Jumat, 16 Agustus 2013

[FF Kyomina] BaekYeol Sad Story ( life&Die)



FF BaekYeol Sad Story (Life & Die)// last Chapter

Fan fiction
Tittle:
BaekYeol Sad Story ( life & die)
Author:
Kyo Mina
Genre:
Yaoi, Romance, Little Bit Angst, family
Rate:
Tentuin aja sendiri, author bingung
Length:
Three Shot
Main cast:
  • Byun Baek Hyun
  • Park Chan Yeol
  • Se Hun ( usia 5 tahun/ anak Baekhyun)
  • Wu Yi Fan/ Kris
  • Lu Han ( Byun Lu Han/ kakak Baekhyun)
  • Su Ho ( manager/ sahabat Chanyeol)
  • Kyung Soo ( Vocalist/ sahabat Chanyeol)
  • Lay ( melodi/ sahabat chanyeol)
  • Tao ( drummer/ sahabat Chanyeol)



Sad story ( life & Die)
Last Chapter 3




Author PoV

Dengan buru-buru namja tinggi itu memasukki sebuah rumah dan membanting pintu dengan sangat kasarnya membuat beberapa makhluk yang ada disana tersentak kaget.
“ kalian pasti tau hal ini!! Jelaskan padaku! Sekarang JELASKAN PADAKU!!!” geram Chanyeol sambil menendang-nendang sofa single yang ada di depannya.
Suho dan yang lainnya sedikit bingung sekaligus heran, padahal sebelum Chanyeol pergi ia sangat terlihat begitu bahagia tapi kenapa pulang-pulang begini ia jadi marah-marah.
“ apa Chanyeol, penjelasan apa?!” tanya Suho mendekati Chan yeol.
“ kalian pasti tau  hal ini, kenapa kalian tidak cerita dari awal, kenapa?!” Chanyeol semakin tersulut emosinya
Lay menunduk begitupun dengan Kyungsoo, sepertinya mereka sudah memahami kegusaran  namja bermarga Park itu.
“ ne, kami sudah mengetahuinya” sahut tao yang duduk di samping Lay ia memang sedikit agak lebih tenang.
Chanyeol menoleh padanya dengan tatapan seolah ia akan membunuh tao,
Suho menghela, “ Chanyeol, aku pikir kau sudah tau, aku sudah memberi tahumu waktu kau menelefon saat itu.” jelas Suho
Chanyeol mengerutkan keningnya, “ aku tidak dengar, hyung! Kalau aku sudah tau, untuk apa aku mencarinya lagi.” Sahut nya sambil mencengkram kerah jaket Suho.”
Masih dengan memegang kerah jaket suho, kali ini tidak lebih dari sekedar pegangan biasa, ia menangis. Seorang park chan Yeol yang di juluki si Happy Virus itu menangis, itu jelas bahwa namja ini sangat terluka.
 “Hyung! Aku…. Aku  hikz…. Aku sakit Hyung, aku menderita…, aku koma selama lima tahun, aku mengalami kecelakaan, aku pulang demi dia. Demi namja yang selalu aku cintai. Tapi, kenapa? kenapa!!! ARGGHHHH!!!!”  ujarnya sembari mengacak rambutnya frustasi.
Suho terdiam membiarkan Chanyeol yang perlahan luruh dan akhirnya terbaring di lantai menangis sepuasnya dan meneriakkan ungkapan-ungkapan kecewanya. Ya bagi Chanyeol ini memang tidak adil, jika bukan karena Baekhyun ia tidak akan pulang dan mendengarkan kata-kata teman-temanya, jika bukan karena namja itu, ia tidak akan mengalami kecelakaan dan membuang lima tahun hidupnya terbaring tanpa daya, jika bukan karena namja itu, ia tidak akan semenderita ini. Ini tidak adil, kenapa ia harus menderita begini, tapi baekhyun malah bahagia dengan keluarga barunya. Sungguh tidak adil, padahal hari itu ia ingin kembali karena Baekhyun memintanya untuk segera pulang dengan alasan ada hal yang ia ingin sampikan pada Chanyeol.  Apa ini yang ingin Baekhyun sampaikan? Bahwa ia akan menikah karena hubungannya dengan Chanyeol tidak mendapat restu? Kalau ia, itu berarti semua yang telah Chanyeol korbankan selama ini demi impiannya bisa hidup bersama baekhyun sia-sia.

Chanyeol mulai tenang, hanya terdengar suara isakan yang sesekali keluar dari bibirnya yang bergetar, ia bangun dan mulai berdiri, sedikit agak oleng saat ia berjalan karena sejujurnya pikirannya saat ini sedang melayang-layang entah kemana. Lay yang pertama kali menyadarinya, langsung menarik ujung jaket Suho yang berdiri disampingnya agar namja itu dapat melihat Chanyeol yang melangkah perlahan menuju kamarnya. Suho pun dengan segera menghampiri Chanyeol dan menuntunnya ke kamar.

