarkan pandangan kedalam kelas
dan akhirnya pandangan itu tertuju pada sosok namja imut dengan mata bulatnya
yang indah. Menyadari sesuatu Kai langsung mengerutkan keningnya dan menatap
temannya yang masih memandang lekat kedalam kelas dari balik kaca jendela.
“Ya!itu my baby kyungsoo!” ujar
Kai kemudian menjitak kepala Sehun.
Sehun mengusap pelan kepalanya
dan membalas perbuatan Kai dengan melakukan hal yang sama.
“ck, arraso, bukan dia yang ku
maksud” ujarnya
Sementara Chanyeol yang melihat
tingkah konyol temannya itu hanya mengerutkan kening.
“annyeonghasimnika, joeneun Byun
baekhyun imnida! Salam kenal” suara lembut itu
membuat namja jakung yang berdiri di luar kelas 11A beralih memandang
sipemilik suara.
Chanyeol terdiam, tertegun
menatap namja imut yang tengah berdiri di depan kelas, matanya bahkan tidak
berkedip sedikitpun. Ia memegangi dada sebelah kirinya, merasakan sesuatu
bergetar disana. perasaan apakah?.
“Byun baekhyun hakseng, silahkan
duduk disebalah Do Kyungsoo.” Park songsaengnim menunjuk namja yang bernama Do
Kyungsoo itu. Sang pemilik namapun langsung melambaikan tangannya. Dengan
santainya Baekhyun berjalan menghampiri namja manis bermata bulat itu, ia
sempat menoleh kearah Chanyeol yang memandangnya dari luar sambil melemparkan
senyum manisnya sebelum akhirnya ia duduk dibangkunya.
Chanyeol masih terdiam dengan
keterpakuannya, masih ia pegangi dada yang semakin bergetar hebat itu ketika
namja manis itu melontarkan senyum kepadanya.
“Tuhan!! Malaikatmukah?
Malaikatmukah yang tersenyum padaku itu?!” bisiknya dalam hati.
Saat
ini aku merasa seperti terlahir kembali
Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa
Aku menutup mataku lagi
Dan aku memimpikanmu berdiri di depanku
Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa
Aku menutup mataku lagi
Dan aku memimpikanmu berdiri di depanku
dengan
putus asa dan berdoa
Sekali saja, aku ingin berjalan berdampingan denganmu
Sekali saja, aku ingin berjalan berdampingan denganmu
(Angel_ Exo)
Puk~
Chanyeol
tersadar dari lamunanya ketika sebuah tangan mendarat di bahunya, ia menoleh
dan mendapati namja cadal tapi tampan itu tengah memandangnya dengan wajah
datar.
“siapa
yang kau maksud tadi, sehun.” Tanya kai penasaran
Sehun
berbalik dengan wajah malasnya. “siapapun dia, yang jelas itu bukan si
kyungsoomu.” Tandasnya
Lalu
bersama chanyeol ia melangkah meninggalkan tempat itu.
-
-
-
DIKANTIN
“eh, ngomong-ngomong,aku
sudah menemukan gerakan baru.” Ucap Kai memulai percakapan ketika mereka tengah
menyantap makanan di kantin.
“baguslah,
jadi kapan bisa latihan?” sahut Sehun santai
“
kalau bisa sih secepatnya, PenSi kan tinggal dua minggu lagi. Bagaimana kalau
sepulang sekolah?” Balas Kai
Sehun
melirik kearah Chanyeol yang kini tengah meneguk minuman kalengnya.
“kalau
untuk hari ini kalian berdua saja yang latihan, karena sepulang sekolah aku
harus menjenguk nenekku.” Tutur chanyeol kemudian.
“oh,
iya, bagaimana kondisi nenekmu?” Tanya sehun
“
dia sudah membaik, dokter bilang dia sudah bisa pulang kerumah besok,”
Sehun
dan Kai hanya mengangguk paham.
~*you
into my life*~
Seorang
namja imut tengah berjalan pelan sambil sesekali melantungkan lagu, suaranya
terdengar begitu merdu dan lembut, sebuah senyum juga menggantung disana. kini
ia berbelok memasuki gang sempit, jalan yang biasanya ia lalui jika sang ayah
tidak menjemputnya, hanya saja bedanya sekarang sudah menunjukkan pukul 19.17
dan keadaan gang itu terlihat sedikit gelap dan menyeramkan. Langkahnya
terhenti ketika mata indahnya menagkap dua namja berbadan besar tengah berjalan
gontai mendekatinya.
“hai,
lihat ada namja manis disana” tunjuk seorang diantara mereka, namja yang
satunya lagi hanya tertawa kemudian mereka berjalan cepat menghampiri namja
manis tersebut.
Namja
imut itu menyadarinya, tapi sebelum ia berhasil keluar dari gang sempit itu dua
namja berbadan besar itu sudah menangkapnya terlebih dulu, menghempaskan tubuh
kecilnya ditembok bangunan yang berdiri kokoh.
“ah!
Lepaskan aku!!” teriaknya sambil terisak
Dua
namja berwajah garang itu malah tertawa bengis. “kenapa terburu-buru, kitakan
belum bersenang-senag hahahaha!!” ujar salah satu diantara mereka. Namja imut
itu menjauhkan wajahnya ketika mencium bau minuman keras dari mulut namja
tersebut.
“kumohon,
jangan sakiti aku….” Isaknya
“memang
siapa yang akan menyakitimu, malah kami akan membuatmu ketagihan sayang.” Namja
garang itu mulai membuka paksa kancing seragam sekolah namja imut itu,
sementara ia hanya menangis karena tidak mampu meronta karena tubuhnya terkunci
oleh tubuh besar namja garang itu.
Buk!
Namja
garang itu terkejut ketika mendapati temannya terjatuh persis dibawah kakinya
dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia menoleh membuat namja imut itu luruh
ketanah dengan posisi terduduk sambil memegangi dadanya yang sesak. Di balik
matanya yang basah ia dapat melihat sosok namja yang juga mengenakan seragam
yang sama dengannya tengah menghajar namja berbadan besar itu, lalu dengan
hanya satu tendangan yang ia daratkan
dikepala namja garang tersebut dan hasilnya namja itu terjatuh dan langsung
menghantam tanah. Entah sejak kapan namja yang dihajar pertama itu sadar dan
langsung membawa kabur temannya.
Namja
sang pahlawan itu yang ternyata adalah sehun langsung menghampiri namja imut
yang masih menangis dalam duduknya. Sehun menyerahkan jacket baseball yang di kenakannya tadi kepada
namja imut tersebut. Namja imut itu menengadah dan melihat wajah sehun yang
sedang tersenyum memandangnya.
“kau….,
??” lirihnya
“aku
Oh Sehun, kamu?”
“Lu-Luhan”
kemudian namja yang kini diketahui bernama Luhan itu meraih jacket yang
diberikan sehun. Sehun membantunya berdiri.
“bukannya,
sekolah sudah selesai tiga jam lalu, tapi kenapa kamu baru pulang?” Tanya sehun
setelah memperhatikan namja imut itu yang ternyata adalah namja imut yang
dilihatnya tadi di kelas sebelah yang ramai karena kedatangan murid baru itu.
“sebenarnya,
aku telat pulang karena latihan dulu bersama temanku disekolah, sampai
aku…..lupa waktu….dan akhirnya…..” ia kemudian mengangkat bahu diakhir
kalimatnya.
Melihat
itu sehun hanya tersenyum simpul tentu saja Luhan tidak melihatnya karena
sekarang ia tengah memasang zipper jacketnya.
“
lalu, apa tidak ada yang menjemputmu?” Tanya sehun lagi sambil menggaruk
tengkuknya yang tidak gatal.
Luhan
menggeleng,”ayah yang biasa menjemputku sedang dinas keluar kota, mobilpun
hanya satu dan itupun ikut dibawah ayah,” tuturnya,
Sehun
mengangguk. “ ya sudah, aku antar pulang yah, ibumu pasti sudah khawatir?” ajak
sehun yang langsung mendapat anggukan dari Luhan.
-
-
-
Sepanjang
perjalanan pulang baik Sehun maupun Luhan tidak ada satupun yang berani membuka
suara, mereka lebih memilih diam satu sama lain bahkan ketika mereka telah tiba
didepan sebuah rumah minimalis yang terlihat bersahaja itu.
“kita
sudah sampai” ucap Luhan akhirnya
Sehun
hanya terdiam,
“go-gomawo,
sehun-shi”
Sehun
tertawa ketika mendengar luhan memanggilnya dengan seformal itu,
“ke-kenapa?”
Tanya luhan bingung,
“kau
tidak perlu memanggilku dengan seformal itu, bukankah kita seangkatan” jawab
sehun santai
Luhan
hanya mengangguk.
“mm
kau bilang ayahmu sedang keluar kotakan?” Tanya sehun
“n-ne”
jawab luhan sambil mengangguk pelan
“mengingat
kejadian tadi,bagaimana kalau besok aku menjemputmu?”
Luhan
membulatkan matanya, sementara sehun merogoh saku celana dan mengeluarkan telefon
genggamnya lalu menyerahkannya kepada Luhan.” Boleh aku meminta nomormu?”.
Luhan
lagi-lagi tidak menjawab, tapi tangannya meraih benda mungil itu kemudian
memasukkan beberapa dijit nomor, setelah itu menyerahkannya kembali kepada sang
pemilik.
“baiklah,
sampai jumpa besok Luhannie~” ujarnya kemudian mengusap pelan puncak kepala
Luhan sebelum ia berlalu pergi dari tempat itu.
Luhan
masih terdiam ditempatnya sambil tangan ia tangkupkan didada. Jujur ia sangat
gugup ketika mengetahui namja yang menolongnya ternyata adalah seorang Oh Sehun
yang populer disekolanya itu. Sebenarnya ia juga sangat mengaguminya, ayolah
seisi sekolah juga tau kalau sehun itu adalah anak yang paling berprestasi
disekolah. Bayangkan dari kelas satu sampai sekarang tidak ada yang bisa
menggantikan posisinya sebagai pemegang peringkat pertama disekolah,
prestasinya bukan hanya tentang ilmu pengetahuan tapi juga dibidang seni dan
bidang olahraga, anehnya dia lebih memilih sekelas dengan teman-temannya yang
IQnya dibawah rata-rata di banding sekelas dengan siswa-siswa pilihan di
sekolahnya. Tapi, justru itulah yang disukai Luhan dari seorang Oh Sehun.
~*you
into my life*~
“Ya!
Kenapa kau lama sekali, aku sudah kering disini! Memangnya kau beli minuman
dimana, hah! Di arab?”. Bentak Kai ketika sehun telah tiba di studio. Sehun hanya tertawa mendapat
omelan dari teman sejawatnya itu.
“maaf,
maaf, tadi aku menolong seorang malaikat.” Ujar sehun sambil menyerahkan
sekaleng minuman dingin kepada Kai
Kai
mengangkat alisnya. “nugu?”, seraya
meraih minuman kaleng tersebut.
Sehun
tersenyum.”lihat saja besok”
Kai
meneguk minuman kalengnya, kemudian memandang aneh kepada sehun yang saat ini
sedang tersenyum sambil memandang langit-langit. Ia sudah lama mengenal namja
itu, sangat mengenalnya dari awal mereka bertemu hingga sekarang ini sehun sama
sekali belum pernah menunjukkan ekspresi yang begitu, eum sulit untuk dia baca.
Senyumannya itu, bukanlah sebuah senyuman yang mengandung unsur sindiran atau
ejekan, melainkan guratan senyum manis yang cukup menenangkan.
Sehun
merasa bulu kuduknya merinding ketika ia menyadari tatapan Kai yang terbilang
cukup dalam.
“waeyo?”
Kai
memperlihatkan devil smirknya. “kau jatuh cinta, ya?” terkah Kai dan itu
semakin jelas ketika sehun hanya tersenyum menanggapinya.”sepertinya”, sahut
sehun lalu merebahkan dirinya di sofa panjang yang sengaja diletakkan di sudut
ruangan.
Aku, yang telah jatuh cinta padamu dan tidak ada tempat untuk
orang lain
Sayap ku patah
Walaupun aku kehilangan hidupku yang abadi
Kamu adalah alasanku bahagia
Kamu cinta abadiku selamanya
Sayap ku patah
Walaupun aku kehilangan hidupku yang abadi
Kamu adalah alasanku bahagia
Kamu cinta abadiku selamanya
(Angel_ Exo)
~*you
into my life*~
Sehun
menghentikan motornya didepan rumah Luhan, sambil tersenyum ia meraih ponselnya
mencari Contac name Luhan kemudian menekan tombol panggil.
“yeobeoseo?” terdengar suara Luhan dari
sambunga telefon
“aku
sudah didepan rumahmu”
“benarkah?!”
terdengar suara teriakan luhan, sehun bisa melihat jelas tirai kamar Luhan
terbuka dan muncullah sosok namja imut dari balik tirai itu. Sehun melambai
kearahnya dan dibalas lambaian tangan dari Luhan.
“baiklah
aku akan segera turun.” Ucapnya kemudian
“ne,
jangan lama ya”
“ne”.
kata terakhir yang keluar dari mulut Luhan mengakhiri sambungan telefon itu.
Berselang
lima belas menit kemudian Luhan keluar dengan seragam sekolahnya ditemani
seorang yeoja separuh baya, yang berjalan perlahan menghampiri Sehun.
“annyeong
haseyo, omoni” sapa sehun ramah ketika yeoja paruh baya itu kini berada di
depannya,
Ibu
Luhan hanya tersenyum, kemudian menoleh kea rah anaknya. “ apa namja tampan ini
yang menolongmu semalam?” tanyanya kepada Luhan dan mendapatkan anggukan dari
anaknya.
“kamshahamnida,
kau telah menolong anakku, bahkan sampai menjemputnya segala,” tuturnya lembut,
“aku
hanya kebetulan lewat dan tidak sengaja melihatnya, eum…aku tidak mungkin
membiarkannya…” sehun menggaruk tengkuknya sementara rona merah sudah terlihat
diraut wajah Luhan.
“eomma,
aku berangkat dulu ya.” Ujarnya lalu naik keatas motor besar Sehun, ia melambai
sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan tempat itu.
-
-
-
-
DISEKOLAH
“sehun mana?” Tanya Chanyeol ketika hanya
mendapati Kai yang tengah duduk dengan kaki ia tumpukkan di meja.
Kai
mengangkat kedua bahunya. “menjemput malaikatnya, mungkin?” jawab sekenanya
Chanyeol
mengerutkan keningnya, kai menunjuk keluar jendela dan chanyeolpun menoleh
kearah yang ditunjuk oleh Kai. Ternyata disana ada Sehun yang tengah berjalan
bersama dengan seorang namja imut, sehun sempat melirik kedua temannya itu
sambil melemparkan senyum simpul.
Chanyeol
menoleh kearah kai dengan mata melotot dan jari teluncuk masih terus mengarah
kearah jendela padahal sehun dan Luhan sudah berlalu dari sana. Kai hanya
tersenyum ketika mendapati ekspresi temannya itu.
-
-
Sehun
mengantar Luhan sampai didepan pintu kelas 11A. “masuklah” perintahnya.
