Selasa, 19 Maret 2013

[FF Kyomina] Touch My Lip | Baekyeol Couple

Bekyeol Couple
Touch my lip Baekyeol Version




Fanfiction
Title :
Touch My Lip
Author :
@Kyo Mi Na
Main Cast :
- Park Chanyeol
- Byun Baekhyun

Type :
Series
Genre :
Yaoi, romance (?)

The story begin…
= = = = =



Baekhyun menyandarkan punggungnya pada sebuah pohon yang tidak begitu besar, perlahan mata indahnya terpejam seraya mersakan hembusan angin yang bergerak tanpa wujud di sekitarnya. Rumput hijau yang segar bergoyang lembut mengikuti arah angin yang meniupnya. Suasana siang yang sangat menyejukkan ini benar-benar menghadirkan rasa kantuk baekhyun, tapi ia tetap kukuh tidak ingin terlelap di bukit itu. Ia sudah berjanji pada seseorang bahwa ia akan menunggunya disana, selalu tepat pada hari ini 5 january, seperti tahun-tahun kemarin mereka selalu merayakan hari jadi mereka di tempat ini, karena bagi mereka tempat ini penuh kesan setiap saatnya. Saat ketika mereka bertemu, jadian, bertengkar, sempat pisah, dan balikan dan tanpa terasa hubungan itu telah terjalin selama tujuh tahun, hubungan yang bisa dibilang sudah sangat dewasa, hubungan yang sudah mereka jalin sejak mereka di bangku SMA kelas 3. Karena itulah, namja manis berparas yeoja ini mengharapkan sesuatu yang berbeda kali ini dari perayaan mereka tahun kemarin, sang kekasih sudah memiliki pekerjaan tetap, ia pun sama, lagi pula kedua orang tua merekapun sudah memberi lampu hijau untuk hubungan mereka kedepannya.
Baekhyun membuka matanya, ketika mendengar suara langkah kaki berjalan mendekat kearahnya, ia menoleh dan menemukan sosok namja jakung dengan wajah tampan yang tidak akan pernah ia temukan samanya di dunia, namja tampan yang selalu menyuguhkan senyuman khas yang memamerkan gigi putihnya yang rapi. Namja yang selalu memberikannya kehangatan dalam setiap dekapannya, memberikannya kenyamanan dalam setiap sentuhan lembutnya, namja yang akan selalu menyebut namanya dalam setiap hembusan nafasnya.

“Chanyeol!” ujar baekhyun sedikit berteriak

Namja jakung itu ikut duduk disamping baekhyun sembari mengusap pelan surai eboni namja chingunya.
“sudah lama?” tanyanya
Baekhyun mengangguk jujur, “ aku hampir saja tidur” sahutnya polos
Chanyeol terkekeh melihat tingkah polos kekasihnya, “ mianhae…,”
Baekhyun hanya mengangguk pelan.

Setelahnya mereka berduapun hanya saling terdiam menatap satu sama lama lain, entah mengapa baekhyun merasa tatapan chanyeol berbeda dari biasanya, tatapannya kini tersirat dalam dan seperti ingin menyampikan sesuatu lewat tatapan itu, dan karena itu pulalah, untuk yang pertama kalinya ia merasa tidak nyaman bertemu pandang dengan kekasihnya itu.

“ cha- chanyeol wae?” tanyanya memecah keterpakuan chanyeol
Chanyeol mengela nafas panjang, dan beralih menatap langit biru dari sela dedaunan, ia terdiam sejenak membiarkan pertanyaan baekhyun tergantung begitu saja.
“ chanyeol” lirih baekhyun lagi seraya memainkan lengan baju chanyeol
Namja bermarga Park itu menoleh dengan tatapan sendu, dan itu adalah hal yang baekhyun tidak suka karena di balik itu, tersimpan maksud yang mungkin buruk baginya.
Baekhyun menatap takut pada manic mata chanyeol mencari sesuatu yang menjadi ketakutannya saat ini. Menangkap kegelisahan kekasihnya itu, chanyeol mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah mulus baekhyun.
“ mianhae…., aku tidak membawa kue trat” ujarnya, sembari tertawa renyah, membuat baekhyun melotot sempurna, dengan ekspresi tidak percaya. Ia buru-buru memukul tangan chanyeol sekeras mungkin agar tawa kekasihnya berhenti.
“ kau! Ahhh…., kau mengerjaiku, menyebalkan” ujarnya lalu mempoutkan bibirnya sembari melipat kedua tangannya di dada.
Perlahan tawa namja jakung itupun tidak terdengar lagi, kini ia berganti senyuman manis yang tulus, “mianhae….,” ujarnya
Baekhyun masih mempoutkan bibirnya, lalu tiba-tiba ia mengingat sesuatu,
“ ah!, kau tidak membawa hadiah untukku juga?” tanyanya
“ eum….” Chanyeol berpikir sejenak lalu menggeleng pelan
Melihat itu, baekhyun semakin kesal dan bangun dari duduknya berniat meninggalkan chanyeol. Namun, belum sempat namja itu melangkah tangan kekar chanyeol menahannya, dan ikut berbidiri.
“ kau marah?” tanyanya pelan
Baekhyun tidak menjawab, malah berusaha memalingkan wajahnya dari chanyeol.
“ masa gara-gara aku tidak bawa tart dan kado, kamu jadi marah?, buknkah hal terpenting dalam setiap perayaan itu adalah do’a, bukan hadiah atau tartnya kan? “ bujuk chanyeol berusaha menarik baekhyun agar ia dapat melihat wajah kekasihnya itu.
“ arasso…, tapi bukan itu, chanyeol” sahut baekhyun akhirnya menatap kekasihnya itu
“ lalu apa?” tanya chanyeol lagi
Baekhyun terdiam sejenak, “ kita sudah tujuh tahun bersama, tujuh tahun itu bukanlah waktu yang sebentar, sudah ada banyak hal yang telah kita lalui, kita bersama, bahagia, marah, kita bahkan sempat berpisah, chanyeol…., kau tidak mengharapkan kita untuk kedepannya bagimana?” tanyanya yang jelas mengarah kepada satu hal yang seharusnya chanyeol tau apa maksudnya.
Chanyeol menggeleng, dan jelas itu menjadi jawaban yang sangat menyakitkan untuk baekhyun,
“ apa maksudmu kau menggeleng, katakan dengan jelas, chanyeol” ujar baekhyun meminta kejelasan
“ tidak! Aku tidak pernah mengharapkannya” sahut chanyeol serius
Baekhyun melotot, matanya basah dan merah, ia terdiam, bukan karena seketika itu juga ia mati rasa tapi karena ia menahan rasa sakit yang justru terasa begitu perih pada hatinya. Apa yang ia harapkan ternyata tidak sama dengan apa yang di dapatkannya. Chanyeol bahkan tidak pernah mengharapkan mereka akan selalu bersama, perih, sakit, bahkan rasanya lebih hebat dari sekedar rasa sakit dan perih itu. Perlahan air bening menetes dari matanya meninggalkan jejak pedih yang tersimpan disana.