~*sad story*~


Kris merubah arah tujuan perjalanan pulangnya menjadi kerumah orang Tua baekhyun setelah baekhyun mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan kakaknya, Luhan. Kris sedikit bingung dengan perubahan sikap baekhyun sejak dari taman kota seoul tadi, sepanjang perjalanan ia hanya terus terdiam, bahkan celoteh sehun pun hanya di tanggapinya dengan senyum biasa dan kembali terdiam. Ia ingin bertanya, tapi ia merasa bahwa ini mungkin adalah privasi namja yang telah menjadi istrinya itu, jadi ia hanya lebih memilih diam.
Tiba di rumah neneknya, sehun langsung meloncat dari mobil dan berlari memeluk Kakeknya yang menyambutnya di halaman.
“ Haraboji!!” terika sehun sambil memeluk kakeknya,
“ Sonja ku yang tampan, kajja kita masuk”  ajak sang kakek sembari menggenggam tangan mungil sehun dan menuntunya untuk masuk kedalam rumah.
Kris menoleh kea rah Baekhyun, “ telefon aku jika sudah mau pulang,ne” tuturnya
Baekhyun hanya mengangguk pelan, dan melaimbaikan tangannya yang reflek di balas oleh Kris yang sudah bersiap-siap untuk kembali ke rumah mereka seorang diri. Ia tidak ikut mampir karena seperti yang dikatakannya tadi, bahwa ia harus mengurus beberapa berkas.
Kris hanyalah suami baekhyun secara hukum, tapi untuk secara lahir dan batin, bukan. Selama lima tahun perkawinan mereka, tidak pernah sekalipun namja jangkung itu menyentuh baekhyun, bahkan mencium pipinya pun tidak pernah, apa lagi jika itu di bibir. Sedikit merasa bersalah, baekhyun pernah mencoba untuk membiarkan Kris menciumnya, tapi tetap setiap kali ia memejamkan mata, bayangan Chanyeol yang sedang tersenyum padanya tiba-tiba saja muncul dan membuatnya tidak bisa memberikan apa yang pernah Chanyeol miliki itu kepada orang  lain. Semuanya itu hanya untuk Chanyeol.

Luhan meletakkan se cangkir teh hangat ke atas meja kecil di halaman belakang rumahnya dimana ada baekhyun yang sedang mengawasi sehun bermain bersama Haraboji nya. Luhan, duduk di samping disisi kanan meja kecil itu, memperhatikan cokhanya sembari tersenyum. Tapi senyuman itu segera memudar ketika ia melirik Baekhyun yang justru menunjukkan ekspresi datarnya.
“ ada masalah?” tanya Luhan, yang jelas ia harus tau apa yang menimpa adik kandungnya itu.
Baekhyun menoleh, tidak langsung menjawab, di pandanginya manic mata luhan dengan lekatnya, “ia kembali” sahutnya pendek.
Luhan mengerut, “ Ne?” sedikit bingung
“ Chanyeol kembali, dia masih hidup, aku bertemu dengannya di taman” tutur Baekhyun sambil mengarahkan pandangannya ke depan.
Luhan membelalakkan matanya, ekpresinya jelas tak percaya, tapi raut wajah serius itu yang Nampak pada wajah baekhyun seolah menyiratkan kejelasan yang dengan segera menghapus tanda tanya di kepala Luhan.
Luhan mendengus, “ bagaimana bisa? Bukankah semua korban peaswat itu di nyatakan tewas?” tanya masih bingung,
“ Hyung lupa! Bukankah di antara semua korban itu tidak ada satu pun yang bernama Chanyeol? “ balas Baekhyun cepat
“ iya, tapi. Bukankah setelah itu pihak penyidik sudah menganggap bahwa Chanyeol ikut tewas?” Luhan masih tetap keukeuh dengan asumsinya.
“ Hyung! Itu hanya anggapan pihak mereka! Tapi nyatanya tidak ada satupun bukti yang membenarkan bahwa Chanyeol ikut tewas! Mungkin saja dia sempat di selamatkan warga sekitar, dan disinilah ia sekarang” tegas Baekhyun.
Luhan menghela, dari perdebatan singkat itu ia bisa membenarkan kata-kata Baekhyun, ia tidak mengerti mengapa namja jangkung itu bisa selamat, tapi yang jelas Baekhyun melihatnya.
“ jadi apa sekarang? Meminta Kris untuk menceraikanmu dan kembali menjalin hubungan dengan Chanyeol?”
Baekhyun menoleh cepat,” ini tidak semudah itu” ia terdiam sejenak, menundukkan kepalanya sekitar beberapa detik lalu mengankatnya kembali dan menatap satu objek di depan sana, “ bisa hidup bersama Chanyeol untuk selamanya itu mungkin mustahil, setidaknya ia harus tau, bahwa Sehun adalah anaknya” tandasnya, sembari menatap bocah kecil yang sedang tertawa riang bersama abojinya.