Luhanpun segera masuk, dan ketika namja imut itu telah sampai dibangkunya
barulah Sehun kembali kekelasnya. Dan sepeninggal sehun bangku Luhan langsung
ramai karena kerumunan teman sekelasnya yang menyerbunya dengan
pertanyaan-pertanyaan yang intinya sama. “apa hubungan antara Luhan dengan
Sehun, anggota dari Club Exotic yang populer itu.”. layaknya Kyungsoo dulu
ketika teman-teman kelasnya tahu bahwa ia menjalin hubungan dengan Kai si Dance
Machine itu.
Sementara
baekhyun yang tidak tau apa-apa hanya terdiam menatap kerumunan itu.”memangnya
siapa namja tadi?” Tanya baekhyun kepada kyungsoo
“dia
itu adalah salah satu namja populer disekolah ini, namanya Oh sehun” terang
kyungsoo seadanya, sementara baekhyun hanya mengangguk.
-
-
-
-
Sehun
berjalan santai menuju bangkunya ketika ia tiba dikelas, dengan tatapan tak
biasa chanyeol terus memperhatikan sehun hingga tiba dibangkunya.
“waeyo?” sehun menoleh kebelakang kearah
chanyeol karena mulai risih ditatap seperti itu.
Chanyeol
tersenyum. “kau memang keren sehun, dilihat dari manapun kau tetap terlihat
keren.” Jawab Chanyeol yang entah apa maksudnya, sementara Sehun hanya
mengangkat sebelah alisnya mendengar penuturan temannya itu.
“pantas
jika kau selalu selangkah lebih dulu dibanding kami,” sambungnya lagi.
Kai
mengerutkan keningnya. “kami? Ya! yang jauh tertinggal itu kau” protes Kai
kepada chanyeol yang membawa-bawa dirinya. Jelaslah dia tidak terima bukankah
dia yang paling handal soal masalah merebut hati seseorang.
Chanyeol
memanyunkan bibirnya.”ne, arasso, arasso”
Sehun
tertawa, “ makanya, berkembanglah kalau tidak ingin di dahului”
Kai
hanya mengagguk membenarkan ucapan sehun
“hey,
bukannya kamu yang memang selalu didepan?” balas chanyeol kepada sehun
“ayolah,
seluruh dunia juga tahu siapa tokoh utamanya..”
Chanyeol
tertawa. “ya kau benar, mulai sekarang aku tidak akan kalah darimu.”
Sehun
mengangguk,” arasso, arasso”
“cho
songsaengnim datang!!” seru si ketua kelas sambil berlari masuk kedalam kelas
membuat percakapan sehun dan chanyeol terhenti.
Cho
songsaengnim masuk kedalam kelas sambil menunjukkan senyum devilnya yang
mematikan itu.
-
-
Chanyeol
berusaha menahan rasa kantuknya ketika cho songsaengnim tengah menerangkan
didepan kelas, padahal kalau jam-jam segini ia pasti sudah terlarut kedalam
mimpinya. Chanyeol menoleh kearah kanan ketika ia menguap dan setelah itu ia
tidak mengembalikan posisi kepalanya lagi ketika melihat beberapa siswa dari
kelas 11A tengah berolahraga dihalaman sekolah. Pandangannya terfokus pada satu
objek imut nan manis yang tengah melakukan pemanasan dengan memutar kepalanya
kekiri dan kekanan, melakukan peregangan tangan, perut dan kaki. Chanyeol
tersenyum tipis ketika namja imut yang ternyata adalah si anak baru itu tengah
tertawa kegelian ketika digelitik oleh salah seorang temannya.
“Oh
sehun! Tolong kerjakan soal ini!” suara Cho songsaengnim membuyarkan pikiran
chanyeol yang refleks langsung mengalihkan perhatiannya pada whiteboard yang penuh dengan soal dan
rumus matematika sampai ketika namja didepannya berdiri dan menghalangi
pandangannya. Sehun berjalan dengan santainya menghampiri whiteboard dan meraih Boardmarker
dari tangan Cho songsaengnim dan mulai berkutat dengan soal-soal itu.
Kurang
dari sepuluh menit, sehun telah selesai menyelesaikan tiga soal sekaligus, ia
kemudian menyerahkan boardmarker
kembali pada cho songsaengnim, sementara namja yang dicap sebagai guru tergalak
itu hanya mampu berdecak kagum melihat hasil kerja sehun. “aku memang tidak
pernah salah memilih siswa favorit”.
Sehun
hanya tersenyum lalu membungkuk dengan hormat dan kembali duduk dibangkunya.
~*you
into my life*~
Cho
songsaengnim mengakhiri pelajaran di jam pertama itu ketika bel listrik
berdentang tanda pelajaran selanjutnya akan dimulai. Chanyeol yang sedari tadi
mati-matian menahan kantuknya bergegas keluar menuju toilet.
“mau
kemana?” Tanya Kai sebelum chanyeol benar-benar menghilang dari kelasnya.
“toilet”
jawab chanyeol tanpa menoleh dan berlalu begitu saja.
Sementara
di toilet kyungsoo, Luhan dan baekhyun sedang mengganti kaos usai jam pelajaran
olahraga. Sebenarnya tinggal baekhyun karena kedua temannya kini telah
merapikan diri didepan cermin. Luhan mengetuk pintu WC. “baekhyun, cepatlah
sebentar lagi Kim songsaengnim masuk.”
“ne,tinggal
sedikit lagi” jawab baekhyun dari balik pintu WC
“aduh
baekhyun kau lama sekali sih,” keluh kyungsoo yang juga ikut menghampiri Luhan
didepan pintu Wc dimana Baekhyun berada.
“iya
maaf, atau begini saja, kalian berdua kembalilah duluan kekelas, jadi kalau Kim
songsaengnim mencariku bilang saja kalau aku masih di toilet, bagaimana?” usul
baekhyun
“kau
yakin?” Tanya Luhan mencoba memastikan
“ne,
pergilah”
“baiklah,
hati-hati ya baekhyun” sahut kyungsoo sebelum akhirnya pergi meninggalkan
baekhyun seorang diri di toilet.
Berselang
beberapa menit sepeninggal kyungsoo dan Luhan dari toilet chanyeol masuk dan
langsung menuju wastafel dan memutar kran kemudian membasuh wajahnya sambil
menunduk.
CKLEK
Chanyeol
mengangkat kepalanya dan dari balik kaca ia dapat melihat siapa namja yang
keluar dari dalam WC itu. Namja imut dengan senyuman manis yang dilihatnya
dihalaman tadi. Baekhyun berjalan perlahan kesamping namja jakung yang tengah
terpaku dengan tatapan masih melekat pada sosok namja imut dibalik cermin. Baekhyun
merapikan sedikit rambutnya sebelum akhirnya ia pergi dari toilet meninggalkan
sosok namja berdeep voice itu.
“chakkaman!”
seru chanyeol sebelum baekhyun benar-benar keluar dari toilet
“ne?”
jawab baekhyun
Chanyeol
terdiam, ia memikirkan kalimat apa yang harus diucapkannya lagi. “i-itu, e,em,
ku pi-ki-r, resletingmu….terbuka.” jawab chanyeol sambil menggaruk tengkuknya
sementara dalam hati ia mengutuk dirinya habis-habisan.
Baekhyun
melotot dan mengecek resleting
celananya, ternyata tidak terbuka. Baekhyun mengangkat kepalanya dan
melihat chanyeol yang sedang salah tingkah, entah sikap namja jakung itu justru
terlihat lucu dimatanya, ia tersenyum dan berjalan kembali kedalam toilet untuk
menghampiri chanyeol. “baekhyun” ujarnya sambil mengulurkan tangannya kedepan
chanyeol.
Chanyeol
tertegun menatap tangan lentik itu, lalu melihat baekhyun yang masih tersenyum
padanya. Baekhyun mengangkat kedua alisnya dan dengan perlahan chanyeol meraih
tangan itu dan menjabatnya dengan lembut. “chanyeol”.
~*you
into my life*~
Chanyeol
terus menghujat dirinya sepanjang perjalanan menuju kelasnya, bahkan siswa
siswa yang lewat hanya memandang namja itu dengan heran. Jelas saja, karena
chanyeol terus komat kamit tanpa henti. Setibanya di kelas ternyata Mr.Kris sudah
memulai pelajaran, chanyeol mengetuk pintu. “annyeong songsaengnim, maaf saya
terlambat.” Ucap chanyeol dengan sopan. Membuat Kai dan Sehun tertawa kecil
saking kecilnya Mr.Kris bahkan tidak mendengarnya.
“
apa ada alasan atas keterlambatanmu ini?” Tanya namja tinggi berambut pirang
itu begitu tenangnya.
“aku
dari toilet” jawabnya singkat.
Mr.Kris
mengangguk. “ ya sudah, masuklah”
Chanyeol
segera bergegas menuju bangkunya, sebelum duduk ia menyempatkan untuk menjitak
kepala kedua teman dekatnya itu.
Sebenarnya,
kalau bukan Mr.Kris yang mengajar ia pasti langsung menerobos masuk tanpa
memperhatikan teguran dari guru tersebut. Bukan karena chanyeol takut atau
segan pada Mr.Kris , tapi karena status Mr. Kris alias Park Yi Fan sebagai kakaknya
sehingga chanyeol lebih mematuhinya di banding Guru lain.
~*you
into my life*~
“kau
langsung ke studio?” Tanya kai kepada Chanyeol begitu mereka tiba diplataran
parkiran.
Chanyeol
menggeleng. “ aku kerumah sakit dulu,”
jawabnya sambil naik keatas motor besar berwarna merah disamping motor
Kai
“aku
juga,” ujar Sehun yang tengah memasang sweater abu-abunya.
“kau
mau kerumah sakit juga?” Tanya kai dengan kerutan di keningnya.
“ani,
aku harus mengantar Luhan pulang dulu” tuturnya sambil memakai helm berwarna
putih miliknya.
Chanyeol
dan Kai saling bertatapan sambil tersenyum. “lalu, apa kalian sudah jadian?”
Tanya chanyeol dengan smirknya.
Sehun
hanya menggeleng.
“mereka
datang” ujar kai sambil menyenggol pelan bahu Chanyeol yang berada didekatnya
sambil mata masih terus menatap dua namja imut yang berjalan perlahan
menghampiri mereka.
“hai!”
sapa kyungsoo dengan lambaian tangan
“haiiiiii!!!”
balas chanyeol dan Kai bersamaan, sementara sehun hanya tersenyum menyambut
kedatangan dua namja imut nan manis yang tengah menghampiri mereka.
“sudah
mau pulang, chagi?” Kai mengusap pelan kepala Kyungsoo ketika namja mungil itu
menghampirinya. Sementara kyungsoo hanya mengangguk sambil tersenyum
“ku
antar kerumahmu dulu?” Tanya sehun kepada luhan yang berdiri disampingnya
“ne,
memangnya mau kemana lagi?” jawab Luhan
Sehun
hanya tersenyum sambil mengacak pelan rambut Luhan yang lembut membuat kedua
namja yang berada di belakangnya berseru pelan.”cihuiiiiy! to tweet,” keduannya
pun langsung berpelukan.
Sehun
menoleh dengan tatapan Awas-kalian!
“ayo
naik” pintanya, Luhanpun langsung naik keatas motor Sehun dengan susah
payahnya, mengingat tubuhnya yang mungil tentu akan sulit menaiki motor besar
sehun. Ketika Luhan berhasil naik motor itupun melaju dengan kecepatan maximum
meninggalkan chanyeol, Kai dan kyungsoo.
“dahhhh!
Hati-hati dijalan yah!” teriak kyungsoo sebelum motor Sehun hilang dari
pandangan mereka.
Kai
menggenggam tangan kyungsoo, membuat namja imut itu menoleh kearahnya. “kajja,
kita pulang juga.” Ajak kai.
Sementara
chanyeol hanya terdiam memandang kedua anak manusia itu, sebenarnya jauh
didalam hati chanyeol ia merasa bahwa dirinya tertinggal terlalu jauh dari
kedua temannya itu. Mengingat hanya tinggal dirinyalah yang kini berstatus
jomblo, meskipun sehun dan Luhan belum jadian tapi tidak menutup kemungkinan
bahwa hal itu pasti akan terjadi.
~*you
into my life*~
Untuk
yang kesekian kalinya baekhyun melirik jam tangan yang ia kenakan, sudah pukul 15.10
WKS tapi tidak ada satupun taxi yang lewat. “apa disini taxi memang jarang
lewat?” gumamnya dalam hati.
Baekhyun
mengangkat kedua alisnya ketika ia melihat seorang pengendara motor melintas,
tanpa pikir panjang baekhyun langsung menghentikan pengendara tersebut.
Baekhyun terkejut ketika melihat pengendara itu mengenakan seragam yang sama
dengannya, tapi lebih terkejut lagi ketika ia mengetahui siapa pengendara
tersebut.
“Chanyeol!!”
teriaknya begitu chanyeol membuka helmnya
Namja
itu mengerutkan keningnya. “ kenapa kaget begitu?”
“ah,
ani” jawab baekhyun
“ngomong-ngomong,
sedang apa kamu disini?” Tanya chanyeol sedikit bingung mengapa namja imut itu
bisa terdampar sejauh ini dari sekolah.
“eh
itu” baekhyun menggaruk tengkuknya.
“
tadi… aku salah naik bis” ujapnya
Chanyeol
melotot lalu kemudian tertawa sejadi-jadinya. “hahahah…mana mungkin ada orang
yang sampai salah naik bis, astaga kau ini anak SMU atau anak TK. Hahahaha… kau
benar-benar lucu baekhyun.”
Mendengar
itu baekhyun langsung menpoutkan bibirnya dan menunduk menahan malu.
Chanyeol
menghentikan tawanya ketika melihat bahu namja imut itu bergetar. “ya! Kau
menagis?” tanyanya khawatir.
Baekhyun
tidak menjawab, ia lalu duduk jongkok sambil wajah ia benamkan diantara kedua
lututnya dan tangannya ia gunakan untuk memeluk lututnya. Membuat chanyeol
melompat dari motornya dan langsung menghampiri baekhyun yang kini mulai
terisak.
“ya!
A-aku, hanya bercanda tadi, hey jangan menangis dong, baekhyun ayolah..” bujuk
chanyeol yang entah mengapa hal ini membuatnya jadi salah tingkah.
“baekhyun
uljima, aku akan mengantarkanmu
pulang, jadi jangan menangis, ne?” ujarnya yang sukses menghentikan isakan
baekhyun. Namja imut itu mengangkat kepalanya untuk melihat chanyeol.
“jeongmal?!” tanyanya sesenggukan
Chanyeol
hanya tersenyum sambil mengangguk.
Baekhyun
mengusap air matanya kemudian berdiri dan disusul chanyeol yang juga ikut
berdiri.
“tapi,
sebelumnya kita kerumah sakit dulu, kau maukan?” Tanya chanyeol dan langsung
mendapat angukan dari baekhyun.
~*you
into my life*~
Sehun
menghentikan motornya tepat didepan rumah Luhan. Luhan pun segera turun dari
motor besar bewarnah hitam itu.
“gomawo”
ujarnya
Sehun
hanya membalasnya dengan senyum.
