Selasa, 26 November 2013

[FF Kyomina] Saengil Chukkae Park Chan Yeol



[FF Kyomina] Saengil Chukkae, Park Chan Yeol | special Chan Yeol birthday





Fan fiction
Tittle: Saengil Chukkae,Park Chan Yeol!
Author: Kyo Mina
Genre: Friendship, family, brotheromance
Length: one shot
Main cast: - Park Chan Yeol
-        Byun Baek Hyun
-        And all member EXO



Happy Chan Yeol Day!!!
Senang banget, di pertemukan hari ini…. 27 november 2013. Ini jadi salah satu tanggal favorite author. Kenapa? Helooowww… si Happy Virus, visual of Exo Chan Yeol ulang tahun TAO hari ini..! dan ini juga yang menjadi alasan kenapa saya harus menunda beberapa FF, karena berhubung Chan Yeol adalah Bias Author, makanya author sengaja buatkan FF special untuk ulang tahunnya dia.

So All….
Happy Reading..



Saengil Chukkae,
Park Chan Yeol


Story begin…….




Pagi tiba, dengan langit cerah menghiasi angkasa hari ini, burung-burung kecil terbang kesana kemari sembari berkicau menyanyikan lagu selamat pagi untuk semua makhluk yang ada di dunia, terkhusus ke dua belas namja yang di juluki ‘Alien tampan dari Planet EXO’ ya siapa lagi kalau bukan EXO. Namja-namja tampan yang selalu menjadi bahan perbincangan di kaum yeoja, band yang sedang naik daun dan semoga tidak akan pernah gugur, layaknya daun kering karena EXO akan tetap segar dan hijau karena mereka adalah yang terbaik.
Sungguh sempurna pagi ini, apa lagi jika yang membangunkan itu adalah orang yang paling special dalam hidupmu. Contohnya Oh Se Hun, maknae exo yang paling cute dan yang paling manja ini memang sedikit sulit untuk bangun pagi, dulu sebelum Exo K dan Exo M bergabung. Tapi sekarang, dia akan selalu bangun pagi. Kenapa tidak apa yang selama ini ia harapkan menjadi nyata, yaitu ia bisa tidur dengan hyung kesayangannya, Lu Han. Maka Lu Han yang selalu bertugas untuk membangunkan si Saeng kecil kesayangannya.
Begitupun dengan The Dance Machine Kai, namja malas yang satu ini pasti akan bangun jika yang membangunkannya itu Dio, sang koki imut Exo. Mereka berdua memang jarang sekali bersama jika di depan kamera, karena Kai akan lebih sering mengganggu Se Hun. Tapi jika sudah berada di Dorm Kai justru akan selalu bermanja-manjaan pada Dio.
Lain lagi ceritanya dengan kedua mood maker EXO, siapa lagi kalau bukan Chan dan Baek alias ChanBaek. Sebenarnya, cerahnya pagi ini tidak secerah dengan perasaan Chan yeol, alasannya karena tidak ada sang Bee di sampingnya semalam. Namja berwajah lucu, bertingkah anak-anak dan bersuara merdu itu sedang sakit, kondisinya semakin lemah makanya dua hari yang lalu Hyung Baek Hyun datang untuk menjemputnya dan merawat Baek Hyun di kediaman Byun. Jika saja saat ini  Exo ada waktu luang yang sangat panjang, maka ia pasti akan menjenguk  Baek Hyun malam itu juga dan menemaninya sampai namja penyuka Strowberry itu sembuh total. Ia benar-benar merasa sangat kehilangan sekarang, kenapa tidak akhir-akhir ini selama Exo comeback dengan formasi dua belas member Chan Yeol tidak pernah berada di samping Baek Hyun, kalaupun ada itu pun jarang sekali. Karena itulah kenapa sekarang ia begitu sedih sekali.
Sebenarnya bukan ia tidak peduli sama sekali, karena di berbagai acara Chan Yeol tetap memperhatikan Baek Hyun meskipun posisi mereka berjauhan sekali. Chan Yeol akan selalu berada di posisi kedua setelah Kris dan Baek Hyun akan selalu berada di posisi kedua sebelum Tao yang menjadi terakhir.
Chan Yeol sedih, sangat, apa lagi sekarang adalah hari penting bagi Chan Yeol. Tepatnya dua puluh dua tahun yang lalu, pada tanggal 27 november 1992, ia lahir kedunia. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan Baek Hyun pasti akan selalu menjadi yang pertama yang mengucapkan ucapan ‘Saeng-il Chukk-ae hamnida’. Tapi hari ini, ucapan melalui pesan singkat dari Baek Hyun pun tidak ada sama sekali, ‘selemah itukah Baek Hyun, sampai menyentuh layar Smartphone nya pun ia tidak sanggup’, pikirnya kesal.

Namja jangkung itu meraih Smartphone nya di iringi helaan nafas kecewa. Ia keluar kamar dengan wajah kusut layaknya pakaian yang belum di setrika.

“ pagi Hyung!!” sapa Se hun begitu semangatnya ketika melihat Chan Yeol berjalan menghampiri meja makan.
“eumm” balas Chan Yol seadanya sembari menarik satu kursi kosong di samping kiri Se Hun.
Suho mengerutkan keningnya ketika melihat respon tak biasa yang di tunjukkan Chan yeol pagi itu, rasanya ini bukan Chan Yeol. Apa lagi ini adalah hari penting baginya, seharusnya orang yang sebentar lagi akan merayakan pesta ulang tahunnya tidak bersikap seolah ia akan mati begini.

“ ada apa Chan Yeol, tidak biasanya?” tanya Su Ho sembari mengolesi roti bakarnya dengan mentega.
Chan Yeol medesah pelan, meraih sepotong roti dan melirik beberapa selai dengan beraneka rasa, “ selai strowberrynya mana?” tanyanya pada Dio yang hanya menunjukkan ekspresi bingung dengan bulatan matanya.

“ sebenarnya ada apa, pagi-pagi sudah lemas begini?” tanya Su Ho lagi.

“ ne, seharusnya hari ini hyung itu terlihat bahagia, kan hari ini hyung bertambah tua” tambah Se Hun.

Chan yeol melirik namja cadel di sampingnya dengan tatapan seolah ia akan menguliti maknae itu.

“ Mwo? Aku benarkan? Memang iya kan Hyung?” tanya Se Hun pada Lu Han sementara namja rusa itu hanya memberinya isyarat agar si evil itu diam.

Chan Yeol kembali menghela nafasnya,
“ hyung,” panggil Chan Yeol kepada Su Ho, sang leader Exo k itupun meneloh. “ bagaimana kalau pesta ulang tahunku, kita rayakan dirumah Baek Hyun saja?”

“ kau tidak bisa memutuskan seenaknya Chan Yeol. Para penggemar sudah memesan tempat disana, kalau kita batalkan mereka pasti akan kecewa.” Sahut Su ho menentang usulan Chan Yeol.

“ kalau begitu, sebelum kesana kita mampir ke rumah Baek Hyun, bagaimana?” pinta Chan Yeol lagi.
Su Ho memutar bola matanya, karena kesal akan sikap Chan Yeol yang seolah tidak mengerti.
“ Chan yeol, kau tahukan. Tiga puluh menit setelah ini, kita harus berangkat ke Shim Shim Tapa, kau sudah baca jadwalnya kan? Hari ini tidak akan ada waktu santai untuk kita. Bahkan sehabis acara ulang tahunmu , akan ada wawancara seputar Variety Show pertama kita. Jadi jangan pernah berfikir untuk pergi kemana-mana hari ini. Kalau besok tidak masalah, kau ingin pergi keneraka sekalipun tidak apa-apa?” balas Su Ho yang entah mengapa terlihat begitu kesal.

Chan Yeol mendengus, “ atau,…. Aku tidak usah ikut ke Shim Shim Tapa saja.” Putus Chan Yeol sekali lagi.

“ kau ini kenapa keras kepala sekali sih Chan Yeol! Manager sudah mengonfirmasi semuanya, kalau hari ini hanya akan ada sebelas member yang mengikuti acara, karena salah satu diantaranya sakit. Kenapa sulit sekali bagimu untuk mengikuti jadwal , disiplin sedikit kenapa sih!.” Su Ho benar-benar tidak tenang kali ini.

Chan Yeol frustasi dan mengacak rambutnya kasar. “ Arghh!!! Pokoknya aku tidak mau merayakan ulang tahunku tanpa Baek Hyun, aku tidak ingin bersenang-senang saat Baek Hyun sedang sakit begini!!” teriaknya.