~*sad story*~

Baekhyun keluar dari mini market yang terletak tidak begitu jauh dari apartemennya, entah mengapa si kecil Sehun tiba-tiba rewel dan meminta eomma nya untuk membelikannya es krim dan beberapa snack lainnya. Sebagai seseorang yang melahirkanya, tentu Baekhyun pasti akan menyanggupi permintaan anaknya itu, bagaimana pun juga hanya dialah hadiah terindah yang pernah Chanyeol berikan padanya.
Masih berdiri dipinggir jalan, ia menanti tanda ‘pejalan kaki boleh jalan’ dari sana, tapi entah mengapa ketika tanda itu menyala hijau ia tidak beranjak dari pijakannya. Matanya menatap lebar seseorang yang berjalan gontai menuju ke arahnya tapi orang itu tidak melihatnya. Dengan ragu ia mendekati namja jangkung itu.
“ Chanyeol..” lirihnya sedih
Namja jangkung yang ternyata Chanyeol itu mengangkat kepalanya dan melihat namja manis itu dengan tatapan tidak percaya,
“ astaga, chanyeol, Chanyeol, ini kau. Benar ini kau, aku sangat merindukan mu Chanyeol, kau keman_”
Chanyeol menepis tangan Baekhyun dengan kasar ketika namja itu memegang bahunya,
“ jangan panggil namaku lagi!” tegas chanyeol. Ia marah dan baekhyun tau itu dengan pasti.
“ Chanyeol mianhe, kau tau ini sulit bagiku..” sesal baekhyun, tapi bukannya malah membuat Chanyeol iba, justru itu semakin membuat Chanyeol kesal dan geram.
“ lalu kau pikir tidak dengan ku?! Aku menderita Baekhyun aku sakit, aku hancur!!”bentaknya sambil menunjuk-nunjuk dirinya sendiri.
Baekhyun terisak.
“ aku mengorbankan hidupku selama lima tahun hanya untuk mu Baekhyun, aku melawan ketakutanku saat badai menghantam pesawat dan itu hanya untuk mu! Tapi apa yang aku dapat atas itu. LUKA! Apa salahku, baekhyun? apa karena hubungan kita tidak mendapat restu, apa karena orang tua mu tidak menyukaiku, begitu?! HAH! “ tambah Chanyeol, yang semakin membuat Baekhyun terisak pilu karena nyatanya tidak hanya dirinya kini yang mengeluarkan air mata, tapi namja jangkung di depannya ini juga sudah mengeluarkan air bening itu.
Baekyun memberanikan diri menatap mata Chanyeol, “ Mianhae, jeongmal mianhe Chanyeol, aku sangat mencintaimu, tapi…… aku tidak bisa, aku_” lidah baekhyun keluh, entah mengapa ia sama sekali tidak bisa mengatakan semuanya pada Chanyeol.
“ Arraso! Aku memang bukan yang terbaik” sahutnya lalu menghapus kasar sisa sisa air matanya.
“ mianhae…. Mianhae…” lirih Baekyun
“ maaf?! Aku tidak butuh itu, kau pikir rasa sakitku bisa hilang dengan hanya kata maaf?! Segampang itukah? Tidak baekhyun!” bentaknya lalu mendorong tubuh baekhyun agar menjauh darinya, membuat namaj itu sedikit terhuyung dan hampir terjatuh.
Chanyeol melangkah lagi untuk menghampiri baekhyun dan tepat di telinga namja yang pernah menjadi seseorang yang sangat special dalam hidupnya itu ia membisikkan sesuatu.
“ tepati janjimu” bisiknya dan berlalu pergi.
Baekhyun terdiam, matanya penuh dengan genangan air mata., suara Chanyeol yang berbisik di telinganya masih terdengar jelas.


Tak seperti biasa, sendiri dalam kamar yang lapang
Berakhir,
tampaknya telah berakhir
Kisah yang kita buat berdua hilang sia-sia
Kita berpisah  dengan begitu mudahnya

Satu kesalahan, ada satu penyesalan
"Tidak ada yang sempurna"
Walau ingin aku berkata begitu 
Apapun yang kulakukan tak bisa menyembuhkan luka

Aku akan berangkat dengan mesin waktu
Jika aku bisa menemukanmu lagi
Aku tak menginginkan apa-apa lagi
Sebelum menjadi kenangan yang cepat berlalu

Aku butuh mesin waktu,
Aku butuh mesin waktu,

Begitu lambat waktu yang kulalui sendiri
Hukuman kesalahan ini terlalu berat
Kata-kata terakhir yang kau ucapkan
Kini masih selalu terngiang, hatiku masih pedih

Hanya satu kesalahan, hanya satu penyesalan
Walau egois, tapi karena mencintaimu
Aku akan berangkat dengan mesin waktu 

Jika aku bisa menemukanmu lagi
Aku tak menginginkan apa-apa lagi
Sebelum menjadi kenangan yang cepat berlalu
Aku butuh mesin waktu

Jika aku bisa menembus ruang waktu menemuimu
Seandainya
Bahkan bila kita mencapai kesimpulan yang sama
Pasti tak akan ada penyesalan

Aku akan berangkat dengan mesin waktu
Jika aku bisa menemukanmu lagi
Aku tak menginginkan apa-apa lagi
Sebelum menjadi kenangan yang cepat berlalu
sebelum kenangan kita jadi terlupakan
Berikan aku mesin waktu
Oh berikan aku mesin waktu
Oh berikan aku mesin waktu 

(time mahine_ snsd)




~*sad story*~


Sudah lewat tengah malam tapi namja bermarga Byun itu masih terjaga, ia terus memandangi wajah putra satu-satunya itu yang sudah terlelap di atas kasurnya. Berulang kali baekhyun mengecup dan menyapu dengan sayang surai lembut milik anaknya. Tanpa ia sadari setetes air mata jatuh dan menyentu pipi mulus sehun, baekhyun buru-buru menghapusnya agar tidak mengganggu tidur anaknya itu.
“ Sehun, maafkan eomma, ne. eomma sangat menyayangi appa mu, eomma sangat mencintainya, tapi karena kesalahan eomma sendiri, ia membenci eomma. Sehun apa yang harus eomma lakukan sekarang? Eomma bingung.” Tuturnya sambil mengenggam tangan kecil sehun dan meletakkannya di dahi kecil baekhyun.