Luhan
berbalik namun tiba-tiba sebuah tangan langsung menariknya dari belakang
membuat ia kembali keposisi menghadap sehun namun kali ini begitu dekat dengan
wajah namja tampan itu.
“kau
mau jadi kekasihku?” Tanya Sehun tiba-tiba.
Luhan
terkejut, terlihat jelas bagaimana ia mengerjapkan matanya berulang kali. Jelas
saja pasalnya sehun mengatakan itu dengan wajah datarnya bukan dengan wajah
yang sumringah atau mungkin malu-malu, yang jelas tidak terlihat seperti wajah
saat ingin menyatakan perasaan, justru ini terkesan jauh dari hal itu.
“aku
hanya mengatakannya sekali, jadi jawablah, kau mau atau tidak?” ucapnya lagi
dan ekspresinya tetap sama. datar
Dengan
susah payahnya luhan mengatur nafasnya yang entah mengapa terasa begitu sesak.
Ia bahkan mengira kalau namja didepannya ini hanya sedang main-main. Tapi
mendengar ucapan sehun dengan sedikit penegasan itu membuat jantungnya
bergemuruh.
“ta-tapi,
bu-bukankah….kita baru…..me-mengenal” jawab luhan dengan masih mengontrol
kegugupannya.
“aku
termasuk orang yang tidak suka mengulur waktu. Aku menyukaimu, karena itu aku tidak ingin ada orang lain yang
lebih dulu mengatakannya padamu.” Tuturnya dan sepertinya ekspresi datar itu
memang sudah melekat pada wajahnya. Bahkan luhanpun sulit membaca ekspresi
serius yang mana dan ekspresi bercandanya yang mana. Ia juga bahkan heran
mengapa namja ini sangat populer.
Luhan
memberanikan diri menatap mata sehun mencari sesuatu disana, manic mata itu
menunjukkan ketulusan, itu berarti sehun benar-benar tulus mencintainya. Lalu
apa lagi? Bukankah namja didepannya ini mencintainya lalu kenapa Luhan masih
ragu bukankah dia juga menyukainya.
Sehun
melepaskan genggamannya dari tangan Luhan. “ya sudah, aku juga tidak memaksamu.
Aku pulang” ujarnya sedikit kecewa.
Sehun
sudah menyalakan mesin motornya dan sudah bersiap-siap untuk melaju sampai
sebuah tangan menyentuh tangan kirinya. Sehun menoleh.
“aku
mau………tapi, yakinkan aku bahwa kau adalah pilihan yang terbaik.” Ucap Luhan
sambil tangan kirinya menangkup didada.
Sehun
melepaskan tangan luhan dari tangannya lalu terdengar hembusan nafas. “sudah
aku bilang aku tidak memaksamu, kalau kau masih ragu lebih baik tidak usah kau
terima. Aku tidak suka jika ada orang yang meragukan ketulusanku” tegasnya, dan
kali ini luhan dapat melihat ekspresi lain dari wajah sehun.
Luhan
mengenggam tangan Sehun lagi kali ini dipegangnya seerat mungkin. “aku tidak
meragukanmu, aku hanya ingin memastikan bahwa kau benar-benar mencintaiku, dan
tidak akan menyakitiku.” Ujar Luhan dengan menahan tangisnya, karena saat ini
air mata telah menggenangi matanya.
Sehun
menatap dalam mata namja imut itu ada sesuatu disana sesuatu yang membuatnya
mengangkat tangan untuk menyentuh wajah Luhan dan didalam mata indah luhan itu
ada luka terlihat. Luhan menutup mata membuat buliran air menetes namu tak
sampai menyentuh pipinya lebih jauh karena tangan Sehun jauh lebih cepat
menyeka air matanya. “apapun itu, akan ku pastikan air mata ini tidak akan
pernah jatuh lagi, percayalah. Karena aku sungguh-sungguh.” Ujar sehun dan ada
penegasan dalam setiap kata yang ia lontarkan.
Luhan
mengangguk sementara sehun masih terus menyeka air mata Luhan yang entah
mengapa semakin deras mengalir dari matanya. Ia lalu mengecup kening Luhan
dengan sayang. Kemudian menatap Luhan kembali. “aku harap suatu saat nanti kau
akan menceritakan tentang hal ini”
~*you
into my life*~
Chanyeol
dan baekhyun berjalan dikoridor rumah sakit, sejak mereka tiba hingga saat ini,
baik chanyeol maupun baekhyun tak ada yang berani membuka suara, hingga mereka
tiba disalah satu ruang VIP.
“disini”
ucap chanyeol sembari membuka pintu.
Baekhyun
melihat seorang perempuan yang sudah tidak mudah lagi, (berarti tua dong).
Sedang berdiri membelakangi mereka, yeoja itu memandang keluar jendela.
“harmoni”
chanyeol langsung menghampiri yeoja tua yang dipanggil nenek itu, ia berbalik
ketika menyadari kehadiran sonjanya.
“kenapa
lama sekali, nenek bosan disini.” Ujar yeoja tua itu
Chanyeol
hanya terkekeh. “mianhae”.
“hah,
siapa yang bersamamu itu chanyeol?” Tanya yeoja tua itu lalu menghampiri
baekhyun yang masih berdiri di depan pintu sambil tersenyum.
“annyeonghasimnika,
harmoni…. Joneun byun baekhyun imnida..” ujar baekhyun begitu ramah, membuat
yeoja tua itu tersenyum.
“kau
manis sekali” yeoja tua itu lalu menoleh kebelakang dimana chanyeol berada tak
jauh dari tempatnya dan baekhyun berpijak. “apa dia kekasihmu, chanyeolli..”
ucapnya lagi.
“a-a-aaniyaa!”
bantah chanyeol dengan sedikit terbatah
“ya
sudah, kenapa kau segugup itu kalau memangnya bukan,” yeoja itu lalu kembali
menatap namja imut didepannya. Sementara baekhyun hanya tersenyum, menahan
malu.
“ya
sudah, kajja kita pulang.” Ajak chanyeol yang sudah mengangkat tas berukuran
sedang milik neneknya.
CKLEK
Ketiga
makhluk tuhan itu langsung menoleh ke arah pintu.
“Yi
fan!”
Namja
itu hanya tersenyum.
“bukannya
kau bilang ada rapat.” Ujar sang nenek begitu mengetahui bahwa orang yang
membuka pintu itu adalah cucu tertuanya.
“ne,
tapi demi nenek, aku ijin untuk tidak ikut rapat, lagi pula rapatnya paling
membahas ulang tahun sekolah.” Tutur namja itu kemudian mengalihkan
perhatiannya menatap chanyeol adiknya sendiri lalu beralih menatap namja imut
yang entah sejak kapan berada di samping chanyeol.
“nenek
ikut dengan ku saja, kau mana mungkin membawa nenek dengan motormu, lagi
pula…..” kris sengaja menggantungkan kalimatnya ketika matanya melirik
baekhyun.
“terserahlah,
aku juga tidak punya niat mengantar nenek pulang naik motorku, lagi pula aku
juga harus mengantar baekhyun pulang, itukan maksudmu.” Jawab chanyeol sedikit
kesal. Astaga kemana chanyeol yang tadi, chanyeol dengan sikap sopannya
terhadap namja ini, bukankah dia sangat menghormatinya. Ya chanyeol memang
menghormatinya ketika kris berstatus sebagai songsaengnimnya, tapi saat ini,
kris hanyalah kakaknya, jadi apa ia harus sesopan itu. Ayolah inikan Park
Chanyeol.
Kris
hanya tersenyum kemudian mengambil alih menganggakat tas neneknya yang
ditenteng chanyeol tadi.
“kajja”
ucapnya kepada sang nenek sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan chanyeol
dan baekhyun berdua.
“kau
jadi mengantarku kan?” Tanya baekhyun sambil menggaruk kepalanya yang bisa
dipastika tidak gatal itu,
“ne,
kajja.” Ajak chanyeol yang langsung meraih tangan baekhyun untuk digenggamnya.
~*you
into my life*~
Chanyeol
dan Kai menghentikan latihannya ketika Sehun masuk keruang latihan dan langsung
merebahkan tubuhnya diatas sofa setelah melemparkan Sweeternya kesembarang
arah.
“kenapa
baru datang, kau kemana saja hah?” Tanya chanyeol sembari menyambar sebotol minuman
yang berada diatas meja.
“aku
mengantar Luhan kerumah kyungsoo.” Jawab Sehun malas
“hah!
Kerumah kyungsoo?” Kai yang tadinya sedang asik melakukan gerakan-gerakan
tangan tiba-tiba terhenti ketika mendengar nama kekasihnya itu.
“mmm,
mereka latihan dirumah kyungsoo kali ini.” Jawab Sehun sambil memasang
sepatunya.
“kau
mengantar Luhan lagi?, “ Tanya chanyeol
Sehun
mengankat kepalanya memandang temannya yang jakung dan tampan itu. “memang apa
salahnya, diakan pacarku, yang salah itu jika aku mengantar orang lain.” Sahut
sehun dengan wajah datar.
Chanyeol
melotot dengan mulut menganga sementara Kai hanya tersenyum. “waeyo….?” Tanya
Sehun jengkel karena ditatap seperti itu oleh chanyeol.
“wahhh,
kau terburu-buru sekali Sehun.” Jawab chanyeol
“bukan
terburu-buru, aku hanya tidak suka mengulur waktu terlalu lama, karena jika hal
itu terjadi maka dia akan direbut oleh orang lain. Dan tinggallah aku merana
sendiri dengan perasaan yang tak sampai ini, kau mau seperti itu?” tandas sehun
kemudian berdiri dan berjalan menghampiri Kai yang sedang asik sendiri didepan
cermin besar yang menutupi seluruh dinding dalam ruangan itu.
-
-
-
-
Ketiga
namja itu berbaring dilantai setelah lebih sejam mereka latihan dengan peluh
yang mengalir deras di sekujur tubuh mereka. Deru nafas mereka terdengar begitu
keras, jelas sekali bahwa ketiga namja ini sangat kelelahan. Tapi tidak
tersirat sedikitpun kesan kelelahan itu diwajah mereka, karena saat ini
chanyeol, Sehun dan Kai justru memperlihatkan senyum lebar mereka/
“hosh…hosh…,
hah! Itu keren sekali!!” teriak Kai sambil menepuk-nepukkan tangannya.
“hosh…aku
tidak menyangka…hosh..kalau latihan kali ini akan menghabiskan banyak tenaga…”
kata chanyeol
Sementara
Sehun, entahlah ia tersenyum tapi pandangannya jauh menerawang ke atas
langit-langit. Bayangan Luhan sang kekasih tergambar disana, bayangan dimana
Luhan menampakkan lukanya ketika Sehun menyatakan perasaannya sore tadi,
seketika itu senyum yang terukir jelas diwajahnya memudar.
“waeyo?”
chanyeol menyenggol Sehun yang berada disamping kanannya
Sehun hanya
menggeleng.
Drrtt…drrtt…drrtt….drrtt
Tiba-tiba
telefon genggam sehun berdering, namja itupun segera bangun berjalan perlahan
meraih telefonnya yang sengaja ia letakkan di atas meja.
“mmm?”
sahutnya setelah meletakkan benda mungil itu ketelinga kirinya
“kau
dimana?” suara Luhan terdengar dari seberang
“masih
di studio, kau sudah mau pulang?” sehun balik bertanya
“ne,
tapi aku akan menunggu jika kau masih ingin tinggal.” Sahut Luhan
“ani,
aku juga sudah ingin pulang.”
“ya
sudah aku tunggu ya?”
“mmm.”
Sambunganpun
terputus. Saat komunikasi jarak jauh berlangsung tadi, Sehun terus tersenyum
ketika menjawab atau mendengarkan suara Luhan. Kedua temannya itupun menyadari
betapa bahagianya namja tampan dan jenius ini.
“kau
sama sekali tidak ada romantisnya, Sehun” ujar Kai yang kini duduk di sofa
single sambil mengusap keringatnya dengan handuk kecil.
Sehun
memutar bola matanya. “ lalu aku harus bagaimana?” tanyanya kesal
Kai
tersenyum. “seharusnya, kau memberikannya kiss saat hendak menutup telfon tadi,
seperti bye my honey, muuuuach!” tutur kai sambil membentuk jari-jarinya
layaknya sebuah telefon yang ia dekatkan ketelinganya.
Chanyeol
hanya tertawa lalu melempar kai dengan handuknya. Sementara sehun sudah siap
melempar namja berkulit sedikit gelap itu dengan sebotol minuman yang dipegangnya.
“aku bukan sepertimu, pabo!” ujar sehun.
~*you
into my life*~
Luhan
melirik jam dinding yang terpajang di ruang tengah rumah kyungsoo, sudah pukul
21.45 WKS tapi sehun belum juga datang, padahal Luhan menelfonnya sebelum pukul
21 malam.
“dia
belum datang?” Tanya Kyungsoo yang menghampiri Luhan bersama baekhyun.
Luhan
mengangguk. “mungkin sedang menuju kesini.” Jawab luhan seadanya
“bisa-bisanya
sih dia telat menjemput pacarnya sendiri.kalau itu Kai maka aku tidak akan
memaafkannya” Sewot kyungsoo tidak terima.
“mungkin
sebelum kesini, dia mandi dulu. Bukannya mereka sedang latihan dance?” jawab
Luhan masih dengan kemungkinan-kemungkinan positivenya. merekakan baru jadian
jadi mana mungkin luhan berani memikirkan kesan-kesan negatife kepada
namajchingunya itu.
“mm,
baekhyun kau pulang dengan siapa?” Tanya Luhan mencoba mengalihkan pembicaraan
“iya
benar, bukankah ayahmu masih di jepang?” Tanya kyungsoo yang kini balik menatap
baekhyun yang duduk disamping Luhan.
“mmm,
aku naik taksi sajalah..” ujarnya sambil menggusap tengkuknya.
“AH!
Jangan baekhyun-ah, kau tidak tau apa, banyak sekali terjadi kasus pelecehan
didalam taksi.” Ujar kyungsoo dengan serius, membuat kedua temannya saling
memandang tidak percaya.
“jeongmal?” Tanya baekhyun yang jadi
takut sendiri.
Kyungsoo
hanya mengangguk dengan ekspresi penuh simpatik
“begini
saja, nanti aku akan menyuruh sehun untuk mengantarkan mu pulang sebelum
mengantarku.” Sahut Luhan member solusi.
“andwaeyo….!!” Teriak kyungsoo dan
baekhyun bersamaan membuat Luhan yang duduk diantara kedua namja imut itu
tersentak.
“kau itu
terlalu baik luhannie….” Ucap baekhyun dengan wajah iba
“dan
juga terlalu lugu”. Timpal kyungsoo dengan ekspresi yang sama.
Pipp….Pipp…
Tiba-tiba
trdenganr suara Klakson dari luar.
“ah! Itu
pasti Sehun!” ucap Luhan yang langsung bergegas menuju pintu utama disusul si
pemiliki rumah dan baekhyun.
“kau
lama sekali sih…” ujar Luhan begitu berada didepan Sehun sambil mempoutkan
bibirnya membuat sang kekasih tersenyum melihatnya.
