Senin, 18 Februari 2013

[ FF Komina ] You Into My Life ( Angel ) | EXO Couple

[ FF EXO ] You Into My Life (ANGEL) |EXO COUPLE


Fanfiction
Title  :
You Into My Life ( Angel )
Author  :
@Kyo Mi Na
Main Cast  :
-         Park Chanyeol
-         Byun Baekhyun
-         Oh Sehun
-         Xi Luhan
-         Kim Jong In ( Kai )
-         Do Kyungsoo
-         Kris ( Park Yi Fan )
-         Lee Donghae ( maaf yang di dalam cerita ini saya nistakan)

Type  :
Chapter

Genre  :
Yaoi, romance (?) , Friendship

Mohon maaf jika ada kesamaan cerita yang bisa saya pastikan itu hanya kebetulan semata, karena FF ini murni dari hasil pemikiran Saya sendiri.
Warning !! semua Couple EXO itu milik EXO dan Semua member EXO itu milik SM Ent, kecuali Baekyeol itu mutlak milik saya# wush…., di lempar EXOTIC…, di bakar baekyeol shipper. Hehe mian becanda mereka milik kita bersama, ote…,

@KyoMiNa Note : ini FF Yaoi pertama aku, jadi maaf kalau feelnya gak dapat…., ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ…. Untuk selanjutnya biar readersdeul sendiri yang rangkai kata-katanya soalnya KyoMiNa aka Aoi gak pinter buat kata-kata  sambutan, jadi mohon maaf. Ya udah… langsung aja lagian author juga gak mau banyak babibu lagi kayak a pink, so..!


The story begin….
You Into My Life ( Angel )

===รจ ==รจ ==รจ  ==รจ ==รจ ==รจ ==รจ

Semua mata langsung tertuju kepada tiga namja yang berjalan di koridor sekolah dengan santai layaknya seorang superstar yang di puja puja oleh fansnya. Dengan santainya seorang diantara ketiga namja tadi melambaikan tangannya kepada setiap yeoja yeoja yang ia temui dikoridor sambil melempar senyum yang dibuat semanis mungkin, tentu saja yeoja yaoja itu akan histeris melihat namja-namja populer itu. Sementara namja yang satunya lagi hanya mengedipkan matanya dengan smirk khas yang menempel dibibirnya alhasil semua yeoja-yeoja yang mendapat ekspresi itu langsung luluh seketika. Sementara namja tinggi yang berada di antara kedua namja tadi hanya terdiam dengan angkuhnya berjalan tanpa menoleh atau memberikan service kepada yeoja-yeoja yang ia temui di koridor. Tapi karena sifat dinginnya itulah yang menbuat yeoja-yeoja tergila-gila padanya.
Mereka merebahkan tubuh mereka di bangku ketika mereka tiba di kelas, satu diantaranya memilih duduk di meja.
“ah! Dasar yeoja!” umpat salah satu diantara mereka yang duduk di meja namja yang bernama lengkap Oh Sehun, namja yang tadi melambaikan tangannya sambil tersenyum.
“memang kenapa? Aku suka” timpal namja berkulit Tan yang bernama Kai, namja yang tadi  mengedipkan mata dengan smirk khasnya.
“ itu bukan salah mereka, salah kita kenapa kita begitu keren.” Tambah namja jakung yang bernama Park Chanyeol.
Mereka lalu tertawa bersama.
“kau benar, hanya saja jeritan mereka begitu mengganggu telingaku.” Ujar sehun di tengah tawanya.
“ne, kau benar, bahkan pembantuku sampai mengeluh karena setiap pagi ia harus membersihkan kado-kado yang mereka tinggalkan di depan pagar rumahku, huh menyusahkan sekali.” Balas chanyeol.
Kemudian terdengar lagi tawa mereka.

Oh sehun, Park Chanyeol dan Kim jong in atau Kai, mereka bertiga adalah namja-namja populer di sekolah Menengah Exo Planet. Mereka terbentuk dalam satu club Dance yang diberi nama Exotic. Chanyeol adalah anak dari pemilik sekolah tersebut jadi wajar saja jika sifatnya begitu angkuh, tapi sebenarnya ia hanya akan menunjukkan sifat angkuhnya dihadapan para fansnya karena sosok chanyeol sebenarnya adalah pribadi yang sangat hangat dan juga baik, dia juga suka menolong dan tidak sombong tentunya. Karena jika memang sifat buruk itu ada padanya maka mana mungkin ia akan bersahabat dengan Sehun dan Kai yang notabennya adalah anak dari seorang karyawan swasta biasa. Persahabatan mereka terbilang cukup lama karena mereka pertama kali bertemu dan dekat sejak SMP kelas satu hingga sekarang. Mereka sama-sama gila dan sama-sama narsis.
~*you into my life*~
Bel listrik berdentang begitu nyaringnya membuat Kim Songsaengnim terpaksa menghentikan aktifitas mengajarnya. “itu yang kalian tunggu bukan?” tanyanya sambil memasukkan beberapa buku kedalam tas hitamya. Semua siswa tertawa mendengar ucapan Kim songsaengnim.”baiklah kita lanjutkan minggu depan.” Tambahnya lagi sambil tersenyum hangat dan berlalu pergi meninggalkan kelas pagi itu.
Kai melempar pulpen yang dipegannya kearah Sehun yang sedang memasukkan bukunya kedalam tas. “aduh!” ringisnya ketika benda itu tepat mengenai kepalanya. Ia menoleh dan memandang kesal kearah kai.
“kau selalu saja seserius ini kalau Kim songsaengnim yang mengajar.” Tanya Kai disertai senyum yang jika didengar dari caranya mengucapkan kalimat itu sepertinya ia sedang meledek Sehun yang memang selalu serius begitu berhadapan dengan mata pelajaran faporitnya itu.
Sehun tidak membalas perkataan temannya itu melainkan memutar kedua bola matanya dan kembali keaktifitasnya memasukkan buku fisika itu kedalam tas.
Sementara Chanyeol, hah! Jangan Tanya, dari tadi ia hanya tertidur di bangkunya dengan kepala ia baringkan di atas meja sambil kedua tangannya ia biarkan begitu saja. Untung saja Kim songsaengnim itu guru yang baik hati dan penuh pengertian jika seandainya ia seperti Cho songsaengnim maka mungkin chanyeol sudah berada diluar kelas sambil menjewer kupingnya sendiri.
“HOY! ADA SISWA BARU, ADA SISWA BARU DIKELAS SEBELAH!!!” teriak Suho yang tiba-tiba menyerbu masuk kekelas dengan gayanya yang berlebihan itu lalu kembali keluar dengan masih melambaikan tangannya kepada semua teman-teman kelas yang bodohnya mau saja mengikuti si ketua kelas yang super berlebihan itu untuk melihat murid baru tersebut.
“hah! Berlebihan sekali sih ketua kelas itu!!” hardik chanyeol yang terbangun gara-gara teriakan Suho barusan.
Sehun dan Kai hanya tertawa kecil melihat temannya mengomel sendiri.
“mau kekantin?” Tanya Kai pada Sehun
Sehun hanya mengangguk dan kembali menatap Chanyeol yang sudah seratus persen sadar. “hah, terserah kalian sajalah.” Jawab chanyeol.
Mereka kemudia berdiri dan langsung bergegas keluar kelas berjalan santai menuju kantin. Tapi, ketika tiba di depan kelas sebelah mereka berhenti karena kelas itu terlihat begitu ramai hingga menutupi jalan, keramaian itu seperti pelanggan toko yang sedang berebut masuk kedalam toko yang mengadakan diskon besar-besaran. Ketiga namja itu menghelah nafas jengah terlebih ketika mereka melihat sang ketua kelas yang sedang mondar mandir mencari celah di antara keruman namja-namja lain. Mereka berjalan menghampiri kerumunan itu sesekali mereka mendengar beberapa namja bergumam, “wah, cantiknya,”. “kulitnya berserih sekali” dan sebagainya.
“minggir!!” bentak Chanyeol.
Dan berhasil beberapa namja-namja itu langsung memberi ruang bagi ketiga namja keren itu bahkan sampai ada yang menjauh pergi karena takut berurusan dengan mereka. Kai memberi isyarat dengan mengibas ngibaskan tangannya menyuruh mereka semua yang menjadi penghalang pergi dari sana.
Sementara Sehun menaburkan pandangannya keseisi kelas dari balik kaca jendela lalu pandangan itu terhenti pada sosok yang menarik perhatiannya. Seorang namja imut yang sedang tersenyum sambil pandangannya terfokus pada seseorang yang berdiri didepan kelas. Namja itu begitu manis dan….”cantik” gumamnya yang tanpa ia sadari sendiri.
“siapa yang cantik?” Tanya kai yang menyadari satu kata itu. Kemudian ikut mengedarkan pandangan kedalam kelas dan akhirnya pandangan itu tertuju pada sosok namja imut dengan mata bulatnya yang indah. Menyadari sesuatu Kai langsung mengerutkan keningnya dan menatap temannya yang masih memandang lekat kedalam kelas dari balik kaca jendela.
“Ya!itu my baby kyungsoo!” ujar Kai kemudian menjitak kepala Sehun.
Sehun mengusap pelan kepalanya dan membalas perbuatan Kai dengan melakukan hal yang sama.
“ck, arraso, bukan dia yang ku maksud”  ujarnya
Sementara Chanyeol yang melihat tingkah konyol temannya itu hanya mengerutkan kening.
“annyeonghasimnika, joeneun Byun baekhyun imnida! Salam kenal” suara lembut itu  membuat namja jakung yang berdiri di luar kelas 11A beralih memandang sipemilik suara.
Chanyeol terdiam, tertegun menatap namja imut yang tengah berdiri di depan kelas, matanya bahkan tidak berkedip sedikitpun. Ia memegangi dada sebelah kirinya, merasakan sesuatu bergetar disana. perasaan apakah?.
“Byun baekhyun hakseng, silahkan duduk disebalah Do Kyungsoo.” Park songsaengnim menunjuk namja yang bernama Do Kyungsoo itu. Sang pemilik namapun langsung melambaikan tangannya. Dengan santainya Baekhyun berjalan menghampiri namja manis bermata bulat itu, ia sempat menoleh kearah Chanyeol yang memandangnya dari luar sambil melemparkan senyum manisnya sebelum akhirnya ia duduk dibangkunya.
Chanyeol masih terdiam dengan keterpakuannya, masih ia pegangi dada yang semakin bergetar hebat itu ketika namja manis itu melontarkan senyum kepadanya.
“Tuhan!! Malaikatmukah? Malaikatmukah yang tersenyum padaku itu?!” bisiknya dalam hati.

Saat ini aku merasa seperti terlahir kembali
Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa
Aku menutup mataku lagi
Dan aku memimpikanmu berdiri di depanku
dengan putus asa dan berdoa
Sekali saja, aku ingin berjalan berdampingan denganmu

(Angel_ Exo)

Puk~
Chanyeol tersadar dari lamunanya ketika sebuah tangan mendarat di bahunya, ia menoleh dan mendapati namja cadal tapi tampan itu tengah memandangnya dengan wajah datar.  
“siapa yang kau maksud tadi, sehun.” Tanya kai penasaran
Sehun berbalik dengan wajah malasnya. “siapapun dia, yang jelas itu bukan si kyungsoomu.” Tandasnya
Lalu bersama chanyeol ia melangkah meninggalkan tempat itu.
-
-
-
DIKANTIN
 “eh, ngomong-ngomong,aku sudah menemukan gerakan baru.” Ucap Kai memulai percakapan ketika mereka tengah menyantap makanan di kantin.
“baguslah, jadi kapan bisa latihan?” sahut Sehun santai
“ kalau bisa sih secepatnya, PenSi kan tinggal dua minggu lagi. Bagaimana kalau sepulang sekolah?” Balas Kai
Sehun melirik kearah Chanyeol yang kini tengah meneguk minuman kalengnya.
“kalau untuk hari ini kalian berdua saja yang latihan, karena sepulang sekolah aku harus menjenguk nenekku.” Tutur chanyeol kemudian.
“oh, iya, bagaimana kondisi nenekmu?” Tanya sehun
“ dia sudah membaik, dokter bilang dia sudah bisa pulang kerumah besok,”
Sehun dan Kai hanya mengangguk paham.
~*you into my life*~
Seorang namja imut tengah berjalan pelan sambil sesekali melantungkan lagu, suaranya terdengar begitu merdu dan lembut, sebuah senyum juga menggantung disana. kini ia berbelok memasuki gang sempit, jalan yang biasanya ia lalui jika sang ayah tidak menjemputnya, hanya saja bedanya sekarang sudah menunjukkan pukul 19.17 dan keadaan gang itu terlihat sedikit gelap dan menyeramkan. Langkahnya terhenti ketika mata indahnya menagkap dua namja berbadan besar tengah berjalan gontai mendekatinya.
“hai, lihat ada namja manis disana” tunjuk seorang diantara mereka, namja yang satunya lagi hanya tertawa kemudian mereka berjalan cepat menghampiri namja manis tersebut.
Namja imut itu menyadarinya, tapi sebelum ia berhasil keluar dari gang sempit itu dua namja berbadan besar itu sudah menangkapnya terlebih dulu, menghempaskan tubuh kecilnya ditembok bangunan yang berdiri kokoh.
“ah! Lepaskan aku!!” teriaknya sambil terisak
Dua namja berwajah garang itu malah tertawa bengis. “kenapa terburu-buru, kitakan belum bersenang-senag hahahaha!!” ujar salah satu diantara mereka. Namja imut itu menjauhkan wajahnya ketika mencium bau minuman keras dari mulut namja tersebut.
“kumohon, jangan sakiti aku….” Isaknya
“memang siapa yang akan menyakitimu, malah kami akan membuatmu ketagihan sayang.” Namja garang itu mulai membuka paksa kancing seragam sekolah namja imut itu, sementara ia hanya menangis karena tidak mampu meronta karena tubuhnya terkunci oleh tubuh besar namja garang itu.
Buk!
Namja garang itu terkejut ketika mendapati temannya terjatuh persis dibawah kakinya dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia menoleh membuat namja imut itu luruh ketanah dengan posisi terduduk sambil memegangi dadanya yang sesak. Di balik matanya yang basah ia dapat melihat sosok namja yang juga mengenakan seragam yang sama dengannya tengah menghajar namja berbadan besar itu, lalu dengan hanya satu tendangan yang  ia daratkan dikepala namja garang tersebut dan hasilnya namja itu terjatuh dan langsung menghantam tanah. Entah sejak kapan namja yang dihajar pertama itu sadar dan langsung membawa kabur temannya.
Namja sang pahlawan itu yang ternyata adalah sehun langsung menghampiri namja imut yang masih menangis dalam duduknya. Sehun menyerahkan jacket baseball yang di kenakannya tadi kepada namja imut tersebut. Namja imut itu menengadah dan melihat wajah sehun yang sedang tersenyum memandangnya.
“kau…., ??” lirihnya
“aku Oh Sehun, kamu?”
“Lu-Luhan” kemudian namja yang kini diketahui bernama Luhan itu meraih jacket yang diberikan sehun. Sehun membantunya berdiri.
“bukannya, sekolah sudah selesai tiga jam lalu, tapi kenapa kamu baru pulang?” Tanya sehun setelah memperhatikan namja imut itu yang ternyata adalah namja imut yang dilihatnya tadi di kelas sebelah yang ramai karena kedatangan murid baru itu.
“sebenarnya, aku telat pulang karena latihan dulu bersama temanku disekolah, sampai aku…..lupa waktu….dan akhirnya…..” ia kemudian mengangkat bahu diakhir kalimatnya.
Melihat itu sehun hanya tersenyum simpul tentu saja Luhan tidak melihatnya karena sekarang ia tengah memasang zipper jacketnya.
“ lalu, apa tidak ada yang menjemputmu?” Tanya sehun lagi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Luhan menggeleng,”ayah yang biasa menjemputku sedang dinas keluar kota, mobilpun hanya satu dan itupun ikut dibawah ayah,” tuturnya,
Sehun mengangguk. “ ya sudah, aku antar pulang yah, ibumu pasti sudah khawatir?” ajak sehun yang langsung mendapat anggukan dari Luhan.
-
-
-
Sepanjang perjalanan pulang baik Sehun maupun Luhan tidak ada satupun yang berani membuka suara, mereka lebih memilih diam satu sama lain bahkan ketika mereka telah tiba didepan sebuah rumah minimalis yang terlihat bersahaja itu.
“kita sudah sampai” ucap Luhan akhirnya
Sehun hanya terdiam,
“go-gomawo, sehun-shi”
Sehun tertawa ketika mendengar luhan memanggilnya dengan seformal itu,
“ke-kenapa?” Tanya luhan bingung,
“kau tidak perlu memanggilku dengan seformal itu, bukankah kita seangkatan” jawab sehun santai
Luhan hanya mengangguk.
“mm kau bilang ayahmu sedang keluar kotakan?” Tanya sehun
“n-ne” jawab luhan sambil mengangguk pelan
“mengingat kejadian tadi,bagaimana kalau besok aku menjemputmu?”
Luhan membulatkan matanya, sementara sehun merogoh saku celana dan mengeluarkan telefon genggamnya lalu menyerahkannya kepada Luhan.” Boleh aku meminta nomormu?”.
Luhan lagi-lagi tidak menjawab, tapi tangannya meraih benda mungil itu kemudian memasukkan beberapa dijit nomor, setelah itu menyerahkannya kembali kepada sang pemilik.
“baiklah, sampai jumpa besok Luhannie~” ujarnya kemudian mengusap pelan puncak kepala Luhan sebelum ia berlalu pergi dari tempat itu.
Luhan masih terdiam ditempatnya sambil tangan ia tangkupkan didada. Jujur ia sangat gugup ketika mengetahui namja yang menolongnya ternyata adalah seorang Oh Sehun yang populer disekolanya itu. Sebenarnya ia juga sangat mengaguminya, ayolah seisi sekolah juga tau kalau sehun itu adalah anak yang paling berprestasi disekolah. Bayangkan dari kelas satu sampai sekarang tidak ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai pemegang peringkat pertama disekolah, prestasinya bukan hanya tentang ilmu pengetahuan tapi juga dibidang seni dan bidang olahraga, anehnya dia lebih memilih sekelas dengan teman-temannya yang IQnya dibawah rata-rata di banding sekelas dengan siswa-siswa pilihan di sekolahnya. Tapi, justru itulah yang disukai Luhan dari seorang Oh Sehun.
~*you into my life*~
“Ya! Kenapa kau lama sekali, aku sudah kering disini! Memangnya kau beli minuman dimana, hah! Di arab?”. Bentak Kai ketika sehun telah tiba di studio. Sehun hanya tertawa mendapat omelan dari teman sejawatnya itu.
“maaf, maaf, tadi aku menolong seorang malaikat.” Ujar sehun sambil menyerahkan sekaleng minuman dingin kepada Kai
Kai mengangkat alisnya. “nugu?”, seraya meraih minuman kaleng tersebut.
Sehun tersenyum.”lihat saja besok”
Kai meneguk minuman kalengnya, kemudian memandang aneh kepada sehun yang saat ini sedang tersenyum sambil memandang langit-langit. Ia sudah lama mengenal namja itu, sangat mengenalnya dari awal mereka bertemu hingga sekarang ini sehun sama sekali belum pernah menunjukkan ekspresi yang begitu, eum sulit untuk dia baca. Senyumannya itu, bukanlah sebuah senyuman yang mengandung unsur sindiran atau ejekan, melainkan guratan senyum manis yang cukup menenangkan.
Sehun merasa bulu kuduknya merinding ketika ia menyadari tatapan Kai yang terbilang cukup dalam.
“waeyo?”
Kai memperlihatkan devil smirknya. “kau jatuh cinta, ya?” terkah Kai dan itu semakin jelas ketika sehun hanya tersenyum menanggapinya.”sepertinya”, sahut sehun lalu merebahkan dirinya di sofa panjang yang sengaja diletakkan di sudut ruangan.
Aku, yang telah jatuh cinta padamu dan tidak ada tempat untuk orang lain
Sayap ku patah
Walaupun aku kehilangan hidupku yang abadi
Kamu adalah alasanku bahagia
Kamu cinta abadiku selamanya