CKLEK

“ baekhyun? kau tidak apa-apa?” suara berat itu menyadarkan baekhyun, dan dengan segera ia menoleh dan mendapati namja jangkung tenga berdiri di ambang pintu.
Sebelum baekhyun keluar dari ruangan itu, ia sempatkan mengecup kening Sehun, dan mengajak Kris untuk meninggalkan sehun sendirian di kamarnya untuk beristirahat.
“ ada apa?” tanya Kris ketika Baekhyun mengajaknya ke meja makan.
“ namja yang waktu itu di taman kota, kau lihat? Dia adalah Chanyeol, dialah ayah biologis sehun” ujar Baekhyun datar.
Kris terdiam menatap baekhyun. tidak ingin menanyakan alasan kenapa namja itu kembali, atau mungkin bagaimana ia bisa kembali. Yang terbersit di pikirannya adalah langkah apa yang akan Baekhyun pilih, tetap bersamanya kah dan melupakan chanyeol, atau kembali pada namja itu.
“ lalu apa yang akan kau lakukan?” tanyanya
Baekhyun menoleh, “ menepati janjiku” jawab Baekhyun mantap.
Kris mengerutkan keningnya, tapi sekali lagi ia lebih memilih mengubur tanyannya dengan alasan bahwa hal itu adalah pribadi baekhyun dan ia tidak termasuk ke dalam sana.
“ Kris, bantu aku. Tolong katakan pada Chanyeol bahwa Sehun adalah anaknya, dia pasti akan mendengarkanmu, aku mohon Kris, ini permintaanku yang terakhir kalinya, setelah ini aku tidak akan perna menyusahkanmu lagi,”  pintanya dengan setetes air mata yang menetes menyentuh pipinya. Mata Baekhyun memerah, dan buliran-buliran air terjun dari sana. Untuk yang pertama kaliya semenjak pasca melahirkan sehun, baekhyun sudah tidak pernah lagi menagis di depan Kris, dan untuk terakhir kalinya ia meminta dengan sangat pada namja itu. “ Mianhae Kris, selama ini aku tidak pernah bisa menjadi istri yang baik untukmu, maafkan aku.” Ucapnya lagi lalu membenamkan dirinya pada kedua tangan yang ia lipat di atas meja dan menangis sepuasnya disana.
Kris terdiam,