“mianhae…
tadi aku mandi dulu sebelum kesini, karena kalau tidak kau pasti tidak akan
memelukku karena badanku bau, iyakan chagi..” sahut Sehun sambil megajak rambut
Luhan.
Blush
Semburat
rona merah kini terlihat jelas di wajah putih Luhan. Padahal baru beberapa jam
yang lalu mereka jadian, tapi sehun sudah memanggilnya dengan semanis itu.
Pipp….Pipp
Sehun
dan Luhan menoleh ke sumber suara ketika namja jakung yang masih berada diatas
motornya membunyikan klakson.
“kau
bersama chanyeol?” tanyanya ketika menoleh kea rah Sehun.
“ne,
katanya dia ingin ikut menjemputmu.”
Luhan
mengangguk, lalu tiba-tiba Ia teringat akan sesuatu. “sehunnie…aku boleh minta
tolong?” Tanya Luhan penuh harap
“tentu
saja, apa itu?” sehun balik bertanya sambil memincingkan hidung Luhan.
Luhan
melirik Chanyeol sebentar kemudian kembali menatap namjachingunya. “kau maukan
meminta chanyeol untuk mengantar temanku, soalnya tidak ada yang menjemputnya,
aku khawatir terjadi apa-apa padanya nanti kalau ia pulang sendiri.” Terang
Luhan sambil memaingkan jari-jarinya.
Sehun
tersenyum. “tentu saja”
“benarkah?
Kalau begitu aku akan memanggil Baekhyun dulu.” Luhan lalu berlari kecil
mengahampiri Baekhyun yang bersama Kyungsoo di teras rumah.
“baekhyun-ah,
kau pulang bersama teman sehun saja bagaimana? “ Tanya Luhan begitu tiba
didepan baekhyun.
Baekhyun
terlihat berpikir sejenak. “ baiklah.” Akhirnya baekhyunpun menyetujui untuk
pulang bersama teman kekasih Luhan.
“kajja,
kyungsoo-ah, kami pamit dulu, yah”
“ne,
hati-hati ya”
Luhan
dan baekhyun melambai sebelum mereka berjalan ke gerbang.
“CHANYEOL!!”
teriak Baekhyun dengan lengkingan khasnya ketika ia mengetahui siapa teman
sehun itu.
“arghh!!
Kenapa kau selalu berteriak seperti itu setiap kali bertemu denganku,eum?”
Tanya chanyeol sambil mengusap kedua kupingnya.
“oh,
jadi kalian sudah saling kenal?” Tanya Luhan
Baekhyun
hanya mengangguk.
“ne, aku
mengantarnya pulang sore tadi, gara-gara ia salah naik bis.” Tutur chanyeol
sambil terawa.
Baekhyun
melototkan matanya. “Ya! kau tidak perlu menceritakan bagian itu!” bentaknya
“astaga!
Bagaimana bisa kau sampai salah naik bis, baekhyun-ah?”. Tanya Luhan lalu
tertawa sambil menutupi mulutnya.
Baekhyun
hanya memanyunkan bibirnya, sambil melirik kea rah chanyeol yang masih tertawa.
Demi buah strawberry favoritenya ia ingin sekali menindih chanyeol dengan rumah
kyungsoo, namun apa daya dia tidak punya kekuatan sehebat itu untuk
merealisasikannya, lagi pula kalaupun bisa, kasihan kyungsoo dan keluarganya
nanti mereka akan tinggal dimana. Dan kalau itu sampai terjadi maka siapa yang
akan mengantarkannya pulang kalau chanyeol tertindih rumah kyungsoo.
“ya!
baekhyun kau mau pulang atau tidak!” suara deep voice khas chanyeol itu
mengejutkannya. Ia pun menoleh kearah Luhan dan ternyata ia sudah berada di
atas motor Sehun dengan masi menoleh kearahnya seraya tersenyum.
Baekhyun
meghela nafas sebelum akhirnya menghampiri chanyeol. Ia memukul lengan chanyeol
dan menjulurkan lidahnya ketika namja itu menoleh dan langsung naik ke atas
motor chanyeol.
~*you
into my life*~
Baekhyun
mengerutkan keningnya ketika mendapati seorang namja jakung yang tidak asing
dimatanya, sedang duduk santai diatas motornya tepat didepan rumah baekhyun.
Baekhyun menghampirinya dengan tatapan tidak percaya, namja jakung yang tidak
lain dan tidak bukan adalah Park Chanyeol, namja itu menoleh dan menyunggingkan
senyum manisnya.
Deg
!
Baekhyun
merasakanya, suara detakan jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya.
Melihat namja itu tersenyum padanya membuat ia merasakan sesuatu yang lain
didada bagian kirinya. “dia tampan juga ternyata” bisik baekhyun dalam hati.
“selamat
pagi, baekhyun…” sapa chanyeol
Baekhyun
hanya tersenyum sabagai balasan dari sapaan Chanyeol
“kau
menjemputku?” Tanya baekhyun
Chanyeol
mengangguk. “ne, aku takut kau salah naik bis lagi..” sahut Chanyeol dengan
nada meledek.
Baekhyun
langsung mendaratkan tinjunya kelengan atas Chanyeol membuat namja tampan itu
beraduh ria.
“appo…”
ringis Chanyeol sambil mengelus-elus lengannya yang sakit
“makanya,
kau jangan mengulang-ulang kejadian itu lagi.” Erang baekhyun dan setelahnya ia
mempoutkan bibir mungilnya yang merah.
Chanyeol
tertawa. “hahaha…. Mianhae, mianhae… kajja kita berangkat.” Ujarnya lalu
mengenakan Helmnya.
-
-
-
-
Disekolah
Chanyeol
mengerutkan keningnya ketika melihat begitu banyak yeoja dan juga namja yang
keyeoja yeojaan mengerumuni kelas 2A, kelas baekhyun. Chanyeol menoleh
kekelasnya 2B, melalui jendela kelas dan ia tidak mendapati Sehun ataupun Kai
yang biasanya tiba lebih awal darinya. Padahal diparkiran tadi ia sempat
melihat Motor Sehun dan Kai itu berarti mereka sudah berada disekolah. “kemana
mereka?” bisik Chanyeol dalam hati.
“PARK CHANYEOL!!” teriak yeoja-yeoja itu
ketika menyadari kedatangan Chanyeol. Namja itu hanya terdiam sambil terus
berjalan, sementara Baekhyun dengan susah payahnya menelan salivanya ketika
yeoja-yeoja dan tentunya namja yang keyeoja-yeojaan itu menatapnyadengan
tatapan tajam layaknya seorang pemburu yang tengah mengincar mangsa. Bahkan
beberapa diantara mereka terlihat menyentak-nyetakkan kaki mereka ke lantai
karena kesal lalu pergi begitu saja.
“sudah
sampai,” ucap Chanyeol begitu tiba didepan pintu kelas baekhyun. Baekhyuj hanya
tersenyum manis sebagai tanda terima kasih . chanyeol pun hendak melangkahkan
kakinya kembali menuju kelasnya tapi tidak jadi ketika matanya menangkap dua
sosok namja yang sudah pasti itu adalah Sehun dan Kai yang tengah duduk dan
bermesraan berasama kekasih mereka di dalam kelas. Tapi setelah diperhatikan
lagi ternyata hanya kai dan kyungsoolah yang terlihat begitu mesra. Kai duduk
dibangku Kyungsoo sementara sang kekasih berada diatas pangkuannya. Mereka
bahkan tidak menghiraukan banyak pasang mata yang tengah menatap mereka dengan
tatapan dasar-tidak-tahu-malu. Sementara pasangan yang satu lagi terlihat
begitu sangat…( kalau kata author sih, uuhh… to tweet..).
Luhan
duduk di bangkunya dengan mulut yang terus mengoceh ini dan itu, sementara Sehun
duduk di bangku Baekhyun tepat di depan
Luhan yang hanya terdiam memandangi sang kekasih seraya tersenyum, matanya tak
berkedip sekalipun berkedip melihat malaikatnya bercerita panjang lebar.
“Ehem!”
deheman itu menginterupsi kegiatan mereka,
Luhan
yang menyadari kehadiran dua makhluk yang bertolak belakang itu (yang satunya
pendek dan yang satunya tinggi) langsung menoleh dan melempar senyum. Sementara
Sehun masi menatapnya dengan ekspresi yang sama. Sementara Kai dan Kyungsoo?
Astaga mereka bahkan tidak mengubris kehadiran chanyeol dan baekhyun disana,
buktinya mereka masih bercanda ria sambil sesekali colek-colekkan. Melihat itu
chanyeol hanya memutar kedua bola matanya.
“selamat
pagi, baekhyun-ah, selamat pagi Chanyeol-ah.” Sapa Luhan
“selamat
pagi, Luhan-ah.”sahut baekhyun. Sementara chanyeol hanya tersenyum.
“sehun!”
panggil Luhan
“mmm”
jawab sehun masih tidak bergeming dari tempatnya, dan juga ekspresinya yang
masih menatap sang kekasih.
“hunnie~baekhyun
ingin duduk.” Ucap Luhan lagi
“mmm”
dan lagi-lagi hanya gumaman yang sehun balaskan atas ujaran Luhan
Sampai
akhrinya sebuah pukulan mendarat dikepalanya.
“Aaww!
Appo, pabo!” rutuknya sambil mengusap kepalanya, lalu menoleh kearah kirinya.
Chanyeol mengangkat alisnya dan menatap sehun dengan tatapan ‘kenapa?’
“pagi
sehun-ah” sapa baekhyun sambil tersenyum
“pagi…
mian ya, membuatmu berdiri lama, Luhan sih, tidak bisa berhenti mengoceh, jadi
aku harus mendengarkannya sampai tidak menyadari kehadiran kalian…” tutur Sehun
sambil berdiri dan mengusap pelan puncak kepala Baekhyun. Dan detik berikutnya
ia melirik chanyeol yang berada disamping baekhyun.
Baekhyun
tersenyum. “gwaenchana..” lalu duduk dibangkunya yang sempat terintimidasi oleh
kekasih sahabatatnya itu.
“maaf
tuan dan nyonya Kim, bisakah kalian menghentikan drama romantic yang kalian
lakonkan itu, karena sungguh itu sangat mengganggu.” Ujar Chanyeol dengan
sedikit penekanan pada kata terakhirnya.
Kyungsoopun
hanya tersenyum malu-malu dan ketika Kai melepaskan kedua tangannya dari
pinggang kyungsoo, namja mungil itupun langsung berdiri dan memilih duduk
dimejanya dengan menghadap kea rah Kai.
Sehun
melirik kekasihnya yang tengan tersenyum sambil memandangi Kai dan kyungsoo.
“hannie~”
panggil sehun dengan sangat pelan
Luhan
yang masih bisa mendengar itu langsung menoleh,”eum?”
“kau
mau kencan denganku nanti malam?” Tanya Sehun tanpa basa basi,
Luhan
yang mendapat ajakan terang-terangan dan mendadak itu langsung menunduk malu
dengan wajah yang sudah dipastikannya sendiri sudah semerah tomat. Sehun masih
menanti jawaban Luhan dan ia tidak perlu menunggu terlalu lama karena dengan
segera Luhan menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Sehun meskipun itu tidak
begitu kentara.
“memangnya
kalian tidak latihan?” Tanya kyungsoo yang memecah kecanggungan yang sempat
terasa disekitar mereka.
“ah,
iya benar?” Luhanpun mengangkat wajahnya untuk menatap Sehun
“semalam
kami terlalu bersemangat latihan, dan efeknya baru kami rasakan hari ini,
makanya kami tidak latihan malam ini.” Kai yang menjawab dan entah sejak kapan
ia membaringkan kepalanya di pangkuan kyungsoo, sementara Luhan dan kyungsoopun
hanya mangguk-mangguk.
“kalau
begitu, nanti malam Kai kerumah ya, aku akan memasakkan makanan special
untukmu.” Ujar kyungsoo dengan riangnya.
Kaipun
langsung mengangkat kepalanya untuk memandangi kekasihnya itu. “ benarkah?
Baiklah aku juga sudah rindu ingin mencicipi masakanmu.” Sahut kai sambil
tersenyum.
Sementara
chanyeol yang hanya diam saja melirik baekhyun yang ternyata juga sedang
melihat kearahnya. Dan ketika baekhyun menyadarinya ia buru-buru mengalihkan
pandangannya melihat apa saja yang membuatnya tidak salah tingkah karena sudah
kepergok memperhatikan Chanyeol.
~*you
into my life*~
Chanyeol
tampak gelisah, terlihat bagaimana ia mengguling-gulingkan tubuhnya kesana
kemari diatas kasur berukurang king size itu.
Chanyeol kemudian menghela nafas panjang dengan tubuh terlentang, ia menatap
laangit-langit kamarnya. Sungguh ingin sekali rasanya ia berteriak dan
mengatakan bahwa ia sangat bosan. Hanya berada didalam rumah sepanjang malam
minggu ini itu sungguh sangat membosankan apa lagi malam ini ia tidak pergi
latihan karena kedua temannya ada acara sendiri dengan kekasih mereka.
Sementara dia! Hanya melongo dirumah (sambil dengerin lagunya saykoji, jomblo).
Masih
dalam keadaan terlentang ia melirik jam dinding yang berdentang, jarum jamnya
sudah menunjukkan pukul 19.00 malam WKS. Haruskah ia melewati malam yang
katanya orang malam yang panjang ini dengan terbaring di kamarnya? Tidakkah dia
juga ingin keluar? Segala kebimbanganpun timbul dari segala arah yang
membuatnya semakin resah, ia kembali bergerak kesana kemari di kasurnya, hingga
ia meraih benda yang disebut iphone yang ia letakkan di atas meja kecil
disamping tempat tidurnya.
Baekhyun
room
Keadaan
yang samapun dirasakan namja berparas cantik yang kini hanya membaca buku
didepan meja belajarnya. Dia memang suka sekali membaca, dia akan selalu punya
waktu dan menyempatkan diri untuk membaca tapi malam ini berbeda, disisi lain
ia tidak bisa mebohongi dirinya kalau saat ini ia merasakan kebosanan yang kini
menjalar disekitarnya. Entah mengapa saat ini mebaca buku menjadi sebuah
rutinitas yang sangat mebosankan menurutnya, karena itulah ia lalu menutup buku
yang dibacanya dan meletakkannya begitu saja diatas meja belajarnya. Ia
berbalik dan mengedarkan pandangannya kesegala arah lalu menghembuskan nafas
panjang. Sungguh ini sangat membosankan. (jujur author aja bosan).
Sampai
akhirnya ia merasakan benda mungil yang ia letakkan di meja belajarnya
bergetar, baekhyun menoleh dan meraih benda tersebut dan_
DEG!
Ia
merasakannya lagi, getaran yang terasa didada kirinya ketika mengetahui siapa
contac name yang menelfonnya.
Chanyeol!!
Ia
terdiam dengan ekspresi tidak percaya, bukan tidak ingin mengangkat karena
sejujurnya dia mengharapkan saat-saat seperti ini, mengingat kedua temannya
sedang berkencan bersama pangeran tampan sekolahnya, ia berharap chanyeolpun
akan mengajaknya. Dengan pasti ia meraih iphonenya dan menekan tombol.