(Angel_ Exo)
~*you into my life*~
Sehun menghentikan motornya didepan rumah Luhan, sambil tersenyum ia meraih ponselnya mencari Contac name Luhan kemudian menekan tombol panggil.
yeobeoseo?” terdengar suara Luhan dari sambunga telefon
“aku sudah didepan rumahmu”
“benarkah?!” terdengar suara teriakan luhan, sehun bisa melihat jelas tirai kamar Luhan terbuka dan muncullah sosok namja imut dari balik tirai itu. Sehun melambai kearahnya dan dibalas lambaian tangan dari Luhan.
“baiklah aku akan segera turun.” Ucapnya kemudian
“ne, jangan lama ya”
“ne”. kata terakhir yang keluar dari mulut Luhan mengakhiri sambungan telefon itu.
Berselang lima belas menit kemudian Luhan keluar dengan seragam sekolahnya ditemani seorang yeoja separuh baya, yang berjalan perlahan menghampiri Sehun.
“annyeong haseyo, omoni” sapa sehun ramah ketika yeoja paruh baya itu kini berada di depannya,
Ibu Luhan hanya tersenyum, kemudian menoleh kea rah anaknya. “ apa namja tampan ini yang menolongmu semalam?” tanyanya kepada Luhan dan mendapatkan anggukan dari anaknya.
“kamshahamnida, kau telah menolong anakku, bahkan sampai menjemputnya segala,” tuturnya lembut,
“aku hanya kebetulan lewat dan tidak sengaja melihatnya, eum…aku tidak mungkin membiarkannya…” sehun menggaruk tengkuknya sementara rona merah sudah terlihat diraut wajah Luhan.
“eomma, aku berangkat dulu ya.” Ujarnya lalu naik keatas motor besar Sehun, ia melambai sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan tempat itu.
-
-
-
-
DISEKOLAH
 “sehun mana?” Tanya Chanyeol ketika hanya mendapati Kai yang tengah duduk dengan kaki ia tumpukkan di meja.
Kai mengangkat kedua bahunya. “menjemput malaikatnya, mungkin?” jawab sekenanya
Chanyeol mengerutkan keningnya, kai menunjuk keluar jendela dan chanyeolpun menoleh kearah yang ditunjuk oleh Kai. Ternyata disana ada Sehun yang tengah berjalan bersama dengan seorang namja imut, sehun sempat melirik kedua temannya itu sambil melemparkan senyum simpul.
Chanyeol menoleh kearah kai dengan mata melotot dan jari teluncuk masih terus mengarah kearah jendela padahal sehun dan Luhan sudah berlalu dari sana. Kai hanya tersenyum ketika mendapati ekspresi temannya itu.
-
-
Sehun mengantar Luhan sampai didepan pintu kelas 11A. “masuklah” perintahnya. Luhanpun segera masuk, dan ketika namja imut itu telah sampai dibangkunya barulah Sehun kembali kekelasnya. Dan sepeninggal sehun bangku Luhan langsung ramai karena kerumunan teman sekelasnya yang menyerbunya dengan pertanyaan-pertanyaan yang intinya sama. “apa hubungan antara Luhan dengan Sehun, anggota dari Club Exotic yang populer itu.”. layaknya Kyungsoo dulu ketika teman-teman kelasnya tahu bahwa ia menjalin hubungan dengan Kai si Dance Machine itu.
Sementara baekhyun yang tidak tau apa-apa hanya terdiam menatap kerumunan itu.”memangnya siapa namja tadi?” Tanya baekhyun kepada kyungsoo
“dia itu adalah salah satu namja populer disekolah ini, namanya Oh sehun” terang kyungsoo seadanya, sementara baekhyun hanya mengangguk.
-
-
-
-
Sehun berjalan santai menuju bangkunya ketika ia tiba dikelas, dengan tatapan tak biasa chanyeol terus memperhatikan sehun hingga tiba dibangkunya.
waeyo?” sehun menoleh kebelakang kearah chanyeol karena mulai risih ditatap seperti itu.
Chanyeol tersenyum. “kau memang keren sehun, dilihat dari manapun kau tetap terlihat keren.” Jawab Chanyeol yang entah apa maksudnya, sementara Sehun hanya mengangkat sebelah alisnya mendengar penuturan temannya itu.
“pantas jika kau selalu selangkah lebih dulu dibanding kami,” sambungnya lagi.
Kai mengerutkan keningnya. “kami? Ya! yang jauh tertinggal itu kau” protes Kai kepada chanyeol yang membawa-bawa dirinya. Jelaslah dia tidak terima bukankah dia yang paling handal soal masalah merebut hati seseorang.
Chanyeol memanyunkan bibirnya.”ne, arasso, arasso”
Sehun tertawa, “ makanya, berkembanglah kalau tidak ingin di dahului”
Kai hanya mengagguk membenarkan ucapan sehun
“hey, bukannya kamu yang memang selalu didepan?” balas chanyeol kepada sehun
“ayolah, seluruh dunia juga tahu siapa tokoh utamanya..”
Chanyeol tertawa. “ya kau benar, mulai sekarang aku tidak akan kalah darimu.”
Sehun mengangguk,” arasso, arasso”
“cho songsaengnim datang!!” seru si ketua kelas sambil berlari masuk kedalam kelas membuat percakapan sehun dan chanyeol terhenti.
Cho songsaengnim masuk kedalam kelas sambil menunjukkan senyum devilnya yang mematikan itu.
-
-
Chanyeol berusaha menahan rasa kantuknya ketika cho songsaengnim tengah menerangkan didepan kelas, padahal kalau jam-jam segini ia pasti sudah terlarut kedalam mimpinya. Chanyeol menoleh kearah kanan ketika ia menguap dan setelah itu ia tidak mengembalikan posisi kepalanya lagi ketika melihat beberapa siswa dari kelas 11A tengah berolahraga dihalaman sekolah. Pandangannya terfokus pada satu objek imut nan manis yang tengah melakukan pemanasan dengan memutar kepalanya kekiri dan kekanan, melakukan peregangan tangan, perut dan kaki. Chanyeol tersenyum tipis ketika namja imut yang ternyata adalah si anak baru itu tengah tertawa kegelian ketika digelitik oleh salah seorang temannya.
“Oh sehun! Tolong kerjakan soal ini!” suara Cho songsaengnim membuyarkan pikiran chanyeol yang refleks langsung mengalihkan perhatiannya pada whiteboard yang penuh dengan soal dan rumus matematika sampai ketika namja didepannya berdiri dan menghalangi pandangannya. Sehun berjalan dengan santainya menghampiri whiteboard dan meraih Boardmarker dari tangan Cho songsaengnim dan mulai berkutat dengan soal-soal itu.
Kurang dari sepuluh menit, sehun telah selesai menyelesaikan tiga soal sekaligus, ia kemudian menyerahkan boardmarker kembali pada cho songsaengnim, sementara namja yang dicap sebagai guru tergalak itu hanya mampu berdecak kagum melihat hasil kerja sehun. “aku memang tidak pernah salah memilih siswa favorit”.
Sehun hanya tersenyum lalu membungkuk dengan hormat dan kembali duduk dibangkunya.
~*you into my life*~
Cho songsaengnim mengakhiri pelajaran di jam pertama itu ketika bel listrik berdentang tanda pelajaran selanjutnya akan dimulai. Chanyeol yang sedari tadi mati-matian menahan kantuknya bergegas keluar menuju toilet.
“mau kemana?” Tanya Kai sebelum chanyeol benar-benar menghilang dari kelasnya.
“toilet” jawab chanyeol tanpa menoleh dan berlalu begitu saja.
Sementara di toilet kyungsoo, Luhan dan baekhyun sedang mengganti kaos usai jam pelajaran olahraga. Sebenarnya tinggal baekhyun karena kedua temannya kini telah merapikan diri didepan cermin. Luhan mengetuk pintu WC. “baekhyun, cepatlah sebentar lagi Kim songsaengnim masuk.”
“ne,tinggal sedikit lagi” jawab baekhyun dari balik pintu WC
“aduh baekhyun kau lama sekali sih,” keluh kyungsoo yang juga ikut menghampiri Luhan didepan pintu Wc dimana Baekhyun berada.
“iya maaf, atau begini saja, kalian berdua kembalilah duluan kekelas, jadi kalau Kim songsaengnim mencariku bilang saja kalau aku masih di toilet, bagaimana?” usul baekhyun
“kau yakin?” Tanya Luhan mencoba memastikan
“ne, pergilah”
“baiklah, hati-hati ya baekhyun” sahut kyungsoo sebelum akhirnya pergi meninggalkan baekhyun seorang diri di toilet.
Berselang beberapa menit sepeninggal kyungsoo dan Luhan dari toilet chanyeol masuk dan langsung menuju wastafel dan memutar kran kemudian membasuh wajahnya sambil menunduk.
CKLEK
Chanyeol mengangkat kepalanya dan dari balik kaca ia dapat melihat siapa namja yang keluar dari dalam WC itu. Namja imut dengan senyuman manis yang dilihatnya dihalaman tadi. Baekhyun berjalan perlahan kesamping namja jakung yang tengah terpaku dengan tatapan masih melekat pada sosok namja imut dibalik cermin. Baekhyun merapikan sedikit rambutnya sebelum akhirnya ia pergi dari toilet meninggalkan sosok namja berdeep voice itu.
“chakkaman!” seru chanyeol sebelum baekhyun benar-benar keluar dari toilet
“ne?” jawab baekhyun
Chanyeol terdiam, ia memikirkan kalimat apa yang harus diucapkannya lagi. “i-itu, e,em, ku pi-ki-r, resletingmu….terbuka.” jawab chanyeol sambil menggaruk tengkuknya sementara dalam hati ia mengutuk dirinya habis-habisan.
Baekhyun melotot dan mengecek resleting  celananya, ternyata tidak terbuka. Baekhyun mengangkat kepalanya dan melihat chanyeol yang sedang salah tingkah, entah sikap namja jakung itu justru terlihat lucu dimatanya, ia tersenyum dan berjalan kembali kedalam toilet untuk menghampiri chanyeol. “baekhyun” ujarnya sambil mengulurkan tangannya kedepan chanyeol.
Chanyeol tertegun menatap tangan lentik itu, lalu melihat baekhyun yang masih tersenyum padanya. Baekhyun mengangkat kedua alisnya dan dengan perlahan chanyeol meraih tangan itu dan menjabatnya dengan lembut. “chanyeol”.
~*you into my life*~
Chanyeol terus menghujat dirinya sepanjang perjalanan menuju kelasnya, bahkan siswa siswa yang lewat hanya memandang namja itu dengan heran. Jelas saja, karena chanyeol terus komat kamit tanpa henti. Setibanya di kelas ternyata Mr.Kris sudah memulai pelajaran, chanyeol mengetuk pintu. “annyeong songsaengnim, maaf saya terlambat.” Ucap chanyeol dengan sopan. Membuat Kai dan Sehun tertawa kecil saking kecilnya Mr.Kris bahkan tidak mendengarnya.
“ apa ada alasan atas keterlambatanmu ini?” Tanya namja tinggi berambut pirang itu begitu tenangnya.
“aku dari toilet” jawabnya singkat.
Mr.Kris mengangguk. “ ya sudah, masuklah”
Chanyeol segera bergegas menuju bangkunya, sebelum duduk ia menyempatkan untuk menjitak kepala kedua teman dekatnya itu.
Sebenarnya, kalau bukan Mr.Kris yang mengajar ia pasti langsung menerobos masuk tanpa memperhatikan teguran dari guru tersebut. Bukan karena chanyeol takut atau segan pada Mr.Kris , tapi karena status Mr. Kris alias Park Yi Fan sebagai kakaknya sehingga chanyeol lebih mematuhinya di banding Guru lain.
~*you into my life*~
“kau langsung ke studio?” Tanya kai kepada Chanyeol begitu mereka tiba diplataran parkiran.
Chanyeol menggeleng. “ aku kerumah sakit dulu,”  jawabnya sambil naik keatas motor besar berwarna merah disamping motor Kai
“aku juga,” ujar Sehun yang tengah memasang sweater abu-abunya.
“kau mau kerumah sakit juga?” Tanya kai dengan kerutan di keningnya.
“ani, aku harus mengantar Luhan pulang dulu” tuturnya sambil memakai helm berwarna putih miliknya.
Chanyeol dan Kai saling bertatapan sambil tersenyum. “lalu, apa kalian sudah jadian?” Tanya chanyeol dengan smirknya.
Sehun hanya menggeleng.
“mereka datang” ujar kai sambil menyenggol pelan bahu Chanyeol yang berada didekatnya sambil mata masih terus menatap dua namja imut yang berjalan perlahan menghampiri mereka.
“hai!” sapa kyungsoo dengan lambaian tangan
“haiiiiii!!!” balas chanyeol dan Kai bersamaan, sementara sehun hanya tersenyum menyambut kedatangan dua namja imut nan manis yang tengah menghampiri mereka.
“sudah mau pulang, chagi?” Kai mengusap pelan kepala Kyungsoo ketika namja mungil itu menghampirinya. Sementara kyungsoo hanya mengangguk sambil tersenyum
“ku antar kerumahmu dulu?” Tanya sehun kepada luhan yang berdiri disampingnya
“ne, memangnya mau kemana lagi?” jawab Luhan
Sehun hanya tersenyum sambil mengacak pelan rambut Luhan yang lembut membuat kedua namja yang berada di belakangnya berseru pelan.”cihuiiiiy! to tweet,” keduannya pun langsung berpelukan.
Sehun menoleh dengan tatapan Awas-kalian!
“ayo naik” pintanya, Luhanpun langsung naik keatas motor Sehun dengan susah payahnya, mengingat tubuhnya yang mungil tentu akan sulit menaiki motor besar sehun. Ketika Luhan berhasil naik motor itupun melaju dengan kecepatan maximum meninggalkan chanyeol, Kai dan kyungsoo.
“dahhhh! Hati-hati dijalan yah!” teriak kyungsoo sebelum motor Sehun hilang dari pandangan mereka.
Kai menggenggam tangan kyungsoo, membuat namja imut itu menoleh kearahnya. “kajja, kita pulang juga.” Ajak kai.
Sementara chanyeol hanya terdiam memandang kedua anak manusia itu, sebenarnya jauh didalam hati chanyeol ia merasa bahwa dirinya tertinggal terlalu jauh dari kedua temannya itu. Mengingat hanya tinggal dirinyalah yang kini berstatus jomblo, meskipun sehun dan Luhan belum jadian tapi tidak menutup kemungkinan bahwa hal itu pasti akan terjadi.