~*sad story*~

Baekhyun mungkin sudah gila dengan mendatangi apartemen chanyeol, tapi jika itu masih di latar belakangi oleh Cinta, maka Baekhyun akan melakukan apa saja, setidaknya ini adalah langkah akhirnya untuk meyakinkan Chanyeol bahwa ia masih sangat mencintai namja itu. dan mengakui apa yang belum sempat ia katakana pada Chanyeol waktu itu.
Baekhyun terus menekan tombol bel di samping pintu, terkadang ia mengetuk pintunya dan memanggil Chanyeol, tapi semua usahanya sia-sia, ia bahkan tidak mendengar suara   penolakan sedikitpun dari dalam. ‘semarah itukah Chanyeol padanya, sehingga melihat wajah Baekhyun saja ia tidak sudi?’ pikir baekhyun.
“ cari siapa?” suara itu mengejutkan Baekhyun, dengan cepat ia menoleh dan mendapati seorang yeoja dewasa berdiri di salah satu pintu aparement, mungkin apartemen miliknya.
“ Cha… Chanyeol” jawab Baekhyun sedikit terbata,
“ Chanyeol? Oh ne, mungkin maksudmu namja tinggi berambut keriting?” tanya sang yeoja mencoba mendiskipsikan gambaran sosok chanyeol yang pernah di lihatnya.
Baekhyun mengguk.
“ oh, dia keluar, mungkin sekitar tiga atau empat jam yang lalu” sahut yeoja tersebut.
Baekhyun tampak berpikir sejenak, kemudian kembali menatap yeoja tersebut dan mengulas senyumnya yang manis. “ gamsahamnida, aku permisi” pamitnya dan bergegas pergi.
-
-
-
-
Mungkin sudah sekitar sejam Baekhyun berada di sebuah Halte, tidak untuk menunggu bus atau semacamnya, tapi ia hanya duduk disana dan berharap menemukan seseorang yang ia cari. Ia ingin menghubungi rekan-rekan chanyeol, tapi sayangnya ia tidak memiliki kontak mereka. Dan beginilah ia sekarang, duduk terdiam sambil memperhatikan ujung sepatunya, seolah mencari ketenangan disana.
Ia melirik jam tangannya dan menghembus pelan ketika melihat arah jarum jam menunjuk angka 1, sebelum ia memutuskan untuk pergi ia menabur pandangannya ke segala arah hanya untuk memastikan bahwa namja itu benar-benar tidak ada. Baekhyun kembali menghembuskan nafasnya, sedikit terdengar berat mungkin karena ia kecewa karena usahanya menanti Chanyeol sia-sia malam ini. Dan dengan berat hati ia melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat itu dan kembali ke apartemen nya, sekitar sepuluh langkah ia berjalan tiba-tiba tepat di depannya berdiri seorang namja jangkung dengan tatapan tajam menatap baekyun seolah ia akan membunuhnya dengan terus menatapnya seperti itu. Baekhyun mengatupkan bibirnya rapat-rapat tatkala melihat mata namja tersebut memerah, dan terlihat jejak-jejak air mata di kedua pipinya, jelas baekhyun tau bahwa namja itu telah menangis.
Baekhyun membenarkan bahwa bukan hanya dirinya yang menderita seperti ini, tapi namja tinggi di depannya ini juga merasakan hal yang lebih perih lagi dari apa yang pernah baekhyun rasakan. Tapi tatapan kebencian di mata Chanyeol seakan menghukum baekhyun dan menyatakan dirinya salah dan pantas untuk menerima hukuman, hal itu tidak dapat di terima oleh baekhyun. jika ia tetap menanti hingga Chanyeol kembali, mungkin Se hun akan mendapat cercaan dan hinaan serta penolakan orang-orang atas ke hadirannya tanpa seorang ayah, sebagai eommanya dan sebagai orang yang melahirkan nya jelas Baek Hyun tidak akan membiarkan hal itu. itula alasan mengapa Baek Hyun harus menikah dengan Kris dan melupakan Chan Yeol yang saat itu di nyatakan telah tewas.
Hal inilah yang ingin disampaikan oleh Baek hyun kepada Chanyeol, tapi sekali lagi ia tidak mengerti mengapa setiap kali ia ingin menyangkal atas asumsi Chanyeol yang menyatakan dirinya slaah, tetap lidahnya terasa keluh.
“ Chan Yeol…. Kau sakit, aku juga sakit. Berhari-hari aku berharap agar kau kembali padaku, tapi hari-hari itu tidak pernah datang, aku terus merindukanmu hingga aku lupa bahwa di dalam pe_”
Kata-kata Baekhyun terputus ketika Chanyeol dengan kasarnya menarik tubuh baekhyun dan membawa namja itu kedalam dekapannya. Baekhyun mengerjapkan matanya tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi saat ini, tapi getaran tubuh Chanyeol segera menyadarkannya.
Chanyeol memang menangis, ia tidak tau sudah berapa lama ia tidak menghirup wangi aroma tubuh baekhyun, sudah sejak kapan ia tidak mendekap tubuh mungil ini. “ aku merindukanmu, aku rindu aroma tubuh ini, aku rindu mendekap tubuh ini, aku merindukan,…. Hiks aku sangat merindukanmu…., Baekhyun… hiks” tuturnya pilu dengan di selingi isakan yang lolos dari bibirnya.
Baekhyun pun terisak, ia membalas dekapan Chanyeol. “ nado, aku juga sangat merindukanmu, Chanyeol, aku mencintaimu, sangat mencintaimu,” balas baekhyun.
Setelah mendengar kata-kata itu, chanyeol dengan segera melepaskan pelukannya dengan kasar pada Baekhyun, sambil menunjuk namja itu ia membuka suara. “ Cinta?! Kau masih bisa mengatakan cinta kepadaku? Aku tidak yakin aku masih ada di hatimu?”
“ Chanyeol” lirih Baekhyun dengan bibir bergetar
Kata-kata Chanyeol bagai hantaman godam di jantung Baekhyun, meremuk dan menghancurkan hatinya. Baekyun memjamkan mata, menyesali semua yang telah ia perbuat pada namja yang masih sangat ia cintai ini. Chanyeol pasti sangat kecewa, melihat baekhyun telah menikah dan memiliki seorang anak, mungkin bukan hanya kecewa tapi juga sakit, baekhyun bisa membayangkan jika posisi mereka tertukar, pasti ia pun akan merasakan hal yang sama.
“ apa ini? Apa hal ini yang harus menyegerakan aku kembali ke Korea? Apa kabar kau akan menikah, yang harus membuat aku mengalami kecelakaan dan koma selama lima tahun? apa yang ingin kau sampaikan padaku adalah kabar kau akan menikah baekhyun?”
Baek hyun masih memejamkan matanya, masih juga terdiam membiarkan Chanyeol mengeluarkan semua emosinya.
“ lalu untuk apa aku kembali! Kalau pada kenyataannya kau tetap tidak kumiliki, demi luka inikah  Baekhyun, aku kembali dan mengorbankan mimpiku, mengubur semua harapanku?! Kau tau sendiri bagaimana keras usahaku untuk hal ini! TAPI KAU!! KAU MALAH MENGACAUKANNYA!! KAU PUAS?! KENAPA TIDAK SEKALIAN KAU BUNUH AKU!!!AYO BUNUH!!! BUNUH AKU!!!” teriak Chanyeol sambil mengangkat tangan baekhyun dan menuntunnya untuk memukulkan tangan tanpa daya itu di dada bidangnya yang sesak.
Baekhyun menarik tanganya dan terisak pilu menatap Chanyeol, “ aku tau kau tersiksa, aku tau bagaimana lukamu, aku tau bagaimana penderitaanmu, aku tau Chanyeol, aku tau kau kecewa, aku tau kau marah. Tapi tidak bisakah kau memikirkan perasaanku juga……, aku tersiksa chanyeol menantimu sepanjang hari dan berharap kau kembali, tapi semuanya sia-sia, semuanya tidak berguna…., jika bukan karena sesuatu hal aku tidak akan menikah dengan Kris, tapi aku harus menyalamatkannya demi dirimu. Harapan yang kau tinggalkan untukku, ………….anakmu”
Baekhyun mengatakannya, tapi sialnya sebuah Bus lewat dan menyamarkan suaranya yang bergetar ketika ia mengucapkan kalimt terakhirnya itu, sehingga Chanyeol tidak dapat mendengarnya dengan jelas.
Sungguh sulitkah untuk mengatakan kebenaran yang tersimpan selama lima tahun itu, bagaimana mungkin Tuhan sama sekali tidak membantunya untuk memberitahu chanyeol. Bagaimana mungkin hidup mempermainkannya seperti ini, di sisi lain baekhyun menginginkan agar ia dan Chanyeol dapat bersatu kembali dan hidup bahagia bersama sehun, tapi itu tampaknya hanyalah sebuah dongeng yang hanya ada di dunia khayalannya saja.
“ kembalilah, dan jangan pernah lagi mengingat semua kenangan yang pernah kita lalui, lupakan aku dan hiduplah dengan keluarga barumu, jangan perdulikan aku, biarkan aku hidup menderita dengan Luka yang kau berikan padaku. Aku mengerti kau tersiksa, kau tidak akan bahagia dengan mantan pemain band sepertiku. Pergilah!”
Chanyeol berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Baekhyun yang masih menangis. Ia bermaksud untuk menyeberang jalan, dengan pandangan nanar ia terus melangkah di garis zebra cros tanpa menoleh sedikitpun, padahal lampu hijau untuk pejalan kaki sudah berganti merah, tandanya kendaran boleh lewat, dan sialnya sebuah mobil melaju dengan kecepatan maksim ke arahnya, dan ketika cahaya lampu mobil menerpa wajah chanyeol namja itu menoleh dengan masih menatap nanar benda yang sebentar lagi akan menghantam tubuhnya.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