“yeobeoseyo..”
suaranya agak sedikit bergetar karena menahan kegugupannya.
“hai,
baekhyun-ah” gemuruh itu semakin jelas terasa ketika suara baritone itu menyapa
dari seberang sana.
“n,ne..”
jawab baekhyun dengan masih mencoba mengontrol kegugupannya.
“aku
bosan” ucap chanyeol singkat
Baekhyun
memejamkan matanya sejenak, menghirup nafas panjang dan menghembuskannya
perlahan. “mmm, aku juga.” Balasnya sedikt agak tenang.
“mau
temani aku ke studio?”
Baekhyun
terdiam dengan mata melebar, ia memikirkan kalimat chanyeol, benarkah barusan
itu, karena masih tidak percaya baekyun mencoba memastikannya kembali, dan
berharap kalau ia tidak salah dengar. “ne?” tanyanya singkat
“Ck,
kubilang mau temani aku kestudio tidak, soalnya kau tau sendirikan kedua
temanku sedang berkencan bersama kedua temanmu. “ ulang Chanyeol lagi dan kali
ini sedikit tambahan penjelas. “bagaimana, mau tidak?” sambungnya lagi.
“ne”
sahut baekhyun mantap.
“oke,
aku akan menjemputmu.”
Baekhyun
hanya menjawab dengan jawaban yang hamper keseluruhannya sama, dan ketika
sambunga terputus, baekhyun buru-buru memegangi dadanya seolah menahan sesuatu
yang akan keluar dari dalam sana. “apa ini…., kencankah?” tanyanya pada diri
sendiri.
-
-
-
Studio
Dance
Baekhyun
VoP
Mataku
tidak berkedip sekalipun melihat namja jakung itu meliuk-liuk dengan gerakan
yang cukup lincah, ah sungguh aku tidak bisa mendeksripsikan setiap gerakan
yang ia lakukan. Gerakannya sangat energik selaras dengan beat music yang
dimainkan. Kakinya yang panjang bergerak dengan bebas, menambah kesan kuat pada
gerakannya. Ia terus bergerak kesana kemari mengangkat kedua tangannya ke udara
kemudian dengan cepat kedua tangannya di gerakkan ke depan, tangan kirinya
memutar kea rah belakang kepala dan membawanya kembali kedepan dan sebagainya,
aku tidak bisa mendiskripsikannya lebih jauh, yang jelas dia sangat keren.
“baekhyun
perhatikan ini!” ucapnya sambil terengah-engah dan sempat menoleh ke arahku
sebentar.
Apa
katanya, memperhatikan dia? Sedari tadipun aku memperhatikanmu tanpa berkedip,
jadi tidak kau pintapun aku suda melakukannya. Dan astaga! Aku benar-benar
menahan nafasku, sekarang ia meletakkan kedua tangannya ke lantai sebagai
penyangga tubuhnya dan kakinya berada diatas, detik selanjutnya ia memutar
kedua tangannya dan tubuhnyapun ikut terputar, dengan cepat, cepat dan semakin
cepat.
Aku
menarik nafas lagi dan kembali menahannya dengan mulut terbuka, mataku melebar.
Aku tau wajahku pasti sangatlah lucu saat ini, tapi ekspresi apa lagi yang
dapat aku tunjukkan kalau bukan ekspresi kagum ini.
“itu
part ku, bagaimana kerenkan?” tanyanya setelah dia menghentikan gerakannya
beriringan dengan berakhirnya music.
Aku
hanya mengangguk antusias sambil menepuk-nepukkan tanganku, ia berjalan
mendekat kearahku yang saat ini sedang duduk disofa. Ku lihat ia meraih sebotol
air mineral yang berada diatas meja dan meneguknya beberapa kali.
“aku
lapar..” ujarnya setelah meletakkan botol minuman itu. “kita makan di luar
bagaimana?” sambungnya lagi.
Aku
hanya mengangguk mengiyakan ajakannya, karena jujur saat ini aku masih
terkesima akan err ketampanan chanyeol. Biasanya aku paling tidak suka atau
jijik dengan orang yang berkeringat berlebih, tapi lain lagi ceritanya kalau
yang berkeringat itu chanyeol. Entahlah…
“ya
sudah.. aku mandi dulu ya.” ujarnya lalu mengambil handuk yang berada di dalam
tasnya, dan segera berjalan menuju pintu yang ku yakini itu pasti pintu kamar
mandi, ia lalu memutar knop pintu dan sebelum ia masuk kedalam, ia menoleh
kearahku.
“kau
jangan mengintip, ya.” katanya sambil mengangkat jari telunjuknya dan
menampakkan smirknya.
“ya!
siapa yang mau mengintipmu!” teriakku tidak terima, jelas saja siapa juga yang
mau melakukan hal bodoh begitu.
Belum
sempat aku melemparnya dengan stick baseball yang entah aku dapat dari mana,
chanyeol sudah masuk kedalam kamar mandi.
Baekhyun
VoP end
-
-
-
Chanyeol
berjalan menghampiri baekhyun yang tengah duduk disalah satu kursi di sebuah
cafรฉ yang tidak begitu jauh dari studio dance chanyeol setelah memesan makanan.
Namja manis itu tersenyum pada chanyeol ketika namja itu sudah berada
dikursinya didepan baekhyun.
“kau
sering kesini?” Tanya baekhyun membuka pembicaraan.
“emm,
sehabis latihan aku, sehun dan Kai biasanya makan disini.”
Baekhyun
hanya mengangguk kemudian menaburkan pandangannya kesegala arah, melihat begitu
banyaknya pelanggan yang datang menandakan bahwa cafรฉ ini pasti sangat banyak
yang menyukainya.
“wae,
kau suka disini?” Tanya chanyeol yang melihat baekhyun terus melirik
kemana-mana
Baekhyun
mengangguk sambil tersenyum. “disini nyaman sekali, hangat dan juga…” ia
menggantukkan kalimatnya lalu kembali melirik kesekeliling yang ternyata hamper
kesemua pelanggan di cafรฉ itu adalah pasangan kekasih. Chanyeol ikut menaburkan
pandangannya mengikuti baekhyun.
“dan
juga romantic?” Tanya chanyeol melanjutkan kalimat baekhyun.
Baekhyun
tersenyum lalu mengagguk mengiyakan kata chanyeol, dan keduanyapun tertawa
kecil. Tidak lama kemudian datanglah pramusaji dengan membawa nampang berisi
pesanan mereka. Baekhyun memesan sebuah shortcake strawberry dengan blue
vanilla sebagai minumannya, sementara chanyeol memesan sepiring spaghetti dan
pepsi.
SKIP
TIME
Baekhyun
memperhatikan sekitarnya ketika ia dan chanyeol dalam perjalanan kembali menuju
studio dance, mereka memang sengaja jalan kaki karena jarak cafรฉ dan studio
tidak begitu jauh. Pandangan baekhyun terus menangkap beberapa pasang kekasih yang juga melewati jalan itu
sambil berpegangan tangan. “sungguh romantic.” Bisik baekhyun dalam hatinya.
Jalan
yang mereka lalui memang terlihat begitu indah, lampu-lampu jalan, taman yang
di tengahnya ada kolam air mancur yang menyemburkan air dengan bias cahaya
lampu berwarna-warni, di taman itupun terlihat beberapa pasang kekasih yang
tengah memadu kasih, sungguh indah. Mengingat baekhyun dan chanyeolpun hanya
jalan berdua, bedanya mereka tidak saling berpegangan tangan.
Akirnya
mereka berduapun tiba didepan studio dance, tapi chanyeol memutuskan untuk
membawa baekhyun ke taman yang berada persis di depan studionya. Chanyeol
memilih duduk dibangku taman yang menghadap langsung ke kolam air manjur, bias
cahaya dari lampu-lampu menerpa wajah mereka.
“mm…chanyeol.”
Gumam baekhyun, namu masih bisa didengar chanyeol yang berada disampingnya,
karena suasana saat itu memang sangat sepi.
“ne?”
“kau,
a-apa kau, eum, kau …tidak, eum, tidak…” ucap baekhyun agak takut-takut.
“aish…
tidak apa? Kau kenapa eum?” Tanya chanyeol jadi gemes sendiri menunggu
kata-kata yang keluar dari mulut baekhyun.
Baekhyun
jadi ragu sendiri untuk menyampaikan maksudnya.
“ada
apa?” Tanya chanyeol lagi penasaran.
“mmm,
begini, aku menemanimu latihan dance di studio, kemudian kita makan berdua di
cafรฉ, lalu berjalan berdua yang disana hamper dipenuhi pasangan kekasih, dan
sekarang kita duduk berdua di taman yang indah ini. Merutmu ini, eum bisa
disebut, eum….” Terang baekhyun yang entah mengapa kembali gugup.
“kencan!”
chanyeol menyambung kalimat baekhyun setelah mengetahui maksud namja manis itu.
Baekhyun
hanya mengangguk sambil menunduk untuk menutupi semburat rona merah yang ada
diwajahnya, meskipun itu tidak disadari chanyeol.
“anggap
saja begitu…,” tandas chanyeol dengan memamerkan deretan giginya yang rapih dan
putih.
Baekhyun
mengangkat kepalanya dan membalas cengiran chanyeol kemudian mengalih memandang
kolam air mancur didepannya.
“sepertinya
orang tua kyungsoo menyukai Kai,”ujar baekhyun tanpa menoleh kea rah chanyeol.
Chnayeol
mengerutkan keningnya. “ kau tau dari mana?”
“ya…
hanya menurutku saja, kyungsookan mengajak Kai makan malam dirumahnya bersama
orangtua kyungsoo. “ jawab baekhhyun
“kau
salah!” tangkis chanyeol
Baekhyun
terlihat bingung.
“kyungsoo
justru akan mengajak kai kerumahnya kalau orangtuanya tidak ada,”
“kenapa
begitu?”
Chanyeol
menghela nafas sejenak kemudian kembali membuka suara. “orang tua kyungsoo
sebenarnya tidak merestui hubungan mereka, tapi juga tidak melarang mereka untuk
tetap berhubungan. Hanya saja mereka diberi batasan, kalau sudah waktunya
pulang sekolah kyungsoo harus benar-benar pulang ke rumah, dan Kai tidak boleh
datang kerumah kyungsoo. Mereka hanya diperbolehkan bertemu disekolah.” Tutur
chanyeol.
“tapi
bukannya disekolah jauh lebih terbatas, waktu mereka bersama hanya ketika Kai
menjemput kyungsoo, saat jam istirahat, dan ketika kai mengantar kyungsoo
pulang kembali, dan lebih parah lagi kalau mereka tidak diperbolahkan
berkomunikasi melalui telefon.” Ujar baekhyun
“eum,
memang tidak.”
Baekhyun
berdecak. “ada juga orang tua over begitu,”
Chanyeol
tersenyum mendengar uajaran baekhyun yang terdengar iba itu.
“tapi,
mau dikekang seperti apapun, mereka tetap terlihat dekat, semakin dekat malah.”
Kata chanyeol
Baekhyun
hanya mengangguk pelan.
“kau
tau banyak hal juga tentang kyungsoo.” Tanya baekhyun.
“hei!
Kekasih sahabatku itu, adalah sahabatku juga, lagi pula aku tau itu dari Kai.”
Baekhyun
tidak bertanya lagi, chanyeolpun sepertinya tidak punya bahan bicara lagi, dan
merekapun masih enggan untuk beranjak dari sana, lama mereka terdiam membiarkan
suasana sunyi yang tidak begitu sunyi karena mereka masih bisa mendengar suara
air dan juga kendaraan yang melintas di sekitar sana, suara candaan tiap insane
yang juga berada disana. chanyeol memberanikan diri menatap namja imut dan
manis disampingnya yang saat ini sedang fokus memandang air mancur di depannya.
Dari jarak sedekat ini, ia bisa melihat rupa baekhyun dengan lekuk-lekuk indah
disetiap incinnya, bola mata yang kecil namun terlihat indah, bulu mata yang
lentik, hidungnya yang mancung, bibir merahnya yang tipis tapi menggoda dagunya
yang runcing dan kulit putih mulus yang menambah kecantikan pada dirinya.
Menyadari sedang diperhatikan, baekhyunpun langsung menoleh dan bertemu pandang
dengan chanyeol, seketika keduanyapun terdiam, dalam bungkaman malam indah yang
dihiaskan bintang dan bulan di langit gelapnya.
“Tuhan!
Sadarkan aku! Sadarkan aku!”
Saat ini aku merasa seperti
terlahir kembali
Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa
Aku menutup mataku lagi
Dan aku memimpikanmu berdiri di depanku
Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa
Aku menutup mataku lagi
Dan aku memimpikanmu berdiri di depanku
dengan putus asa dan berdoa
Sekali saja, aku ingin berjalan berdampingan denganmu
Angin lembut membawaku ke duniamu
Aku muncul tepat disampingmu,
Sekali saja, aku ingin berjalan berdampingan denganmu
Angin lembut membawaku ke duniamu
Aku muncul tepat disampingmu,
membuatmu bertanya darimana aku
berasal
Dan aku memberitahumu bahwa itu rahasia
Kemana pun kita berjalan bersama
Itu akan menjadi surga
Kamu lebih mempesona dibandingkan dengan malaikat
Siapapun yang menentangmu,
Dan aku memberitahumu bahwa itu rahasia
Kemana pun kita berjalan bersama
Itu akan menjadi surga
Kamu lebih mempesona dibandingkan dengan malaikat
Siapapun yang menentangmu,
aku tidak akan memaafkannya
Sama seperti orang yang pertama menginjak taman surga
Dari lubuk dasar hatiku aku percaya padamu setiap waktu
Aku selalu ingin melindungimu
Bahkan hal-hal yang sepele
Jadi kamu tidak akan pernah merasa menderita
Aku selalu mencintaimu
Sebagai pelindungmu,
Sama seperti orang yang pertama menginjak taman surga
Dari lubuk dasar hatiku aku percaya padamu setiap waktu
Aku selalu ingin melindungimu
Bahkan hal-hal yang sepele
Jadi kamu tidak akan pernah merasa menderita
Aku selalu mencintaimu
Sebagai pelindungmu,
aku akan menghalangi angin yang
kencang
Bahkan ketika semua orang meninggalkanmu
Disaat hari-hari yang sulit terjadi,
Bahkan ketika semua orang meninggalkanmu
Disaat hari-hari yang sulit terjadi,
aku akan menghapus air matamu
Seandainya aku bisa menjadi orang yang seperti itu
Kemanapun kita pergi,
Seandainya aku bisa menjadi orang yang seperti itu
Kemanapun kita pergi,
tempat yang kita lewati akan
menjadi surga
Aku, yang telah jatuh cinta padamu
Aku, yang telah jatuh cinta padamu
dan tidak ada tempat untuk orang
lain
Sayap ku patah
Walaupun aku kehilangan hidupku yang abadi
Kamu adalah alasanku bahagia
Kamu cinta abadiku selamanya
Sayap ku patah
Walaupun aku kehilangan hidupku yang abadi
Kamu adalah alasanku bahagia
Kamu cinta abadiku selamanya
(Angel_EXO)
“Tuhan!