“ itu masalahmu! Siapa suruh kau membuatnya sakit!”  tegur Kris yang sedari tadi hanya diam saja. Namja yang paling tinggi di Exo itu berdiri sembari membawa sendiri piring bekas makannya dan disusul beberapa member yang lain.

Chan yeol menunduk, menatap kosong ke sebotol selai strowberry yang di letakkan lay beberapa waktu lalu.  Wajah imut BaekHyun masih menghantui pikiranya, senyumnya, tawanya dan tingkah polosnya yang selalu terlihat lucu di mata Chan Yeol, begitu jahatnya ia sampai membuat sahabat baiknya sendiri tersiksa karena sakit yang di deritanya. Bagaimana mungkin ia bisa dikatakan sahabat jika ia selalu membuat namja bermarga Byun itu marah dan menderita. Chan Yeol sungguh merasa bersalah.


saengil chukkae

Baek Hyun terdiam sambil menatap keluar jendela, ia benar-benar merasa sangat bosan sekarang. Kenapa tidak, namja jangkung yang selalu menggangunya kini sedang berada di Drom Exo, entah sedang apa ia sekarang., tertawakah? Atau justru merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh main vokal Exo ini. Sebenarnya ia pun ingat, bahkan ia selalu mengingatnya, hari ini adalah hari jadi Chan Yeol, bagaimana mungkin ia tidak mengingat jika setiap pagi di tanggal 27 november namja imut ini akan selalu membisikkan ucapan selamat ulang tahun di telinga Chan Yeol, ia bahkan tidak peduli apakah namja itu mendengarnya atau tidak. Tapi tidak pernah sekalipun Chan Yeol tidak mendengarnya karena setelah Baek Hyun membisikkan kalimat itu, Chan Yeol langsung membuka matanya dan berbalik lalu mengucapkan ‘gomawo Baekhyunnie~’. Saat seperti itulah yang dirindukannya saat ini.

“ oh ada apa Chan Yeol?”
Baek Hyun menoleh ketika sang kakak menjawab telefon yang berasal dari smartphone nya,
“ dia sedang istirahat, kondisinya benar-benar sangat lemah” sambung kakak Baek Hyun lagi sembari menatap adiknya yang juga sedang memperhatikannya. Mungkin karena ia tahu bahwa yang menelefon itu Chan Yeol makanya ia terus memperhatikan kakaknya agar namja yang sudah pasti lebih tua darinya itu tidak ceroboh dan mengatakan kebenaran yang ada.
“ ne, nanti akan ku sampaikan jika ia sudah bangun………ne.” sang kakak meletakkan kembali benda pipih itu ke atas meja setelah sambungan terputus.

“ itu dari Chan Yeol…., dia bilang… dia sangat mengkhawatirkanmu”  kakak Baek Hyun mendekat ke arah dongsaengnya itu dan duduk diatas kasur bermotif  langit biru.

Baek Hyun mendengus sembari memutar bola matanya, “ baru sekarang dia bilang begitu”
“ sepertinya dia benar-benar menyesal”  bela sang kakak

Baek Hyun memalingkan pandanganya  lagi ke arah luar jendela, tidak ada sesuatu yang menarik perhatiannya disana.

FlashBack

Hujan mengguyur kota Seoul malam ini, sejak pukul lima sore tadi hujan sepertinya tidak pernah berhenti, hanya sesekali hujannya meredah dan akhirnya kembali deras lagi. Akibatnya hawa dingin yang ditimbulkanpun terasa hingga ke dalam ruangan, termasuk kediaman Exo, dan terlebih pada namja penyuka strowberry, Baek Hyun yang sejujur-jujurnya, seterus terangnya sangat paling super tidak suka dengan udara dingin. Alhasil namja imut itu kini meringkuk di kamar dengan jaket super tebal dan selimut tebal serta pelindung telinga yang juga tebal dan syal yang pastinya tebal. Ini mungkin sedikit berlebihan, tapi kenyataannya memang seperti itu, dinginnya malam di kota Seoul benar-benar telah menembus hingga ke tulang-tulangnya.
Baek Hyun memang sangat kedinginan. Tapi, hey! Bukankah jaman sekarang sudah canggih, dan alasan kenapa orang-orang pintar sekarang membuat sebuah mesin yang di namakan penghangat ruangan ya tujuannya memang untuk menghangatkan ruangan di musim-musim dingin seperti ini, dan mustahil sekali jika member Exo yang terkenal ini tidak memilikinya, alangkah pelit sekali manager mereka jika tidak memfasilitasi artisnya dengan hal semacam itu. Tentu saja Exo punya, masing-masing dalam ruang kamar membernya. Lalu, kenapa Baek Hyun tetap saja kedinginan?  Alasannya hanya satu, itu di akibatkan oleh teman kamarnya sendiri, Chan Yeol.
Namja jangkung ini sangat tidak suka jika ia kepanasan. Pernah sekali ia pindah tidur ke ruang tamu hanya karena tidak tahan dengan suhu udara di kamar yang di akibatkan oleh penghangat ruangan yang di setel oleh Baek Hyun. Dan yang paling parahnya ia pernah tertidur di lantai dengan telanjang dada saking tidak tahannya dengan panas yang ada di ruangan itu.
Itulah sebabnya, ia melepas beberapa kabel penghubung yang ada di mesin penghangat ruangan tersebut, tujuannya agar mesin itu tidak dapat di pakai Baek Hyun untuk menghangatkan ruangan dan itu pulahlah yang menjadi alasan mengapa namja bersuara merdu ini hanya diam-diam di atas kasurnya sembari memanyunkan bibirnya. Ia kesal, terlalu kesal dengan cara Chan Yeol, baginya apa yang di lakukan Chan Yeol itu sangat tidak adil.



saengil chukkae


Malam semakin larut, semua memberpun bersiap untuk tidur di kamar masing-masing. Baek Hyun yang sibuk mencari kamar yang mungkin mau membantunya untuk semalam saja menginap di kamar lain malah tidak di hiraukan, satu-satunya jalan sekarang adalah memohon pada Chan Yeol untuk memperbaiki mesin penghangat ruangan.

“ Chan Yeol! Tidak bisakah kau memperbaiki mesin itu. Aku benar-benar kedinginan sekarang” pinta Baek hyun
Chan Yeol yang sudah bersiaap-siap untuk merebahkan dirinya berdecak, “ besok saja, aku benar-benar mengantuk” sahut Chan Yeol dan merebahkan dirinya.
“ tapi Chan Yeol, aku tidak bisa tidur dengan udara sedingin ini.” Ujar Baek Hyun lagi sembari menarik selimut yang menutupi tubuh Chan Yeol.
Chan Yeol mengacak rambutnya, “ aku tidak bisa! Kau saja yang memperbaikinya, aku mau tidur!” bentaknya kesal.
Baek hyun tersentak, kaget sekaligus kesal dengan respon Chan Yeol yang malah membentaknya. Dengan wajah kesal itu, ia menarik paksa selimut Chan Yeol dan menendang namja jangkung itu hingga terjatuh ke lantai dengan tidak kerennya.

“ YIA!! Kenapa kau menendangku!!” geretak Chan Yeol setelah berhasil berdiri.

Baek Hyun sedikit merasa takut dan hanya berani menundukkan kepalanya.

“ PENDEK!! Aku bilang kau saja yang perbaiki jika kau merasa terganggu, jangan menendangku seperti ini!!! Dasar Pendek, Pengganggu!! Merepotkan saja!!” tambah Chan Yeol lagi semakin kesal.

Baek Hyun mengepalkan kedua tangannya, kupingnya terasa panas mendengarkan hinaan yang paling menyakitkan itu, dengan emosi yang meluap-luap ia mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke arah Chan Yeol.
“ AKU BENCI PADAMU!!! Jangan pernah lagi menganggap bahwa aku adalah temanmu!! Jangan pernah lagi berpikir bahwa aku ada disekitarmu, karena aku tidak mau mengenalmu lagi!! Aku sangat memben_”

Bruk

Satu bantal melayang tepat ke wajah Baek Hyun, pelakunya sudah pasti namja jangkung yang kini telah kembali berada di atas tempat tidurnya.
“ ini bantal mu, cerewet! Dan jangan berisik aku mau tidur.” Ujar Chan Yeol dengan santainya lalu merebahkan dirinya dan tertidur sembari memunggungi namja imut yang sedang kesal setengah mati.