BRUKK!!!

Benda keras itu menghantam kulit dan danging seseorang hingga mengakibatkan luka yang parah sehingga mengeluarkan darah yang berjumlah banyak. Seseorang keluar dari mobil tersebut dan segera berlari ketika mengetahui bahwa korbannya mengalami luka yang cukup parah. Sementara seorang namja masih terpaku menatap tubuh yang terbaring tanpa daya di aspal. Tapi ketika ia melihat jari-jari namja itu bergerak ia segera berlari dan menghampirinya. Tragis, mulutnya mengeluarkan darah yang sangat banyak, dari keningnya juga terdapat luka yang cukup lebar dan juga mngeluarkan darah. Namja itu menangis dan memegangi tangan sang korban.
“ Baekhyun…, baekhyun bertahanlah, jebal!” pinta Chanyeol
Ya! namja yang tertabrak itu atau lebih tepatnya sengaja menabrakkan diri itu adalah Baekhyun, sebelum mobil itu menghantam Chanyeol baekhyun berlari secepat mungkin dan langsung mendorong tubuh chanyeol dan akhirnya, beginilah ia sekarang.
 Baekhyun semampu mungkin mengangkat tangannya dan menyentuh pipi Chanyeol, “ aku mencintaimu, hanya kamu.”
“ wae? Kenapa kau lakukan ini, mengapa kau menyelamatkanku?”
Tangis Chanyeol semakin pecah membuat buliran air matanya jatuh menyentuh pipi baekhyun yang terbaring di pangkuannya.

Baekhyun tersenyum, “ bukankah aku pernah berjanji padamu, makanya sekarang aku menepati janjiku, uhhug” baekhyun terbatuk dan mengeluarkan sedikit cairan kental berwarnah merah dari mulutnya.
Chanyeol teringat kejadian lima tahun yang lalu dimana sebelum ia berangkat Baekhyun berjanji tidak akan menghianati Chanyeol, dan jika ia melanggar maka Baekhyun akan mati untuk Chanyeol.
“ Chanyeol aku mencintaimu meskipun cintaku memberimu luka. Mianhe karena kebodohanku, sehingga kau tersiksa seperti ini…… setidaknya aku bahagia karena sempat memilikimu dalam hidupku…”

Chanyeol memejamkan matanya, “ Baekhyun berhentilah bicara! Diamlah! Seseorang! Siapa pun tolong aku! Jebal, Baekhyun. bertahanlah kumohon” rintihnya

  Chanyeol, jangan menagis, kau tidak akan kesepian….. aku menitipkan hadiah padamu….. hadiah yang…. Pernah kau berikan padaku….. jaga ia, dan sayangi ia….., seperti kau meyayangiku…..,”

“baekhyun…. hentikan…. Jebal…., ku mohon sudah cukup! “  rintih Chanyeol lagi semakin pilu.

“ chanyeol…..” panggilnya dengan suara yang mulai melemah

Chanyeol memberanikan diri menatap manic mata baekhyun.
“ jangan tinggalkan aku Baekhyun, aku bukan apa-apa tanpamu……. Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu…. Ku mohon bertahanlah..”
Chanyeol kembali mengangkat kepalanya dan menaburkan pandangannya ke segala arah.
“ seseorang tolong!!! Disini ada yang tertabrak!! Seseorang tolong!! Siapapun!! Ku mohon!! Selamat kan Baekhyun Ku!!!!” teriaknya dengan suara yang mulai serak.

Baekhyun mengangkat tangannya yang berlumuran darah untuk menyentuh pipi Chanyeol dan menuntun namja itu untuk menunduk menatapnya,
“ hey, aku akan baik-baik saja…… jangan cemas…., jika ternyata cinta tidak menyatukan kita di dunia,….. pasti cinta akan…. Menyatukan kita… di kehidupan selanjutnya….., “

“ aku suda merencanakan semuanya baekhyun……, masa depan kita…. Jauh sebelum aku berangkat ke Jepang. Beberapa  tahun kedepan, aku dan kau menikah, mempunyai seorang anak…. Dan kita hidup bahagia selamanya…, baekhyun. tolong jangan Hancurkan mimpiku…. Untuk yang satu ini tolong…. Bertahanlah…”
Chanyeol mengeratkan pegangannya pada tangan Baekhyun yang mulai terasa dingin.

Baekhyun tersenyum.