Malaikatmu, sungguh! Sungguhkah ia malaikatmu?” batin chanyeol tidak tenang,
Terperangkap
dua bola mata yang indah menenangkan itu, membuat seluruh sistem sarafnya tidak
berfungsi dengan baik, pergerakannya terhenti, tapi jantungnya masih bekerja,
semakin cepat memompa darahnya. Ia terjatuh, jatuh kedalam pesona seorang byun
baekhyun, namja mungil yang membawa angin sejuk kedalam hatinya. Jika namja ini
menjadi miliknya, maka sempurnalah hidupnya. Tapi, ia terlalu takut, takut
kesempurnaan itu hanya bertahan sebentar di genggamannya. Bagaimanapun ia telah
memiliki segalanya, keluarga, sahabat dan jika baekhyun menjadi miliknya, maka
sempurnalah segala kebahagiaannya.
Chanyeol
mengalihkan pandangannya ketika tersadar dari ketermangunannya menatap
baekhyun. Ada rasa kecewa ketika namja jakung itu menolak untuk masuk lebih
dalam dan menyentuh palung paling besar didasar hati baekhyun. Meskipun begitu
namja itu sudah menyusup masuk ke hatinya, karena itu ada luka. Luka ketika
chanyeol membuang muka. Baekhyun tertunduk kecewa, ia kemudian mengangkat
kepalanya melihat chanyeol sejenak dan mengalihkannya kembali pada kolam air
mancur.
“hidupku
sempurna baekhyun-ah” suara deepvoice milik chanyeol terdengar,
Baekhyun
menoleh, dalam hati ia membenarkan ucapan Chanyeol. Namja ini memang sempurna,
tubuh tinggi, tampan, populer, dan sudah pasti dia kaya.
“kau
tau Kris hyungkan?” tanyanya tanpa menoleh,
“ne,
Mr.kris, kakakmu.” Sahut baekhyun
Chanyeol
mengagguk. “ dia bukanlah kakak kandungku,” lirihnya
Baekhyun
melotot kaget, bingun dengan pernyataan chanyeol barusan. di lihat dari wajah,
mereka memang tidak mirip. Tapi, saudara memang tidak selalu mirip bukan?.
“ayah
kris hyung, adalah sahabat ayahku, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan
pesawat, dia diangkat menjadi anak oleh ayahku ketika ia berusia 12 tahun, dan aku
delapan tahun. “ chanyeol menghela nafas sejenak. “ saat itu, aku berharap
kesempurnaan yang terasa saat itu terus bertahan untuk selamanya, tapi ternyata
tuhan tidak mendengarku, dua tahun setelah itu, ibuku meninggal karena penyakit
jantung yang dideritanya.” Namja jakung
itu tertunduk, memejamkan matanya sejenak mencoba mengusir kenangan pahit yang
sempat hadir kembali dalam ingatannya. Begitupun baekhyun hanya membiarkan
mulutnya terkatup rapat, ia hanya ingin mendengarkan namja jakung ini bercerita
tentang dirinya.
Chanyeol
menghela nafas, kemudian kembali membuka suara. “ sejak saat itu, aku lupa
bagaimana caranya lagi tersenyum, bagaimana caranya lagi tertawa. Kesempurnaan
hidup yang aku rasakan, punya ayah yang bertanggung jawab, ibu yang sayang
dengan keluarga, punya kakak yang baik, semua kesempurnaan itu, tidak aku
rasakan lagi. Aku merasa duniaku hilang, meskipun ayah dan Kris hyung, selalu
mencoba untuk membuat aku bangkit kembali, tapi percuma, semuanya sama.” Ia
terdiam sejenak. Lalu kembali menghela nafas panjang namun kali ini, sebuah
senyuman terukir diwajahnya.
“hingga
aku bertemu dengan kedua anak itu, saat itu, aku kelas satu Smp. Aku bertemu
sehun lebih dulu, ia langsung menyapaku ketika kami bertemu dikelas, lalu Kai.
Ia menolong kami dari senior yang ingin memeras kami. Dan itulah awal
persahabatan aku dengan kedua anak itu, kesempurnaan itu kembali hidup dalam
duniaku, baekhyun.” Tutur chanyeol
Sementara
baekhyun ikut tersenyum mendengarkan penuturan chanyeol, melupakan kekecewaan
yang sempat hadir di hatinya.
“lalu
bagaimana denganmu baekhyun?” Tanya chanyeol
Baekhyun
mengankat bahu. “biasa saja, tidak ada yang menarik, aku hanya anak karyawan
swasta dan i…..bu..ku…” baekhyun menggantungkan kalimatnya sambil
nyengir-nyegir tidak jelas,membuat
chanyeol semakin penasaran hingga menuntun namja itu menyentil kening
baekhyun.
“auh!
Appo…!” ringis baekhyun sambil mengusap keningnnya yang kini memerah akibat
sentilan chanyeol.
“aku
paling tidak suka, kalau aku sudah mendengarkan dengan serius begini, dan kau
dengan seenaknya menggantungkan kalimatmu.!” Dengus chanyeol kesal.
Baekhyun
mempoutkan bibirnya, “ mianhae, tapikan kau tinggal bilang saja, jangan
menyentil keningku, sakit tau…” gerutu baekhyun
Chanyeol
jadi merasa bersalah dan reflek langsung ikut mengusap kening baekhyun.
“kekeke….. mianhae.. sini biar aku tiup..fuuhh~”
BLUSH~
Semburat
rona merah langsung menjalar keseluruh permukaan kulit wajah baekhyun, ketika
hembusan nafas chanyeol menerpa kulitnya. Baekhyun buru-buru menetralkan rona
merah itu ketika chanyeol menghentikan kegiatannya meniup kening baekhyun
meskipun ia tau bahwa suasana disitu lebih di dominasi bias cahaya lampu yang
menerpa mereka, jadi chanyeol akan mengira bahwa rona merah yang ada diwajah
baekhyun itu adalah bias cahaya lampu. Tapi tetap saja dia sangat gugup.
“sudah
tidak sakitkan?”
Baekhyun
hanya mengangguk, tapi chanyeol tidak tahu bahwa didalam hati namja manis
seperti malaikat ini tengah mengomel memaki chanyeol yang seenaknya meniup
keningnya hingga membuat perasaannya menjadi kacau seperti ini.
“kau
belum menyelesaikan ceritamu tadi..” ujar chanyeol
Baekhyun
menghembuskan nafas panjang lalu membetulkan posisi duduknya yang sudah baik
itu. “ ibuku adalah mantan seorang penyanyi_”
“jinjja!!”
jerit chanyeol memotong kata-kata baekhyun membuat namja mungil itu mengeram
kesal. “hehehe, mianhae.. silahkan lanjutkan.” Sambung chanyeol yang langsung
tidak berkutik ketika baekhyun menghadiahinya deahtglare… hehehe baekhyun punya
deahtglare?
“
dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak karena katanya ada sesuatu yang
terjadi, ibuku tidak pernah cerita itu apa, tapi dia bilang itu bukan sesuatu
yang sampai membuat namanya jadi hancur. Setelah itu dia bertemu dengan ayahku
yang saat itu masih kuliah, ibuku tidak menyangka kalau dia bisa jatuh cinta
oleh ayahku yang ternyata dia dulu adalah seorang kutu buku…” baekhyun tertawa
ketika menceritakan bagian dimana ibunya bertemu dengan ayahnya, chanyeolpun
ikut tertawa sambil memperhatikan baekhyun. Jangan salah, dia memang menikmati
cerita baekhyun tapi dilain tempat, tepatnya di dada sebelah kirinya, ia
merasakan sesutau yang lain.
“
tapi seiring berjalannya waktu, ayahku yang kutu buku itu, merubah
penampilannya, tepatnya sih, dirubah oleh ibuku, hingga ia terlihat keren,
hehehe…., tapi ibuku tidak melupakan profesinya dulu, buktinya ia sekarang
melatih vocal sebagai dosen.” Tutur baekhyun mengakhiri cerita tentang kedua
orang tuanya.
“mmm,
jadi, waktu kau dirumah kyungsoo malam itu, kau juga ikut latihan vocal ?”
Baekhyun
hanya menggeleng.
Chanyeol
Nampak berpikir sejenak. “ melihat mereka langsung mengikutkanmu, eum… padahal
kau masih terbilang siswa baru itu membuktikan bahwa kualitas vocalmu itu luar
biasa..”
“tentu
saja, “ baekhyun terkekeh, begitupun chanyeol.
Keduanyapun larut dalam suasana yang semakin
lama semakin terasa sepi itu, chanyeol mendongakkan kepalanya, celingukan
seperti mencari sesuatu. Sebenarnya ia menaburkan pandangannya melihat kesekita
taman, dan ternyata disana hanya tinggal menyisahka mereka berdua. Karena
itulah chanyeol langsung melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Ternyata
sudah larut malam, jarum jam sudah menghampiri angka 12 di jam tangan chanyeol.
“wah…
sudah larut, sebaiknya kita pulang, nanti kau bisa di omeli ibumu.. “ ujar
chanyeol sambil berdiri.
Baekhyun
hanya mengagguk, meskipun ia ingin menepis kalimat terakhir chanyeol, hey,
ayolah baekhyun bukan anak kecil lagi. Dan kalau bicara soal ibunya, ibunya
justru akan panic kalau melihat baekhyun hanya berdiam diri dikamar malam
minggu begini.
~*you
into my life*~
Chanyeol
mengangkat alisnya ketika mendapati namja jakung tengah duduk bersantai diruang
keluarga, ketika ia tiba dirumah. Namja jakung itu balik menatapnya sambil melemparkan
senyum,chanyeol hanya mebalas senyuman itu lalu dengan segera menaiki tangga
menuju kamarnya, tapi baru melewati beberapa anak tangga, tiba-tiba suara namja
itu menghentikan langkahnya.
“chanyeol!”
Chanyeol
menoleh. “ne, hyung” jawab chanyeol dari atas tangga.
“kau
tidak sibukkan besok?’ Tanya namja yang
dipanggil hyung ole chanyeol, namja itu adalah Kris
Chanyeol
mengangguk. “waeyo?”
“mau
menemaniku kesuatu tempat?”
Chanyeol
terlonjak di tempatnya dengan mata melebar. “ shiro..!! kau pasti ingin menemui
kekasihmukan?” tolak chanyeol
Kris
berdecak kesal. ” Dia masih di cina, pabo…, lagi pula kalau aku ingin menemui
kekasihku buat apa aku mengajakmu. “
Chanyeol
berpikir sejenak ‘benar-juga’ . “ lalu
untuk apa?”
“besok
ulan tahun ibu, aku ingin berkunjung ke makamnya Karena tahun lalu aku tidak sempat pergi..” tutur
kris menjelaskan maksudnya.
“
tentu saja, lagi pula aku juga ingin kesana besok..” balas chanyeol.
“ya
sudah, kau tidurlah sana, besok kau harus bangun pagi.”
Chanyeol
mendengus. “arraso…arraso..”. chanyeol pun akhirnya meninggalkan kris dan masuk
kekamarnya.
~*you
into my life*~
Dua
namja tinggi tengah duduk bersimpuh di hadapan sebuah makam yang cukup terawat,
namja berambut pirang yang di ketahui adalah Kris itu meletakkan sebuket mawar
putih ke pusara sang ibu. Sementara chanyeol duduk di samping Kris sambil
menautkan kedua tangannya. Mereka diam, membiarkan angin sejuk menerbangkan
surai lembut mereka. Setidaknya sosok yang kini terbaring dalam pembaringan
terakhir itu mendengar do’a yang tersemat di hati kedua namja jakung itu, meski
tanpa suara. Bumipun mengetahuinya betapa mereka merindukan sosok sang ibu
berada di samping mereka lagi.
Kris
menoleh kea rah chanyeol yang kini menundukkan kepalanya, namja berambut pirang
itu dapat melihat dengan jelas bahu adiknya bergetar. Ia tersenyum datar dan
mengusap punggung adiknya dengan lembut. Chanyeol memang telah menerima
kepergian ibunya, tapi rasa rindu itu masih jelas terasa, sulit bahkan mustahil
untuk bisa melupakan kenangan-kenangan bersama beliau.
Kris
kembali menoleh menatap makam yang ada di depannya dan mengusapnya dengan
tangan kirinya sementara tangan yang satunya lagi masih berada di punggung
Chanyeol.
“eomma….
Mianhae…. Karena aku masih belum bisa menbuat anak cengeng ini menjadi dewasa.”
Ujar Kris.
Chanyeol
mengangkat kepalanya menoleh kea rah Kris ketika namja yang di panggilnya hyung
itu membuka suara.
Kris
menoleh dan tersenyum penuh arti, tangan yang tadi berada di punggung adiknya
perlahan bergeser ke atas menyentuh rambut chanyeol dan mengacaknya perlahan. “
tapi, aku akan berusaha…. Untuk tidak mebuatnya…. Bersedih lagi. Aku akan
melindunginya eomma….”
Kalimat
terakhir yang di ucapkan Kris sukses membuat air mata chanyeol yang tadinya
hanya tergenang dimatanya, jatuh langsung mengenai tangannya.
“go…gomawo…hyung..” dengan cepat ia meraih tubuh kakaknya itu dan memeluknya
erat. “ gomawo, karena telah menjadi kakakku, gomawo karena kau selalu ada
untukku…, gomawo… untuk semuanya hyung. “ akhirnya kata-kata yang sebenarnya
dari dulu ingin ia sampaikan itu terdengar tepat ditelingan Kris, membuat namja
itu mengulas senyum.
“ne,
dan berhentilah memelukku kaena kau membuat ku, uhuk… kesulitan bernafas,
pabo..” balas Kris, dan itu bohong, karena pada kenyataannya chanyeol tidak
memeluknya erat dan meskipun itu dalam hati tapi ia sangat senang, karena
perannya menjadi seorang kakak yang baik untuk chanyeol telah berhasil ia lakukan. Meskipun
sekarang chanyeol jarang bersamaanya di
rumah, karena chanyeol menghabiskan waktunya bersama kedua teman baiknya. Dan
akhir- akhir ini dengan baekhyun.
“eomma!
aku tidak cengeng, hanya saja aku terlalu merindukanmu, “ ujar chanyeol sambil
menghapus jejak air mata yang sempat menetes. “ eomma, bahagialah di surga,
karena sekarang dan di waktu yang akan datang, aku akan menjadi anak yang
membangkan melebihi Kris hyung, percayalah!”. Tegasnya lagi.
“geure?
Jadi kau ingin menandingiku dengan otak tumpulmu itu.” Cibir Kris.
“ya!
otakku tidak tumpul! Hanya… sulit bekerja saja. “ bantah chanyeol meskipun pada
akhirnya tetap saja ia menjatuhkan dirinya sendiri.
“
itu karena kau lebih banyak tertidur dari pada fokus belajar, aku belum pernah
sekalipun melihat kau belajar di rumah.” Kris lalu menoleh ke makam ibunya. “
eomma, dia itu lebih banyak menghabiskan waktunya di studio dance, dan tidak
belajar. Eomma tau, aku sangat malu karena guru-guru di sekolah selalu
menegurku kalau chanyeol berbuat ulah lagi. Sebagai kakaknya, aku tentu saja
punya tanggung jawab atas itu. “ keluh Kris dengan wajah sendu.