~*you into my life*~
Untuk yang kesekian kalinya baekhyun melirik jam tangan yang ia kenakan, sudah pukul 15.10 WKS tapi tidak ada satupun taxi yang lewat. “apa disini taxi memang jarang lewat?” gumamnya dalam hati.
Baekhyun mengangkat kedua alisnya ketika ia melihat seorang pengendara motor melintas, tanpa pikir panjang baekhyun langsung menghentikan pengendara tersebut. Baekhyun terkejut ketika melihat pengendara itu mengenakan seragam yang sama dengannya, tapi lebih terkejut lagi ketika ia mengetahui siapa pengendara tersebut.
“Chanyeol!!” teriaknya begitu chanyeol membuka helmnya
Namja itu mengerutkan keningnya. “ kenapa kaget begitu?”
“ah, ani” jawab baekhyun
“ngomong-ngomong, sedang apa kamu disini?” Tanya chanyeol sedikit bingung mengapa namja imut itu bisa terdampar sejauh ini dari sekolah.
“eh itu” baekhyun menggaruk tengkuknya.
“ tadi… aku salah naik bis” ujapnya
Chanyeol melotot lalu kemudian tertawa sejadi-jadinya. “hahahah…mana mungkin ada orang yang sampai salah naik bis, astaga kau ini anak SMU atau anak TK. Hahahaha… kau benar-benar lucu baekhyun.”
Mendengar itu baekhyun langsung menpoutkan bibirnya dan menunduk menahan malu.
Chanyeol menghentikan tawanya ketika melihat bahu namja imut itu bergetar. “ya! Kau menagis?” tanyanya khawatir.
Baekhyun tidak menjawab, ia lalu duduk jongkok sambil wajah ia benamkan diantara kedua lututnya dan tangannya ia gunakan untuk memeluk lututnya. Membuat chanyeol melompat dari motornya dan langsung menghampiri baekhyun yang kini mulai terisak.
“ya! A-aku, hanya bercanda tadi, hey jangan menangis dong, baekhyun ayolah..” bujuk chanyeol yang entah mengapa hal ini membuatnya jadi salah tingkah.
“baekhyun uljima, aku akan mengantarkanmu pulang, jadi jangan menangis, ne?” ujarnya yang sukses menghentikan isakan baekhyun. Namja imut itu mengangkat kepalanya untuk melihat chanyeol.
jeongmal?!” tanyanya sesenggukan
Chanyeol hanya tersenyum sambil mengangguk.
Baekhyun mengusap air matanya kemudian berdiri dan disusul chanyeol yang juga ikut berdiri.
“tapi, sebelumnya kita kerumah sakit dulu, kau maukan?” Tanya chanyeol dan langsung mendapat angukan dari baekhyun.
~*you into my life*~
Sehun menghentikan motornya tepat didepan rumah Luhan. Luhan pun segera turun dari motor besar bewarnah hitam itu.
“gomawo” ujarnya
Sehun hanya membalasnya dengan senyum.
Luhan berbalik namun tiba-tiba sebuah tangan langsung menariknya dari belakang membuat ia kembali keposisi menghadap sehun namun kali ini begitu dekat dengan wajah namja tampan itu.
“kau mau jadi kekasihku?” Tanya Sehun tiba-tiba.
Luhan terkejut, terlihat jelas bagaimana ia mengerjapkan matanya berulang kali. Jelas saja pasalnya sehun mengatakan itu dengan wajah datarnya bukan dengan wajah yang sumringah atau mungkin malu-malu, yang jelas tidak terlihat seperti wajah saat ingin menyatakan perasaan, justru ini terkesan jauh dari hal itu.
“aku hanya mengatakannya sekali, jadi jawablah, kau mau atau tidak?” ucapnya lagi dan ekspresinya tetap sama. datar
Dengan susah payahnya luhan mengatur nafasnya yang entah mengapa terasa begitu sesak. Ia bahkan mengira kalau namja didepannya ini hanya sedang main-main. Tapi mendengar ucapan sehun dengan sedikit penegasan itu membuat jantungnya bergemuruh.
“ta-tapi, bu-bukankah….kita baru…..me-mengenal” jawab luhan dengan masih mengontrol kegugupannya.
“aku termasuk orang yang tidak suka mengulur waktu. Aku menyukaimu,  karena itu aku tidak ingin ada orang lain yang lebih dulu mengatakannya padamu.” Tuturnya dan sepertinya ekspresi datar itu memang sudah melekat pada wajahnya. Bahkan luhanpun sulit membaca ekspresi serius yang mana dan ekspresi bercandanya yang mana. Ia juga bahkan heran mengapa namja ini sangat populer.
Luhan memberanikan diri menatap mata sehun mencari sesuatu disana, manic mata itu menunjukkan ketulusan, itu berarti sehun benar-benar tulus mencintainya. Lalu apa lagi? Bukankah namja didepannya ini mencintainya lalu kenapa Luhan masih ragu bukankah dia juga menyukainya.
Sehun melepaskan genggamannya dari tangan Luhan. “ya sudah, aku juga tidak memaksamu. Aku pulang” ujarnya sedikit kecewa.
Sehun sudah menyalakan mesin motornya dan sudah bersiap-siap untuk melaju sampai sebuah tangan menyentuh tangan kirinya. Sehun menoleh.
“aku mau………tapi, yakinkan aku bahwa kau adalah pilihan yang terbaik.” Ucap Luhan sambil tangan kirinya menangkup didada.
Sehun melepaskan tangan luhan dari tangannya lalu terdengar hembusan nafas. “sudah aku bilang aku tidak memaksamu, kalau kau masih ragu lebih baik tidak usah kau terima. Aku tidak suka jika ada orang yang meragukan ketulusanku” tegasnya, dan kali ini luhan dapat melihat ekspresi lain dari wajah sehun.
Luhan mengenggam tangan Sehun lagi kali ini dipegangnya seerat mungkin. “aku tidak meragukanmu, aku hanya ingin memastikan bahwa kau benar-benar mencintaiku, dan tidak akan menyakitiku.” Ujar Luhan dengan menahan tangisnya, karena saat ini air mata telah menggenangi matanya.
Sehun menatap dalam mata namja imut itu ada sesuatu disana sesuatu yang membuatnya mengangkat tangan untuk menyentuh wajah Luhan dan didalam mata indah luhan itu ada luka terlihat. Luhan menutup mata membuat buliran air menetes namu tak sampai menyentuh pipinya lebih jauh karena tangan Sehun jauh lebih cepat menyeka air matanya. “apapun itu, akan ku pastikan air mata ini tidak akan pernah jatuh lagi, percayalah. Karena aku sungguh-sungguh.” Ujar sehun dan ada penegasan dalam setiap kata yang ia lontarkan.
Luhan mengangguk sementara sehun masih terus menyeka air mata Luhan yang entah mengapa semakin deras mengalir dari matanya. Ia lalu mengecup kening Luhan dengan sayang. Kemudian menatap Luhan kembali. “aku harap suatu saat nanti kau akan menceritakan tentang hal ini”
~*you into my life*~
Chanyeol dan baekhyun berjalan dikoridor rumah sakit, sejak mereka tiba hingga saat ini, baik chanyeol maupun baekhyun tak ada yang berani membuka suara, hingga mereka tiba disalah satu ruang VIP.
“disini” ucap chanyeol sembari membuka pintu.
Baekhyun melihat seorang perempuan yang sudah tidak mudah lagi, (berarti tua dong). Sedang berdiri membelakangi mereka, yeoja itu memandang keluar jendela.
“harmoni” chanyeol langsung menghampiri yeoja tua yang dipanggil nenek itu, ia berbalik ketika menyadari kehadiran sonjanya.
“kenapa lama sekali, nenek bosan disini.” Ujar yeoja tua itu
Chanyeol hanya terkekeh. “mianhae”.
“hah, siapa yang bersamamu itu chanyeol?” Tanya yeoja tua itu lalu menghampiri baekhyun yang masih berdiri di depan pintu sambil tersenyum.
“annyeonghasimnika, harmoni…. Joneun byun baekhyun imnida..” ujar baekhyun begitu ramah, membuat yeoja tua itu tersenyum.
“kau manis sekali” yeoja tua itu lalu menoleh kebelakang dimana chanyeol berada tak jauh dari tempatnya dan baekhyun berpijak. “apa dia kekasihmu, chanyeolli..” ucapnya lagi.
“a-a-aaniyaa!” bantah chanyeol dengan sedikit terbatah
“ya sudah, kenapa kau segugup itu kalau memangnya bukan,” yeoja itu lalu kembali menatap namja imut didepannya. Sementara baekhyun hanya tersenyum, menahan malu.
“ya sudah, kajja kita pulang.” Ajak chanyeol yang sudah mengangkat tas berukuran sedang milik neneknya.
CKLEK
Ketiga makhluk tuhan itu langsung menoleh ke arah pintu.
“Yi fan!”
Namja itu hanya tersenyum.
“bukannya kau bilang ada rapat.” Ujar sang nenek begitu mengetahui bahwa orang yang membuka pintu itu adalah cucu tertuanya.
“ne, tapi demi nenek, aku ijin untuk tidak ikut rapat, lagi pula rapatnya paling membahas ulang tahun sekolah.” Tutur namja itu kemudian mengalihkan perhatiannya menatap chanyeol adiknya sendiri lalu beralih menatap namja imut yang entah sejak kapan berada di samping chanyeol.
“nenek ikut dengan ku saja, kau mana mungkin membawa nenek dengan motormu, lagi pula…..” kris sengaja menggantungkan kalimatnya ketika matanya melirik baekhyun.
“terserahlah, aku juga tidak punya niat mengantar nenek pulang naik motorku, lagi pula aku juga harus mengantar baekhyun pulang, itukan maksudmu.” Jawab chanyeol sedikit kesal. Astaga kemana chanyeol yang tadi, chanyeol dengan sikap sopannya terhadap namja ini, bukankah dia sangat menghormatinya. Ya chanyeol memang menghormatinya ketika kris berstatus sebagai songsaengnimnya, tapi saat ini, kris hanyalah kakaknya, jadi apa ia harus sesopan itu. Ayolah inikan Park Chanyeol.
Kris hanya tersenyum kemudian mengambil alih menganggakat tas neneknya yang ditenteng chanyeol tadi.
“kajja” ucapnya kepada sang nenek sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan chanyeol dan baekhyun berdua.
“kau jadi mengantarku kan?” Tanya baekhyun sambil menggaruk kepalanya yang bisa dipastika tidak gatal itu,
“ne, kajja.” Ajak chanyeol yang langsung meraih tangan baekhyun untuk digenggamnya.
~*you into my life*~
Chanyeol dan Kai menghentikan latihannya ketika Sehun masuk keruang latihan dan langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa setelah melemparkan Sweeternya kesembarang arah.
“kenapa baru datang, kau kemana saja hah?” Tanya chanyeol sembari menyambar sebotol minuman yang berada diatas meja.
“aku mengantar Luhan kerumah kyungsoo.” Jawab Sehun malas
“hah! Kerumah kyungsoo?” Kai yang tadinya sedang asik melakukan gerakan-gerakan tangan tiba-tiba terhenti ketika mendengar nama kekasihnya itu.
“mmm, mereka latihan dirumah kyungsoo kali ini.” Jawab Sehun sambil memasang sepatunya.
“kau mengantar Luhan lagi?, “ Tanya chanyeol
Sehun mengankat kepalanya memandang temannya yang jakung dan tampan itu. “memang apa salahnya, diakan pacarku, yang salah itu jika aku mengantar orang lain.” Sahut sehun dengan wajah datar.
Chanyeol melotot dengan mulut menganga sementara Kai hanya tersenyum. “waeyo….?” Tanya Sehun jengkel karena ditatap seperti itu oleh chanyeol.
“wahhh, kau terburu-buru sekali Sehun.” Jawab chanyeol
“bukan terburu-buru, aku hanya tidak suka mengulur waktu terlalu lama, karena jika hal itu terjadi maka dia akan direbut oleh orang lain. Dan tinggallah aku merana sendiri dengan perasaan yang tak sampai ini, kau mau seperti itu?” tandas sehun kemudian berdiri dan berjalan menghampiri Kai yang sedang asik sendiri didepan cermin besar yang menutupi seluruh dinding dalam ruangan itu.
-
-
-
-
Ketiga namja itu berbaring dilantai setelah lebih sejam mereka latihan dengan peluh yang mengalir deras di sekujur tubuh mereka. Deru nafas mereka terdengar begitu keras, jelas sekali bahwa ketiga namja ini sangat kelelahan. Tapi tidak tersirat sedikitpun kesan kelelahan itu diwajah mereka, karena saat ini chanyeol, Sehun dan Kai justru memperlihatkan senyum lebar mereka/
“hosh…hosh…, hah! Itu keren sekali!!” teriak Kai sambil menepuk-nepukkan tangannya.
“hosh…aku tidak menyangka…hosh..kalau latihan kali ini akan menghabiskan banyak tenaga…” kata chanyeol
Sementara Sehun, entahlah ia tersenyum tapi pandangannya jauh menerawang ke atas langit-langit. Bayangan Luhan sang kekasih tergambar disana, bayangan dimana Luhan menampakkan lukanya ketika Sehun menyatakan perasaannya sore tadi, seketika itu senyum yang terukir jelas diwajahnya memudar.
“waeyo?” chanyeol menyenggol Sehun yang berada disamping kanannya
Sehun hanya menggeleng.
Drrtt…drrtt…drrtt….drrtt
Tiba-tiba telefon genggam sehun berdering, namja itupun segera bangun berjalan perlahan meraih telefonnya yang sengaja ia letakkan di atas meja.
“mmm?” sahutnya setelah meletakkan benda mungil itu ketelinga kirinya
“kau dimana?” suara Luhan terdengar dari seberang
“masih di studio, kau sudah mau pulang?” sehun balik bertanya
“ne, tapi aku akan menunggu jika kau masih ingin tinggal.” Sahut Luhan
“ani, aku juga sudah ingin pulang.”
“ya sudah aku tunggu ya?”
“mmm.”
Sambunganpun terputus. Saat komunikasi jarak jauh berlangsung tadi, Sehun terus tersenyum ketika menjawab atau mendengarkan suara Luhan. Kedua temannya itupun menyadari betapa bahagianya namja tampan dan jenius ini.
“kau sama sekali tidak ada romantisnya, Sehun” ujar Kai yang kini duduk di sofa single sambil mengusap keringatnya dengan handuk kecil.
Sehun memutar bola matanya. “ lalu aku harus bagaimana?” tanyanya kesal
Kai tersenyum. “seharusnya, kau memberikannya kiss saat hendak menutup telfon tadi, seperti bye my honey, muuuuach!” tutur kai sambil membentuk jari-jarinya layaknya sebuah telefon yang ia dekatkan ketelinganya.