~*sad story*~


Kris buru-buru memarkir mobilnya ketika ia tiba di rumah sakit, bersama dengan Luhan dan juga Sehun ia segera masuk ke dalam rumah sakit melewati beberapa koridor untuk bisa segera tiba di ruang ICU. Beberapa menit yang lalu seseorang menghubunginya dengan suara serak, dan mengabarkan bahwa Baekhyun mengalami kecelakaan dan mengalami luka parah. Karena itulah Kris langsung menghubungi Luhan dan menjemputnya. Eomma dan Aboji mereka memang sedang tidak berada di Seoul, sejak eomma Baekhyun mengalami kelumpuhan akibat Stroke yang di deritanya mereka kembali kerumah haramoni baekhyun di Daegu.

Luhan mengerutkan kening ketika melihat sosok namja jangkung yang tengah duduk di kursi tunggu di depan ruang ICU.
“ Chanyeol” bisiknya.

Chanyeol mengangkat kepalanya dan mendapati Luhan yang memandangnya dengan tatapan tidak percaya.
“ Chanyeol? Ini benar Kau?” tanya Luhan
Chanyeol hanya mengangguk.

Kris menoleh cepat ke arah namja tinggi yang berada di depannya,
‘jadi diakah, orang yang paling di cintai Baekhyun, dialah ayah Se hun’

“ Hyung! Baekhyun…. di dalam sana…, dia… dia sekarat, hyung! Aku harus bagaimana?” rintih Chanyeol sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.
Luhan terdiam, ia tidak marah pada namja ini, ia justru prihatin padanya. Karena itulah ia menahan tangan Chanyeol agar tidak lagi memukul dirinya sendiri.
“ Chanyeol, tenanglah semua akan baik-baik saja”
“mianhae hyung!” lirih Chanyeol pilu.

“ maaf, yang mana keluarga tuan Baekhyun?” tanya seorang perawat sembari membawa beberapa kertas-kertas yang ia selipkan pada papan persegi panjang yang tipis yang ia pegang.
“ aku!” sahut luhan dan Kris bersamaan, keduanya pun langsung saling menoleh.
  biar aku saja” pinta Luhan pada Kris,sementara kris hanya mengangguk.
“ baiklah, silahkan ikut saya untuk mengurus beberapa administrasi” kata sang perawat lagi lalu berlalu pergi di susul Luhan di belakangnya.

Kris melirik Chanyeol yang masih tertunduk di kursi tunggu, ia menghampirinya dan duduk di samping Chanyeol.

“ jadi kau yang bernama Chanyeol?”
Chanyeol menoleh dan mengangguk, ia sudah tau dengan pasti bahwa namja di sampingnya ini adalah Kris, suami Baekhyun. ia pernah melihatnya sewaktu di taman kota tempo hari yang lalu.
“ samchoen, eomma akan baik-baik sajakan?” tanya Se hun seolah mengerti keadaan eommanya di dalam sana.
Chanyeol mengangkat kepalanya” Samchoen?”

Kris menyapu dengan sayang rambut Se hun dan menyeka  jejak air mata di pipi putihnya.
“ Ne, eomma Se hun pasti akan baik-baik saja”

Chanyeol tersentak, Se Hun?

 “ chanyeol, jika nantinya kita sudah menikah, dan mempunyai seorang anak, bagusnya kita beri nama apa?”
 “ kenapa kau memikirkan hal semajam itu?”
 “ sudah jawab saja” 
“ baiklah,eum Park Sehun! Namanya Park sehun”

“ Park Se hun” lirih Chanyeol kembali mengingat kenangannya bersama baekhyun di kebun binatang.

Kris menoleh karena mendengar ucapan Chanyeol, “ Ne! namanya Park Se Hun, karena eommanya adalah Park Baek Hyun dan appanya, adalah…. Park Chanyeol!” jelas Kris menepuk bahu Chanyeol.

Chanyeol membulatkan matanya, kaget dengan pernyataan Kris yang entah mengapa ia bisa mencofy kata-kata yang pernah dia ucapkan waktu itu.
“ dia anak mu Chanyeol”
“ tapi bagaimana bisa?!” tanya dengan tatapan tidak percaya.

“ Baekhyun sangat mencintaimu… saat ia ingin mengatakannya padamu waktu sebelum kau berangkat ke jepang, ia mengurungkan niatnya dengan alasan tidak ingin merusak ke bahagiaanmu….. makanya ia menanti hingga kau kembali….., sesuatu hal yang ingin Baekhyun sampaikan padamu waktu itu adalah dia mengandung anakmu, dan dia menantimu untuk segera kembali….. tapi sayang nasib naas menimpa pesawatmu dan kau hilang….. paska itu baekhyun mengalami depresi berat, bahkan ia tidak menyadari bahwa perutnya semakin membesar….., karena itulah aku membantu Baekhyun sebagai sahabatnya, aku menikahi Baekhyun dengan alasan agar si kecil Se Hun tidak mendapat hinaan dari teman-temannya karena tidak memiliki seorang ayah…..” terang kris panjang lebar.