“ya!
hyung jangan menyudutkanku. Eomma, hyung itu lebih parah, sudah berbulan-bulan
ini hyung jadi jarang mengajar gara-gara ia jatuh cinta pada seorang penari. “
tutur chanyeol membalas Kris yang terkesan menjatuhkannya meskipun ia tau bahwa
itu hanya becanda.
“uhuk…uhukk”
kris tersedak salivanya ketika mendegar penuturan chanyeol lalu menjitak kepala
adiknya itu cukup keras, terbukti bagaimana chanyeol meringsi dengan hebohnya
sambil mengusap kepalanya.
“eomma,
jangan dengarkan dia, aku memang sudah punya kekasih eomma dan aku janji kalau
ada kesempatan aku akan mengajaknya kesini, eomma pasti akan menyukainya.” Ujar
Kris sambil tersenyum
Sementara
chanyeol hanya mengumpat tanpa suara, karena kalau ia sampai berani mengumpat
Kris terang-terangan maka mungkin kris akan menghadiahkannya jitakan yang
mungkin tidak kalah kerasnya dari jitakkan sebelumnya.
“sebenarnya
orang sedang jatuh cinta disini itu bukan aku eomma, aku kan sudah lama
menjalin hubungan dengan kekasihku itu, ya meskipun pada kenyataannya aku akan
selalu jatuh cinta tiap kali melihatnya tapi percayalah eomma bahwa chanyeol
lah yang saat ini sedang jatuh cinta.” Sambung Kris panjang lebar.
Dan
reflex saja chanyeol langsung terjatuh dari duduk jongkoknya, dengan posisi
hampir terbaring di rumput, saking kagetnya ia mendegar kalimat Kris. Dengan
buru-buru ia bangkit dan meralat perkataan namja jakung yang tengah tetawa puas
itu. “aniya! Itu bukan jatuh cinta, eomma.! aku dan baekhyun hanya berteman,
dia sangat baik, lucu dan menyenangkan_”
“dan
chanyeol sangat menyukainya..” potong Kris cepat.
“aniya!
Aku tidak….…aish!! maksudku aku menyukainya sebagai teman, hanya itu eomma,”
jawab chanyeol dengan nafas berburu, jelas sekali kalau ia sangat gugup.
“ya
sudah…, kalau memang hanya teman, kau tidak usah se gugup itukan.”
Deg!
Bukankah
ia pernah mendegar kata-kata itu sebelumnya? Dan karena itulah chanyeol
mengangkat alisnya sebelah.
“apa dia kekasihmu,
chanyeolli..”
“a-a-aaniyaa!”
“ya sudah, kenapa
kau segugup itu kalau memangnya bukan,”
Percakapan singkat itu terlintas di benaknya,
bukankah neneknya pernah mengatkan hal yang sama, ketika ia mengajak baekhyun
menjemput neneknya.
“
waeyo?!” Tanya Kris heran ketika mendapati chanyeol menatapnya dengan… tampang
seperti..oarang bodoh!
Chanyeol
hanya menggeleng.
Drrtt….Drrtt…Drrtt…
Kris
meraih smartphonenya yang ia simpan di saku jas hitamnya.
“ne
harmoni……………Di pemakaman, sedang mengunjungi ibu…………ani, kami juga sudah ingin pulang……….ne..…….
memangnya nenek memasak apa?..........wah! pasti lesat!............baiklah kami
akan kesana…………mmm.” Kris menyimpan kembali smartphonenya ke dalam saku
kemudian mengelus pusara milik ibu angkatnya itu dengan sayang.
“eomma,
kami pamit dulu, kalau ada kesempatan kami akan kembali lagi.” Ia terdiam
sejenak. Chanyeol juga terdiam sambil memandangi hyungnya.
“eomma
terima kasih banyak karena kau telah menyayangi aku meskipun aku bukanlah anak
kadungmu, meskipun itu hanya dua tahun….. tapi kasih sayangmu masih terasa
hingga saat ini, aku serius eomma, aku sangat mencintaimu….”
“hyung,
geumane…” chanyeol menyentuh punggung tangan Kris membuat namja itupun menoleh.
Ia tersenyum dan memegang tangan chanyeol, menariknya hingga tubuh chanyeol
bergeser semakin dekat dengannya. Chanyeol menggerakkan kedua tangannya untuk
meraih tubuh kris dan memeluknya, kris tersenyum dan membalas pelukan adiknya itu.
“waeyo?”
“
aku benci hyung mengatakan hal itu, hyung itu kakakku, sedarah ataupun tidak,
kau tetaplah kakakku.” Tegas chanyeol dan melepaskan pelukannya menatap
kakaknya sebentar, dan selanjutnya ia berdiri. Kris ikut berdiri dan menatap
adiknya tepat di manik mata chanyeol, tulus, hanya itu yang ia dapat dari 3
menit ia menatap mata adiknya. Kris tersenyum, karena untuk apa dia meragukan
itu, bukankah dari mereka mengenal hingga sekarang chanyeol memang tidak pernah
membencinya. Meskipun sudah empat tahun lebih ini, chanyeol jarang bersamanya
terlebih Kris juga sibuk dengan profesinya sebagai seorang pendidik. Tapi tidak
sedikitpun chanyeol memperlihatkan gelagak kalau dia mulai tidak senang akan
status Kris.
“eomma….
kami pamit, beristrahatlah dengan tenang. Kami mencintaimu…” ujar chanyeol menatap makam ibunya dengan
tatapan yang sulit di baca.
“
jadi, kita kerumah harmoni?” Tanya chanyeol setelah menoleh ke Kris.
Kris
hanya mengangguk pelan.
Keduanyapun
meninggalkan tempat itu dalam keheningan karena baik chanyeol maupun Kris tidak
ada yang berani membuka suara, tapi satu hal yang diyakini Kris bahwa namja
yang sedang berjalan di sampingnya itu, namja yang berstatus sebagai adiknya
itu benar-benar menyayanginya terbukti bagaimana chanyeol langsung meraih dan
menggenggam tangan Kris dengan erat menautkan jari mereka dengan hangat. ‘aku
menyayangimu, karena itu tetaplah berada disisiku, sebagai adik yang juga
menyayangiku…seperti ini.’
~*you
into my life*~
Kyungsoo
berjalan perlahan memasuki pelataran sekolahnya setelah berpamitan pada ayahnya
yang mengantarnya kesekolah pagi ini. Sebelum berangkat ia sudah mengirimkan
pesan kepada Kai, tentu saja ia mengubah kontak name Kai di smartphonenya agar
tidak ketahuan oleh orang tuannya. Namja mungil bermata bulat itu menghela
nafas panjang saat melihat motor besar namja chingunya sudah terparkir disana.
terukir senyum sekilas sebelum akhirnya ia melanjutkan langkahnya untuk menuju
kelasnya. Kyungsoo baru saja ingin menoleh ke kelas Kai ketika ia melewati
kelasnya, tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya dari belakang. Kai yang
menyadari hal itu ikut menoleh keluar kelas. Melalui kaca jendela ia dapat
melihat seseorang menghampiri kyungsoo, keningnya berkerut ketika mengetahui
siapa namja itu.
“
sunbaenim?” kyungsoo tampak terkejut ketika ia menoleh dan mengetahui siapa namja
yang memanggilnya.
Namja
yang bernama donghae itu tersenyum. “ bagaimana kabarmu?” tanyanya ramah.
“
aku baik-baik saja, sunbae” jawab kyungsoo agak sedikit canggung karena ia
pasti yakin bahwa Kai sudah menyadari keberadaannya disana.
Tanpa
menyadari sorotan tajam seorang namja berkulit sedikit gelap dari dalam kelas,
donghae yang adalah kakak kelasnya dengan santainya mengajak pelan rambut
kyungsoo. “kau semakin manis kyungsoo-ah, “
Kyungsoo
spontan langsung mundur selangkah ketika menerima respon itu dari donghae, lalu
menunduk. “ah, ti..tidak juga, “
Donghae
mengangkat alisnya menyadari sikap kyungsoo, ia semakin penasaran dengan meraih
tangan kyungsoo, tapi sebelum namja tampan itu menyentuhnya, kyungsoo buru-buru
mengangkat tangannya untuk menyentuh tengkuknya.
“kau
sudah menemukan penggantiku..?” Terka Donghae
Kyungsoo
tidak menjawab, ia terus menundukkan kepalanya.
Tok…tok…tok…!!
Donghae
dan kyungsoo menoleh bersamaan ketika mendengar suara ketukan dari jendela
disamping mereka. Sontak mata namja mungil itu membulat sempurna ketika
mengetahui siapa namja yang berada di balik kaca itu.
“Kai”
lirihnya
Donghae
menoleh kea rah kyungsoo sambil mengerutkan keningnya kemudian kembali menoleh
kea rah Kai yang juga menatapnya dengan tatapan tajam.
“
oh, aku rasa aku harus pergi.” Ujar donghae lalu mengusap pelan punjak kepala
kyungsoo sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu.
Kyungsoo
masih betah disana bahkan saat donghae memperlakukannya seperti itu, ia hanya
terus terdiam sambil mentap cemas kea rah Kai yang juga menatapnya. Berselang
beberapa menit kemudian Kai membalikkan badannya dan berjalan menjauh dari
jendela kaca meninggalkan kyungsoo yang terpaku disana dengan perasaan was-was.
“kyungsoo!!”
teriakan namja berkulit putih bernama
baekhyun membuyarkannya dari keterpakuannya,
Kyungsoo
hanya tersenyum menyambut sahabatnya itu, ia sempat melirik chanyeol yang
berada di belakang baekhyun.
“hai!
Kajja kita kekelas..” ajak baekhyun yang langsung menarik tangan kyungsoo
menjauh dari tempat itu.
Kyungsoo
menghela nafas panjang ketika namja chingunya sama sekali tidak menoleh ke
arahnya. Dengan berat hati ia meninggalkan tempat itu bersama baekhyun.
-
-
-
-
Chanyeol
mengerutkan kening ketika ia berada di depan Kai, demi apapun dia ingin
mengeluarkan semua isi perutnya saking tidak percayanya ia akan apa yang sedang
di lakukan namja yang berstatus sebagai sahabat dekatnya itu. Masalahnya bukan
karena Kai sedang melakukan sesuatu yang bisa membuat orang mual ini hanyalah
ekspresi ketercenganan Chanyeol karena melihat Kai sedang membaca buku pelajaran,
entah setan apa yang sedang menghampiri namja ini, padahal biasanya ia akan
bermain game dengan smartphonenya, atau membaca komik yang setelahnya ia
terjatuh dari kursi karena tertawa terjungkal-jungkal. Tapi kali ini beda, ini
bukan komik atau game! Tapi buku pelajaran, sekali lagi buku pelajaran!.
Kai
melempar buku pelajaran yang dipegangnya kesembarang arah yang ternyata
mengenai salah seorang teman kelasnya.
Seorang
namja memungut buku tersebut dan kembali meletakkannya di meja tempatnya, “ada
apa ini?” Tanya namja tampan yang ternyata Sehun itu.
Chanyeol
hanya mengangkat bahu.
2A CLASS
Baekhyun
mengerucutkan bibirnya karena untuk yang kesekian kalinya kyungsoo tidak
mengubris pertanyaan atau perkataannya. Sedari tadi sejak mereka berada di
dalam ruang kelas kyungsoo terus saja terdiam sambil sesekali menghela nafas
panjang lalu membenamkan wajahnya pada kedua tangan yang ia lipat di atas
mejanya. Tentu saja baekhyun yang sedari tadi berada di sampingnya kebingungan
dengan tingkah temannya itu, makanya ia bertanya perihal mengapa kyungsoo
terlihat begitu resah. Tapi ujung-ujungnya dia malah di abaikan. Hingga
terdengar suara seseorang dan suara derap langkah kaki mendekat kea rah mereka.
“pagi!!”
sapa Luhan yang segera duduk di bangkunya tepat di belakang baekhyun.
“pagi…”
balas baekhyun tanpa semangat,
“kenapa
lesu begitu?” Tanya Luhan yang menerima ekspresi lesu baekhyun.
Baekhyun
tidak menjawab ia hanya mengangkat dagu runcingnya menunjuk kyungsoo yang masih
dengan posisi membenamkan wajahnya pada kedua lipatan tangannya.
“ada
apa?” Tanya luhan lagi dengan suara yang nyaris tak terdengar tapi baekhyun
dapat membaca gerakan bibir Luhan dengan jelas.
Baekhyun
hanya mengangkat bahu, menandakan bahwa ia juga tidak tahu menahu tentang
masalah kyungsoo.
“eum
Luhan, ngomong-ngomong tugas dari cho songsaengnim sudah selesai belum?” Tanya
baekyun seadanya, setidaknya itu mungkin mampu mencairkan suasana yang terasa
sedikit hambar itu. Kenapa tidak biasanya kyungsoolah yang paling ramai di
antara ketiganya, tapi karena berhubung moodnya sedang tidak baik akhirnya
baekhyun mencoba menetralkan suasana. Tapi sayangnya Luhan pun tidak
mengubrisnya karena namja yang lebih pendek beberapa centi darinya itu tengah
terdiam dengan wajah yang sulit di baca baekhyun dan arah pandangannya pun
tertuju pada pintu kelas, wajah ceria yang tadinya terlihat kini berubah dengan
sorot mata yang seperti menyiratkan luka. Baekhyun menoleh mengikuti arah
tatapan Luhan dan_
“kyungsoo!”
seorang namja tampan berjalan mendekat kea rah kyungsoo yang langsung
mengangkat kepalanya begitu mendengar suara yang sedikit berteriak memanggil
namanya itu.
“kenapa,
apa kau sakit?” Tanya namja itu sambil menempelkan punggung tangannya pada
kening kyungsoo. Kyungsoo menolak dengan menundukkan kepalanya. “gwaenchana,
sunbae.” Tegasnya.
Namja
yang di panggil sunbae itu, tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada Luhan
yang berada di belakang baekhyun. Reflex Luhan langsung mengalihkan
pandangannya karena pada kenyataannya ia juga tengah memperhatikan namja itu.
“baekhyun..aku
ke toilet dulu” ujar Luhan yang langsung bergegas ke keluar tanpa menunggu balasan
dari baekhyun.
Sementara
baekhyun dan kyungsoo hanya memandang heran kea rah punggung Luhan yang semakin
menjauh.
“kyungsoo….,
kau membenciku.” Tanya namja itu yang mencoba meraih tangan kyungsoo.
“aniya…
kenapa juga aku harus membenci sunbae..” jawab kyungsoo
“lalu
kenapa sikap mu dingin begini..?” namja itupun mengangkat tangannya untuk
menyentuh rambut kyungsoo namun kyungsoo buru-buru menepisnya.
“aku
tidak marah, hyung! Lagipula aku juga tidak punya alasan kenapa aku harus marah..”
kyungsoo mengangkat kepalanya untuk memandang namja itu.
Namja
itu tersenyum. “begitu, lalu….apakah aku bisa memilikimu lagi chagiya…”
“APA!!”