“ geu-re….?” satu kata yang terdengar serak keluar dari bibirnya yang bergerak kaku
“ ne, bahkan… kalau bisa sekarang aku ingin kita tidak pacaran lagi.”


KRAK!


Layaknya kaca retak, hati baekhyun hancur seketika, chanyeol bahkan menyampaikannya begitu sangat gamblang dengan wajah datar tanpa menyiratkan penyesalan sedikitpun.

“ wae?” tanyanya dengan berusaha keras menahan iskan agar tidak keluar dari mulutnya yang bergetar.

Chanyeol tersenyum, “ karena seperti apa yang telah kau katakan, kita sudah tujuh tahun bersama, dan aku bosan kita hanya seperti ini terus, karena itu aku memutuskan untuk mengakhirinya sekarang, kupikir ini moment yang sangat tepat, baekhyun” chanyeol merogoh sesuatu pada saku celananya tapi sesuatu menghentikannya


PLAK!


Baekhyun berhasil mendaratkan satu tamparan ke pipi kiri Chanyeol, hingga berbekas merah. Sementara chanyeol langsung mengusap pelan wajahnya yang sakit.
“ aduhhh…, kenapa kau menamparku!!” teriaknya


PLAK!


Dan satu lagi di pipi kananya.

“ Ahhhh..! mengapa kau menamparku, sih” teriak chanyeol sambil memegangi kedua pipinya,
“ itu salamu, jika aku bisa melakukan yang lebih maka aku akan melakukannya, tapi…., hiks…, aku tidak bisa…., ahhhh!! Aku terlalu mencintaimu…., hiks hikss, haahaaa~” isak baekhyun pedih, hingga mendarah danging.
Sementara chanyeol melotot kaget sekaligus bingung dengan penuturan baekhyun barusan.
“ astaga, baekhyun, kenapa kau menangis, chagiya?” ujarnya lembut sambil meraih bahu baekhyun yang gemetar
“ lepaskan aku! “ pekik baekhhyun sambil menepis tangan chanyeol yang menempel di bahunya,
“ kau jahat! Aku benci padamu…, kau tidak mencintaiku lagi, kau tidak ingin menikah dengan ku, aku benci padamu…!!” tambahnya lagi, dan semakin membuat chanyeol memplototkan matanya.
Chanyeol menepuk jidatnya, jadi secara otomatis ia mendapatkan tiga tanda merah di wajahnya.
“ kau salah paham, sayang, bukan seperti itu maksudku..”
Baekhyun menghentikan tangisannya dan menatap chanyeol bingung dengan bekas air mata masih menempel di bulu matanya. “ maksudmu! Bukannya kau bilang kau tidak mengharapkan untuk masa depan kita berdua, kau juga ingin berpisah denganku bahkan kau bilang kalau moment ini adalah waktu yang tepat untuk memutuskanku, kau jahat padahal moment ini sangat berharga untukku, dan sekarang kau bilang kalau aku salah paham?!”

“ makanya dengarkan aku dulu, “ ujarnya seraya menyeka jejak air mata baekhyun.
“ begini, aku tidak ingin kita pacaran lagi itu, bukan berarti aku tidak mencintaimu tapi karena aku ingin kita kejenjang yang lebih serius dari hanya sekedar pacaran, aku bosan kita hanya seperti ini terus, bertemu jika ada waktu luang, perayaannyapun hanya sehari itu tidak cukup, aku ingin bisa terus bersamamu, setiap aku membuka mataku dipagi hari aku bisa melihatmu tersenyum padaku, mengelus wajahku sambil mengatakan,”selamat pagi, suamiku” seperti itu, nyonya Park” terang chanyeol panjang lebar,
Baekhyun tersentak kaget menyadari kalimat terakhir chanyeol yang seenak jidatnya mengganti marganya,
“ jadi maksudmu?”
Chanyeol mengangguk pelan
“ tapi kenapa kau bilang, kau tidak mengharapkan untuk kita kedepannya seperti apa?”
“ karena sekarang aku akan memuwujudkannya baekhyun, buat apa lagi aku mengahrapkannya,” chanyeol kembali merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda berbentuk kotak yang dilapisi beludru berwarna merah.
Baekhyun melotot dan menutup mulutnya yang terbuka, “ cha-chanyeol, kau?”
Chanyeol mengangguk dan detik berikutnya ia berlutut didepan baekhyun sambil memegangi tangan kiri namja berkulit susu itu.
“ siapkah kau mendampingiku seumur hidup, siapkah kau menjadi ratu dalam istana cintaku, siapkah kau berganti nama menjadi Park Baekhyun dan siapkah kau melahirkan dan merawat anak-anakku, Baekhyun, marry me” ujarnya, lalu tanpa menunggu jawaban baekhyun ia menyematkan cincin perak bermahkotakan berlian ke jari manisnya.
Baekhyun dengan segera memeluk kekasihnya itu dengan rasa sayang,
“ aku sudah lama mengharapkan ini, pabo kenapa baru sekarang kau melamarku” ujarnya
Chanyeol melepaskan pelukannya dan menarik baekhyun agar menatapnya,
“ wae?” tanya baekhyun dengan senyum mengembang di wajahnya
“ senang ya?”
Baekhyun mengangguk lalu kembali memeluk chanyeol namun namja jakung itu kembali menarik baekhyun,
“ enak saja langsung main peluk, ini sembuhkan dulu pipiku” pintanya sambil mendekatkan pipi kirinya ke wajah baekhyun. Dan tanpa basa basi baekhyun langsung mengecup dalam pipi kiri, lalu pipi kanan, kemudian berpindah kejidat, kelopak mata chanyeol, hidung mancungnya, dan berhenti tepat dibibir chanyeol.
Chanyeol tidak ingin melewatkannya begitu saja, karena itu ia menekan tengkuk baekhyun dan memeluk pinggang ramping baekhyun. Sekarang ia fokus pada benda kenyal yang memabukkannya. Ia menggigit bibir bawah baekhyun membuat namja manis itu mendesah dan memberi akses lidah chanyeol untuk masuk lebih jauh mengabsen tiap deretan gigi baekhyun………..?

Sebaiknya tidak perlu dilanjutkan, apa yang mereka lakukan biar mereka dan Tuhan saja yang tahu. Karena jujur author juga gak tau, yo wess, dah Finish ini, jangan lupa koment ya, papay..!!




[FF Kyomina] Touch My Lip | HunHan couple

~* HunHan Couple*~

Touch My Lip





Fanfiction
Title :
Touch My Lip
Author :
@Kyo Mi Na
Main Cast :
- Oh Sehun
- Xi Luhan

Type :
Series
Genre :
Yaoi, romance (?)


Author yang gak jelas ini balik lagi bawa FF Yaoi, berhubung Author favorite ane belum nongolin epep favoritenya aku, sambil nunggu aku buat epep ini… moga ada yang rindu ya ama epep aku, hehehe ngarep.
Kali ini aku sengaja buat epep series yang judulnya sama namun jalan ceritanya berbeda dalam setiap kisahnya,meskipun judulnya agak yadong, kalau menurut aku. Aku harap kalian akan suka, kalau suka di koment ya, kalau ngak koment juga please soalnya aku mau tau, kekurangan cerita aku itu ada dimana, biar aku bisa perbaiki gitu..,
Mian aku banyak omong, dari pada readersdeul kabur ntar. ^^ silahkan atuh di baca….

= = = = = = =


Neoui sesangeuro yeorin barameul tago Ne gyeoteuro eodieseo wannyago Haemarkge mutneun nege bimirira malhaesseo Manyang idaero hamkke georeumyeon Eodideun cheongugilteni

Sehun menghentikan gerakannya bersamaan dengan berakhirnya lagu, masih dalam pose’ memegangi dadanya, ia terdiam dengan nafas tersengal-sengal. Baru ketika terdengar suara tepuk tangan dari managernya iapun merilekskan seluruh tubuhnya dan mengelap keringat yang sudah membanjiri wajah, punggung dan semuanya. Meskipun latihannya sangat memuaskan dan juga manager sudah memberikan ungkapan bangga kepada anak didiknya itu, tapi entah mengapa ada sesuatu hal yang membuat hatinya resah sedari tadi meskipun ia tidak memperlihatkannya pada saat latihan tadi.
sebenarnya ia latihan dengan seseorang yang menjadi partnernya di lagu ini, tapi ada sesuatu hal yang sampai membuatnya tidak bisa hadir untuk latihan bersamanya, dan alasan itu jugalah yang membuat sehun gelisah sedari tadi dalam hati juga pikirannya.

“ aku tidak ikut latihan besok malam ya..”


“ aku akan berkencan dengan hyukjae hyung”
Kata kata namja manis dan juga imut itu masih terngian dengan jelas dalam ingatan Sehun, kemarin malam sebelum pulang latihan namja manis itu memberitahukannya bahwa ia akan berkencan dengan senior mereka. Namanya adalah Luhan, namja manis dan imut berwajah seperti anak kecil itu adalah namja yang sudah lama Sehun sukai dari awal mereka bertemu dalam Training di SMnet. Sayangnya luhan tidak mengetahuinya karena namja tampan ini hanya lebih suka memendam perasaannya. Tapi ada saatnya ia mengutuk mati-matian dirinya seperti saat ini, ketika ia tidak mampu melarang atau ketika ia tidak mampu untuk mengatakan bahwa ia sangat cemburu, ia sangat tidak ingin namja itu pergi, atau ia tidak ingin namja itu menyukai orang lain. Ia sangat tersiksa.

“ belum mau pulang?” suara berat itu menyadarkannya dari lamunan,
Sehun menggeleng sambil tersenyum, “ belum,” sahutnya singkat
Sang manager lalu mengangguk, “ okey kalau begitu aku duluan ya, jangan lupa padamkan lampu dan kunci pintunya, arasso?” ujar sang manager sebelum akhirnya meninggalkan Sehun seorang diri dalam studio itu.

Sehun menghela nafas panjang, lalu meraih handuk kecil yang berada di sampingnya.
“ ahh…” desahnya pelan, ketika bayangan Luhan kembali muncul dalam ingatannya, bayangan ketika namja yang usianya lebih tua 4 tahun darinya itu tersenyum hangat padanya.

Flashback

Sehun tengah merapikan lokernya dan bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya setelah latihan dan mandi tentunya. Lalu tiba-tiba sosok namja imut datang dan menghampirinya.
“ sehunnie~” panggil namja itu lirih
Sehun menoleh, “ ne?” sahutnya
Luhan menggeleng, “ ani,” Luhan menghela nafasnya sejenak, lalu kembali membuka suara,
“ sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu, ku harap kau tidak akan marah..” lirihnya
Sehun mengerutkan keningnya, lalu sesuatu muncul dalam pikirannya yang merubah ekspresi pada wajahnya menjadi datar. “ ouh, aku sudah tau,” sahutnya ketus
Luhan membulatkan matanya, “ benarkah?!” tanyanya kaget
“ ne, tentang kau dan HyukJae hyungkan?, kalau soal itu tidak perlu kau tanyakan, semua orang juga sudah tau, lagi pula aku bukan siapa-siapamu kan” sahut Sehun yang langsung pergi meninggalkan Luhan yang tengah bingung dengan apa yang baru saja Sehun katakan,


“ chakkaman!!” teriak Luhan memanggil Sehun yang sudah hampir keluar dari ruangan itu.
“ ku tegaskan Sehun, kau itu bukan orang lain!” lirihnya pelan, namun ada sebuah penegasan dalan setiap kata yang ia ucapkan dan jelas Sehun tidak menyadarinya karena saat itu hatinya terbalut emosi.
Dan ternyata benar, setelah Luhan mengucapkan kalimat tersebut namja tampan ini langsung pergi dan menghilang dari pandangan Luhan.
Flashback End

CKLEK

Sehun mengunci pintu, setelah memadamkan bolam lampu dan beregas keluar dari tempat itu. Malam ini cuaca memang sedikit agak dingin, mungkin karena sepanjang siang menjelang sore tadi hujan terus turun menguyur kota seoul, pantas saja namja ini terlihat sangat kedinginan, ia bahkan tidak menggunakan sarung tangan.
Ia berjalan pada trotoar jalan dan menyusuri indahnya malam di kota seoul yang terbalut kabut tipis. Namja tampan ini berbelok menuruni anak tangga menuju stasiun kereta bawah tanah, disana tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang yang tengah duduk menunggu keberangkatan kereta selanjutnya, ia terus berjalan mencari tempat yang nyaman untuknya sendiri. Entahlah suasana hatinya sedang tidak enak, jadi ia hanya ingin sendiri untuk satu malam ini.
Tapi, tiba-tiba matanya menangkap sesosok makhluk Tuhan yang tengah duduk sambil menggosok telapak tangannya yang dingin. Seorang namja imut dan manis yang dikenalnya, seorang namja yang katanya pergi berkencan dengan seniornya, ada disana menungu kereta. Sehun mengerutkan kening dan berjalan menghampirinya.
“dia tidak mengantarmu pulang, he’ kasian sekali kau harus naik kereta” ujar Sehun tanpa basa basi begitu ia tiba di depan Luhan.
Luhan mendongakkan kepalanya untuk melihat namja tampan yang tengah berdiri di depanya.
“ sehun…, baru pulang latihan?” tanyanya tanpa memperdulikan ekspresi sehun yang terlihat kesal itu.
“ ne,wae?” tanya sehun ketus
Luhan tersenyum, “ haah… disini dingin sekali ya” ujarnya merubah topic pembicaraan
Sehun tersenyum kecut, “ kalau mau hangat jangan disini, dipelukannya HyukJae hyung.”
“ kau kenapa sih, dari tadi sikapmu dingin seperti ini. “ tanya Luhan yang mulai jengah dengan sikap sehun yang dingin kepadanya akhir akhir ini.
“ kalau kau pikir aku keluar dengan HyukJae hyung malam ini, itu berarti kau salah, karena aku disini itu bukan tanpa alasan, “ sambung Luhan lagi
Sehun mengerutkan keningnya bingun dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Luhan.
“ kau tidak menyadarinyakah? Sehun, bukan Hyukjae hyung atau siapapun, tapi kamu……, “ tambah Luhan lagi,
Sementara sehun yang semakin bingun dengan peryataan luhan barusan mencoba mencerna baik-baik kata tiap kata yang keluar dari bibir manis namja di depannya itu.
“ ma…maksud mu..?” tanya Sehun bingung
Luhan menghela nafas sejenak lalu membuka suara, “ kau lupa atau kau tidak bisa mencerna apa yang aku katakan kemarin padamu, heum. ?”
Sehun tampak berpikir sejenak, mencoba mengingat kembali kata-kata yang di ucapkan luhan padanya.
“ maksudmu…., tentang….aku bukan orang lain?” terkanya sedikit ragu
Luhan mengangguk menepis keraguan sehun akan kalimat singkat yang sempat dikatakan oleh Luhan.
“ lalu…, siapa aku kalau, kalau aku bukan orang lain?” tanya Sehun
Sementara Luhan hanya tersenyum, “ kau bukan orang lain, kau OH SEHUN, sehunnieku….. dan aku menyukaimu. “ sahut Luhan dengan sedikit meninggikan suaranya pada saat menyebut nama lengkap Sehun.
Sehun tersenyum malu, sambil menutupi bibirnya, lalu mengangkat sebelah alisnya. “ jadi, hanya sekedar suka, hanya menyukaiku? Bukan mencintai?” tanyanya mencoba meyakinkan
Luhan memutar bola matanya, “ ne, ne, ne, aku mencintaimu”

GREB

Tiba-tiba tangan sehun terulur meraih tubuh mungil Luhan membuatnya merapat ketubuhnya dan memeluknya erat. “ sarangahae…, gomawo.., Luhan, jeongmal saranghae” bisik Sehun di telinga Luhan. sementara Luhan hanya terkekeh geli, lalu di detik selanjutnya ia mengerakkan tangannya untuk membalas pelukan Sehun. Tapi sehun kembali meregangkan pelukannya dan menatap namja manis yang kini menjadi kekasihnya itu. Di tatapnya ia hingga membuat jantungnya terasa berdetak begitu cepat semakin kuat seiring dengan pergerakkan sehun yang semakin lama semakin mempersempit ruang di antara mereka hingaa kedua benda kenyal namun manis itu bersentuhan satu sama lain, menyesapinya dengan lembut, tidak ada kesan nafsu hanya penyaluran kasih yang mereka transferkan melalui sentuhan lembut dari bibir mereka.
Tanpa mereka sadari ada beberapa pasang mata yang menagkap kegiatan mereka,
“EHEM!!” deheman yang kucup keras itu menghentikan pertautan bibir mereka dengan cepat,
Sementara sehun tersenyum malu sambil memegangi tengkuknya dan luhan hanya tertunduk malu. Ternyata cinta bisa membuat orang sampai lupa diri, dan juga lupa tempat. Heheheh.


HUNHAN Couple End

= = = = = = = =



Di koment please….!!

[FF Kyomina] Touch My Lip | Kaisoo couple


~* KaiSoo Couple*~

Touch My Lip

=è =è =è =è =è


Kai mengusap pelan matanya ketika menyadari pagi telah menyambutnya dari tidur , bias cahaya yang masuk melalui celah jendela kaca yang masih tertutup menerpa wajah tampannya. Tapi bukan karena itu yang membangunkannya melainkan aroma enak yang tercium oleh indranya, aroma yang ia tidak tahu dari mana datangnya.  Masih dengan mata terpejam ia bangun dari tempat tidur berjalan perlahan menuju pintu sambil merentangkan tangannya kedepan persisi seperti orang yang sedang berjalan dalam tidur. 

TUK!                                                                                                                              

Ujung jarinya menyentuh permukaan pintu, sambil meraba-raba ia mencari kenop pintu dan menemukannya, masih dengan mata terpejam ia memutar kenop dan menariknya perlahan. Barulah ia membuka mata ketika ia telah berada di luar kamar, dengan gontai ia berjalan menuju kamar mandi.

Sementara itu di dapur, kyungsoo terlihat sibuk memotong- motong  Kimbap  menjadi ukuran kecil, sesekali ia mengaduk sup pada panci  berukuran sedang yang dimasaknya dan juga membuat susu hangat. Ternyata inilah aroma enak yang di hirup oleh Kai, kyungsoo memang sangat pandai memasak semua makanan yang dimasaknya pasti semuanya enak, itulah sebabnya kenapa ia ia di juluki eomma die xo k.

Kai masuk ke dapur sambil menguap lebar, membuat kyungsoo yang asik memasak menyadari kehadirannya, namja bermata bulat itu tersenyum manis lalu meraih segelas susu hangat yang telah siapkan sebelumnya itu.

“ kau masak apa, hyung?” Tanya Kai setelah duduk di depan meja makan
“ tidak ada yang istimewa, aku hanya mencoba membuat kimbap dan juga sup, wae?” kyungsoo lalu menaruh segelas susu itu ke atas meja tepat didepan Kai
Namja berkulit gelap itu menggeleng, “ aromanya enak,” sahutnya lalu meneguk susunya
Kyungsoo kembali berkutat dengan kegiatannya memasak, sementara Kai masih meneguk susu buatan kyungsoonya itu sambil melirik eomma Exo k dari ekor matanya. Setelah meneguk habis minumannya, ia lalu mendorong kursinya agar ia bisa berdiri dan berjalan perlahan menghampiri kyungsoo yang saat ini sedang memunggunginya dan memeluknya dari belakang. Kyungsoo tersentak ketika tangan Kai melingkar di perutnya member sensasi hangat pada perutnya yang terbalut kaos biru tua itu.
“ Ya! lepaskan aku kai, aku sedang memasak” pinta Kyungsoo sambil berusaha keras melepaskan dirinya dari pelukan kai
“ ya sudah, hyung memasak saja, akukan hanya memeluk perutmu bukan tanganmu, hyung” sahut Kai sambil membenamkan wajahnya pada perpotongan leher kyungsoo.
“ tapikan, aku jadi sulit untuk berkonsentrasi Kai, nanti kalau masakannya gosong bagaimana?” balas kyungsoo lagi
“ ya sudah hyung masak saja lagi,” balas Kai tetap kukuh
Kyungsoo memutar bola matanya kesal. “ kau ini seperti anak termangun saja, terus menempel pada indukmu..” cibir kyungsoo yang mulai kesal
“ tidak masalah kalau induknya adalah kau”
Kyungsoo menghela nafas, dan melipat kedua tangannya didada, “ apa yang kau mau, heum?” tanyanya seolah mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan namja tampan yang sedang memeluknya itu.
Kai tersenyum sejenak, “ morning kiss,”
Kyungsoo kembali memutar kedua bola matanya, sudah ia duga sebelumnya, “ lepaskan aku dulu,”
Kai menggelengkan kepalanya pada punggung kyungsoo, “ cium aku dulu,” pintanya manja
“ bagaimana aku menciummu kalau kau berada di belakangku, Kkamjongie…”
Akhirnya kai melepaskan pelukannya pada perut kyungsoo sehingga namja bermata bulat itu berbalik ke arahnya dan menakupkan kedua tangannya pada pipi Kai dan perlahan tapi pasti wajah keduanya pun semakin mendekat satu sama lain, dan_

Chu ~

Kai memejamkan matanya sambil memegang pinggang kyungsoo dan merasakan ciuman paginya yang manis. Hanya ciuman biasa tidak ada kesan apapun disana kecuali kasih sayang yang tulus, yang mereka salurkan melalui sentuhan bibir yang lembut. Kyungsoo menyudahi pertautan bibir mereka yang terhitung kurang dari semenit itu, tapi sebelum bibir itu berjarak cukup jauh, Kai kembali menyatukannya lagi dengan menekan tengkuk Kyungsoo dan tangan satunya lagi mempererat pelukannya pada pinggang namja  yang tidak lebih tinggi darinya itu. Sementara kyungsoo sudah gelisah ingin melepaskan diri karena mungkin paru-parunya sudah hampir kosong atau mungkin karena aroma tidak sedap yang tertangkap pada hidungnya.

AUWW!!

Teriak Kai saat merasakan kakinya di injak, dan benar saja kyungsoo terpaksa menginjak kaki  Kai agar dapat melepaskan diri dari namja itu, karena sesuai dengan perkiraannya masakan yang dimasaknya sudah mengeluarkan asap tebal dengan api yang meluap-luap. Kyungsoo buru-buru memadamkan api sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan.

“ Ada apa ini?!” Tanya sang leader Exo k yang tiba-tiba muncul setelah mencium bau gosong ketika ia sedang merapikan tempat tidurnya
“ makanannya gosong, hyung..” lirih kyungsoo
Mendengar hal itu membuat suho membulatkan matanya sempurna, dalam hati ia berpikir perihal tentang mengapa kyungsoo bisa menggosongkan makanan padahal namja itukan sangat pandai memasak, dan pasti ia akan selalu berhati-hati dalam memperatikan masakannya, pasti ada penyebabnya.
Dan benar saja, begitu kyungsoo menunjuk Kai dengan bola matanya suho menjadi geram dan kesal, masalahnya karena leader exo k ini semalam tidak makan karena ia sibuk mengurus jadwal latihan dan pagi ini ia sangat lapar, karena itulah ia membangunkan kyungsoo pagi-pagi sekali agar mebuat sarapan lebih awal sebelum mereka berangkat untuk latuhan.

“ KAI!!! KAU DIHUKUM!!”



KAISOO Couple End

ç= ç= ç= ç= ç= ç= ç= ç= ç= ç=

Senin, 04 Maret 2013

[FF Kyomina] About this feel | HunKai couple



[FF Kyomina] About This Feel | HunKai Couple
oleh Aoi Exothic AngElf Girlfriendforever pada 4 Maret 2013 pukul 13:00 ·

Fanfiction

Title :

About This Feel

Author :

@Kyo Mi Na

Main Cast :

- Kai

- Sehun



Type :

Oneshot



Genre :

Yaoi, Friendship



<3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3



About this feel



Begin=è





Untuk yang kesekian kalinya Sehun berjalan di koridor depan kelas 3A, ia bahkan tidak tahu alasan mengapa ia melakukannya, yang ia tahu ia hanya ingin melihat namja imut yang berstatus sebagai sunbaenya yang sudah lama ditaksirnya itu. Namanya Luhan, Xi Luhan, dia orang cina yang menetap di korea dan sehun sudah lama menyukainya sejak pertama kali ia bertemu dengan namja imut itu ketika pulang sekolah, tepatnya ketika di sebuah café di pinggir jalan, ia dan namja itu memesan minuman yang sama, Bubble Tea. Dan sejak saat itu, ia mencari tahu tentang siapa sebenarnya namja imut yang tidak sengaja bertemu dengannya itu, dan akhirnya seperti inilah sekarang.



Sehun memutuskan untuk kembali kekelasnya ketika ia mendapat pesan singkat dari sahabatnya Kai. Namja berkulit sedikit gelap itu adalah sahabat sehun dari kecil, dia adalah namja manis yang baik dan juga perhatian terhadap sehun. Perhatiannya sudah jelas karena namja itu juga sudah lama menyukai Sehun, tapi Sehun tidak pernah menyadarinya bukan karena namja tampan ini tidak peka, tapi karena Kai sangat pintar menyembunyikan perasaannya. Karena berhubung Kai adalah sahabat Sehun jadi segala rahasia pribadinya tentu Kai mengetahuinya dan tidak jarang Kai selalu kesal kalau Sehun bercerita tentang Luhan, sunbae yang di taksirnya. Tapi, karena ia tidak ingin jauh dari sehun dan ingin selalu bersama namja itu, maka ia menekan kuat rasa sakit dalam hatinya.



Kai membuang wajahnya ketika sehun melambai ke arahnya di depan kelas, sehun yang mendapat perlakuan itu hanya tersenyum.

“ ihhh…. Lucunya…” ujar Sehun sambil mencubit kedua pipi Kai membuat namja bernama asli kim jong in itu meringis kesakitan,

“ auw…, appo, pabo..” ringsinya sambil memukul ringan kepala Sehun

Sehun hanya terkekeh, “ hehehe… mianhae, jangan marah ya?”

Kai mendengus kesal sekaligus jengah karena sedari tadi ia bosan menunggu sahabatnya itu, yang tengah mengintip seniornya yang sedang melaksanakan bimbel untuk menghadapi ujian masuk ke perguruan tinggi.

“ ya… jonginie… jangan marah terus dong, aku cium nih..” ujar sehun lagi sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Kai.

“ ya! kau mau apa!!” bentak Kai kesal sambil mendorong tubuh sehun agar menjauh darinya, dan yang pasti untuk menyembunyikan rona merah di wajah mulusnya.

“ makanya jangan marah dong, ne?” sahut sehun dengan watadosnya, plus mata innocentnya

Lagi-lagi Kai mendengus kesal lalu menghela nafas, “ ne,ne,ne, tapi kau harus mentraktirku dulu” jawab Kai

Sehun tanpak berpikir sejenak lalu tersenyum dan mengangguk mantap. “ okey…. Kajja kita pulang” ajaknya kemudian sembari mengalungkan lengannya pada leher Kai.



~*About this feel *~



Kai mengerutkan kening ketika melihat namja yang tengah berjalan di sampingnya terus-terusan tersenyum setiap kali meminum bubble teanya sepanjang jalan. Namja manis itu sempat berpikir bahwa bubble tea sehun mengandung sesuatu yang mungkin mengelitik lidahnya, karena itu dia meraih sedotan sehun dan mencicipinya seteguk. Kai mengerutkan kening bukan karena tebakannya benar tapi rasanya sama saja dengan bubble tea yang diminumnya.

“ kau kenapa sih, dari tadi senyum terus?” Tanya Kai

Sehun menoleh masih dengan senyumannya itu, “ hm, kalau aku meminum bubble tea ini, aku jadi ingat dengan Luhan yang sedang meminum bubble tea dengan ekspresi yang lucu, hmm..” sahut sehun mencoba mengingat kembali bayang-banyang Luhan di ingatannya tanpa menyadari wajah cemberut namja di sampingnya.

Kai hanya memutar bola matanya, “ Luhan lagi lagi…. Lagi-lagi Luhan, kemarin Luhan, sekarang Luhan, besok pasti Luhan lagi, apa-apa Luhan, ini itu Luhan, ah bosan…. Luhan terus yang aku dengar, memang apa sih istimewanya Luhan itu sampai membuat otak Oh Sehun terisi dengan namanya. “ ketus Kai dengan sangat-sangat kesalnya…

Mendengar itu membuat Sehun mengangkat sebelah alisnya, ia jadi menangkap kesan berbeda kali ini dari respon temannya itu, padahal kemarin-kemarin setiap ia bercerita tentang Luhan Kai pasti akan biasa saja meresponya, tapi kali ini beda, ini seperti terkesan……



Cemburu?!



“ Hai…Hai.. apa ini? Kau cemburu ya?” Tanya sehun dengan nada setengah bercanda, karena sejujurnya ia juga mulai curiga

Kai tersentak mendengar pertanyaan temannya itu, “ hah! Cemburu! Aku? Astaga…., yang benar saja, aku hanya bosan mendengar kau terus mengoceh tentang Luhan, tidak bisakah kau membahas hal yang lain” ralatnya cepat

“ seperti apa?” Tanya sehun tidak kalah cepatnya

Kai tampak berpikir sejenak…” eum… tentang aku mungkin” sahutnya lalu menjulurkan lidahnya sebelum akhirnya berlari kecil memasuki sebuah gang sempit.

Sehun hanya terdiam memandangi punggung sahabatnya itu yang mulai menjauh dari penglihatannya, disinilah ia selalu bertemu dan berpisah dengan sahabatnya itu rumah Kai memang berada di ujung gang sempit itu, tidak lumayan jauh sihh dari rumah sehun hanya tinggal beberapa langkah lagi sehun sudah sampai di rumahnya, tapi entah mengapa ia masih enggan melangkahkan kakinya untuk untuk meningalkan tempat itu, memikirkan Kai. Tentang ia selama ini, tentang siapa yang disukainya, tentang apa yang mebuatnya marah, tentang hal yang selalu diinginkannya, sehun tidak pernah mengetahuinya. Berbeda dengan Luhan, ia tahu tentang namja cina itu, misalnya Luhan suka bubble tea, luhan suka bermain game, luhan suka animasi, luhan benci di panggil rusa, luhan tidak suka berlama-lama di perpustakaan, tentang luhan ini dan itu, ia tahu, tapi orang yang sudah dekat dengannya selama ini seperti Kai apapun itu, ia tidak tahu.

“apa yang aku pikirkan?” tanyanya pada diri sendiri, ia lalu menggeleng cepat, “ ah, tidak mungkin Kai menyukaiku…..mungkin, tapi hanya sahabatnya, tidak lebih.” Tegasnya dan lgi-lagi tertuju pada dirinya sendiri. Akhirnya satu hembusan panjang mengakhiri keterdiamannya di tempat itu karena detik selanjutnya ia melangkah kan kakinya menuju rumahnya.





~*About this feel *~





Kai PoV





Aku melempar ransel yang kukenakan ke atas kasur dan berjalan perlahan menghampiri jendela kaca yang terbuka. Aku menghela nafas panjang yang terdengar berat , memegangi dadaku yang mendadak sesak ketika mengingat sehun menyebut-nyebut nama Luhan. Luhan~ Luhan ~ Luhan~ nama itu terus terngiang di telingaku berdengung dan sangat mengganggu, dan perlahan air bening mengalir melalui sudut mataku yang telah basah karena air mata,

“ tidak bisakah kau melihat, aku terluka hunnie~” lirihku, dan membiarkan air mata membasahi pipiku berharap kesakitan itu hilang terbawa bersama air mata itu.

“kenapa? Apa aku yang bodoh?.... ne, aku yang bodoh, kau bodoh Kai! Kau bodoh!!” sambungku lagi, sambil memukul ringan kepalanku. Selain bodoh, mungkin aku juga sedikit gila, kenapa aku menyiksa diriku sendiri begini, sebenarnya hanya ada satu jalan agar semua kepedihan ku ini berakhir, mungkin. Menyatakannya langsung pada Sehun!

Aku menghela nafas kembali, mecoba menetralkan sesak didadaku yang perlahan berangsunr pulih, mungkin Karena rasa sakitnya sudah biasa aku rasakan, jadi terasa tidak begitu sepedih pertama ketika Sehun bilang dia menyukai Senior kami, Xi Luhan. ah! Aku heran kenapa nama nama itu selalu saja hadir di antara aku dan Sehun, tapi aku selalu berpikir, jahatkah dia? Apa salahnya, sampai aku sebegitu tidak suka padanya padahal kalau dipikir-pikir dia juga tidak tau apa-apa karena sehun sama sekali belum pernah melakukan pendekatan, tapi…. Ah mungkin aku iri, karena ia jauh lebih beruntung dariku, karena Sehun sangat menyukainya.





Kai PoV End





~*About this feel *~









Sehun PoV





Aku berjalan cepat di koridor sekolah menuju kelasku, sekarang sudah menunjukkan pukul 08.05 WKS otomatis aku sudah terlambat masuk kelas. Dalam hati aku hanya terus berdoa agar kim songsaengnim tidak masuk hari ini atau mungkin terlambat untuk masuk atau apalah. Dan ternyata tuhan masih menyayangiku, terbukti setelah aku mengintip kelasku dari kaca jendela suasananya masih ramai dengan canda ataupun obrolan-obrolan penghuni kelas yang lain. Dan itu dia..! namja dengan kulit yang exotic itu tengah duduk santai sambil membaca buku sejarah. Dengan bibir yang sengaja aku majukan aku berjalan memasuki kelas dan langsung menghampirinya.



“ kenapa kau tidak membangunkanku?” Tanyaku begitu tiba di depannya sambil menyentil keningnya yang tidak tertutupi dengan rambutnya, ia sempat beraduh ria ambil mengusap keningnya lalu mendegus kesal dan memalingkan wajahnya. Aduh! Ada apa ini? Seharusnya yang kesal disinikan aku, bukannya dia, hah namja ini.

“ ya! kenapa kau mendiamkanku?” tanyaku lagi

Tapi apa yang aku dapat, bukannya menjawab pertanyaanku ia malah pergi dan meninggalkanku yang bengong sendiri. Hah.. ada apa lagi sih?

Aku mengikutinya karena penasaran dengan sikapnya yang aneh pagi ini, ku lihat ia berjalan menaiki tangga kelantai 2, 3, 4, aku rasa dia akan kea tap karena itu aku terus berjalan di belakangnya dengan jarak yang cukup jauh.

Aku membuka pintu dan melihat ia tengah duduk di bangku panjang dengan membelakangiku, aku berjalan perlahan menghampirinya, dan ikut duduk disampingnya.

“ kau kenapa? Kalau aku ada salah tolong katakan, jangan mendiamiku seperti ini,” ujarku dengan lembut, aku melihtanya menggeleng pelan kemudian menghembuskan nafasnya yang terdengar begitu berat.

“ lalu?” tanyaku semakin penasaran

Lagi-lagi ia kembali menghela nafas dan menoleh menatapku dengan tatapan yang berbeda dari biasanya, sendu dan dengan jelas aku dapat melihat bahwa ada luka disana. “ kau tidak salah sehun” jawabnya pelan

Aku mengerutkan keningku, tidak mengerti dengan maksudnya. “ bicaralah yang jelas Kai, agar aku bisa mengerti, “

“ sulit, kau akan sulit untuk mengerti..” jawabnya teguh

Aku berdecak kesal, bingung harus dengan cara apa lagi agar ia mau cerita padaku tentang masalah yang sedang di hadapinya. “ Kai…, cerita ada apa?” pintaku dengan sangat

“ baiklah, tapi kau harus janji, tidak akan marah dan menjauhiku,” sahutnya, aku hanya membalasnya dengan mengangguk mantap.

Ia mengelah nafas sejenak. “ sehun, aku tau kamu sangat menyukai Luhan hyung, aku senang tapi juga…., sakit.” Ujarnya yang justru membuatku semakin bingung.

“ maksudmu/”

“ aku sakit jika kamu terus bercerita tentang Luhan, aku senang kamu bahagia, tapi…., aku…, aku cemburu sehun” tandasnya yang sukses membuat aku membulatkan mataku saking kagetnya aku dengan pernyataannya barusan.

“ sehun, selama ini aku tidak jujur padamu, tapi sekarang aku rasa kamu harus tau, aku memang bukan yang terbaik, aku jauh dibawah luhan, tapi, eum…., “ dia mengusap tengkuknya dan ragu-ragu menatapku. “ sehun, saranghae” lirihnya dan itu semakin membuatku kaget dengan apa yang ia katakana barusan.

Jadi selama ini kai menyukaiku, kai menyimpan perasaannya padaku, kenapa aku tidak menyadarinya, astaga Tuhan bodohnya aku…., tapi bagaimana aku menjelaskan semua ini, kai sudah menjadi sahabat bahkan lebih dari itu dalam hidupku.

Ia tertunduk lesu, aku bingung aku harus mengatakan apa, jujur aku tidak ingin menyakitinya, tapi…. Tentang perasaanku, ini bukanlah permainan.

“ kau tidak perlu membalasnya Sehun, karena aku tau kau sangat menyukai Luhan hyung, “ ucapnya lagi.

“Kai… aku menyukaimu, kau bukan orang lain dalam hidupku, tapi…. Kau itu berharga kai, tidak pantas untuk seseorang seperti diriku, eum maksudku…., kalau tuhan menciptakanmu sebagai pendamping hidupku, maka ia pasti punya jalan sendiri untuk menyatuka kita. Tapi……, bukan saat ini. Mianhae.” Ujarku dengan rasa yang sangat-sangat bersalah, jujr aku tidak tau harus mengatakan apa kepada Kai aku tidak pandai merangkai kata sebagus mungkin untuk membuat ia senang atau apapun itu yang bisa membuat ia bangkit kembali. Perlahan kulihat ia mengangkat kepalanya untuk menatapku.



DEG



Ia tersenyum manis, sangat manis, tidak terlihat guratan sedih di wajahnya bahkan matanyapun mengatakan hal yang sama.

“ gwaenchana, menjadi seseorang yang berarti untuk hidup seseorang seperti Oh sehun, itu sudah membuatku senang, akukan sudah bilang kau tidak perlu membalasnya aku hanya ingin kau tau, itu saja.” Ujarnya begitu tenang

“ ne, tetaplah disampingku, dan gomawo karena telah mencintaiku, aku beruntung memilikimu,”

Ia mengangguk, “ ne, terima kasih juga karena kau sudah mau mengerti”

Aku mengangguk, rasanya aku ingin memberikannya sedikit hadiah kecil mungkin, sebagai bukti bahwa ia memang berharga dalam hidupku.

“ kai boleh aku mencium keningmu, eum hanya sebagai bukti bahwa kau benar-benar berharga untukku.” Pintaku sedikit malu-malu.

Dan kulihat ia mengangguk menyetujuinya, tanpa pikir panjang lagi aku langsung meraih kepalanya dan menempelkan bibirku pada keningnya yang lembut menciumnya dalam denga penuh kasih sayang, sebagai seorang sahabat tentunya, tidak lebih, karena jujur hatiku telah dicuri oleh Luhan hyung, mianhae, gomawo, saranghae Kai.





END