Chanyeol hanya tertawa lalu melempar kai dengan handuknya. Sementara sehun sudah siap melempar namja berkulit sedikit gelap itu dengan sebotol minuman yang dipegangnya. “aku bukan sepertimu,  pabo!” ujar sehun.
~*you into my life*~
Luhan melirik jam dinding yang terpajang di ruang tengah rumah kyungsoo, sudah pukul 21.45 WKS tapi sehun belum juga datang, padahal Luhan menelfonnya sebelum pukul 21 malam.
“dia belum datang?” Tanya Kyungsoo yang menghampiri Luhan bersama baekhyun.
Luhan mengangguk. “mungkin sedang menuju kesini.” Jawab luhan seadanya
“bisa-bisanya sih dia telat menjemput pacarnya sendiri.kalau itu Kai maka aku tidak akan memaafkannya” Sewot kyungsoo tidak terima.
“mungkin sebelum kesini, dia mandi dulu. Bukannya mereka sedang latihan dance?” jawab Luhan masih dengan kemungkinan-kemungkinan positivenya. merekakan baru jadian jadi mana mungkin luhan berani memikirkan kesan-kesan negatife kepada namajchingunya itu.
“mm, baekhyun kau pulang dengan siapa?” Tanya Luhan mencoba mengalihkan pembicaraan
“iya benar, bukankah ayahmu masih di jepang?” Tanya kyungsoo yang kini balik menatap baekhyun yang duduk disamping Luhan.
“mmm, aku naik taksi sajalah..” ujarnya sambil menggusap tengkuknya.
“AH! Jangan baekhyun-ah, kau tidak tau apa, banyak sekali terjadi kasus pelecehan didalam taksi.” Ujar kyungsoo dengan serius, membuat kedua temannya saling memandang tidak percaya.
jeongmal?” Tanya baekhyun yang jadi takut sendiri.
Kyungsoo hanya mengangguk dengan ekspresi penuh simpatik
“begini saja, nanti aku akan menyuruh sehun untuk mengantarkan mu pulang sebelum mengantarku.” Sahut Luhan member solusi.
andwaeyo….!!” Teriak kyungsoo dan baekhyun bersamaan membuat Luhan yang duduk diantara kedua namja imut itu tersentak.
“kau itu terlalu baik luhannie….” Ucap baekhyun dengan wajah iba
“dan juga terlalu lugu”. Timpal kyungsoo dengan ekspresi yang sama.
Pipp….Pipp…
Tiba-tiba trdenganr suara Klakson dari luar.
“ah! Itu pasti Sehun!” ucap Luhan yang langsung bergegas menuju pintu utama disusul si pemiliki rumah dan baekhyun.
“kau lama sekali sih…” ujar Luhan begitu berada didepan Sehun sambil mempoutkan bibirnya membuat sang kekasih tersenyum melihatnya.
“mianhae… tadi aku mandi dulu sebelum kesini, karena kalau tidak kau pasti tidak akan memelukku karena badanku bau, iyakan chagi..” sahut Sehun sambil megajak rambut Luhan.
Blush
Semburat rona merah kini terlihat jelas di wajah putih Luhan. Padahal baru beberapa jam yang lalu mereka jadian, tapi sehun sudah memanggilnya dengan semanis itu.
Pipp….Pipp
Sehun dan Luhan menoleh ke sumber suara ketika namja jakung yang masih berada diatas motornya membunyikan klakson.
“kau bersama chanyeol?” tanyanya ketika menoleh kea rah Sehun.
“ne, katanya dia ingin ikut menjemputmu.”
Luhan mengangguk, lalu tiba-tiba Ia teringat akan sesuatu. “sehunnie…aku boleh minta tolong?” Tanya Luhan penuh harap
“tentu saja, apa itu?” sehun balik bertanya sambil memincingkan hidung Luhan.
Luhan melirik Chanyeol sebentar kemudian kembali menatap namjachingunya. “kau maukan meminta chanyeol untuk mengantar temanku, soalnya tidak ada yang menjemputnya, aku khawatir terjadi apa-apa padanya nanti kalau ia pulang sendiri.” Terang Luhan sambil memaingkan jari-jarinya.
Sehun tersenyum. “tentu saja”
“benarkah? Kalau begitu aku akan memanggil Baekhyun dulu.” Luhan lalu berlari kecil mengahampiri Baekhyun yang bersama Kyungsoo di teras rumah.
“baekhyun-ah, kau pulang bersama teman sehun saja bagaimana? “ Tanya Luhan begitu tiba didepan baekhyun.
Baekhyun terlihat berpikir sejenak. “ baiklah.” Akhirnya baekhyunpun menyetujui untuk pulang bersama teman kekasih Luhan.
“kajja, kyungsoo-ah, kami pamit dulu, yah”
“ne, hati-hati ya”
Luhan dan baekhyun melambai sebelum mereka berjalan ke gerbang.
“CHANYEOL!!” teriak Baekhyun dengan lengkingan khasnya ketika ia mengetahui siapa teman sehun itu.
“arghh!! Kenapa kau selalu berteriak seperti itu setiap kali bertemu denganku,eum?” Tanya chanyeol sambil mengusap kedua kupingnya.
“oh, jadi kalian sudah saling kenal?” Tanya Luhan
Baekhyun hanya mengangguk.
“ne, aku mengantarnya pulang sore tadi, gara-gara ia salah naik bis.” Tutur chanyeol sambil terawa.
Baekhyun melototkan matanya. “Ya! kau tidak perlu menceritakan bagian itu!” bentaknya
“astaga! Bagaimana bisa kau sampai salah naik bis, baekhyun-ah?”. Tanya Luhan lalu tertawa sambil menutupi mulutnya.
Baekhyun hanya memanyunkan bibirnya, sambil melirik kea rah chanyeol yang masih tertawa. Demi buah strawberry favoritenya ia ingin sekali menindih chanyeol dengan rumah kyungsoo, namun apa daya dia tidak punya kekuatan sehebat itu untuk merealisasikannya, lagi pula kalaupun bisa, kasihan kyungsoo dan keluarganya nanti mereka akan tinggal dimana. Dan kalau itu sampai terjadi maka siapa yang akan mengantarkannya pulang kalau chanyeol tertindih rumah kyungsoo.
“ya! baekhyun kau mau pulang atau tidak!” suara deep voice khas chanyeol itu mengejutkannya. Ia pun menoleh kearah Luhan dan ternyata ia sudah berada di atas motor Sehun dengan masi menoleh kearahnya seraya tersenyum.
Baekhyun meghela nafas sebelum akhirnya menghampiri chanyeol. Ia memukul lengan chanyeol dan menjulurkan lidahnya ketika namja itu menoleh dan langsung naik ke atas motor chanyeol.
~*you into my life*~
Baekhyun mengerutkan keningnya ketika mendapati seorang namja jakung yang tidak asing dimatanya, sedang duduk santai diatas motornya tepat didepan rumah baekhyun. Baekhyun menghampirinya dengan tatapan tidak percaya, namja jakung yang tidak lain dan tidak bukan adalah Park Chanyeol, namja itu menoleh dan menyunggingkan senyum manisnya.
Deg !
Baekhyun merasakanya, suara detakan jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Melihat namja itu tersenyum padanya membuat ia merasakan sesuatu yang lain didada bagian kirinya. “dia tampan juga ternyata” bisik baekhyun dalam hati.
“selamat pagi, baekhyun…” sapa chanyeol
Baekhyun hanya tersenyum sabagai balasan dari sapaan Chanyeol
“kau menjemputku?” Tanya baekhyun
Chanyeol mengangguk. “ne, aku takut kau salah naik bis lagi..” sahut Chanyeol dengan nada meledek.
Baekhyun langsung mendaratkan tinjunya kelengan atas Chanyeol membuat namja tampan itu beraduh ria.
“appo…” ringis Chanyeol sambil mengelus-elus lengannya yang sakit
“makanya, kau jangan mengulang-ulang kejadian itu lagi.” Erang baekhyun dan setelahnya ia mempoutkan bibir mungilnya yang merah.
Chanyeol tertawa. “hahaha…. Mianhae, mianhae… kajja kita berangkat.” Ujarnya lalu mengenakan Helmnya.
-
-
-
-
Disekolah
Chanyeol mengerutkan keningnya ketika melihat begitu banyak yeoja dan juga namja yang keyeoja yeojaan mengerumuni kelas 2A, kelas baekhyun. Chanyeol menoleh kekelasnya 2B, melalui jendela kelas dan ia tidak mendapati Sehun ataupun Kai yang biasanya tiba lebih awal darinya. Padahal diparkiran tadi ia sempat melihat Motor Sehun dan Kai itu berarti mereka sudah berada disekolah. “kemana mereka?” bisik Chanyeol dalam hati.
PARK CHANYEOL!!” teriak yeoja-yeoja itu ketika menyadari kedatangan Chanyeol. Namja itu hanya terdiam sambil terus berjalan, sementara Baekhyun dengan susah payahnya menelan salivanya ketika yeoja-yeoja dan tentunya namja yang keyeoja-yeojaan itu menatapnyadengan tatapan tajam layaknya seorang pemburu yang tengah mengincar mangsa. Bahkan beberapa diantara mereka terlihat menyentak-nyetakkan kaki mereka ke lantai karena kesal lalu pergi begitu saja.
“sudah sampai,” ucap Chanyeol begitu tiba didepan pintu kelas baekhyun. Baekhyuj hanya tersenyum manis sebagai tanda terima kasih . chanyeol pun hendak melangkahkan kakinya kembali menuju kelasnya tapi tidak jadi ketika matanya menangkap dua sosok namja yang sudah pasti itu adalah Sehun dan Kai yang tengah duduk dan bermesraan berasama kekasih mereka di dalam kelas. Tapi setelah diperhatikan lagi ternyata hanya kai dan kyungsoolah yang terlihat begitu mesra. Kai duduk dibangku Kyungsoo sementara sang kekasih berada diatas pangkuannya. Mereka bahkan tidak menghiraukan banyak pasang mata yang tengah menatap mereka dengan tatapan dasar-tidak-tahu-malu. Sementara pasangan yang satu lagi terlihat begitu sangat…( kalau kata author sih, uuhh… to tweet..).
Luhan duduk di bangkunya dengan mulut yang terus mengoceh ini dan itu, sementara Sehun duduk di bangku Baekhyun tepat  di depan Luhan yang hanya terdiam memandangi sang kekasih seraya tersenyum, matanya tak berkedip sekalipun berkedip melihat malaikatnya bercerita panjang lebar.
“Ehem!” deheman itu menginterupsi kegiatan mereka,
Luhan yang menyadari kehadiran dua makhluk yang bertolak belakang itu (yang satunya pendek dan yang satunya tinggi) langsung menoleh dan melempar senyum. Sementara Sehun masi menatapnya dengan ekspresi yang sama. Sementara Kai dan Kyungsoo? Astaga mereka bahkan tidak mengubris kehadiran chanyeol dan baekhyun disana, buktinya mereka masih bercanda ria sambil sesekali colek-colekkan. Melihat itu chanyeol hanya memutar kedua bola matanya.
“selamat pagi, baekhyun-ah, selamat pagi Chanyeol-ah.” Sapa Luhan
“selamat pagi, Luhan-ah.”sahut baekhyun. Sementara chanyeol hanya tersenyum.
“sehun!” panggil Luhan
“mmm” jawab sehun masih tidak bergeming dari tempatnya, dan juga ekspresinya yang masih menatap sang kekasih.
“hunnie~baekhyun ingin duduk.” Ucap Luhan lagi
“mmm” dan lagi-lagi hanya gumaman yang sehun balaskan atas ujaran Luhan
Sampai akhrinya sebuah pukulan mendarat dikepalanya.
“Aaww! Appo, pabo!” rutuknya sambil mengusap kepalanya, lalu menoleh kearah kirinya. Chanyeol mengangkat alisnya dan menatap sehun dengan tatapan ‘kenapa?’
“pagi sehun-ah” sapa baekhyun sambil tersenyum
“pagi… mian ya, membuatmu berdiri lama, Luhan sih, tidak bisa berhenti mengoceh, jadi aku harus mendengarkannya sampai tidak menyadari kehadiran kalian…” tutur Sehun sambil berdiri dan mengusap pelan puncak kepala Baekhyun. Dan detik berikutnya ia melirik chanyeol yang berada disamping baekhyun.
Baekhyun tersenyum. “gwaenchana..” lalu duduk dibangkunya yang sempat terintimidasi oleh kekasih sahabatatnya itu.
“maaf tuan dan nyonya Kim, bisakah kalian menghentikan drama romantic yang kalian lakonkan itu, karena sungguh itu sangat mengganggu.” Ujar Chanyeol dengan sedikit penekanan pada kata terakhirnya.
Kyungsoopun hanya tersenyum malu-malu dan ketika Kai melepaskan kedua tangannya dari pinggang kyungsoo, namja mungil itupun langsung berdiri dan memilih duduk dimejanya dengan menghadap kea rah Kai.
Sehun melirik kekasihnya yang tengan tersenyum sambil memandangi Kai dan kyungsoo.
“hannie~” panggil sehun dengan sangat pelan
Luhan yang masih bisa mendengar itu langsung menoleh,”eum?”
“kau mau kencan denganku nanti malam?” Tanya Sehun tanpa basa basi,
Luhan yang mendapat ajakan terang-terangan dan mendadak itu langsung menunduk malu dengan wajah yang sudah dipastikannya sendiri sudah semerah tomat. Sehun masih menanti jawaban Luhan dan ia tidak perlu menunggu terlalu lama karena dengan segera Luhan menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Sehun meskipun itu tidak begitu kentara.
“memangnya kalian tidak latihan?” Tanya kyungsoo yang memecah kecanggungan yang sempat terasa disekitar mereka.
“ah, iya benar?” Luhanpun mengangkat wajahnya untuk menatap Sehun
“semalam kami terlalu bersemangat latihan, dan efeknya baru kami rasakan hari ini, makanya kami tidak latihan malam ini.” Kai yang menjawab dan entah sejak kapan ia membaringkan kepalanya di pangkuan kyungsoo, sementara Luhan dan kyungsoopun hanya mangguk-mangguk.
“kalau begitu, nanti malam Kai kerumah ya, aku akan memasakkan makanan special untukmu.” Ujar kyungsoo dengan riangnya.
Kaipun langsung mengangkat kepalanya untuk memandangi kekasihnya itu. “ benarkah? Baiklah aku juga sudah rindu ingin mencicipi masakanmu.” Sahut kai sambil tersenyum.
Sementara chanyeol yang hanya diam saja melirik baekhyun yang ternyata juga sedang melihat kearahnya. Dan ketika baekhyun menyadarinya ia buru-buru mengalihkan pandangannya melihat apa saja yang membuatnya tidak salah tingkah karena sudah kepergok memperhatikan Chanyeol.
~*you into my life*~
Chanyeol tampak gelisah, terlihat bagaimana ia mengguling-gulingkan tubuhnya kesana kemari diatas kasur berukurang king size itu. Chanyeol kemudian menghela nafas panjang dengan tubuh terlentang, ia menatap laangit-langit kamarnya. Sungguh ingin sekali rasanya ia berteriak dan mengatakan bahwa ia sangat bosan. Hanya berada didalam rumah sepanjang malam minggu ini itu sungguh sangat membosankan apa lagi malam ini ia tidak pergi latihan karena kedua temannya ada acara sendiri dengan kekasih mereka. Sementara dia! Hanya melongo dirumah (sambil dengerin lagunya saykoji, jomblo).
Masih dalam keadaan terlentang ia melirik jam dinding yang berdentang, jarum jamnya sudah menunjukkan pukul 19.00 malam WKS. Haruskah ia melewati malam yang katanya orang malam yang panjang ini dengan terbaring di kamarnya? Tidakkah dia juga ingin keluar? Segala kebimbanganpun timbul dari segala arah yang membuatnya semakin resah, ia kembali bergerak kesana kemari di kasurnya, hingga ia meraih benda yang disebut iphone yang ia letakkan di atas meja kecil disamping tempat tidurnya.
Baekhyun room
Keadaan yang samapun dirasakan namja berparas cantik yang kini hanya membaca buku didepan meja belajarnya. Dia memang suka sekali membaca, dia akan selalu punya waktu dan menyempatkan diri untuk membaca tapi malam ini berbeda, disisi lain ia tidak bisa mebohongi dirinya kalau saat ini ia merasakan kebosanan yang kini menjalar disekitarnya. Entah mengapa saat ini mebaca buku menjadi sebuah rutinitas yang sangat mebosankan menurutnya, karena itulah ia lalu menutup buku yang dibacanya dan meletakkannya begitu saja diatas meja belajarnya. Ia berbalik dan mengedarkan pandangannya kesegala arah lalu menghembuskan nafas panjang. Sungguh ini sangat membosankan. (jujur author aja bosan).
Sampai akhirnya ia merasakan benda mungil yang ia letakkan di meja belajarnya bergetar, baekhyun menoleh dan meraih benda tersebut dan_
DEG!
Ia merasakannya lagi, getaran yang terasa didada kirinya ketika mengetahui siapa contac name yang menelfonnya.
Chanyeol!!
Ia terdiam dengan ekspresi tidak percaya, bukan tidak ingin mengangkat karena sejujurnya dia mengharapkan saat-saat seperti ini, mengingat kedua temannya sedang berkencan bersama pangeran tampan sekolahnya, ia berharap chanyeolpun akan mengajaknya. Dengan pasti ia meraih iphonenya dan menekan tombol.
“yeobeoseyo..” suaranya agak sedikit bergetar karena menahan kegugupannya.
“hai, baekhyun-ah” gemuruh itu semakin jelas terasa ketika suara baritone itu menyapa dari seberang sana.
“n,ne..” jawab baekhyun dengan masih mencoba mengontrol kegugupannya.
“aku bosan” ucap chanyeol singkat
Baekhyun memejamkan matanya sejenak, menghirup nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. “mmm, aku juga.” Balasnya sedikt agak tenang.
“mau temani aku ke studio?”
Baekhyun terdiam dengan mata melebar, ia memikirkan kalimat chanyeol, benarkah barusan itu, karena masih tidak percaya baekyun mencoba memastikannya kembali, dan berharap kalau ia tidak salah dengar. “ne?” tanyanya singkat
“Ck, kubilang mau temani aku kestudio tidak, soalnya kau tau sendirikan kedua temanku sedang berkencan bersama kedua temanmu. “ ulang Chanyeol lagi dan kali ini sedikit tambahan penjelas. “bagaimana, mau tidak?” sambungnya lagi.
“ne” sahut baekhyun mantap.
“oke, aku akan menjemputmu.”
Baekhyun hanya menjawab dengan jawaban yang hamper keseluruhannya sama, dan ketika sambunga terputus, baekhyun buru-buru memegangi dadanya seolah menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam sana. “apa ini…., kencankah?” tanyanya pada diri sendiri.
-
-
-
Studio Dance
Baekhyun VoP
Mataku tidak berkedip sekalipun melihat namja jakung itu meliuk-liuk dengan gerakan yang cukup lincah, ah sungguh aku tidak bisa mendeksripsikan setiap gerakan yang ia lakukan. Gerakannya sangat energik selaras dengan beat music yang dimainkan. Kakinya yang panjang bergerak dengan bebas, menambah kesan kuat pada gerakannya. Ia terus bergerak kesana kemari mengangkat kedua tangannya ke udara kemudian dengan cepat kedua tangannya di gerakkan ke depan, tangan kirinya memutar kea rah belakang kepala dan membawanya kembali kedepan dan sebagainya, aku tidak bisa mendiskripsikannya lebih jauh, yang jelas dia sangat keren.
“baekhyun perhatikan ini!” ucapnya sambil terengah-engah dan sempat menoleh ke arahku sebentar.
Apa katanya, memperhatikan dia? Sedari tadipun aku memperhatikanmu tanpa berkedip, jadi tidak kau pintapun aku suda melakukannya. Dan astaga! Aku benar-benar menahan nafasku, sekarang ia meletakkan kedua tangannya ke lantai sebagai penyangga tubuhnya dan kakinya berada diatas, detik selanjutnya ia memutar kedua tangannya dan tubuhnyapun ikut terputar, dengan cepat, cepat dan semakin cepat.
Aku menarik nafas lagi dan kembali menahannya dengan mulut terbuka, mataku melebar. Aku tau wajahku pasti sangatlah lucu saat ini, tapi ekspresi apa lagi yang dapat aku tunjukkan kalau bukan ekspresi kagum ini.
“itu part ku, bagaimana kerenkan?” tanyanya setelah dia menghentikan gerakannya beriringan dengan berakhirnya music.
Aku hanya mengangguk antusias sambil menepuk-nepukkan tanganku, ia berjalan mendekat kearahku yang saat ini sedang duduk disofa. Ku lihat ia meraih sebotol air mineral yang berada diatas meja dan meneguknya beberapa kali.
“aku lapar..” ujarnya setelah meletakkan botol minuman itu. “kita makan di luar bagaimana?” sambungnya lagi.
Aku hanya mengangguk mengiyakan ajakannya, karena jujur saat ini aku masih terkesima akan err ketampanan chanyeol. Biasanya aku paling tidak suka atau jijik dengan orang yang berkeringat berlebih, tapi lain lagi ceritanya kalau yang berkeringat itu chanyeol. Entahlah…
“ya sudah.. aku mandi dulu ya.” ujarnya lalu mengambil handuk yang berada di dalam tasnya, dan segera berjalan menuju pintu yang ku yakini itu pasti pintu kamar mandi, ia lalu memutar knop pintu dan sebelum ia masuk kedalam, ia menoleh kearahku.
“kau jangan mengintip, ya.” katanya sambil mengangkat jari telunjuknya dan menampakkan smirknya.
“ya! siapa yang mau mengintipmu!” teriakku tidak terima, jelas saja siapa juga yang mau melakukan hal bodoh begitu.
Belum sempat aku melemparnya dengan stick baseball yang entah aku dapat dari mana, chanyeol sudah masuk kedalam kamar mandi.
Baekhyun VoP end
-
-
-
Chanyeol berjalan menghampiri baekhyun yang tengah duduk disalah satu kursi di sebuah cafรฉ yang tidak begitu jauh dari studio dance chanyeol setelah memesan makanan. Namja manis itu tersenyum pada chanyeol ketika namja itu sudah berada dikursinya didepan baekhyun.
“kau sering kesini?” Tanya baekhyun membuka pembicaraan.
“emm, sehabis latihan aku, sehun dan Kai biasanya makan disini.”
Baekhyun hanya mengangguk kemudian menaburkan pandangannya kesegala arah, melihat begitu banyaknya pelanggan yang datang menandakan bahwa cafรฉ ini pasti sangat banyak yang menyukainya.
“wae, kau suka disini?” Tanya chanyeol yang melihat baekhyun terus melirik kemana-mana
Baekhyun mengangguk sambil tersenyum. “disini nyaman sekali, hangat dan juga…” ia menggantukkan kalimatnya lalu kembali melirik kesekeliling yang ternyata hamper kesemua pelanggan di cafรฉ itu adalah pasangan kekasih. Chanyeol ikut menaburkan pandangannya mengikuti baekhyun.
“dan juga romantic?” Tanya chanyeol melanjutkan kalimat baekhyun.
Baekhyun tersenyum lalu mengagguk mengiyakan kata chanyeol, dan keduanyapun tertawa kecil. Tidak lama kemudian datanglah pramusaji dengan membawa nampang berisi pesanan mereka. Baekhyun memesan sebuah shortcake strawberry dengan blue vanilla sebagai minumannya, sementara chanyeol memesan sepiring spaghetti dan pepsi.
SKIP TIME
Baekhyun memperhatikan sekitarnya ketika ia dan chanyeol dalam perjalanan kembali menuju studio dance, mereka memang sengaja jalan kaki karena jarak cafรฉ dan studio tidak begitu jauh. Pandangan baekhyun terus menangkap beberapa  pasang kekasih yang juga melewati jalan itu sambil berpegangan tangan. “sungguh romantic.” Bisik baekhyun dalam hatinya.
Jalan yang mereka lalui memang terlihat begitu indah, lampu-lampu jalan, taman yang di tengahnya ada kolam air mancur yang menyemburkan air dengan bias cahaya lampu berwarna-warni, di taman itupun terlihat beberapa pasang kekasih yang tengah memadu kasih, sungguh indah. Mengingat baekhyun dan chanyeolpun hanya jalan berdua, bedanya mereka tidak saling berpegangan tangan.
Akirnya mereka berduapun tiba didepan studio dance, tapi chanyeol memutuskan untuk membawa baekhyun ke taman yang berada persis di depan studionya. Chanyeol memilih duduk dibangku taman yang menghadap langsung ke kolam air manjur, bias cahaya dari lampu-lampu menerpa wajah mereka.
“mm…chanyeol.” Gumam baekhyun, namu masih bisa didengar chanyeol yang berada disampingnya, karena suasana saat itu memang sangat sepi.
“ne?”
“kau, a-apa kau, eum, kau …tidak, eum, tidak…” ucap baekhyun agak takut-takut.
“aish… tidak apa? Kau kenapa eum?” Tanya chanyeol jadi gemes sendiri menunggu kata-kata yang keluar dari mulut baekhyun.
Baekhyun jadi ragu sendiri untuk menyampaikan maksudnya.
“ada apa?” Tanya chanyeol lagi penasaran.
“mmm, begini, aku menemanimu latihan dance di studio, kemudian kita makan berdua di cafรฉ, lalu berjalan berdua yang disana hamper dipenuhi pasangan kekasih, dan sekarang kita duduk berdua di taman yang indah ini. Merutmu ini, eum bisa disebut, eum….” Terang baekhyun yang entah mengapa kembali gugup.
“kencan!” chanyeol menyambung kalimat baekhyun setelah mengetahui maksud namja manis itu.
Baekhyun hanya mengangguk sambil menunduk untuk menutupi semburat rona merah yang ada diwajahnya, meskipun itu tidak disadari chanyeol.
“anggap saja begitu…,” tandas chanyeol dengan memamerkan deretan giginya yang rapih dan putih.
Baekhyun mengangkat kepalanya dan membalas cengiran chanyeol kemudian mengalih memandang kolam air mancur didepannya.
“sepertinya orang tua kyungsoo menyukai Kai,”ujar baekhyun tanpa menoleh kea rah chanyeol.
Chnayeol mengerutkan keningnya. “ kau tau dari mana?”
“ya… hanya menurutku saja, kyungsookan mengajak Kai makan malam dirumahnya bersama orangtua kyungsoo. “ jawab baekhhyun
“kau salah!” tangkis chanyeol
Baekhyun terlihat bingung.
“kyungsoo justru akan mengajak kai kerumahnya kalau orangtuanya tidak ada,”
“kenapa begitu?”
Chanyeol menghela nafas sejenak kemudian kembali membuka suara. “orang tua kyungsoo sebenarnya tidak merestui hubungan mereka, tapi juga tidak melarang mereka untuk tetap berhubungan. Hanya saja mereka diberi batasan, kalau sudah waktunya pulang sekolah kyungsoo harus benar-benar pulang ke rumah, dan Kai tidak boleh datang kerumah kyungsoo. Mereka hanya diperbolehkan bertemu disekolah.” Tutur chanyeol.
“tapi bukannya disekolah jauh lebih terbatas, waktu mereka bersama hanya ketika Kai menjemput kyungsoo, saat jam istirahat, dan ketika kai mengantar kyungsoo pulang kembali, dan lebih parah lagi kalau mereka tidak diperbolahkan berkomunikasi melalui telefon.” Ujar baekhyun
“eum, memang tidak.”
Baekhyun berdecak. “ada juga orang tua over begitu,”
Chanyeol tersenyum mendengar uajaran baekhyun yang terdengar iba itu.
“tapi, mau dikekang seperti apapun, mereka tetap terlihat dekat, semakin dekat malah.” Kata chanyeol
Baekhyun hanya mengangguk pelan.
“kau tau banyak hal juga tentang kyungsoo.” Tanya baekhyun.
“hei! Kekasih sahabatku itu, adalah sahabatku juga, lagi pula aku tau itu dari Kai.”
Baekhyun tidak bertanya lagi, chanyeolpun sepertinya tidak punya bahan bicara lagi, dan merekapun masih enggan untuk beranjak dari sana, lama mereka terdiam membiarkan suasana sunyi yang tidak begitu sunyi karena mereka masih bisa mendengar suara air dan juga kendaraan yang melintas di sekitar sana, suara candaan tiap insane yang juga berada disana. chanyeol memberanikan diri menatap namja imut dan manis disampingnya yang saat ini sedang fokus memandang air mancur di depannya. Dari jarak sedekat ini, ia bisa melihat rupa baekhyun dengan lekuk-lekuk indah disetiap incinnya, bola mata yang kecil namun terlihat indah, bulu mata yang lentik, hidungnya yang mancung, bibir merahnya yang tipis tapi menggoda dagunya yang runcing dan kulit putih mulus yang menambah kecantikan pada dirinya. Menyadari sedang diperhatikan, baekhyunpun langsung menoleh dan bertemu pandang dengan chanyeol, seketika keduanyapun terdiam, dalam bungkaman malam indah yang dihiaskan bintang dan bulan di langit gelapnya.
“Tuhan! Sadarkan aku! Sadarkan aku!”

Saat ini aku merasa seperti terlahir kembali
Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa
Aku menutup mataku lagi
Dan aku memimpikanmu berdiri di depanku
 dengan putus asa dan berdoa
Sekali saja, aku ingin berjalan berdampingan denganmu

Angin lembut membawaku ke duniamu
Aku muncul tepat disampingmu,
membuatmu bertanya darimana aku berasal
Dan aku memberitahumu bahwa itu rahasia
Kemana pun kita berjalan bersama
Itu akan menjadi surga

Kamu lebih mempesona dibandingkan dengan malaikat
Siapapun yang menentangmu,
aku tidak akan memaafkannya
Sama seperti orang yang pertama menginjak taman surga
Dari lubuk dasar hatiku aku percaya padamu setiap waktu

Aku selalu ingin melindungimu
Bahkan hal-hal yang sepele
Jadi kamu tidak akan pernah merasa menderita
Aku selalu mencintaimu

Sebagai pelindungmu,
aku akan menghalangi angin yang kencang
Bahkan ketika semua orang meninggalkanmu
Disaat hari-hari yang sulit terjadi,
aku akan menghapus air matamu
Seandainya aku bisa menjadi orang yang seperti itu
Kemanapun kita pergi,
tempat yang kita lewati akan menjadi surga

Aku, yang telah jatuh cinta padamu
dan tidak ada tempat untuk orang lain
Sayap ku patah
Walaupun aku kehilangan hidupku yang abadi
Kamu adalah alasanku bahagia
Kamu cinta abadiku selamanya

(Angel_EXO)

“Tuhan! Malaikatmu, sungguh! Sungguhkah ia malaikatmu?” batin chanyeol tidak tenang,
Terperangkap dua bola mata yang indah menenangkan itu, membuat seluruh sistem sarafnya tidak berfungsi dengan baik, pergerakannya terhenti, tapi jantungnya masih bekerja, semakin cepat memompa darahnya. Ia terjatuh, jatuh kedalam pesona seorang byun baekhyun, namja mungil yang membawa angin sejuk kedalam hatinya. Jika namja ini menjadi miliknya, maka sempurnalah hidupnya. Tapi, ia terlalu takut, takut kesempurnaan itu hanya bertahan sebentar di genggamannya. Bagaimanapun ia telah memiliki segalanya, keluarga, sahabat dan jika baekhyun menjadi miliknya, maka sempurnalah segala kebahagiaannya.
Chanyeol mengalihkan pandangannya ketika tersadar dari ketermangunannya menatap baekhyun. Ada rasa kecewa ketika namja jakung itu menolak untuk masuk lebih dalam dan menyentuh palung paling besar didasar hati baekhyun. Meskipun begitu namja itu sudah menyusup masuk ke hatinya, karena itu ada luka. Luka ketika chanyeol membuang muka. Baekhyun tertunduk kecewa, ia kemudian mengangkat kepalanya melihat chanyeol sejenak dan mengalihkannya kembali pada kolam air mancur.
“hidupku sempurna baekhyun-ah” suara deepvoice milik chanyeol terdengar,
Baekhyun menoleh, dalam hati ia membenarkan ucapan Chanyeol. Namja ini memang sempurna, tubuh tinggi, tampan, populer, dan sudah pasti dia kaya.
“kau tau Kris hyungkan?” tanyanya tanpa menoleh,
“ne, Mr.kris, kakakmu.” Sahut baekhyun
Chanyeol mengagguk. “ dia bukanlah kakak kandungku,” lirihnya
Baekhyun melotot kaget, bingun dengan pernyataan chanyeol barusan. di lihat dari wajah, mereka memang tidak mirip. Tapi, saudara memang tidak selalu mirip bukan?.
“ayah kris hyung, adalah sahabat ayahku, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat, dia diangkat menjadi anak oleh ayahku ketika ia berusia 12 tahun, dan aku delapan tahun. “ chanyeol menghela nafas sejenak. “ saat itu, aku berharap kesempurnaan yang terasa saat itu terus bertahan untuk selamanya, tapi ternyata tuhan tidak mendengarku, dua tahun setelah itu, ibuku meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya.”  Namja jakung itu tertunduk, memejamkan matanya sejenak mencoba mengusir kenangan pahit yang sempat hadir kembali dalam ingatannya. Begitupun baekhyun hanya membiarkan mulutnya terkatup rapat, ia hanya ingin mendengarkan namja jakung ini bercerita tentang dirinya.
Chanyeol menghela nafas, kemudian kembali membuka suara. “ sejak saat itu, aku lupa bagaimana caranya lagi tersenyum, bagaimana caranya lagi tertawa. Kesempurnaan hidup yang aku rasakan, punya ayah yang bertanggung jawab, ibu yang sayang dengan keluarga, punya kakak yang baik, semua kesempurnaan itu, tidak aku rasakan lagi. Aku merasa duniaku hilang, meskipun ayah dan Kris hyung, selalu mencoba untuk membuat aku bangkit kembali, tapi percuma, semuanya sama.” Ia terdiam sejenak. Lalu kembali menghela nafas panjang namun kali ini, sebuah senyuman terukir diwajahnya.
“hingga aku bertemu dengan kedua anak itu, saat itu, aku kelas satu Smp. Aku bertemu sehun lebih dulu, ia langsung menyapaku ketika kami bertemu dikelas, lalu Kai. Ia menolong kami dari senior yang ingin memeras kami. Dan itulah awal persahabatan aku dengan kedua anak itu, kesempurnaan itu kembali hidup dalam duniaku, baekhyun.” Tutur chanyeol
Sementara baekhyun ikut tersenyum mendengarkan penuturan chanyeol, melupakan kekecewaan yang sempat hadir di hatinya.
“lalu bagaimana denganmu baekhyun?” Tanya chanyeol
Baekhyun mengankat bahu. “biasa saja, tidak ada yang menarik, aku hanya anak karyawan swasta dan i…..bu..ku…” baekhyun menggantungkan kalimatnya sambil nyengir-nyegir tidak jelas,membuat  chanyeol semakin penasaran hingga menuntun namja itu menyentil kening baekhyun.
“auh! Appo…!” ringis baekhyun sambil mengusap keningnnya yang kini memerah akibat sentilan chanyeol.
“aku paling tidak suka, kalau aku sudah mendengarkan dengan serius begini, dan kau dengan seenaknya menggantungkan kalimatmu.!” Dengus chanyeol kesal.
Baekhyun mempoutkan bibirnya, “ mianhae, tapikan kau tinggal bilang saja, jangan menyentil keningku, sakit tau…” gerutu baekhyun
Chanyeol jadi merasa bersalah dan reflek langsung ikut mengusap kening baekhyun. “kekeke….. mianhae.. sini biar aku tiup..fuuhh~”
BLUSH~
Semburat rona merah langsung menjalar keseluruh permukaan kulit wajah baekhyun, ketika hembusan nafas chanyeol menerpa kulitnya. Baekhyun buru-buru menetralkan rona merah itu ketika chanyeol menghentikan kegiatannya meniup kening baekhyun meskipun ia tau bahwa suasana disitu lebih di dominasi bias cahaya lampu yang menerpa mereka, jadi chanyeol akan mengira bahwa rona merah yang ada diwajah baekhyun itu adalah bias cahaya lampu. Tapi tetap saja dia sangat gugup.
“sudah tidak sakitkan?”
Baekhyun hanya mengangguk, tapi chanyeol tidak tahu bahwa didalam hati namja manis seperti malaikat ini tengah mengomel memaki chanyeol yang seenaknya meniup keningnya hingga membuat perasaannya menjadi kacau seperti ini.
“kau belum menyelesaikan ceritamu tadi..” ujar chanyeol
Baekhyun menghembuskan nafas panjang lalu membetulkan posisi duduknya yang sudah baik itu. “ ibuku adalah mantan seorang penyanyi_”
“jinjja!!” jerit chanyeol memotong kata-kata baekhyun membuat namja mungil itu mengeram kesal. “hehehe, mianhae.. silahkan lanjutkan.” Sambung chanyeol yang langsung tidak berkutik ketika baekhyun menghadiahinya deahtglare… hehehe baekhyun punya deahtglare?
“ dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak karena katanya ada sesuatu yang terjadi, ibuku tidak pernah cerita itu apa, tapi dia bilang itu bukan sesuatu yang sampai membuat namanya jadi hancur. Setelah itu dia bertemu dengan ayahku yang saat itu masih kuliah, ibuku tidak menyangka kalau dia bisa jatuh cinta oleh ayahku yang ternyata dia dulu adalah seorang kutu buku…” baekhyun tertawa ketika menceritakan bagian dimana ibunya bertemu dengan ayahnya, chanyeolpun ikut tertawa sambil memperhatikan baekhyun. Jangan salah, dia memang menikmati cerita baekhyun tapi dilain tempat, tepatnya di dada sebelah kirinya, ia merasakan sesutau yang lain.
“ tapi seiring berjalannya waktu, ayahku yang kutu buku itu, merubah penampilannya, tepatnya sih, dirubah oleh ibuku, hingga ia terlihat keren, hehehe…., tapi ibuku tidak melupakan profesinya dulu, buktinya ia sekarang melatih vocal sebagai dosen.” Tutur baekhyun mengakhiri cerita tentang kedua orang tuanya.
“mmm, jadi, waktu kau dirumah kyungsoo malam itu, kau juga ikut latihan vocal ?”
Baekhyun hanya menggeleng.
Chanyeol Nampak berpikir sejenak. “ melihat mereka langsung mengikutkanmu, eum… padahal kau masih terbilang siswa baru itu membuktikan bahwa kualitas vocalmu itu luar biasa..”
“tentu saja, “ baekhyun terkekeh, begitupun chanyeol.
 Keduanyapun larut dalam suasana yang semakin lama semakin terasa sepi itu, chanyeol mendongakkan kepalanya, celingukan seperti mencari sesuatu. Sebenarnya ia menaburkan pandangannya melihat kesekita taman, dan ternyata disana hanya tinggal menyisahka mereka berdua. Karena itulah chanyeol langsung melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Ternyata sudah larut malam, jarum jam sudah menghampiri angka 12 di jam tangan chanyeol.
“wah… sudah larut, sebaiknya kita pulang, nanti kau bisa di omeli ibumu.. “ ujar chanyeol sambil berdiri.
Baekhyun hanya mengagguk, meskipun ia ingin menepis kalimat terakhir chanyeol, hey, ayolah baekhyun bukan anak kecil lagi. Dan kalau bicara soal ibunya, ibunya justru akan panic kalau melihat baekhyun hanya berdiam diri dikamar malam minggu begini.
~*you into my life*~
Chanyeol mengangkat alisnya ketika mendapati namja jakung tengah duduk bersantai diruang keluarga, ketika ia tiba dirumah. Namja jakung itu balik menatapnya sambil melemparkan senyum,chanyeol hanya mebalas senyuman itu lalu dengan segera menaiki tangga menuju kamarnya, tapi baru melewati beberapa anak tangga, tiba-tiba suara namja itu menghentikan langkahnya.
“chanyeol!”
Chanyeol menoleh. “ne, hyung” jawab chanyeol dari atas tangga.
“kau tidak sibukkan besok?’ Tanya namja  yang dipanggil hyung ole chanyeol, namja itu adalah Kris
Chanyeol mengangguk. “waeyo?”
“mau menemaniku kesuatu tempat?”
Chanyeol terlonjak di tempatnya dengan mata melebar. “ shiro..!! kau pasti ingin menemui kekasihmukan?” tolak chanyeol
Kris berdecak kesal. ” Dia masih di cina, pabo…, lagi pula kalau aku ingin menemui kekasihku buat apa aku mengajakmu. “
Chanyeol berpikir sejenak ‘benar-juga’ . “  lalu untuk apa?”
“besok ulan tahun ibu, aku ingin berkunjung ke makamnya Karena  tahun lalu aku tidak sempat pergi..” tutur kris menjelaskan maksudnya.
“ tentu saja, lagi pula aku juga ingin kesana besok..” balas chanyeol.
“ya sudah, kau tidurlah sana, besok kau harus bangun pagi.”
Chanyeol mendengus. “arraso…arraso..”. chanyeol pun akhirnya meninggalkan kris dan masuk kekamarnya.

~*you into my life*~
Dua namja tinggi tengah duduk bersimpuh di hadapan sebuah makam yang cukup terawat, namja berambut pirang yang di ketahui adalah Kris itu meletakkan sebuket mawar putih ke pusara sang ibu. Sementara chanyeol duduk di samping Kris sambil menautkan kedua tangannya. Mereka diam, membiarkan angin sejuk menerbangkan surai lembut mereka. Setidaknya sosok yang kini terbaring dalam pembaringan terakhir itu mendengar do’a yang tersemat di hati kedua namja jakung itu, meski tanpa suara. Bumipun mengetahuinya betapa mereka merindukan sosok sang ibu berada di samping mereka lagi.
Kris menoleh kea rah chanyeol yang kini menundukkan kepalanya, namja berambut pirang itu dapat melihat dengan jelas bahu adiknya bergetar. Ia tersenyum datar dan mengusap punggung adiknya dengan lembut. Chanyeol memang telah menerima kepergian ibunya, tapi rasa rindu itu masih jelas terasa, sulit bahkan mustahil untuk bisa melupakan kenangan-kenangan bersama beliau.
Kris kembali menoleh menatap makam yang ada di depannya dan mengusapnya dengan tangan kirinya sementara tangan yang satunya lagi masih berada di punggung Chanyeol.
“eomma…. Mianhae…. Karena aku masih belum bisa menbuat anak cengeng ini menjadi dewasa.” Ujar Kris.
Chanyeol mengangkat kepalanya menoleh kea rah Kris ketika namja yang di panggilnya hyung itu membuka suara.
Kris menoleh dan tersenyum penuh arti, tangan yang tadi berada di punggung adiknya perlahan bergeser ke atas menyentuh rambut chanyeol dan mengacaknya perlahan. “ tapi, aku akan berusaha…. Untuk tidak mebuatnya…. Bersedih lagi. Aku akan melindunginya eomma….”
Kalimat terakhir yang di ucapkan Kris sukses membuat air mata chanyeol yang tadinya hanya tergenang dimatanya, jatuh langsung mengenai tangannya. “go…gomawo…hyung..” dengan cepat ia meraih tubuh kakaknya itu dan memeluknya erat. “ gomawo, karena telah menjadi kakakku, gomawo karena kau selalu ada untukku…, gomawo… untuk semuanya hyung. “ akhirnya kata-kata yang sebenarnya dari dulu ingin ia sampaikan itu terdengar tepat ditelingan Kris, membuat namja itu mengulas senyum.
“ne, dan berhentilah memelukku kaena kau membuat ku, uhuk… kesulitan bernafas, pabo..” balas Kris, dan itu bohong, karena pada kenyataannya chanyeol tidak memeluknya erat dan meskipun itu dalam hati tapi ia sangat senang, karena perannya menjadi seorang kakak yang baik untuk chanyeol  telah berhasil ia lakukan. Meskipun sekarang  chanyeol jarang bersamaanya di rumah, karena chanyeol menghabiskan waktunya bersama kedua teman baiknya. Dan akhir- akhir ini dengan baekhyun.
“eomma! aku tidak cengeng, hanya saja aku terlalu merindukanmu, “ ujar chanyeol sambil menghapus jejak air mata yang sempat menetes. “ eomma, bahagialah di surga, karena sekarang dan di waktu yang akan datang, aku akan menjadi anak yang membangkan melebihi Kris hyung, percayalah!”. Tegasnya lagi.
“geure? Jadi kau ingin menandingiku dengan otak tumpulmu itu.” Cibir Kris.
“ya! otakku tidak tumpul! Hanya… sulit bekerja saja. “ bantah chanyeol meskipun pada akhirnya tetap saja ia menjatuhkan dirinya sendiri.
“ itu karena kau lebih banyak tertidur dari pada fokus belajar, aku belum pernah sekalipun melihat kau belajar di rumah.” Kris lalu menoleh ke makam ibunya. “ eomma, dia itu lebih banyak menghabiskan waktunya di studio dance, dan tidak belajar. Eomma tau, aku sangat malu karena guru-guru di sekolah selalu menegurku kalau chanyeol berbuat ulah lagi. Sebagai kakaknya, aku tentu saja punya tanggung jawab atas itu. “ keluh Kris dengan wajah sendu.
“ya! hyung jangan menyudutkanku. Eomma, hyung itu lebih parah, sudah berbulan-bulan ini hyung jadi jarang mengajar gara-gara ia jatuh cinta pada seorang penari. “ tutur chanyeol membalas Kris yang terkesan menjatuhkannya meskipun ia tau bahwa itu hanya becanda.
“uhuk…uhukk” kris tersedak salivanya ketika mendegar penuturan chanyeol lalu menjitak kepala adiknya itu cukup keras, terbukti bagaimana chanyeol meringsi dengan hebohnya sambil mengusap kepalanya.
“eomma, jangan dengarkan dia, aku memang sudah punya kekasih eomma dan aku janji kalau ada kesempatan aku akan mengajaknya kesini, eomma pasti akan menyukainya.” Ujar Kris sambil tersenyum
Sementara chanyeol hanya mengumpat tanpa suara, karena kalau ia sampai berani mengumpat Kris terang-terangan maka mungkin kris akan menghadiahkannya jitakan yang mungkin tidak kalah kerasnya dari jitakkan sebelumnya.
“sebenarnya orang sedang jatuh cinta disini itu bukan aku eomma, aku kan sudah lama menjalin hubungan dengan kekasihku itu, ya meskipun pada kenyataannya aku akan selalu jatuh cinta tiap kali melihatnya tapi percayalah eomma bahwa chanyeol lah yang saat ini sedang jatuh cinta.” Sambung Kris panjang lebar.
Dan reflex saja chanyeol langsung terjatuh dari duduk jongkoknya, dengan posisi hampir terbaring di rumput, saking kagetnya ia mendegar kalimat Kris. Dengan buru-buru ia bangkit dan meralat perkataan namja jakung yang tengah tetawa puas itu. “aniya! Itu bukan jatuh cinta, eomma.! aku dan baekhyun hanya berteman, dia sangat baik, lucu dan menyenangkan_”
“dan chanyeol sangat menyukainya..” potong Kris cepat.
“aniya! Aku tidak….…aish!! maksudku aku menyukainya sebagai teman, hanya itu eomma,” jawab chanyeol dengan nafas berburu, jelas sekali kalau ia sangat gugup.
“ya sudah…, kalau memang hanya teman, kau tidak usah se gugup itukan.”

Deg!

Bukankah ia pernah mendegar kata-kata itu sebelumnya? Dan karena itulah chanyeol mengangkat alisnya sebelah.
“apa dia kekasihmu, chanyeolli..”
“a-a-aaniyaa!”
“ya sudah, kenapa kau segugup itu kalau memangnya bukan,”
 Percakapan singkat itu terlintas di benaknya, bukankah neneknya pernah mengatkan hal yang sama, ketika ia mengajak baekhyun menjemput neneknya.
“ waeyo?!” Tanya Kris heran ketika mendapati chanyeol menatapnya dengan… tampang seperti..oarang bodoh!
Chanyeol hanya menggeleng.
Drrtt….Drrtt…Drrtt…
Kris meraih smartphonenya yang ia simpan di saku jas hitamnya.
“ne harmoni……………Di pemakaman, sedang mengunjungi ibu…………ani, kami juga sudah ingin pulang……….ne..……. memangnya nenek memasak apa?..........wah! pasti lesat!............baiklah kami akan kesana…………mmm.” Kris menyimpan kembali smartphonenya ke dalam saku kemudian mengelus pusara milik ibu angkatnya itu dengan sayang.
“eomma, kami pamit dulu, kalau ada kesempatan kami akan kembali lagi.” Ia terdiam sejenak. Chanyeol juga terdiam sambil memandangi hyungnya.
“eomma terima kasih banyak karena kau telah menyayangi aku meskipun aku bukanlah anak kadungmu, meskipun itu hanya dua tahun….. tapi kasih sayangmu masih terasa hingga saat ini, aku serius eomma, aku sangat mencintaimu….”
“hyung, geumane…” chanyeol menyentuh punggung tangan Kris membuat namja itupun menoleh. Ia tersenyum dan memegang tangan chanyeol, menariknya hingga tubuh chanyeol bergeser semakin dekat dengannya. Chanyeol menggerakkan kedua tangannya untuk meraih tubuh kris dan memeluknya, kris tersenyum dan membalas pelukan adiknya itu.
“waeyo?”
“ aku benci hyung mengatakan hal itu, hyung itu kakakku, sedarah ataupun tidak, kau tetaplah kakakku.” Tegas chanyeol dan melepaskan pelukannya menatap kakaknya sebentar, dan selanjutnya ia berdiri. Kris ikut berdiri dan menatap adiknya tepat di manik mata chanyeol, tulus, hanya itu yang ia dapat dari 3 menit ia menatap mata adiknya. Kris tersenyum, karena untuk apa dia meragukan itu, bukankah dari mereka mengenal hingga sekarang chanyeol memang tidak pernah membencinya. Meskipun sudah empat tahun lebih ini, chanyeol jarang bersamanya terlebih Kris juga sibuk dengan profesinya sebagai seorang pendidik. Tapi tidak sedikitpun chanyeol memperlihatkan gelagak kalau dia mulai tidak senang akan status Kris.
“eomma…. kami pamit, beristrahatlah dengan tenang. Kami mencintaimu…”  ujar chanyeol menatap makam ibunya dengan tatapan yang sulit di baca.
“ jadi, kita kerumah harmoni?” Tanya chanyeol setelah menoleh ke Kris.
Kris hanya mengangguk pelan.
Keduanyapun meninggalkan tempat itu dalam keheningan karena baik chanyeol maupun Kris tidak ada yang berani membuka suara, tapi satu hal yang diyakini Kris bahwa namja yang sedang berjalan di sampingnya itu, namja yang berstatus sebagai adiknya itu benar-benar menyayanginya terbukti bagaimana chanyeol langsung meraih dan menggenggam tangan Kris dengan erat menautkan jari mereka dengan hangat. ‘aku menyayangimu, karena itu tetaplah berada disisiku, sebagai adik yang juga menyayangiku…seperti ini.’
~*you into my life*~

Kyungsoo berjalan perlahan memasuki pelataran sekolahnya setelah berpamitan pada ayahnya yang mengantarnya kesekolah pagi ini. Sebelum berangkat ia sudah mengirimkan pesan kepada Kai, tentu saja ia mengubah kontak name Kai di smartphonenya agar tidak ketahuan oleh orang tuannya. Namja mungil bermata bulat itu menghela nafas panjang saat melihat motor besar namja chingunya sudah terparkir disana. terukir senyum sekilas sebelum akhirnya ia melanjutkan langkahnya untuk menuju kelasnya. Kyungsoo baru saja ingin menoleh ke kelas Kai ketika ia melewati kelasnya, tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya dari belakang. Kai yang menyadari hal itu ikut menoleh keluar kelas. Melalui kaca jendela ia dapat melihat seseorang menghampiri kyungsoo, keningnya berkerut ketika mengetahui siapa namja itu.
“ sunbaenim?” kyungsoo tampak terkejut ketika ia menoleh dan mengetahui siapa namja yang memanggilnya.
Namja yang bernama donghae itu tersenyum. “ bagaimana kabarmu?” tanyanya ramah.
“ aku baik-baik saja, sunbae” jawab kyungsoo agak sedikit canggung karena ia pasti yakin bahwa Kai sudah menyadari keberadaannya disana.
Tanpa menyadari sorotan tajam seorang namja berkulit sedikit gelap dari dalam kelas, donghae yang adalah kakak kelasnya dengan santainya mengajak pelan rambut kyungsoo. “kau semakin manis kyungsoo-ah, “
Kyungsoo spontan langsung mundur selangkah ketika menerima respon itu dari donghae, lalu menunduk. “ah, ti..tidak juga, “
Donghae mengangkat alisnya menyadari sikap kyungsoo, ia semakin penasaran dengan meraih tangan kyungsoo, tapi sebelum namja tampan itu menyentuhnya, kyungsoo buru-buru mengangkat tangannya untuk menyentuh tengkuknya.
“kau sudah menemukan penggantiku..?” Terka Donghae
Kyungsoo tidak menjawab, ia terus menundukkan kepalanya.
Tok…tok…tok…!!
Donghae dan kyungsoo menoleh bersamaan ketika mendengar suara ketukan dari jendela disamping mereka. Sontak mata namja mungil itu membulat sempurna ketika mengetahui siapa namja yang berada di balik kaca itu.
“Kai” lirihnya
Donghae menoleh kea rah kyungsoo sambil mengerutkan keningnya kemudian kembali menoleh kea rah Kai yang juga menatapnya dengan tatapan tajam.
“ oh, aku rasa aku harus pergi.” Ujar donghae lalu mengusap pelan punjak kepala kyungsoo sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu.
Kyungsoo masih betah disana bahkan saat donghae memperlakukannya seperti itu, ia hanya terus terdiam sambil mentap cemas kea rah Kai yang juga menatapnya. Berselang beberapa menit kemudian Kai membalikkan badannya dan berjalan menjauh dari jendela kaca meninggalkan kyungsoo yang terpaku disana dengan perasaan was-was.
“kyungsoo!!” teriakan namja berkulit putih  bernama baekhyun membuyarkannya dari keterpakuannya,
Kyungsoo hanya tersenyum menyambut sahabatnya itu, ia sempat melirik chanyeol yang berada di belakang baekhyun.
“hai! Kajja kita kekelas..” ajak baekhyun yang langsung menarik tangan kyungsoo menjauh dari tempat itu.
Kyungsoo menghela nafas panjang ketika namja chingunya sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Dengan berat hati ia meninggalkan tempat itu bersama baekhyun.
-
-
-
-
Chanyeol mengerutkan kening ketika ia berada di depan Kai, demi apapun dia ingin mengeluarkan semua isi perutnya saking tidak percayanya ia akan apa yang sedang di lakukan namja yang berstatus sebagai sahabat dekatnya itu. Masalahnya bukan karena Kai sedang melakukan sesuatu yang bisa membuat orang mual ini hanyalah ekspresi ketercenganan Chanyeol karena melihat Kai sedang membaca buku pelajaran, entah setan apa yang sedang menghampiri namja ini, padahal biasanya ia akan bermain game dengan smartphonenya, atau membaca komik yang setelahnya ia terjatuh dari kursi karena tertawa terjungkal-jungkal. Tapi kali ini beda, ini bukan komik atau game! Tapi buku pelajaran, sekali lagi buku pelajaran!.
Kai melempar buku pelajaran yang dipegangnya kesembarang arah yang ternyata mengenai salah seorang teman kelasnya.
Seorang namja memungut buku tersebut dan kembali meletakkannya di meja tempatnya, “ada apa ini?” Tanya namja tampan yang ternyata Sehun itu.
Chanyeol hanya mengangkat bahu.

2A CLASS

Baekhyun mengerucutkan bibirnya karena untuk yang kesekian kalinya kyungsoo tidak mengubris pertanyaan atau perkataannya. Sedari tadi sejak mereka berada di dalam ruang kelas kyungsoo terus saja terdiam sambil sesekali menghela nafas panjang lalu membenamkan wajahnya pada kedua tangan yang ia lipat di atas mejanya. Tentu saja baekhyun yang sedari tadi berada di sampingnya kebingungan dengan tingkah temannya itu, makanya ia bertanya perihal mengapa kyungsoo terlihat begitu resah. Tapi ujung-ujungnya dia malah di abaikan. Hingga terdengar suara seseorang dan suara derap langkah kaki mendekat kea rah mereka.
“pagi!!” sapa Luhan yang segera duduk di bangkunya tepat di belakang baekhyun.
“pagi…” balas baekhyun tanpa semangat,
“kenapa lesu begitu?” Tanya Luhan yang menerima ekspresi lesu baekhyun.
Baekhyun tidak menjawab ia hanya mengangkat dagu runcingnya menunjuk kyungsoo yang masih dengan posisi membenamkan wajahnya pada kedua lipatan tangannya.
“ada apa?” Tanya luhan lagi dengan suara yang nyaris tak terdengar tapi baekhyun dapat membaca gerakan bibir Luhan dengan jelas.
Baekhyun hanya mengangkat bahu, menandakan bahwa ia juga tidak tahu menahu tentang masalah kyungsoo.
“eum Luhan, ngomong-ngomong tugas dari cho songsaengnim sudah selesai belum?” Tanya baekyun seadanya, setidaknya itu mungkin mampu mencairkan suasana yang terasa sedikit hambar itu. Kenapa tidak biasanya kyungsoolah yang paling ramai di antara ketiganya, tapi karena berhubung moodnya sedang tidak baik akhirnya baekhyun mencoba menetralkan suasana. Tapi sayangnya Luhan pun tidak mengubrisnya karena namja yang lebih pendek beberapa centi darinya itu tengah terdiam dengan wajah yang sulit di baca baekhyun dan arah pandangannya pun tertuju pada pintu kelas, wajah ceria yang tadinya terlihat kini berubah dengan sorot mata yang seperti menyiratkan luka. Baekhyun menoleh mengikuti arah tatapan Luhan dan_
“kyungsoo!” seorang namja tampan berjalan mendekat kea rah kyungsoo yang langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar suara yang sedikit berteriak memanggil namanya itu.
“kenapa, apa kau sakit?” Tanya namja itu sambil menempelkan punggung tangannya pada kening kyungsoo. Kyungsoo menolak dengan menundukkan kepalanya. “gwaenchana, sunbae.” Tegasnya.
Namja yang di panggil sunbae itu, tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada Luhan yang berada di belakang baekhyun. Reflex Luhan langsung mengalihkan pandangannya karena pada kenyataannya ia juga tengah memperhatikan namja itu.
“baekhyun..aku ke toilet dulu” ujar Luhan yang langsung bergegas ke keluar tanpa menunggu balasan dari baekhyun.
Sementara baekhyun dan kyungsoo hanya memandang heran kea rah punggung Luhan yang semakin menjauh.
“kyungsoo…., kau membenciku.” Tanya namja itu yang mencoba meraih tangan kyungsoo.
“aniya… kenapa juga aku harus membenci sunbae..” jawab kyungsoo
“lalu kenapa sikap mu dingin begini..?” namja itupun mengangkat tangannya untuk menyentuh rambut kyungsoo namun kyungsoo buru-buru menepisnya.
“aku tidak marah, hyung! Lagipula aku juga tidak punya alasan kenapa aku harus marah..” kyungsoo mengangkat kepalanya untuk memandang namja itu.
Namja itu tersenyum. “begitu, lalu….apakah aku bisa memilikimu lagi chagiya…”
“APA!!”
Kyungsoo menoleh ke belakang namja itu dan dapat ia lihat dengan jelas seorang namja tampan berkulit sedikit gelap itu tengah menatapnya tajam, bahkan tatapannya dapat dipersiskan dengan tatapan tajam Mr.Kris kalau sedang marah. Dengan susah payahnya kyungsoo menelan saliva yang terasa kering di tenggorokannya.
“kai…” lirihnya
Donghae menoleh dan disaat itu pula kai mengalihkan tatapan deathgalernya pada namja yang berstatus sebagai seniornya itu.
“bilang apa tadi ?! kau ingin memilikinya lagi? Cih! Kau sudah tidak punya hak atas dia lagi, sejak kau meninggalkannya demi yeoja jepang mu itu!” maki Kai dengan berusaha keras menahan emosinya naik.
Donghae mendengus dan berjalan perlahan menghampiri kai. “ arraso…, dia milikmu.” Ujarnya lalu bergeser sedikit lebih dekat dengan kai dan berbisik di telinga hoobaenya itu. “ tapi satu hal, dia sangat seksi ketika mendesahkan namaku_”

BRUKK

Tubuh donghae langsung mendarat di lantai begitu kai membantingnya. Emosinya sudah tidak bisa ia tahan lagi terlebih ketika namja itu membisikkan sesuatu yang sangat membuat hatinya gusar.,  
“BRENGSEKKK!!!” pekik Kai yang langsung meraih kerah baju dan memberikan bogem mentah berulang kali pada wajah donghae…,
“KAI!!” teriak kyungsoo yang langsung menarik tubuh kekasihnya itu, tentunya dengan bantuan beberapa teman kelasnya. Hingga akhirnya Kai berhasil melepaskan cengkraman tangannya pada kerah baju donghae.
“sebaiknya sunbae  segera pergi!” perintah kyungsoo yang masih memegangi tangan Kai.
Donghae tersenyum yang lebih tepatnya menyeringai sambil menyeka darah yang timbul dari sudut bibirnya lalu menatap tajam sangat tajam kea rah Kai dan bergegas pegi dari tempat itu sebelum ada yang mengetahui perkelahian itu.
Kyungsoo menatap Kai dengan mata mulai berair. Sementara baekhyun, ia hanya terdiam dalam keterkejutannya sambil membungkam mulutnya sendiri.
Kai menatap tajam kea rah kyungsoo lalu menyentakkan tangannya hingga membuat genggaman namja chingunya terlepas. Kai pun segera keluar dari kelas, dapat kyungsoo lihat dengan jelas sosok Kai yang berjalan sambil mengajak frustasi rambut hitamnya. Perlahan air bening itu menetes dari mata indah kyungsoo, hingga ketika kakinya tidak mampu menopang lagi tubuhnya karena terserang gemetar hebat. Ia pun luruh ke lantai dan menangis disana, baekhyun buru-buru mendekat dan memeluk temannya itu. Luhan yang baru saja dari toilet terkejut melihat suasana kelas yang sedikit berantakan, ia pun menghampiri baekhyun yang masih memeluk kyungsoo.
“ada apa ini, baekhyun-ah?” Tanya Luhan panik
Baekhyun hanya menggeleng, bukan karena ia tidak tahu, karena pada kenyataannya ia lah yang menjadi saksi atas perkelahian barusan.
-
-
-
-
Kai menghantap pintu ketika masuk kekelasnya dengan langkah buru-buru ia mendekati mejanya dan langsung meraih tas yang ia letakkan di atas meja. Sehun dan Chanyeol yang kaget begitu mendengar suara pukulan keras di pintu barusan hanya mampu menunjukkan ekspresi heran dan tidak mengerti dengan tingkah sahabatnya itu. Begitu ia mengenakan tasnya Kai segera berjalan keluar kelas.
“Kai!!” teriak chanyeol mencoba menahan langkah cepat Kai, tapi kai tidak mengacuhkannya dan terus berjalan yang di yakini kedua namja itu adalah  menuju parkiran sekolah. Chanyeol dan sehun berpandangan lalu tidak lama keduanya pun mengangguk bersamaan, seolah mendapat jawaban atas pertanyaan yang kini menghampiri kepala keduanya. Merekapun mengikuti jejak Kai untuk menuju parkiran sekolah.
Setibanya di parkiran motor Kai sudah tidak ada disana, sial! Jangan-jangan Kai kerasukan setan pembalap nomor satu yang pernah ada di dunia. Tanpa pikir panjang lagi, kedua namja itupun langsung naik kemotor mereka namun sebelum chanyeol melajukan motornya sehun menahannya.
“aku ikut denganmu saja, aku takut luhan marah kalau ia tahu aku membolos, setidaknya kalau ia melihat motorku, dia akan berpikir bahwa aku tidak kemana-mana.” Ujar sehun
Chanyeol memutar kedua bola matanya, “ arraso..arraso…, naiklah!”
Sehun pun segera naik dan memasang helmnya.
Chanyeol mendengus kesal.” Huh! Saat-saat seperti ini kau masih saja memperhatikan hal seperti itu.”
Sehun tidak menjawab ia hanya tersenyum menerima teguran dari namja jakung itu.

~*you into my life*~

kai membanting pintu begitu tiba di studio, seperti tidak ada jeda ia kemudian membuka paksa seragam sekolahnya dan melepmparkannya ke sofa. Dengan hanya menggunakan kaos oblong berwarna biru gelap dan celana sekolahnya ia berjalan menuju tempat kosong yang dindingnya adalah cermin berukuran besar. Disana ia mulai menggerakkan tubuhnya.
“bisakah aku memilikimu lagi, chagiya..”
Pergerakan kai terhenti begitu mengingat kejadian di sekolah tadi, saat dimana donghae seniornya meminta kyungsoo untuk kembali padanya lagi. Dan namja yang kini menjadi masalah besar bagi Kai memanggil kyungsoonya dengan kata chagiya! Jelas dia tidak terima, mengingat bagaimana Kai sangat mencintai baby Kyungsoonya itu.
Dengan kalutnya kai melanjutkan gerakannya yang sempat terhenti. Tapi secepat apapun gerakannya, selincah dan semahir apapun ia akan hobby yang sudah biasa ia lakukan ini, tapi kalau bayang-bayang kyungsoo muncul di kepalanya semuanyapun terasa begitu hambar. Meskipun dengan dance ia bisa menyalurkan setidaknya sedikit perasaannya, tapi entah mengapa ini begitu lain ia rasakan. Kai berhenti, sepenuhnya berhenti, lalu dengan begitu lelahnya ia merebahkan tubuh kelantai, tidur terlentang menghadap langit-langit. Ia mengangkat tangan kanannya menyentuh dada bagian kirinya. Sakit!.

BLAM…
Chanyeol menyandarkan tubuhnya di pintu studio yang terbuka, sementara sehun masih berjalan perlahan menghampiri Kai yang kini memposisikan duduknya di lantai.
“kenapa mengikutiku…?” Tanya Kai datar
Chanyeol melepaskan sandarannya. “ kami kaget melihat kau seperti orang gila, tadi”
Sehun menyentuh bahu Kai dan ikut duduk disamping sahabatnya itu. “ ada apa?”
“ tidak ada apa-apa”
“kalau tidak apa-apa, lalu kenapa sikapmu seperti ini?” chanyeol yang menyahut dengan mendudukan dirinya pada sofa panjang di sudut ruangan.
“ ini masalahku..” jawab kai singkat
“masalahmu, masalah kami juga” tegas chanyeol
Kai mendengus. “ jangan ikut campur.” Kai mulai kesal dengan sikap tidak mau mengalah chanyeol, sementara sehun hanya terdiam, meskipun dari tadi ia juga masuk kedalam pembicaraan itu.
“bagaimana kami tidak ikut campur, kau itu bagian dari kami..” tambah chanyeol lagi semakin menyudutkan Kai
“kenapa kalian begitu keras kepala!!”  bentak Kai dengan emosi benar-benar sudah di ubun-ubun
“itu semua karena kamu!!” balas chanyeol dengan nada tinggi.
Kai berdiri, begitupun sehun dengan cepatnya ia berdiri, takut-takut kalau Kai murka dan ingin menerjang chanyeol yang masih duduk dengan santai di sofa.
Kai mengeram kesal. “ sulit bicara denganmu!”
Chanyeol tersenyum meremehkan, “ tidak sulit jika tidak emosi begitu..”
“ sudah ku bilang ini urusan pribadiku, kalian tidak berhak tau..” ujar Kai dengan penegasan pada setiap kata-katanya.
“ siapa bilang? Ini masalah tentang kyungsookan? Ayolah…dengan kami ini bukanlah sesuatu yang pribadi lagi..”  jawab chanyeol
“KAU!!” geram Kai tertahan.
Baru saja Kai ingin mendekati chanyeol sehun yang berada di depannyapun menghentikannya.
“ sudah..sudah…,” sehun menoleh kea rah chanyeol, lalu melanjutkan kata-katanya. “ sebaiknya kita kembali kesekolah, “ ujarnya lalu kembali menatap Kai.
“kalau kau belum ingin cerita, tidak apa-apa, setidaknya kau tidak terlarut kedalam masalahmu itu, dan…. Ku harap kau menganggap kami ada sebagai sahabatmu, kita saling membutuhkan bukan?...... kami kembali dulu, jangan macam-macam, arraso…” ujar Sehun sedikit mampu menenangkan perasaan yang sudah bercampur aduk di hati Kai tadi.
Kai hanya terdiam, bahkan ketika Sehun dan chanyeol sudah pergi dari ruagan itu, ia masih terdiam. Kai menoleh pada cermin besar yang terpampang dengan jelas di matanya, menatap replica dirinya disana. benarkah? Kyungsoonya telah….
“ARRGHH!!!” Kai mengajak rambutnya frustasi….,
“kenapa kau tidak cerita!!, kenapa?! Arrghh…!!, hah!.. kyungsoo…” raung kai sambil memukul kaca yang memantulkan bayangan dirinya dengan pelan, sangat pelan. Meskipun ia meronta, memukuli dadanya sendiripun, rasa sakit yang ia rasakan tidak juga sirna, bahkan ketika buliran air mata yang menetes ke pipinya belum mampu membawa sakit yang kini semakin menyesakkannya. Dan akhirnya iapun luruh kelantai, dan terbaring disana.
-
-
-
“hei…, aku barusan ketemu sama malaikat yang manis sekali….”ujar kai begitu sumringah ketika ia baru masuk ke kelas dan menghampiri kedua sahabatnya.
“ matanya yang bulat, hidungnya yang mancung, bibirnya yang, euh…., “ kai mendesis heboh ketika mendekskripsikan bayangan seseorang yang ia sebut malaikat itu.
“ nugu?” Tanya chanyeol dengan ekspresi datar, matanyapun tidak ia tolehkan kepada sang pembicara karena saat ini ia tengah fokus menyalin pekerjaan rumah milik Sehun.  
Kai menepuk  jidatnya,” aduh…, aku tidak sempat menanyakannya, tadi kami hanya bertemu di parkiran, dan dia tersenyum manis kepadaku, euuummm…”
Sehun memutar bola matanya, kemudian menutup buku yang sedari tadi di bacanya, lalu menoleh kai.
“Pr mu sudah selesai?”
Kai hanya menggeleng pelan dengan tampang watadosnya.
-
-
Kai tersenyum ketika kenangan saat pertama kali ia menceritakan sosok kyungsoo pada kedua temannya itu hadir kembali dalam memorinya.
Ia ingat setelah hari itu, ia pun mencari tahu siapa sebenarnya namja manis yang ia temui di pelataran parkiran. Ternyata tidak cukup satu jam , kaipun akhirnya mengetahui bahwa namja manis yang sempat di panggilnya malaikat itu bernama do kyungsoo, seangkatan dengannya hanya saja ia kelas 1A, jadi mereka bersebelahan kelas. Tapi sialnya, ternyata kyungsoo sudah memiliki kekasih yang ternyata adalah seniornya satu tingkatan di atasnya, namanya lee donghae, siswa paling populer di sekolahnya saat itu. Kai sempat patah semangat dan menjadi murung karena belum sempat menyatakan perasaannya ternyata sosok malaiaktnya itu sudah dimiliki orang lain.
Dan saat-saat itulah, chanyeol dan sehun, selalu menemaninya. Awalnya sih mereka berdua sempat menertawakan Kai tapi ujung-ujungnya mereka juga yang menghiburnya. Dan akhirnya Kai bisa melupakan cinta tak sampainya itu. Hingga satu tahun berlalu, mereka yang kemarinnya adalah junior kini berganti status menjadi senior, nama mereka kini tidak hanya sekedar di kenal sebatas teman kelas, tapi seluruh sekolah. Ini gara-gara acara perpisahan sekolah, mereka membuat gebrakan dengan menampilkan skill mereka menari di atas panggung dengan sangat kerennya. Dan hasilnya, mereka menjadi idola di sekolah hingga saat ini.
Baru terhitung beberapa hari mereka menjadi senior, Kai mendapat kabar kalau kyungsoo di tinggalkan oleh kekasihnya ke jepang, dan entah mengapa ia seperti menemukan harapan untuk bisa mendekati kyungsoo. Dan itulah awalnya, ia mendekati kyungsoo berkenalan dengannya, mengajaknya keluar dan akhirnya mereka jadian dan pacaran. Tidak ada yang istimewa. Tapi, kyungsoo telah memenjarakan hatinya, karena kini hanya nama kyungsoolah yang mengisi ruang hampa di hati Kai. Namja ini, sangat mencintai kekasihnya.
Ia tidak rela, karena namja sialan bernama donghae kembali lagi mengusik hubungannya dengan kyungsoo yang terhitung sudah enam bulan mereka jalani. Mengingat bagaimana donghae dulu dengan mudahnya mengatakan bawha ia telah menemukan pengganti kyungsoo dan meminta kyungsoo untuk melupakannya, padahal saat itu mereka masih berstatus pacaran. Bagaimanapun ia tidak rela.

-
-
-
-

TBC__

Hehehe… mian yeh, harus TBC dulu, soalnya kepala ane lagi mumet ini.
Author ngarepnya sih kalian mau ninggalin komentar, biar author bisa tau sejauh mana kalian menaggapi FF author. Kemarin yang HunHan meskipun Cuma dikit yang koment tapi banyak yang ngelike ya~ tetep aja kan author pengen tau kalian beneran suka ato gimana-gimana gitu. Soalnyakan ini FF pertama jadi author Cuma mau tau kekurangan author dimana, biar author bisa buat FF yang lebih baik lagi, gitu loh Readersdeul…,
( Mian yah, author cerewet banget, heheheh….. :D )
=รจ tapi terima kasih sebelumnya, karena kalian udah mau baca FF author, ku do’a in deh, semoga kalian bisa ketemu ama bias kalian semua, yuk… Amin!!! Wkwkwkwk O_O