Kyungsoo
menoleh ke belakang namja itu dan dapat ia lihat dengan jelas seorang namja
tampan berkulit sedikit gelap itu tengah menatapnya tajam, bahkan tatapannya
dapat dipersiskan dengan tatapan tajam Mr.Kris kalau sedang marah. Dengan susah
payahnya kyungsoo menelan saliva yang terasa kering di tenggorokannya.
“kai…”
lirihnya
Donghae
menoleh dan disaat itu pula kai mengalihkan tatapan deathgalernya pada namja
yang berstatus sebagai seniornya itu.
“bilang
apa tadi ?! kau ingin memilikinya lagi? Cih! Kau sudah tidak punya hak atas dia
lagi, sejak kau meninggalkannya demi yeoja jepang mu itu!” maki Kai dengan
berusaha keras menahan emosinya naik.
Donghae
mendengus dan berjalan perlahan menghampiri kai. “ arraso…, dia milikmu.”
Ujarnya lalu bergeser sedikit lebih dekat dengan kai dan berbisik di telinga
hoobaenya itu. “ tapi satu hal, dia sangat seksi ketika mendesahkan namaku_”
BRUKK
Tubuh
donghae langsung mendarat di lantai begitu kai membantingnya. Emosinya sudah
tidak bisa ia tahan lagi terlebih ketika namja itu membisikkan sesuatu yang
sangat membuat hatinya gusar.,
“BRENGSEKKK!!!”
pekik Kai yang langsung meraih kerah baju dan memberikan bogem mentah berulang
kali pada wajah donghae…,
“KAI!!”
teriak kyungsoo yang langsung menarik tubuh kekasihnya itu, tentunya dengan bantuan
beberapa teman kelasnya. Hingga akhirnya Kai berhasil melepaskan cengkraman
tangannya pada kerah baju donghae.
“sebaiknya
sunbae segera pergi!” perintah kyungsoo
yang masih memegangi tangan Kai.
Donghae
tersenyum yang lebih tepatnya menyeringai sambil menyeka darah yang timbul dari
sudut bibirnya lalu menatap tajam sangat tajam kea rah Kai dan bergegas pegi
dari tempat itu sebelum ada yang mengetahui perkelahian itu.
Kyungsoo
menatap Kai dengan mata mulai berair. Sementara baekhyun, ia hanya terdiam
dalam keterkejutannya sambil membungkam mulutnya sendiri.
Kai
menatap tajam kea rah kyungsoo lalu menyentakkan tangannya hingga membuat
genggaman namja chingunya terlepas. Kai pun segera keluar dari kelas, dapat
kyungsoo lihat dengan jelas sosok Kai yang berjalan sambil mengajak frustasi
rambut hitamnya. Perlahan air bening itu menetes dari mata indah kyungsoo,
hingga ketika kakinya tidak mampu menopang lagi tubuhnya karena terserang
gemetar hebat. Ia pun luruh ke lantai dan menangis disana, baekhyun buru-buru
mendekat dan memeluk temannya itu. Luhan yang baru saja dari toilet terkejut
melihat suasana kelas yang sedikit berantakan, ia pun menghampiri baekhyun yang
masih memeluk kyungsoo.
“ada
apa ini, baekhyun-ah?” Tanya Luhan panik
Baekhyun
hanya menggeleng, bukan karena ia tidak tahu, karena pada kenyataannya ia lah
yang menjadi saksi atas perkelahian barusan.
-
-
-
-
Kai
menghantap pintu ketika masuk kekelasnya dengan langkah buru-buru ia mendekati
mejanya dan langsung meraih tas yang ia letakkan di atas meja. Sehun dan
Chanyeol yang kaget begitu mendengar suara pukulan keras di pintu barusan hanya
mampu menunjukkan ekspresi heran dan tidak mengerti dengan tingkah sahabatnya
itu. Begitu ia mengenakan tasnya Kai segera berjalan keluar kelas.
“Kai!!”
teriak chanyeol mencoba menahan langkah cepat Kai, tapi kai tidak
mengacuhkannya dan terus berjalan yang di yakini kedua namja itu adalah menuju parkiran sekolah. Chanyeol dan sehun
berpandangan lalu tidak lama keduanya pun mengangguk bersamaan, seolah mendapat
jawaban atas pertanyaan yang kini menghampiri kepala keduanya. Merekapun
mengikuti jejak Kai untuk menuju parkiran sekolah.
Setibanya
di parkiran motor Kai sudah tidak ada disana, sial! Jangan-jangan Kai kerasukan
setan pembalap nomor satu yang pernah ada di dunia. Tanpa pikir panjang lagi,
kedua namja itupun langsung naik kemotor mereka namun sebelum chanyeol
melajukan motornya sehun menahannya.
“aku
ikut denganmu saja, aku takut luhan marah kalau ia tahu aku membolos,
setidaknya kalau ia melihat motorku, dia akan berpikir bahwa aku tidak kemana-mana.”
Ujar sehun
Chanyeol
memutar kedua bola matanya, “ arraso..arraso…, naiklah!”
Sehun
pun segera naik dan memasang helmnya.
Chanyeol
mendengus kesal.” Huh! Saat-saat seperti ini kau masih saja memperhatikan hal
seperti itu.”
Sehun
tidak menjawab ia hanya tersenyum menerima teguran dari namja jakung itu.
~*you
into my life*~
kai
membanting pintu begitu tiba di studio, seperti tidak ada jeda ia kemudian
membuka paksa seragam sekolahnya dan melepmparkannya ke sofa. Dengan hanya menggunakan
kaos oblong berwarna biru gelap dan celana sekolahnya ia berjalan menuju tempat
kosong yang dindingnya adalah cermin berukuran besar. Disana ia mulai
menggerakkan tubuhnya.
“bisakah aku
memilikimu lagi, chagiya..”
Pergerakan
kai terhenti begitu mengingat kejadian di sekolah tadi, saat dimana donghae
seniornya meminta kyungsoo untuk kembali padanya lagi. Dan namja yang kini
menjadi masalah besar bagi Kai memanggil kyungsoonya dengan kata chagiya! Jelas dia tidak terima,
mengingat bagaimana Kai sangat mencintai baby
Kyungsoonya itu.
Dengan
kalutnya kai melanjutkan gerakannya yang sempat terhenti. Tapi secepat apapun
gerakannya, selincah dan semahir apapun ia akan hobby yang sudah biasa ia
lakukan ini, tapi kalau bayang-bayang kyungsoo muncul di kepalanya semuanyapun
terasa begitu hambar. Meskipun dengan dance ia bisa menyalurkan setidaknya
sedikit perasaannya, tapi entah mengapa ini begitu lain ia rasakan. Kai
berhenti, sepenuhnya berhenti, lalu dengan begitu lelahnya ia merebahkan tubuh
kelantai, tidur terlentang menghadap langit-langit. Ia mengangkat tangan
kanannya menyentuh dada bagian kirinya. Sakit!.
BLAM…
Chanyeol
menyandarkan tubuhnya di pintu studio yang terbuka, sementara sehun masih
berjalan perlahan menghampiri Kai yang kini memposisikan duduknya di lantai.
“kenapa
mengikutiku…?” Tanya Kai datar
Chanyeol
melepaskan sandarannya. “ kami kaget melihat kau seperti orang gila, tadi”
Sehun
menyentuh bahu Kai dan ikut duduk disamping sahabatnya itu. “ ada apa?”
“
tidak ada apa-apa”
“kalau
tidak apa-apa, lalu kenapa sikapmu seperti ini?” chanyeol yang menyahut dengan
mendudukan dirinya pada sofa panjang di sudut ruangan.
“
ini masalahku..” jawab kai singkat
“masalahmu,
masalah kami juga” tegas chanyeol
Kai
mendengus. “ jangan ikut campur.” Kai mulai kesal dengan sikap tidak mau
mengalah chanyeol, sementara sehun hanya terdiam, meskipun dari tadi ia juga
masuk kedalam pembicaraan itu.
“bagaimana
kami tidak ikut campur, kau itu bagian dari kami..” tambah chanyeol lagi
semakin menyudutkan Kai
“kenapa
kalian begitu keras kepala!!” bentak Kai
dengan emosi benar-benar sudah di ubun-ubun
“itu
semua karena kamu!!” balas chanyeol dengan nada tinggi.
Kai
berdiri, begitupun sehun dengan cepatnya ia berdiri, takut-takut kalau Kai murka
dan ingin menerjang chanyeol yang masih duduk dengan santai di sofa.
Kai
mengeram kesal. “ sulit bicara denganmu!”
Chanyeol
tersenyum meremehkan, “ tidak sulit jika tidak emosi begitu..”
“
sudah ku bilang ini urusan pribadiku, kalian tidak berhak tau..” ujar Kai
dengan penegasan pada setiap kata-katanya.
“
siapa bilang? Ini masalah tentang kyungsookan? Ayolah…dengan kami ini bukanlah sesuatu
yang pribadi lagi..” jawab chanyeol
“KAU!!”
geram Kai tertahan.
Baru
saja Kai ingin mendekati chanyeol sehun yang berada di depannyapun
menghentikannya.
“
sudah..sudah…,” sehun menoleh kea rah chanyeol, lalu melanjutkan kata-katanya.
“ sebaiknya kita kembali kesekolah, “ ujarnya lalu kembali menatap Kai.
“kalau
kau belum ingin cerita, tidak apa-apa, setidaknya kau tidak terlarut kedalam
masalahmu itu, dan…. Ku harap kau menganggap kami ada sebagai sahabatmu, kita
saling membutuhkan bukan?...... kami kembali dulu, jangan macam-macam, arraso…”
ujar Sehun sedikit mampu menenangkan perasaan yang sudah bercampur aduk di hati
Kai tadi.
Kai
hanya terdiam, bahkan ketika Sehun dan chanyeol sudah pergi dari ruagan itu, ia
masih terdiam. Kai menoleh pada cermin besar yang terpampang dengan jelas di
matanya, menatap replica dirinya disana. benarkah? Kyungsoonya telah….
“ARRGHH!!!”
Kai mengajak rambutnya frustasi….,
“kenapa
kau tidak cerita!!, kenapa?! Arrghh…!!, hah!.. kyungsoo…” raung kai sambil
memukul kaca yang memantulkan bayangan dirinya dengan pelan, sangat pelan.
Meskipun ia meronta, memukuli dadanya sendiripun, rasa sakit yang ia rasakan
tidak juga sirna, bahkan ketika buliran air mata yang menetes ke pipinya belum
mampu membawa sakit yang kini semakin menyesakkannya. Dan akhirnya iapun luruh
kelantai, dan terbaring disana.
-
-
-
“hei…, aku barusan
ketemu sama malaikat yang manis sekali….”ujar kai begitu sumringah ketika ia
baru masuk ke kelas dan menghampiri kedua sahabatnya.
“ matanya yang
bulat, hidungnya yang mancung, bibirnya yang, euh…., “ kai mendesis heboh
ketika mendekskripsikan bayangan seseorang yang ia sebut malaikat itu.
“ nugu?” Tanya
chanyeol dengan ekspresi datar, matanyapun tidak ia tolehkan kepada sang
pembicara karena saat ini ia tengah fokus menyalin pekerjaan rumah milik Sehun.
Kai menepuk jidatnya,” aduh…, aku tidak sempat
menanyakannya, tadi kami hanya bertemu di parkiran, dan dia tersenyum manis
kepadaku, euuummm…”
Sehun memutar bola
matanya, kemudian menutup buku yang sedari tadi di bacanya, lalu menoleh kai.
“Pr mu sudah
selesai?”
Kai hanya
menggeleng pelan dengan tampang watadosnya.
-
-
Kai
tersenyum ketika kenangan saat pertama kali ia menceritakan sosok kyungsoo pada
kedua temannya itu hadir kembali dalam memorinya.
Ia
ingat setelah hari itu, ia pun mencari tahu siapa sebenarnya namja manis yang
ia temui di pelataran parkiran. Ternyata tidak cukup satu jam , kaipun akhirnya
mengetahui bahwa namja manis yang sempat di panggilnya malaikat itu bernama do
kyungsoo, seangkatan dengannya hanya saja ia kelas 1A, jadi mereka bersebelahan
kelas. Tapi sialnya, ternyata kyungsoo sudah memiliki kekasih yang ternyata
adalah seniornya satu tingkatan di atasnya, namanya lee donghae, siswa paling
populer di sekolahnya saat itu. Kai sempat patah semangat dan menjadi murung
karena belum sempat menyatakan perasaannya ternyata sosok malaiaktnya itu sudah
dimiliki orang lain.
Dan
saat-saat itulah, chanyeol dan sehun, selalu menemaninya. Awalnya sih mereka
berdua sempat menertawakan Kai tapi ujung-ujungnya mereka juga yang
menghiburnya. Dan akhirnya Kai bisa melupakan cinta tak sampainya itu. Hingga
satu tahun berlalu, mereka yang kemarinnya adalah junior kini berganti status
menjadi senior, nama mereka kini tidak hanya sekedar di kenal sebatas teman
kelas, tapi seluruh sekolah. Ini gara-gara acara perpisahan sekolah, mereka
membuat gebrakan dengan menampilkan skill mereka menari di atas panggung dengan
sangat kerennya. Dan hasilnya, mereka menjadi idola di sekolah hingga saat ini.
Baru
terhitung beberapa hari mereka menjadi senior, Kai mendapat kabar kalau
kyungsoo di tinggalkan oleh kekasihnya ke jepang, dan entah mengapa ia seperti
menemukan harapan untuk bisa mendekati kyungsoo. Dan itulah awalnya, ia
mendekati kyungsoo berkenalan dengannya, mengajaknya keluar dan akhirnya mereka
jadian dan pacaran. Tidak ada yang istimewa. Tapi, kyungsoo telah memenjarakan
hatinya, karena kini hanya nama kyungsoolah yang mengisi ruang hampa di hati
Kai. Namja ini, sangat mencintai kekasihnya.
Ia
tidak rela, karena namja sialan bernama donghae kembali lagi mengusik
hubungannya dengan kyungsoo yang terhitung sudah enam bulan mereka jalani.
Mengingat bagaimana donghae dulu dengan mudahnya mengatakan bawha ia telah
menemukan pengganti kyungsoo dan meminta kyungsoo untuk melupakannya, padahal
saat itu mereka masih berstatus pacaran. Bagaimanapun ia tidak rela.
-
-
-
-
TBC__
Hehehe… mian yeh, harus TBC dulu, soalnya kepala ane lagi mumet ini.
Author ngarepnya sih kalian mau ninggalin komentar, biar author bisa
tau sejauh mana kalian menaggapi FF author. Kemarin yang HunHan meskipun Cuma
dikit yang koment tapi banyak yang ngelike ya~ tetep aja kan author pengen tau
kalian beneran suka ato gimana-gimana gitu. Soalnyakan ini FF pertama jadi
author Cuma mau tau kekurangan author dimana, biar author bisa buat FF yang
lebih baik lagi, gitu loh Readersdeul…,
( Mian yah, author cerewet banget, heheheh….. :D )
=รจ tapi terima kasih sebelumnya, karena
kalian udah mau baca FF author, ku do’a in deh, semoga kalian bisa ketemu ama
bias kalian semua, yuk… Amin!!! Wkwkwkwk O_O