“ jahat…” lirihnya,
“ KAU JAHAT PARK CHAN_”

“ Baek Hyun!! Bisa diam tidak! Aku dari tadi mencoba untuk tidur” tegur Xiumin yang juga berada di ruangan itu.

Baek Hyun menunduk dan meraih selimut tebalnya, dan dengan pasrahnya ia keluar kamar dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ia hanya melempar bantal dan selimutnya ke atas sofa setelah berada di ruang tengah dan berjalan secepatnya ke kamar mandi. Setibanya di ruang minimalis itu, ia duduk di kloset dan barulah ia menagis sepuasnya di sana. Sembari menyeka air matanya yang terus saja bergerombolan menetes ia menyentuh layar smartphone nya dan menekan beberapa digit nomor dan menekan tombol panggil. Berselang beberapa detik benda itu menempel di kuping kirinya, akhirnya iapun bisa mendengar suara dari seberang sana.

“eum…., Wae Baek Hyun-ah?” terdengar suara parau, suara yang layaknya orang baru terbangun dari tidur.

“ hikz….hyung…hikz…hikz…” sahut Baek Hyun masih mengusap air matanya.

Seseorang yang ternyata kakak Baek Hyun itu segera menormalkan suaranya setelah mendengar suara isakan dari adiknya.

“ Baek Hyun, waeyo? Gwenchanayo? Kenapa kau menangis?” tanya sang kakak yang terdengar panik dari seberang sana.

Baek hyun terdiam sejenak menstabilkan moodnya yang benar-benar terluka.
“ aku mau pulang hyung……, aku mau pulanggg!!!! Hikz”raungnya, yang entah mengapa ia justru tambah menangis.

“ ne, ne, ne, besok hyung akan menjemputmu, tapi kau jangan menagis lagi okey, sekarang tidurlah, ne.” balas sang kakak dengan penuh perhatian.

Baek Hyun mengangguk, “ e’em” singkatnya.

Namja bermarga Byun itu masih tersedu-sedu, masih ada air mata yang menetas di mata indahnya. Tanpa memperdulikan dinginnya air kran yang mengalir di wastafel, ia membasuh wajahnya dan mengeringkannya dengan handuk kecil bertuliskan nama dengan aksara hangeul, Oh Se Hun. Matanya sembab dan memerah,hidungnyapun ikut memerah, dengan pelan ia kembali menuju ruang tengah, tempat tidurnya malam ini yang hanya di temani dengan selimut tebal dan bantal putih yang cukup empuk, serta sofa panjang yang telah berbaik hati rela menampungnya.

saengil chukkae

Langit gelap kini telah berganti dengan cerahnya pagi hari ini, tidak tersisa lagi awan mendung yang menggantung disana. Penghuni Dorm Exo yang sudah terbangun bersiap untuk membangunkan membernya yang lain, dua di antaranya sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi ini, sementara sisanya masih tertidur , termasuk  Baek Hyun.
Ketika semua member sudah bangun dan bersiap untuk  sarapan, Lay yang menyadari bahwa Baek Hyun masih tertidur, segera menemuinya dan mendapati namja imut itu masih terbaring di sofa. Lay memperhatikan Baek Hyun, ia sedikit terkejut karena namja itu dibanjiri oleh peluh, wajahnya agak pucat, dan ia terus meracau tidak jelas. Dengan cemas Lay mendekati Baek Hyun dan menyentuh keningnya,
“ Aigoo!! Badannya panas sekali” ujarnya.
Dengan panik Lay segera menuju dapur  untuk memberitahu kepada semua member.

“ Semuanya…. Hush…hush…. Baek Hyun….” Lay sedikit kesusahan berbicara, membuat member exo hanya mengerutkan keningnya sambil memasang wajah bingung.

“ Baek Hyun….., sepertinya dia demam, badannya panas sekali” lanjutnya, setelah menarik nafas dan menghembuskannya.

“ Jeongmal?!” tanya Lu Han.
Lay hanya mengangguk mengiyakan, dengan segera meja makan itu ditinggalkan penghuninya.

Sementara member yang lain sudah bergegas untuk melihat kondisi Baek Hyun, Chan Yeol yang juga berada di ruangan itu hanya terdiam dengan ekspresi bingung menampak di wajah. Apakah namja itu sakit karena ia?

saengil chukkae


Dio menempelkan handuk basah ke kening Baek Hyun, namja bermata bulat itu lalu menyeka keringat yang terus mengalir membasahi tubuh serta wajah Baek hyun. Sementara Chan Yeol, Xiu Min dan Tao, harus menghadapi pertanyaan-pertayaan dari dua leader Exo, Su Ho dan Kris.

  kenapa Baek Hyun tidur di luar semalam?” tanya Kris lebih dulu.

“ aku tidak tahu, bukannya aku semalam tidur duluan?”  sahut Tao dengan watados.

  semalam aku memang menegurnya karena ia berisik sekali, tapi aku tidak menyuruhnya untuk keluar.” Jawab Xiu Min meyakinkan KrisHo.

Kedua leader itu secara bersamaan menatap Chan Yeol, “ Chan Yeol?”  kompak keduanya.

“ a-apa?, aku…. sama sekali tidak… menyuruhnya… keluar….,” jawab Chan Yeol yang entah mengapa tiba-tiba ia menjadi gugup di tatap seperti itu oleh kedua Hyungnya.
“ jarak kamar antara member hanya terhalang oleh dinding batu berlapis semen, dan aku yakin itu tidak sampai 20 cm, meskipun samar tapi member lain bisa mendengar apa yang di kamar sebelah katakan, apa lagi suara teriakkan Baek Hyun semalam!” ujar Su Ho menyudutkan Chan Yeol.

“ jadi apa yang membuat Baek Hyun sampai tidur di sofa?” tanya Kris lagi.

Chan Yeol mendesah, mau tidak mau ia harus jujur dan mengatakan semuanya, hampir semuanya.
“ Ne, tapi aku tidak pernah menyuruhnya tidur di luar, itu mungkin karena suhu di kamar sangat dingin, makanya dia keluar. Aku marah karena dia menendangku, hanya itu.” Sahutnya
“ bukannya ada pemanas ruangan?”

Chan Yeol terdiam, matanya terus bergerak tidak konstan.

“ kudengar pemanas ruangannya rusak.” Xiumin yang menyahut, karena namja jangkung itu hanya tertunduk.

Su Ho mengerutkan alisnya, ia melirik mesin berwarna putih itu ( yang ini asal-asalannya author aja, soalnya aku belom pernah liat seperti apa itu pemanas ruangan, kecuali yang pake kayu lalu dibakar#abaikan) lalu mendekatinya, di periksanya beberapa kabel di belakan mesin itu dan ternyata,
“ kenapa kabel penghubung ini terlepas?”

Kris langsung saja melirik Chan Yeol, orang yang menjadi satu-satunya tersangka dalam kasus ini.
“ sudah jelas. Kau yang melakukan itukan” vonis Kris dan berbalik pergi menjauhi Chan Yeol.

Namja bermarga Park itu berdiri, “ itu karena ia selalu menyalakan pemanas dan tidak pernah memberikan kesempatan bagiku untuk tidur dengan nyenyak dan nyama dikamar, aku akan selalu berakhir di sofa atau di lantai akhirnya, aku hanya ingin sekali saja tidur dengan nyaman, tanpa suhu panas yang menjalar di sekitar tubuhku!” bela Chan Yeol panjang lebar.

“tapi kau tempatkan juga posisi Baek Hyun, semalam hujan deras dan udara sangat dingin, kau taukan dia paling tidak suka dengan hal itu. “ tambah Lu Han yang duduk di pinggiran kasur.

Chan Yeol terdiam, dalam hati ia mengakui kesalahannya. Biji matanya bergerak sedikit dan mendapati sosok Baek Hyun yang sedang tertidur lelah di tempat tidur. Ia menunduk, merasa sangat malu karena telah ketahuan menyabotase pemanas ruangan Baek Hyun.

Beberapa menit itu berlalu tanpa ada suara sedikitpun, Chan Yeol yang masih merasa malu dan sedikit sungkan untuk mengucapkan kata maaf, lebih memilih keluar dari ruangan itu. Berselang beberapa detik setelah Chan Yeol membuka kenop pintu, tiba-tiba bel berbunyi. Chen segera berlari menuju pintu utama dan menyambut tamu  yang herannya datang sepagi ini.

“ annyeong haseyo…” sapanya setelah Chen membuka pintu.
Chen tersenyum kikuk, ia sedikit bingung, ia harus bersikap seperti apa di depan kakak Baek Hyun.
“Hyung?” panggil Se Hun setelah ikut-ikutan menyambut tamu yang ternayata dia adalah kakak Baek Hyun.
“ boleh aku masuk,” ujarnya.
Chen dan sehun tertawa dan langsung mempersilahkan kakak Baek Hyun untuk masuk.
“ Hyung, Baek Hyun…… dia….eummm”  Chen mengusap tengkuknya.
Kakak Baek Hyun memiringkan kepalanya, bingung dengan respon yang di tunjukkan Chen.
“ sebaiknya, Hyung masuk dan melihat kondisi Baek Hyun Hyung, “ Se Hun yang berbicara, (tumben ni bocah dewasa).

Sang kakakpun masuk, dan melihat beberapa member duduk dan berdiri mengerumuni kasur  Baek Hyun.
“Hyung?”  heran Su Ho seraya berdiri ketika menyadari kehadiran namja yang notabenenya adalah kakak Baek Hyun.
“ ada apa dengan Baek Hyun?”
“ dia sakit, hyung” jawab Dio.
Kakak Baek Hyun mengangguk, “ pantas. Semalam ia memintaku untuk menjemputnya.” Ia terdiam sejenak, berjalan menghampiri Baek Hyun yang masih terbaring, ia mengusap keringat yang menempel di kening Baek Hyun. “ aku akan membawanya pulang.”  Sambungnya lagi.

Beberapa member saling bertatapan.

Flash Back End

saengil chukkae


Chan Yeol PoV

Alunan lagu dari GD dengan singlenya Missing You yang dinyanyikan bersama Kim Yhuna berakhir, saatnya untuk kembali On Air. Sekarang sudah tiba waktunya di penghujung acara, setelah kami semua melewati berbagai game yang menyenangkan dan juga bincang-bincang santai yang diselingi humor, Shindong Sumbae memang sangat menyenangkan, dia sangat lucu dan juga sangat menghibur. Apa lagi ada kesempatan bagi penggemar untuk berbicara langsung pada kami, tapi kebanyakan berbicara kepadaku, hehehe…sekedar untuk mengucapkan selamat ulan tahun, aku sangat senang dan juga bangga pada mereka, aku sangat berterima kasih karena kalian selalu rela menyempatkan waktu untuk mendukung kami. Tidak hanya berkomunikasi secara langsung dengan penggemar, ada juga email yang masuk dan kesemua isinya adalah ucapan doa yang mereka kirimkan dengan tulus. Sungguh aku sangat terharu rasanya aku ingin memeluk mereka satu per satu, andai aku bisa…
Tapi ada satu email, isinya memanglah sebuah ucapan selamat dan juga doa, tapi doanya bukan sekedar doa agar aku panjang umur, atau sehat atau apalah… tapi isi doa ini…. Huft… saatnya kah aku harus mengatakan, aku GALAU! Serius si pengirim menulis seperti ini di emailnya.
“ Selamat Ulang Tahun Chan Yeol Oppa!!! Semoga kau dan Baek hyun oppa tetap bersama….aku merindukan moment kalian berdua, aku merindukan ChanBaek <3, saranghae! “

 Aku mengAminkannya.

“ Chan Yeol-shi…. Sebagai hadia ulang tahun, aku akan mengijinkan mu untuk menutup acara hari ini, silahkan” ujar Shindong sunbae  selaku DJ
 Aku masih  terlihat tidak percaya, tapi ketika yang lain memberikan tepuk tangannya akupun segera meraih Mic di depanku.
“ boleh aku….. tutup dengan sebuah lagu?” saranku,

“ tentu saja, ini acaramu sekarang. Silahkan langsung mulai saja!” sahut Sunbae yang memang terlihat selalu bersemangat itu.

Aku sengaja mengambil jeda sebelum berbicara, memejamkan mataku sejenak sebelum menghirup udara dan menghembuskannya perlahan. Dan ini dia…..
“ annyeong haseyo….., DJ Chan Yeol imnida, karena sekarang adalah hari Ku, maka aku yang akan menutup acara kali ini……pertama aku ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan karena  sampai saat ini Ia masih memberikan aku umur panjang, dan yang kedua tentu orang tua dan keluarga yang selalu mendukung setiap karirku selanjutnya untuk para penggemar terima kasih untuk segala doa dan rasa cinta kalian, aku sangat mencintai kalian semua (bisa ku pastikan para penggemar yang mendengarkan secara langsung teriak histeris saat itu juga#kalau ini real) dan yang terakhir, aku ucapkan banyak sangat banyak terima kasih kepada keluarga besarku, EXO.” Ku lihat semua member tersenyum penuh arti, terakhir Kai yang duduk di sebelahku menepuk bahuku.
“seandainya ada rasa yang melebihi rasa terima kasih, maka rasa itulah yang layak kalian terima, Aku Mencintai Kalian dan aku sangat bersyukur karena aku adalah salah  satu dari kalian, EXO bukan hanya sekedar nama, tapi dia adalah keluarga, terima kasih..”
“We Are One!!” teriak Su Ho Hyung di akhir kalimatku.
Membuat semuanya tertawa sembari menepuk tangannya,
“Pidato yang luar biasa, hyung” celetuk Dio, yang kembali membuat semuanya tertawa.

“ baiklah, aku rasa aku terlalu banyak bicara, untuk semuanya tolong selalu mendengarkan Shim Shim Tapa, gomawoyo…… dan sebagai lagu terakhir aku akan memutarkan sebuah lagu dari Exo, lagu yang sangat aku suka, karena jika aku mendengar lagu ini secara tidak langsung aku bisa merasakan Baek Hyun ada disekitarku…..”

“ Ciehhh!!!!”  goda Shindong Sunbae  memotong kata-kataku

Aku tersenyum malu, “ dia sedang sakit, dan aku berharap dia bisa kembali sehat setelah mendengarkan lagu ini, meskipun itu mustahil. Ini dia persembahan terakhir  What Is love From Exo K “ terang ku, agar member tergendut di Super Junior itu tidak berpikir yang aneh-aneh.
Ku lihat semua tertawa kecil.
Alunan musikpun segera bermain, ada intro,  jadi aku mengambil kesempatan untuk kembali berbicara, biar kesannya terlihat lebih meyakinkan. “ Baek Hyun…..aku benar-benar mengkhawatirkanmu………., aku benar-benar……..” ku lihat shindong Sunbae dan yang lain hanya tersenyum, sedikit merasa malu memang, tapi itu aku tepis karena aku yakin Baek Hyun pasti sedang mendengarkanku,” aku benar-benar merindukanmu…, lekas sembuh. Dan kembalilah ke Dorm, annyeong…!!” tepat setelah itu suara Baek Hyun yang menyanyikan part pertama terdengar,begitu kuat, tapi lembut. Suara itu,  suara yang sangat aku rindukan. Baek Hyun aku minta maaf, aku benar-benar menyesal, lekas sembuh karena aku sangat mengkhawatirkanmu, semoga kau mendengarkanku.

Chan Yeol PoV End

saengil chukkae


Jemarin lentik namja manis itu menapak di dada kirinya, ia gigit bibir untuk sekedar menahan sesuatu yang terasa sesak di hatinya. Masih dengan memejamkan mata, sebuah earphone terpasang di kedua telinganya, intuisi Chan Yeol yang mengatakan bahwa Baek Hyun sedang mendengarkannya itu benar, karena itulah mengapa namja ini terkesan sedih saat ini, masih dengan posisi duduk di atas tempat tidur, earphone itu masih terpasang, bibirnya bergerak mengikuti lirik lagu yang ia nyanyikan bersama dengan Dio.
aichorom nol jaju utgemandeulgo
chingguchorom nol gajang pyonhage mandeulkkoya
My babe, baby babe, baby baby
mar-hejwo nege what is love

Tepat ketika lagu itu berakhir, Kakak Baek Hyun masuk sembari membawa nampan berisi makanan serta segelas air, dan beberapa obat.
“ mendengarkan SSTP, heum..?” tebaknya sambil meletakkan meja lipat di atas tempat tidur Baek Hyun dan menyusun beberapa masakan di atasnya.
Baek Hyun buru-buru melepaskan Earphone nya.
Kakak Baek Hyun tersenyum, “ merindukannya?” terkanya
“ anya! Aku masih normal!!” protes Baek Hyun.
Kakak Bek Hyun terkekeh, “ loh, jadi kalau merindukan sahabat itu tidak normal?”
“ dia bukan sahabatku.” Lirih Baek Hyun tapi masih bisa di dengar oleh kakaknya.
“ tapi dia peduli padamu”
Baek Hyun melongos kesal, “ kalau dia peduli,dia tidak akan membiarkanku sampai kedinginan di ruang tengah, dan tidak akan membiarkan aku sampai sakit seperti ini!” balas Baek Hyun.
Sang Kakak hanya tersenyum, “ setidaknya, dia sudah menyesalinya Baek Hyun…… tidakah kau merasa iba padanya?”
“ bagaimana mungkin? Sedangkan dia saja tidak!”
“ apanya yang tidak, jika ia terus menghubungimu dan menanyakan keadaanmu, dia sudah meminta maaf, jadi apa yang membuatmu begitu sulit untuk memberinya maaf?”
Baek Hyun menghela, “ Hyung_”
“baek Hyun” potong kakaknya cepat, “ kau tau, orang yang merasa bersalah, adalah orang yang paling tersiksa dibanding dengan orang yang telah di lukainya, alasannya karena mereka memiliki beban lebih, ia tersiksa rasa bersalah, dan tersiksa rasa penyesalan ketika ia tidak di maafkan! Kau tidak memikirkan posisi Chan Yeol karena kau hanya memikirkan keadaanmu saja.” Tambahnya lagi.

Baek Hyun terdiam, ia ingin menyela, tapi sudahlah lagi pula apa yang di ucapkan kakaknya itu memang tidak sepenuh nya salah. Karena itulah ia lebih memilih untuk diam.
Kakak Baek Hyun hanya mengangkat Bahu, dan menggeleng.
“ ku dengar Chan Yeol akan merayakan ulang tahunnya, kau tidak ingin kesana?”

Baek Hyun menggeleng,” aku sedang sakit, hyung…” balasnya
Kakak Baek Hyun hanya tersenyum.
“ ini makanlah, aku tinggal, ne” kakak Baek Hyun mengacak pelan puncak kepala adiknya sebelum ia beranjak dan meninggalkan nanja itu sendiri dalam kamar.
Baek Hyun tersenyum, dalam hati ia bersyukur karena meskipun kakaknya telah menikah dan memiliki istri yang juga harus ia penuhi kebutuhannya, namja yang lebih tua darinya itu masih terus memperhatikan dan peduli padanya.
Berselang beberapa menit, saat namja bermata indah ini sedang menyantap makanannya, smartphone yang berada diatas nakas di sebelah kiri tempat tidurnya berdering. Ia menoleh, sembari meneguk beberapa teguk air putih ia meraih benda itu dan……. Meletakkannya begitu saja ketika ia memutuskan panggilan.

saengil chukkae

Chan Yeol berdecak kesal, ketika lagi-lagi panggilannya di reject oleh sang penerima telefon. Saat ini Exo dalam perjalanan menuju ke lokasi syuting High Cut setelah menyelesaikan satu dari beberapa rentetan schedule hari ini. Chan Yeol terdiam, memandangi semua member yang sibuk sendiri dengan kesenangan mereka masing-masing, Xiu Min yang sibuk dengan Snack nya, Lu Han yang sibuk menahan ngantuknya, Kris yang sibuk dengan smartPhonenya, Chen yang sibuk bernyanyi dengan suara lengkingnya yang sedikit ditahan, Dio yang jadi ikut-ikutan nyanyi dengan suara yang sengaja di kecilkannya, lay sibuk memainkan rubik Lu Han, Kai yang sibuk mengganggu Se Hun, sedangkan Se Hun sibuk dengan usahanya menghindari kejailan Kai, dan Su Ho yang sibuk memperhatikan kedua maknae, sementara Tao sibuk dengan Weibo nya.
Chan Yeol mendesah pelan, ia memasang Earphone ketelingannya yang besar, dan memainkan sebuah lagu, terakhir ia memejamkan matanya. Saat seperti ini, saat berada di dalam Van, ia akan menyanyikan lagu hip hop dengan suara Bass nya dan Baek Hyun yang tidak mau kalah akan menyanyika lagu favoritenya dengan suara yang di sengaja di kencangkan.

“ Kai!! Geumane…., jangan menggangguku..” keluh Se Hun ketika ia lelah meladeni tangan-tangan jail Kai yang terus menyentuh telingannya.
“ wae, sehunnie~….., heum…” Kai tidak memperdulikan keluhan Se Hun ia masih saja terus memainkan jemarinya menyentuh kuping, naik ke kepala, turun ke tengkuk berpindah ke wajah dan kembali lagi ketelinga Se Hun.
“ aish… sudah ku bilang hentikan!!!” protes Se Hun semakin jengkel.
Tapi Kai tetap saja melanjutkan aktifitasnya, ia bukannya tidak takut kalau Se Hun marah, justru ia paling suka melihat namja cadel itu kesal, baginya Se Hun adalah adik yang sangat menggemaskan.

“ Yia!! Kalian berdua hentikan, simpan tenaga kalian untuk jadwal selanjutnya, istirahat saja.” Tegur manager mereka.
“Joesong-hamnida, kwajangnim!” ujar kedua maknae

Chan yeol yang melihat momen itu tersadar, bukankah orang yang seharusnya di tegur itu, adalah ia dan Baek Hyun, bukankah orang yang seharusnya suka ribut-ribut itu adalah ia dan Baek Hyun?. Ia tersenyum miris, dalam situasi yang sama seperti ini ia seolah menyaksikan sendiri rekaman kenangan nya bersama Baek hyun.

“ ada apa Chan Yeol, tidak biasanya kau diam begini?” Tanya sang Manager, karena sedari tadi ia hanya melihat Happy Virus itu terdiam.
“ sumber semangatnya sedang sakit, Kwajangnim!” timpal Chen dengan santainya.

Manager melotot, “ oh, jadi BaekYeol Coupl itu Real?!”

Chan Yeol mendesis, lalu dengan jengkelnya ia meninggikan volume musiknya yang ia dengar melalui earphone.  Sepanjang perjalanan , ia terus saja seperti itu, mengabaikan setiap perkataan Hyung atau pun Managernya. Hingga sebuah pesan masuk menyadarkannya, yang secara otomatis menghentikan music yang di dengarkannya.

Keningnya berkerut ketika membuka pesan tersebut.
jangan pernah merasa bosan untuk terus memperhatikannya. Semakin sering kau melakukan itu, maka ia akan semakin tergerak hatinya untuk memaafkanmu.”

 Dan pesan singkat itu….,
Berasal dari…..
Lu Han……….

Chan Yeol mengangkat kepalanya, sedikit heran kenapa Hyung nya itu bisa mengiriminya pesan sementara ia sedang tertidur. Tapi ketika Chan Yeol melirik tangan namja itu, memang, sebuah bendah pipih tersimpan di antara jari-jari kecilnya.  Kesimpulan Chan yeol, namja itu idak tidur, ia yakin Hyung nya itu terus memperhatikan dirinya sedari tadi. Heum…. Adakah lagi orang yang lebih peduli jika salah satu member merasa kesulitan? Jawabannya ada, tapi Lu Han Hyung jauh lebih peka, orang-orang tidak akan menyangka jika namja ini jauh lebih dewasa dari apa yang mereka lihat. Tidak heran jika semua member nyaman bersamanya, termasuk Se Hun, dan juga Chan yeol. Itulah kenapa akhir-akhir ini Chan yeol banyak menghabiskan waktunya bersama dengn Lu Han, tapi jauh lebih awal ia mengakui bahwa senyaman apapun ia bersama  dengan Hyungnya itu, ia jauh lebih nyaman, bersama dengan Baek Hyun. Tidak akan ada lagi yang tertawa histeris bersama nya jika ia membuat kelakar yang sama sekali tidak lucu, tidak ada lagi yang bisa bertengkar dengannya selain Baek Hyun jika mereka berebut membeli es krim, atau tdak akan ada lagi yang bisa tersenyum semenawan dan semenyejukkan itu kecuali Baek Hyun.

“ aish…” desis Chan Yeol tertahan.
Baek Hyun, dia lagi-lagi….. lagi-lagi namja imut itu, sepertinya dalam benak nya saat ini, hanya terus di penuhi dengan nama Byun Baek Hyun. Itu bukan tanpa alasan, jika saja namja itu ada di dekatnya, ia tidak perlu se kalut ini, mengenai keadaan namja itu. Ia sakit, dan Chan Yeol lah yang paling bertanggung jawab atas hal itu.


saengil chukkae

Jam lima sore, semua jadwal pemotretan Exo hari ini rangkum selesai, masih ada dua kegiatan lagi, setelah pesta acara ulang tahun Chan Yeol. Baek Hyun merapikan beberapa piring dan mangkuk setelah ia cuci ke dalam rak.

Huachi….!!!
Baek Hyun mengusap permukaan hidungnya, yang sudah memerah semerah tomat akibat bersin-bersin. Demamnya mungkin sudah turun tapi dampak dari demamnya baru terasa sekarang, ia terserang Flu dan itu benar-benar sangat mengganggunya dalam beraktifitas. 

“ Baek Hyunnie~” panggil seorang yeoja di sofa panjang yang menghadap ke tv, ketika melihat Baek Hyun keluar dari dapur.
Namja itu tersenyum dan menghampiri yeoja tadi untuk ikut duduk bersamanya di sofa.
“ jangan terlalu memaksakan diri, Baek Hyunnie. Kau kan masih sakit.” Katanya hangat, sembari mengusap pelan kening Baek Hyun.
“ Gwenchana Nuna, aku sudah tidak demam lagi, hanya…. Sedikit pilek.” Sahutnya tidak  kalah hangat.
Yeoja yang di panggil Nuna oleh Baek Hyun itu menggangguk, “ ouh, ya! Itu dari tadi Handphone mu berdering, mungkin sudah hampir dua puluh kali kalau tidak salah.” Yeoja itu menoleh sembari menunjuk smartphone Baek Hyun dengan dagunya.
“ ouh…” balas Baek Hyun malas.
“ itu mungkin dari teman-teman mu, mungkin mereka khawatir.”
Baek Hyun hanya tersenyum simpul sebagai balasan.
“ mereka tidak menjengukmu?” 
Baek Hyun menggeleng, “ anya, mereka sangat sibuk sekali.”
Nuna nya mengangguk, “ heum, kedengarannya sangat melelahkan sekali, tapi aku yakin, jika kalian berkumpul pasti lelahnya langsung hilang, iya kan?”
Baek Hyun terkekeh, ia mengangguk sebagai bentuk bahwa ia setuju dengan ucapan kakak iparnya itu.
“ kau merindukan mereka?” terka sang kakak ipar.
Baek Hyun sekali lagi menggangguk sembari mengusap tengkuknya,
“ ne, sahabat adalah keluarga kedua, mereka dengan tanpa beban menerima kita apa adanya, mereka akan selalu mengerti dan memahami kondisi kita.”
“ ne, meskipun terkadang aku suka merasa rindu untuk berkumpul di rumah, tapi…. Saat saat seperti ini aku justru sangat merindukan mereka, berada jauh dari mereka, benar-benar membuat aku jadi merasa kurang bersemangat.” Balas Baek Hyun membenarkan argument singkat kakak iparnya.
Kakak iparnya tersenyum, “ kau benar. Tapi….. ku dengar dari Hyung mu, kau bertengkar dengan salah satu teman mu di Exo? Benarkah?”
Baek Hyun tertunduk, dan sebagai jawaban atas pertanyaan itu ia pun mengangguk.
“ ya…. Yang namanya pertengkaran itu memang tidak hanya terjadi dalam keluarga, dalam hubungan rumah tangga, pacaran, tapi dalam pertemanan juga iya. Ku dengar…. Sekarang adalah hari ulang tahunnya, jadi…. Apa kau benar-benar tidak ingin datang?”

“ aku masih belum bisa memaafkannya, nuna. Dialah penyebab mengapa aku sampai jatuh sakit begini.” Baek Hyun masih tertunduk.

Istri kakak Baek Hyun itu mengerutkan keningnya, ia sedikit bingung dengan penuturan adik iparnya itu. “ penyebab? Maksudmu, dia yang membuat kamu sakit? Tapi…. Mengapa?” tanyanya.

Baek Hyun menghela….,” dia mengumpat ku dengan kata-kata kasar, dia memanggilku pendek, dia mengatakan aku menyusahkan dan  merepotkan. Dia membentakku. Aku mana tahan di katai seperti itu, makanya aku pindah keluar.”

“ pasti ada alasan mengapa ia mengumpatmu dengan kasar,” selidik kakak ipar Baek Hyun.

“ aku…. menendangnya….. itu karena ia yang salah, aku menyuruhnya untuk memperbaiki pemanas ruangan tapi ia tidak mau, makanya aku menendangnya”.

yeoja itu berdecak, “ kasihan sekali Chan Yeol jika kau hanya menempatkannya di posisi seolah hanya dialah yang salah, kau sudah mengakuinya, kau tidak akan mungkin sampai sakit jika kau tidak menendang Chan Yeol, namja itu tidak akan mengumpat kasar padamu, jika kau tidak menendanganya. Dan kasihan sekali ia jika hanya dialah yang meminta maaf. Akui itu padanya sebelum ia menyadarinya, Baek Hyun.”

Baek Hyun terdiam, menyadari satu hal yang telah ia lewatkan, kesalahannya yang tidak terungkap dalam kasus ini mengakibatkan namja jangkung itulah yang di vonis salah oleh semua member exo termasuk dia. Padahal jika ingin menelaah lebih jauh lagi, awal dari semua rentetan masalah ini itu adalah dari dia sendiri, tindakan bodohnya yang menendang Chan Yeol hingga terjatuh dari kasur, semua karena ia yang memulai. Siapa juga yang tidak marah di perlakukan seperti itu saat rasa ngantuk benar-benar berada di puncaknya, jika saja itu dia, mungkin dia lebih marah lagi.

“ nuna….., aku benar-benar menyesal” keluhnya dengan wajah bersalah, “ aku harus bagaimana?”

Nuna nya segera menyambar benda persegi di atas meja dan memberikannya pada Baek Hyun, “ini, hubungi dia.” Usul nya.

Baek Hyun mengangguk mantap, sebelum ini Chan Yeol sudah berkali-kali memohon padanya, maka pasti namja itu akan mau menerima kesalah nya. Baek Hyun menyempatkan membuka beberapa pesan masuk yang mampir ke Inbox nya sebelum menghubungi Chan Yeol. Dan hampir kesemua pesan  berasal dari namja jangkung bermarga Park itu, dan kesemua isi dari pesan itu adalah permohonan maaf.
Baek Hyun menghela, dan memantapkan untuk segera menghubungi Chan Yeol, dengan sangat hati-hati ia menempelkan smartphonenya ke telinga, dan menunggu hingga seseorang di seberang sana mengangkatnya.
 Tuuutt….. tuuutt…… tuuutt……
Tuuutt……….

Tut tut tut tut ……

Baek Hyun menatap layar smartphonenya, “ ah! Nuna! Panggilan ku di reject! Bagaimana ini, apa Chan Yeol marah padaku?” gelisahnya,

“ coba telefon sekali lagi”

Baek hyun, mengangguk meskipun sedikit ragu tapi ia tetap saja melakukan instruksi dari kakak iparnya itu.

Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan_ baek hyun panik, setelah Chan Yeol mereject telefon nya sekarang ia tidak mengaktifkan ponselnya. Segala kemungkinan yang mampir ke otak Baek Hyun bercampur aduk menjadi kegelisahan akut, entah mengapa sekarang ia justru  sangat takut jika Chan Yeol marah.

“ baek hyun, kau sudah tidak demam lagi kan?” Tanya sang kakak ipar, seolah emmastikan sesuatu.

Baek Hyun terdiam, sedikit mencerna kalimat Tanya itu, kemuian meskipun samar tapi ia tetap mengangguk.


saengil chukkae

Chan Yeol PoV

Aku tersentak kaget ketika benda pipih yang aku letakkan tidak jauh dari kepalaku yang sedang ku baringkan di atas meja rias itu berdering sangat kencang. Aku mengangkat kepalaku dan menyandarkan punggung ku ke sandaran kursi, sedikit merasa malas untuk hanya sekedar melihat siapa yang menelefon ku, pasti dari beberapa kawan lama yang ingin mengucapkan ucapan selamat ulang tahun.  Tapi Kai yang entah dari mana datangnya, tiba-tiba menyenggol lenganku mengakibatkan benda yang terbilang tidak murah itu terhempas dari tanganku dan terbanting kelantai, sialnya aku lupa memberikannya pengaman sehinga ketika ia menghantam lantai, beberapa bagiannya berhamburan kemana-mana. 
Aku menatap dongkol kea rah Kai, “ siapa yang menyuruhmu meliuk-liuk di dekatku Kai?” tegur ku meskipun itu bukanlah bentakkan, dan  tetap itu masih ungkapan kekesalanku.
“hehehehe…. Mianhae Hyung” kekehnya watados sembari membetulkan benda serba guna itu dan kembali menyerahkannya padaku.
Aku meraihnya asal-asalan, membuatnya hampir kembali terjatuh jika saja tangan panjangku tidak menangkapnya dengan baik.

“nyaris” legahku.
Aku memprehatikan layarnya masih hitam, jelas saja Karena benda ini masih dalam keadaan tertidur, alias nonaktif. Mendengus, letih, lesu, lunglai, lemas, lelah… atau palah namanya, yang jelas, aku sangat sangat sedang tidak bersemangat hari ini. Masih ku pandangi layar smartphoneku, tercetak sebuah wajah lugu nan tampan dari balik layar gelap itu, hehehe itu  wajahku sendiri. Aku memutuskan untuk lebih baik menyimpannya saja dalam saku jaketku, tanpa harus mengaktifkannya, aku yakin pesan ataupun telefon yang masuk pasti hanya berisi ucapan selamat ulang tahun saja, meskipun itu adalah doa dan sugesti yang baik tapi untuk saat ini…. Bukan itu yang aku harapkan mskipun aku tidak mengharapkan apapun dari mereka. Tapi apa  harapan yang sesungguhnya aku inginkan akan menelefonku. Dan aku rasa jawabannya tidak, jadi lebih baik tidak usah mengaktifkan ponselku pun tidak akan apa-apa.

saengil chukkae

“ annyeong haseyo….,!!!” sapa Su ho dan Xiu min bersamaan selaku MC malam itu dalam acara ulang tahunku.
Aku tersenyum, melihat kehebohan ke dua hyung ku itu, sempat terharu karena melihat jumlah Fans yang datang begitu banyak sekali, benar-benar di luar perkiraan ku. Untuk sejenak aku melupakan segala letih yang singgah di bahuku padahal tadi begitu banyak kegiatan yang menguras tenaga, ya meskipun hanya berpose ini dan itu, tapi ketahuilah bahwa itu juga sangat menyiksa. Berkat mereka, senyum tawa dan sorakan mereka menjadi semangat penambah tenaga yang selalu memotivasi dan memacu kami untuk melakukan yang lebih baik buat mereka, saranghaja!
Tanpa terasa, sudah hampir sejam  Su ho hyung dan Xiu min hyung, mengarahkan acara malam itu, dan sedari tadi aku terus menanti moment yang sangat penting, make a wish, tiup lilin, potong kue dan bagi-bagi kado. Tapi sejauh ini mereka hanya terus saja becanda, bermain, menari bla bla bla bla dan bla, aku mulai jenuh, bosan dan terus merengek pada Se Hun yang justru memukul-mukul lenganku. Dasar bocah ini, tidak peka.

Hingga ku lihat Lay dan Dio masuk sambil membawa meja dorong yang tersaji kue tar yang berukuran cukup besar. Aku yakini mataku saat ini sedang membulat sempurna layaknya mata Dio. Ku lihat semua bertepuk tangan, sedikit mengerut ketika melihat Se Hun yang terlihat sangat heboh di banding yang lain, pertanyaanku mereka heboh karena aku yang sedang ulang tahun atau heboh karena menyabut kue tar besar itu?.

“ yeah…. Saengil Chukkae…” ucap Su Ho hyung menghampiriku sembari membantu Lay mendorong meja dorong itu.

“ Chan Yeol,” panggilnya
aku mengangguk, “ ne!” sahut ku mantap
“ apa yang kau harapkan di ulang tahunmu ini, dan kedepannya kau ingin bagaimana, Chan Yeol?”
Mendengar pertanyaan itu entah mengapa aku justru tersenyum, “ eummm…” gumamku, sedikit menunduk.
“ aku…. mungkin…. Sedikit serakah jika aku meminta yang macam-macam lagi, padahal aku sudah mendapatkan apa yang aku harapkan, menjadi salah satu di antara Exo, memiliki penggemar yang selalu mencintai Exo dan aku, eum… apa lagi ya…., aku rasa apa yang selama ini aku harapkan rasanya sudah aku dapatkan sekarang, tapi jika boleh meminta, aku hanya ingin menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, untuk semuanya, gamsahamnida!!” sahutku yang ku akui itu agak sedikit berantakan.
Masih ada lagi….., satu yang aku inginkan…..’semoga, dari detik ini hingga untuk seterusnya, aku tidak lagi membuat Baek Hyun menderita karena ku’ amien.

“ eh, untuk……..” aku terdiam cukup lama, memprhatikan ratusan wajah di depanku yang menanti kalimat berikut dari kata-kata yang ku gantung. Meski samar, tapi seperti ada harap dalam tatapan mereka, dan ku harap inilah yang mereka inginkan…..
“ untuk seseorang yang sedang terbaring sakit disana, aku meminta semua untuk menundukkan kepala dan berdoa untuk kesembuhan Byun Baek Hyun” dapat ku lihat mereka menunduk tidak terkecuali member-member Exo, dan setelahnya barulah aku menundukkan kepalaku juga.
‘ untuk mu Baek Hyun, maaf atas segala salah yang aku perbuat padamu, jika kali ini salahku benar-benar fatal dan tidak bisa kau maafkan, aku….terima, tapi ku harap kau cepat sembuh dan kembali bersama kami lagi, meskipun kau tidak ingin lagi menatap ku.’

“ selesai….” Semuanya mengankat kepala, terlihat sedikit ada yang menangis di jajaran para penggemar, aku tahu perasaan kalian.
“ ya…!! Semoga Baek Hyun bisa kembali bersama kita semua” ujar Kris.

Chan Yeol PoV End

saengil chukkae

“ aahh!! Lelahnya!!” keluh Tao yang langsung merebahkan dirinya di sofa begitu member Exo tiba di kediaman mereka.

Semuanya selesai, segala rutinitas yang melelahkan telah di lalui EXO hari ini, tidak ada sedikitpun beban yang tersisa di wajah namja-namja asuhan SM ent. Itu. Meskipun semua kegiatan  itu menguras tenaga mereka, tapi itu bukanlah sesuatu yang memberatkan langkah mereka untuk kembali pada rutinitas itu lagi, mereka senang melakukan semuanya.
Chan Yeol berjalan, lesuh terlihat jelas di wajahnya, bukan karena kegiatannya hari ini, sekali lagi mereka tidak pernah menganggap bahwa itu adalah beban. Hanya saja, malam ini tinggal tersisa beberapa menit lagi dan hari akan berganti, bukan lagi 27 november. Namja bermarga Byun, namja bereye smile, namja pemilik suara merdu itu, namja penyuka strawberry itu, namja yang tidur sekamar dengannya itu, hingga saat inipun belum mengatakan apapun padanya, padahal yang ia harapkan hanyalah ucapan selamat ulang tahun, hanya itu. Nada dan cara Baek Hyun mengucapkan kalimat itu, jelas berbeda dengan orang lain yang mengucapkan kalimat yang sama, suara Baek Hyun jauh terdengar lucu dan menggemaskan di telinga Chan Yeol, dan itu nyata. Karena itulah, ia begitu sedih malam ini.
Semua memberpun kembali ke kamar masing-masing, kecuali Chan Yeol, ketika ia akan melangkah kan kakinya menuju kamarnya bersama Xiu min, Tao dan juga Baek Hyun. Ia seperti menangkap sosok yang melintas di dapur, melalui sudut mata kirinya. Ia terdiam sejenak, menatap datar ruang yang lampunya memang menyala itu, tanpa ragu ataupun takut ia perlahan meghampiri ruang dapur, semakin melebarkan pintu yang memang  sudah terbuka sedikit. Mata kecilnya membulat, mulutnya terbuka menganga, ketika melihat ShortCake dengan tampilan lucu dan dihiasi lilin berbentuk angka 22,  ia tidak menyangka bahwa member Exo benar-benar memberikan nya kejutan bahkan setelah merayakan ulang tahunnya bersama tadi. Tadi…..?

Tunggu Dulu!!!
Bukankah, semua member langsung masuk kekamar, Chan Yeol menyadarinya bahkan ia sangat yakin bahwa tidak ada satupun dari mereka yang masuk kedapur. Lalu, kenapa lampu dapur menyala? Mengapa ada ShortCake Lucu di atas meja? Dan siapa yang menyalakan lilinya?. Kening Chan Yeol mengkerut, menandakan bahwa ia sangat bingung.
Dan entah angin dari mana yang berhembus di sekitarnya, menggerakkan rambut pendeknya yang hitam. Rasa itu tiba-tiba muncul, seiring angin yang berhembus, kecurigaan nya mulai muncul, mencoba menebak apakah namja itu. Ia berbalik cepat berharap namja itu tiba-tiba muncul di  belakangnya, tapi nihil. Tidak menyerah sampai disitu, ia terus menyusuri ruang dapur, mencari kesegala tempat yang mungkin bisa menyembunyikan namja pendek itu. Tapi, Nihil! Sejauh apapun Chan Yeol mencari namja itu di segala penjuru ruangan dapur, ia tetap tidak ada.
Ia menghela…..
Kecewa?
Iya!
Tentu saja, padahal ia berpikir bahwa namja itu membuat sebuah kejutan untuknya, tapi ternyata, tidak!. Mungkin Baek Hyun sudah tidak lagi peduli padanya, namja itu benar-benar tidak ingin lagi berteman dengannya. Chan Yeol menghela, lagi-lagi terdengar begitu berat, terpaksa ia menghapus keinginannya yang tidak mungkin itu, Baek Hyun sakit, sudah pasti ia sudah tertidur sedari tadi.
Dengan rasa kecewa ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya, setelah meniup Lilin dari ShortCake itu, memadamkan lampu dan menutup pintu dapur. ia terus berjalan tanpa memperhatikan kesekelilingnya,  baru ketika ia akan membuka pintu kamar, suara lebut yang kelur dari bibi tipis seorang namja menghentikannya.

“Saengil Chukkae, Park Chan Yeol…”

Deg!

Chan Yeol mematung di tempat, “suara itu, mungkinkah….?” Batin nya.
Dan seolah seperti robot tua, ia memutar badan dengan begitu kakunya. Dan_

Matanya kembali melebar, di pandanginya sosok imut nan menggemaskan di depannya, namja itu tersenyum hangat padanya sembari memeluk boneka berbentuk jerapa, ada masker yang bergantung di daun telinganya namun hanya ia simpan di bawah dagu, agar tidak menghalangi jika ia berbicara.

“ YEAH!!!! SAENGIL CHUKKAE!!!!!” semua memberpun berhambur keluar dari kamar mereka masing-masing, Se Hun yang membawa bantal  langsung memukul Hyung nya itu, membuat beberapa member yang lain jadi ikut-ikutan memukuli Chan Yeol dengan bantal sofa. Baek Hyun berbalik dan berjalan menuju dapur, beberapa menit kemudian ia keluar sembari membawa ShortCake yang ternyata memang dialah yang meletakkannya disana. Di hampirinya Chan Yeol sembari tersenyum.

“make a wish, Chan Yeol” ujarnya.
Chan Yeol yang sudah tidak lagi mendapat hantaman bantal dari Se Hun dan Kai juga Chen, segera mendekat ke arah Baek Hyun. Ia tersenyum sambil memandangi wajah lucu namja pendek di depannya ini.
“ Baek Hyun, aku minta maaf, aku benar-benar menyesal, karena kesalahanku kau jadi sakit seperi ini…” sesalnya.
“HUUUUUHHH!!!” member lain langsung kembali menyerang Chan Yeol.
“ gwenchana…., sebenarnya itu semua karena kesalahan ku juga” balas Baek Hyun membuat namja jangkung itu mengangkat kepalanya dengan bingung. Yang lainpun jadi ikut-ikutan bingung.
“ne, kalau saja aku tidak menendangmu, mungkin semua ini tidak akan teradi, dan aku bisa ikut merayakan ulang tahunmu”
Chan Yeol mengusap tengkuknya, sedikit merasa bersalah karena ia tidak jujur pada Baek Hyun tentang cerita sebenarnya. “ eum… Baek Hyun, sebenarnya…… eum….kalau aku mengatakan hal ini, apa kau akan marah padaku?” Tanya Chan Yeol mencoba meyakinkan Baek Hyun.
Baek Hyun tanpak berpikir, ia seolah menimbang-nimbangkan sesuatu, kalau sudah seperti ini, ia yakin bahwa ada sesuatu yang mungkin merugikannya.
“ tergantung..” jawabnya, masih ragu.
“ eum… sebenarnya, malam itu…. Aku melepas kabel sambungan mesin pemanas ruangan, sehingga kau tidak bisa menggunakannya. Aku minta maaf Baek Hyun, aku memang patut untuk kau hukum.” Terang Chan Yeol.
Baek Hyun hanya terdiam meskipun di awal ia sempat merasa terkejut mendengar pengakuan Chan Yeol, tapi ia sudah memaafkan namja itu, tujuannya pun datang kembali ke Dorm padahal kondisinya masih lemah itu hanya untuk berbaikan dengan Chan Yeol. Jadi mana mungkin ia kembali menyulut emosinya dan memaki-maki namja jangkung itu sejadi-jadinya.
“ gwenchana….., sudah aku maafkan,” Baek Hyun tersenyum, tulus.
Mata Chan Yeol berbinar-binar tak menyangka bahwa Baek Hyun akan memaafkan nya semudah itu, tapi sudahlah ia tetap tidak ingin ambil pusing, yang penting ia dan Baek Hyun bisa kembali baikan.
“ gomawoyo….”
Baek Hyun mengangguk dan mengangkat shortcake itu hingga tepat berada dekat dengan wajah Chan Yeol. “ make a wish”
Chan Yeol mengangguk, kemudian memejamkan matanya, “ aku hanya ingin bisa terus bersama dengan Baek Hyun, sampai kapanpun.” Ucapnya, lalu membuka mata dan langsung meniup lilinnya.
Baek Hyun mengulas senyum mendengar doa konyol Chan Yeol, tapi jauh di lubuk hatinya ia bahagia, sangat!
Chan Yeol hanya nyengir gaje, dan_
Sebuah shortcake berhasil tercetak di wajah tampan namja jangkung bermarga Park itu. Pelakunya, si evil maknae Se Hun dan si dance machine , Kai.
Akhirnya sejalan dengan bergulirnya waktu, Chan Yeol pun menjejaki hari-hari berikutnya dengan usia yang terbilang sudah bukan remaja lagi. Pergantian usia Chan Yeol itu di awali dengan gelak tawa dari member Exo.
 

END_


Special Note : Saengil Chukkae hamnida Naui sarang Park Chan Yeol!
semoga Tuhan memberikan aku kesempatan untuk dapat bertemu denganmu, bertemu dengan orang hebat sepertimu.
Bukan wajahmu yang meyakinkan aku untuk menyukaimu, bukan karena kau seorang selebriti dari korea sehingga aku memujamu. Tapi jika ada tanya yang mengatakan alasan apa yang membuat dirimu begitu sangat menggilainya, jawabannya hanya satu, karena dia adalah happy virus dari EXO , dan happy virus dari EXO itu adalah Chan Yeol, seorang namja jangkung dengan talenta luar biasa. Aku menyukaimu, apapun lebih dan kurangmu, aku menyukaimu sekarang dan aku berharap itu bisa terus berlanjut bahkan ketika aku telah menutup mata.
Selamat ulan tahun chan yeol dan terima kasih, karena kau telah hadir sehingga aku bisa mengenalmu, meskipun tangan ini tak akan mampu untuk menjabat tanganmu, tapi hati dan ketulusan ini akan selalu mengantarkan doa untukmu, demi kamu yang jauh disana, demi seseorang yang akan selalu menjadi inspirasi, ku antarkan doa untukmu.
ya tuhan, semoga dia selalu di berikan kesehatan, keselamata dan segala yang baik akan selalu menyertainya, semoga panjang umur dan tercapai segala cita dan harapannya, mudahkan jalannya, teguhkan imannya, jadikanlah ia seseorang yang selalu membawa kebahagiaan bagi siapa saja, dia selalu yang terbaik. Amin
Amien.