Chanyeol menyimak kata-kata Kris sambil memandang anak kecil bermata sayu di depan Kris, ia menagis. Ia Mendekatkan tangannya untuk menyentuh surai lembut anaknya itu.  Se hun sedikit ragu untuk menerima namja asing di depannya tapi ketika Kris menuntunya akhirnya ia menerima perlakuan Chanyeol.
“ Se Hun, aku appa mu, Se hun mendekatlah” panggil Chanyeol

Se Hun melihat ke arah Kris, “Samchoen?”
Kris mengangguk, “ Ne, dia adalah appa mu, peluklah dia, bukankah kau merindukan appamu” tuntun Kris
Akhirnya Se Hun memberanikan diri untuk mendekati Chanyeol yang notabenenya adalah ayah kandungnya itu, Chanyeol meneteskan air matanya dan mendekap Se Hun dengan sangat sayangnya.
“ Se Hun…. Anakku…., “


Chanyeol ingat malam ketika ia dan baekhyun terjebak hujan di  Kampus, waktu itu Chanyeol latihan band sampai larut hingga hujan menghalangi jalan mereka untuk pulang. Akhirnya Chanyeol membawa Baekhyun ke apartemenya karena jarak apartemennya tidak begitu jauh dari kampus berbeda dengan rumah Baekhyun yang mengharuskan mereka berlama –lama dalam perjalan mungkin sekitar satu jam setengah baru bisa tiba di rumah Baekhyun.
Chanyeol menatap tubuh mungil di depannya begitu namja strawberry itu keluar dari kamar mandi milkinya, sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk berwarna biru, jelas saja chanyeol tidak berkedip karena namja itu hanya mengenakan kemeja kebesaran Chanyeol sehingga paha putihnya yang mulus itu terekspos dengan nyata.
Chanyeol menyeringai nakal dan berjalan perlahan kea rah Baekhyun, meraba perut baekhyun yang terbalut kain, membuat namja itu terlonjak namun sayang sang  serigala lapar itu sudah memeluk Baekhyun dengan erat sambil menciumi tengkuk Baekhyun.
“ Cha..Chanyeol.. apa yang kau lakukan, hentikan itu geli.” Ucap  baekhyun berusaha melepaskan diri dari dekapan Chanyeol.
Tapi sayangnya Chanyeo tidak mengubrisnya ia malah menuntun Baekhyun melangkah mendekati kasur empuk miliknya. Dan ketika ia sampai pada ranjang itu, ia hempaskan tubuh baekhyun di atas kasur. Dan memeluk Baekhyun setelah menindihnya,
“C-chanYeol, a-apa yang kau l-lakukan?” tanya baekhyun gugup ketika namja tampan itu melepaskan kancing kemeja yang di kenangan Baekhyun.
Chanyeol tersenyum lebih tepatnya menyeringai, “Aku hanya ingin menikmati makan malamku” bisik ChanYeol lirih. Salah satu tangannya menahan tangan BaekHyun agar tidak berontak.
Chanyeol perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Baekyun yang sudah memerah sedari tadi, refleks mata Baekhyun terpejam, bisa ia rasakan hembusan nafas Chanyeol menyapu permukaan kulit wajahnya. Perlahan tapi pasti sebuah benda kenyal menyentuh permukaan bibir Baekhyun, menyesapnya, dengan sangat lembut dan juga manis.

Flash Back End

~*sad story*~

Chanyeol menatap nanar pusara di hadapanya, di sampingnya seorang bocah kecil duduk berjongkok sembari membawa setangkai bunga matahari di tangannya. Ia menoleh dan menatap namja jangkung yang berstatus sebagai appanya itu, Chanyeol tersenyum sembari mengusap pelan surai lembut anaknya, anak yang di titipkan Baekhyun padanya.

Sehun meletakkan setangkai bunga matahari itu ke pusara eommanya dan mengantarkan doa untuk sang eomma tersayang di surga sana.
“ eomma ku sayang, eomma ku yang baik, eomma ku yang cantik, bahagialah eomma di surga sana, karena aku dan appa juga akan bahagia disini. Aku akan selalu mendoakan eomma, eomma jangan lupakan Se Hun ya, Se Hun cinta eomma. amien”
Chanyeol tersenyum mendengar doa singkat yang di ucapkan anaknya itu. ia menoleh dan melihat nama yang tertera di nisan itu. “ PARK BAEKHYUN”
Baekhyun benar, setidaknya mereka pernah saling memiliki dan saling mencintai. Baekhyun pernah menjaga titipan Chanyeol dan sekarang gilirannya untuk menjaga dengan Baik titipan Baekhyun.
“ appa sudah selesai?” tanya se Hun dengan suara yang menggemaskannya,
Chanyeol mengangguk sembari tersenyum. “ kajja kita pulang, biarkan eommamu tidur tenang di alam sana”
Chanyeol menghela nafas sebelum ia benar-benar meninggalkan tempat itu. Berat, ia masih bisa merasakannya, perasaan tidak rela melepaskan Baekhyun itu masih terasa. Tapi ia sadar akan satu hal bahwa ‘ ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, orang-orang yang kita tinggalkan. Tapi ingatlah melepaskan bukan akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru.’
Melepaskan baekhyun adalah awal nya untuk melangkah dengan harapan-harapan baru yang akan ia lewati berasama Se Hun. Setidaknya ada Se Hun yang akan selalu meramaikan hari-harinya.
Chanyeol kembali menoleh ke pusara baekhyun sebelum akhirnya ia masuk kedalam mobil. Jika lidah itu tidak dapat menyampaikan pesan yang tersirat dalam hati. Maka pohon dan rerumputan itulah yang akan menyampaikan betapa ia sangat mencintai namja yang terbaring dalam pusara itu disana.
‘untuk Baekhyun, terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah kau berikan padaku, aku tidak akan pernah  menyesal telah mencintaimu.’
“saranghae”


END_

Tidak ada komentar: