Rabu, 26 Juni 2013

[ FF EXO ] You Into My Life (ANGEL) |EXO COUPLE chap 2

Fanfiction
Title  :
You Into My Life ( Angel )
Author  :
@Kyo Mi Na
Main Cast  :
-         Park Chanyeol
-         Byun Baekhyun
-         Oh Sehun
-         Xi Luhan
-         Kim Jong In ( Kai )
-         Do Kyungsoo
-         Kris ( Park Yi Fan )
-         Lee Donghae ( maaf yang di dalam cerita ini saya nistakan)

Type  :
Chapter

Genre  :
Yaoi, romance (?) , Friendship

Mohon maaf jika ada kesamaan cerita yang bisa saya pastikan itu hanya kebetulan semata, karena FF ini murni dari hasil pemikiran Saya sendiri.
Warning !! semua Couple EXO itu milik EXO dan Semua member EXO itu milik SM Ent, kecuali Baekyeol itu mutlak milik saya# wush…., di lempar EXOTIC…, di bakar baekyeol shipper. Hehe mian becanda mereka milik kita bersama, ote…,

Summary : “begitu, lalu….apakah aku bisa memilikimu lagi chagiya…”
“ aku takut, Tuhan kembali mengambil orang yang aku sayang setelah memberikan ku kesempurnaan hidup, aku takut…..,”

=è=è=è=è=è

You Into My Life (Angel)

Chapter 3




Chanyeol mengerutkan kening ketika ia berada di depan Kai, demi apapun dia ingin mengeluarkan semua isi perutnya saking tidak percayanya ia akan apa yang sedang di lakukan namja yang berstatus sebagai sahabat dekatnya itu. Masalahnya bukan karena Kai sedang melakukan sesuatu yang bisa membuat orang mual ini hanyalah ekspresi ketercenganan Chanyeol karena melihat Kai sedang membaca buku pelajaran, entah setan apa yang sedang menghampiri namja ini, padahal biasanya ia akan bermain game dengan smartphonenya, atau membaca komik yang setelahnya ia terjatuh dari kursi karena tertawa terjungkal-jungkal. Tapi kali ini beda, ini bukan komik atau game! Tapi buku pelajaran, sekali lagi buku pelajaran!.
Kai melempar buku pelajaran yang dipegangnya kesembarang arah yang ternyata mengenai salah seorang teman kelasnya.
Seorang namja memungut buku tersebut dan kembali meletakkannya di meja tempatnya, “ada apa ini?” Tanya namja tampan yang ternyata Sehun itu.
Chanyeol hanya mengangkat bahu.


2A CLASS


Baekhyun mengerucutkan bibirnya karena untuk yang kesekian kalinya kyungsoo tidak mengubris pertanyaan atau perkataannya. Sedari tadi sejak mereka berada di dalam ruang kelas kyungsoo terus saja terdiam sambil sesekali menghela nafas panjang lalu membenamkan wajahnya pada kedua tangan yang ia lipat di atas mejanya. Tentu saja baekhyun yang sedari tadi berada di sampingnya kebingungan dengan tingkah temannya itu, makanya ia bertanya perihal mengapa kyungsoo terlihat begitu resah. Tapi ujung-ujungnya dia malah di abaikan. Hingga terdengar suara seseorang dan suara derap langkah kaki mendekat kea rah mereka.
“pagi!!” sapa Luhan yang segera duduk di bangkunya tepat di belakang baekhyun.
“pagi…” balas baekhyun tanpa semangat,
“kenapa lesu begitu?” Tanya Luhan yang menerima ekspresi lesu baekhyun.
Baekhyun tidak menjawab ia hanya mengangkat dagu runcingnya menunjuk kyungsoo yang masih dengan posisi membenamkan wajahnya pada kedua lipatan tangannya.
“ada apa?” Tanya luhan lagi dengan suara yang nyaris tak terdengar tapi baekhyun dapat membaca gerakan bibir Luhan dengan jelas.
Baekhyun hanya mengangkat bahu, menandakan bahwa ia juga tidak tahu menahu tentang masalah kyungsoo.
“eum Luhan, ngomong-ngomong tugas dari cho songsaengnim sudah selesai belum?” Tanya baekyun seadanya, setidaknya itu mungkin mampu mencairkan suasana yang terasa sedikit hambar itu. Kenapa tidak biasanya kyungsoolah yang paling ramai di antara ketiganya, tapi karena berhubung moodnya sedang tidak baik akhirnya baekhyun mencoba menetralkan suasana. Tapi sayangnya Luhan pun tidak mengubrisnya karena namja yang lebih pendek beberapa centi darinya itu tengah terdiam dengan wajah yang sulit di baca baekhyun dan arah pandangannya pun tertuju pada pintu kelas, wajah ceria yang tadinya terlihat kini berubah dengan sorot mata yang seperti menyiratkan luka. Baekhyun menoleh mengikuti arah tatapan Luhan dan_
“kyungsoo!” seorang namja tampan berjalan mendekat kea rah kyungsoo yang langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar suara yang sedikit berteriak memanggil namanya itu.
“kenapa, apa kau sakit?” Tanya namja itu sambil menempelkan punggung tangannya pada kening kyungsoo. Kyungsoo menolak dengan menundukkan kepalanya. “gwaenchana, sunbae.” Tegasnya.
Namja yang di panggil sunbae itu, tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada Luhan yang berada di belakang baekhyun. Reflex Luhan langsung mengalihkan pandangannya karena pada kenyataannya ia juga tengah memperhatikan namja itu.
“baekhyun..aku ke toilet dulu” ujar Luhan yang langsung bergegas ke keluar tanpa menunggu balasan dari baekhyun.
Sementara baekhyun dan kyungsoo hanya memandang heran kea rah punggung Luhan yang semakin menjauh.
“kyungsoo…., kau membenciku.” Tanya namja itu yang mencoba meraih tangan kyungsoo.
“aniya… kenapa juga aku harus membenci sunbae..” jawab kyungsoo
“lalu kenapa sikap mu dingin begini..?” namja itupun mengangkat tangannya untuk menyentuh rambut kyungsoo namun kyungsoo buru-buru menepisnya.
“aku tidak marah, hyung! Lagipula aku juga tidak punya alasan kenapa aku harus marah..” kyungsoo mengangkat kepalanya untuk memandang namja itu.
Namja itu tersenyum. “begitu, lalu….apakah aku bisa memilikimu lagi chagiya…”
“APA!!”
Kyungsoo menoleh ke belakang namja itu dan dapat ia lihat dengan jelas seorang namja tampan berkulit sedikit gelap itu tengah menatapnya tajam, bahkan tatapannya dapat dipersiskan dengan tatapan tajam Mr.Kris kalau sedang marah. Dengan susah payahnya kyungsoo menelan saliva yang terasa kering di tenggorokannya.
“kai…” lirihnya
Donghae menoleh dan disaat itu pula kai mengalihkan tatapan deathgalernya pada namja yang berstatus sebagai seniornya itu.
“bilang apa tadi ?! kau ingin memilikinya lagi? Cih! Kau sudah tidak punya hak atas dia lagi, sejak kau meninggalkannya demi yeoja jepang mu itu!” maki Kai dengan berusaha keras menahan emosinya naik.
Donghae mendengus dan berjalan perlahan menghampiri kai. “ arraso…, dia milikmu.” Ujarnya lalu bergeser sedikit lebih dekat dengan kai dan berbisik di telinga hoobaenya itu. “ tapi satu hal, dia sangat seksi ketika mendesahkan namaku_”


BRUKK


Tubuh donghae langsung mendarat di lantai begitu kai membantingnya. Emosinya sudah tidak bisa ia tahan lagi terlebih ketika namja itu membisikkan sesuatu yang sangat membuat hatinya gusar.,
“BRENGSEKKK!!!” pekik Kai yang langsung meraih kerah baju dan memberikan bogem mentah berulang kali pada wajah donghae…,
“KAI!!” teriak kyungsoo yang langsung menarik tubuh kekasihnya itu, tentunya dengan bantuan beberapa teman kelasnya. Hingga akhirnya Kai berhasil melepaskan cengkraman tangannya pada kerah baju donghae.
“sebaiknya sunbae  segera pergi!” perintah kyungsoo yang masih memegangi tangan Kai.
Donghae tersenyum yang lebih tepatnya menyeringai sambil menyeka darah yang timbul dari sudut bibirnya lalu menatap tajam sangat tajam kea rah Kai dan bergegas pegi dari tempat itu sebelum ada yang mengetahui perkelahian itu.
Kyungsoo menatap Kai dengan mata mulai berair. Sementara baekhyun, ia hanya terdiam dalam keterkejutannya sambil membungkam mulutnya sendiri.
Kai menatap tajam kea rah kyungsoo lalu menyentakkan tangannya hingga membuat genggaman namja chingunya terlepas. Kai pun segera keluar dari kelas, dapat kyungsoo lihat dengan jelas sosok Kai yang berjalan sambil mengajak frustasi rambut hitamnya. Perlahan air bening itu menetes dari mata indah kyungsoo, hingga ketika kakinya tidak mampu menopang lagi tubuhnya karena terserang gemetar hebat. Ia pun luruh ke lantai dan menangis disana, baekhyun buru-buru mendekat dan memeluk temannya itu. Luhan yang baru saja dari toilet terkejut melihat suasana kelas yang sedikit berantakan, ia pun menghampiri baekhyun yang masih memeluk kyungsoo.
“ada apa ini, baekhyun-ah?” Tanya Luhan panik
Baekhyun hanya menggeleng, bukan karena ia tidak tahu, karena pada kenyataannya ia lah yang menjadi saksi atas perkelahian barusan.
-
-
-

Kai menghantap pintu ketika masuk kekelasnya dengan langkah buru-buru ia mendekati mejanya dan langsung meraih tas yang ia letakkan di atas meja. Sehun dan Chanyeol yang kaget begitu mendengar suara pukulan keras di pintu barusan hanya mampu menunjukkan ekspresi heran dan tidak mengerti dengan tingkah sahabatnya itu. Begitu ia mengenakan tasnya Kai segera berjalan keluar kelas.
“Kai!!” teriak chanyeol mencoba menahan langkah cepat Kai, tapi kai tidak mengacuhkannya dan terus berjalan yang di yakini kedua namja itu adalah  menuju parkiran sekolah. Chanyeol dan sehun berpandangan lalu tidak lama keduanya pun mengangguk bersamaan, seolah mendapat jawaban atas pertanyaan yang kini menghampiri kepala keduanya. Merekapun mengikuti jejak Kai untuk menuju parkiran sekolah.
Setibanya di parkiran motor Kai sudah tidak ada disana, sial! Jangan-jangan Kai kerasukan setan pembalap nomor satu yang pernah ada di dunia. Tanpa pikir panjang lagi, kedua namja itupun langsung naik kemotor mereka namun sebelum chanyeol melajukan motornya sehun menahannya.
“aku ikut denganmu saja, aku takut luhan marah kalau ia tahu aku membolos, setidaknya kalau ia melihat motorku, dia akan berpikir bahwa aku tidak kemana-mana.” Ujar sehun
Chanyeol memutar kedua bola matanya, “ arraso..arraso…, naiklah!”
Sehun pun segera naik dan memasang helmnya.
Chanyeol mendengus kesal.” Huh! Saat-saat seperti ini kau masih saja memperhatikan hal seperti itu.”
Sehun tidak menjawab ia hanya tersenyum menerima teguran dari namja jakung itu.


~*you into my life*~


kai membanting pintu begitu tiba di studio, seperti tidak ada jeda ia kemudian membuka paksa seragam sekolahnya dan melepmparkannya ke sofa. Dengan hanya menggunakan kaos oblong berwarna biru gelap dan celana sekolahnya ia berjalan menuju tempat kosong yang dindingnya adalah cermin berukuran besar. Disana ia mulai menggerakkan tubuhnya.
“bisakah aku memilikimu lagi, chagiya..”
Pergerakan kai terhenti begitu mengingat kejadian di sekolah tadi, saat dimana donghae seniornya meminta kyungsoo untuk kembali padanya lagi. Dan namja yang kini menjadi masalah besar bagi Kai memanggil kyungsoonya dengan kata chagiya! Jelas dia tidak terima, mengingat bagaimana Kai sangat mencintai baby Kyungsoonya itu.
Dengan kalutnya kai melanjutkan gerakannya yang sempat terhenti. Tapi secepat apapun gerakannya, selincah dan semahir apapun ia akan hobby yang sudah biasa ia lakukan ini, tapi kalau bayang-bayang kyungsoo muncul di kepalanya semuanyapun terasa begitu hambar. Meskipun dengan dance ia bisa menyalurkan setidaknya sedikit perasaannya, tapi entah mengapa ini begitu lain ia rasakan. Kai berhenti, sepenuhnya berhenti, lalu dengan begitu lelahnya ia merebahkan tubuh kelantai, tidur terlentang menghadap langit-langit. Ia mengangkat tangan kanannya menyentuh dada bagian kirinya. Sakit!.


BLAM…


Chanyeol menyandarkan tubuhnya di pintu studio yang terbuka, sementara sehun masih berjalan perlahan menghampiri Kai yang kini memposisikan duduknya di lantai.
“kenapa mengikutiku…?” Tanya Kai datar
Chanyeol melepaskan sandarannya. “ kami kaget melihat kau seperti orang gila, tadi”
Sehun menyentuh bahu Kai dan ikut duduk disamping sahabatnya itu. “ ada apa?”
“ tidak ada apa-apa”
“kalau tidak apa-apa, lalu kenapa sikapmu seperti ini?” chanyeol yang menyahut dengan mendudukan dirinya pada sofa panjang di sudut ruangan.
“ ini masalahku..” jawab kai singkat
“masalahmu, masalah kami juga” tegas chanyeol
Kai mendengus. “ jangan ikut campur.” Kai mulai kesal dengan sikap tidak mau mengalah chanyeol, sementara sehun hanya terdiam, meskipun dari tadi ia juga masuk kedalam pembicaraan itu.
“bagaimana kami tidak ikut campur, kau itu bagian dari kami..” tambah chanyeol lagi semakin menyudutkan Kai
“kenapa kalian begitu keras kepala!!”  bentak Kai dengan emosi benar-benar sudah di ubun-ubun
“itu semua karena kamu!!” balas chanyeol dengan nada tinggi.
Kai berdiri, begitupun sehun dengan cepatnya ia berdiri, takut-takut kalau Kai murka dan ingin menerjang chanyeol yang masih duduk dengan santai di sofa.
Kai mengeram kesal. “ sulit bicara denganmu!”
Chanyeol tersenyum meremehkan, “ tidak sulit jika tidak emosi begitu..”
“ sudah ku bilang ini urusan pribadiku, kalian tidak berhak tau..” ujar Kai dengan penegasan pada setiap kata-katanya.
“ siapa bilang? Ini masalah tentang kyungsookan? Ayolah…dengan kami ini bukanlah sesuatu yang pribadi lagi..”  jawab chanyeol
“KAU!!” geram Kai tertahan.
Baru saja Kai ingin mendekati chanyeol sehun yang berada di depannyapun menghentikannya.
“ sudah..sudah…,” sehun menoleh kea rah chanyeol, lalu melanjutkan kata-katanya. “ sebaiknya kita kembali kesekolah, “ ujarnya lalu kembali menatap Kai.
“kalau kau belum ingin cerita, tidak apa-apa, setidaknya kau tidak terlarut kedalam masalahmu itu, dan…. Ku harap kau menganggap kami ada sebagai sahabatmu, kita saling membutuhkan bukan?...... kami kembali dulu, jangan macam-macam, arraso…” ujar Sehun sedikit mampu menenangkan perasaan yang sudah bercampur aduk di hati Kai tadi.
Kai hanya terdiam, bahkan ketika Sehun dan chanyeol sudah pergi dari ruagan itu, ia masih terdiam. Kai menoleh pada cermin besar yang terpampang dengan jelas di matanya, menatap replica dirinya disana. benarkah? Kyungsoonya telah….
“ARRGHH!!!” Kai mengajak rambutnya frustasi….,
“kenapa kau tidak cerita!!, kenapa?! Arrghh…!!, hah!.. kyungsoo…” raung kai sambil memukul kaca yang memantulkan bayangan dirinya dengan pelan, sangat pelan. Meskipun ia meronta, memukuli dadanya sendiripun, rasa sakit yang ia rasakan tidak juga sirna, bahkan ketika buliran air mata yang menetes ke pipinya belum mampu membawa sakit yang kini semakin menyesakkannya. Dan akhirnya iapun luruh kelantai, dan terbaring disana.

-
-
-

“hei…, aku barusan ketemu sama malaikat yang manis sekali….”ujar kai begitu sumringah ketika ia baru masuk ke kelas dan menghampiri kedua sahabatnya.
“ matanya yang bulat, hidungnya yang mancung, bibirnya yang, euh…., “ kai mendesis heboh ketika mendekskripsikan bayangan seseorang yang ia sebut malaikat itu.
“ nugu?” Tanya chanyeol dengan ekspresi datar, matanyapun tidak ia tolehkan kepada sang pembicara karena saat ini ia tengah fokus menyalin pekerjaan rumah milik Sehun. 
Kai menepuk  jidatnya,” aduh…, aku tidak sempat menanyakannya, tadi kami hanya bertemu di parkiran, dan dia tersenyum manis kepadaku, euuummm…”
Sehun memutar bola matanya, kemudian menutup buku yang sedari tadi di bacanya, lalu menoleh kai.
“Pr mu sudah selesai?”
Kai hanya menggeleng pelan dengan tampang watadosnya.

-
-

Kai tersenyum ketika kenangan saat pertama kali ia menceritakan sosok kyungsoo pada kedua temannya itu hadir kembali dalam memorinya.
Ia ingat setelah hari itu, ia pun mencari tahu siapa sebenarnya namja manis yang ia temui di pelataran parkiran. Ternyata tidak cukup satu jam , kaipun akhirnya mengetahui bahwa namja manis yang sempat di panggilnya malaikat itu bernama do kyungsoo, seangkatan dengannya hanya saja ia kelas 1A, jadi mereka bersebelahan kelas. Tapi sialnya, ternyata kyungsoo sudah memiliki kekasih yang ternyata adalah seniornya satu tingkatan di atasnya, namanya lee donghae, siswa paling populer di sekolahnya saat itu. Kai sempat patah semangat dan menjadi murung karena belum sempat menyatakan perasaannya ternyata sosok malaikattnya itu sudah dimiliki orang lain.
Dan saat-saat itulah, chanyeol dan sehun, selalu menemaninya. Awalnya sih mereka berdua sempat menertawakan Kai tapi ujung-ujungnya mereka juga yang menghiburnya. Dan akhirnya Kai bisa melupakan cinta tak sampainya itu. Hingga satu tahun berlalu, mereka yang kemarinnya adalah junior kini berganti status menjadi senior, nama mereka kini tidak hanya sekedar di kenal sebatas teman kelas, tapi seluruh sekolah. Ini gara-gara acara perpisahan sekolah, mereka membuat gebrakan dengan menampilkan skill mereka menari di atas panggung dengan sangat kerennya. Dan hasilnya, mereka menjadi idola di sekolah hingga saat ini.
Baru terhitung beberapa hari mereka menjadi senior, Kai mendapat kabar kalau kyungsoo di tinggalkan oleh kekasihnya ke jepang, dan entah mengapa ia seperti menemukan harapan untuk bisa mendekati kyungsoo. Dan itulah awalnya, ia mendekati kyungsoo berkenalan dengannya, mengajaknya keluar dan akhirnya mereka jadian dan pacaran. Tidak ada yang istimewa. Tapi, kyungsoo telah memenjarakan hatinya, karena kini hanya nama kyungsoolah yang mengisi ruang hampa di hati Kai. Namja ini, sangat mencintai kekasihnya.
Ia tidak rela, karena namja sialan bernama donghae kembali lagi mengusik hubungannya dengan kyungsoo yang terhitung sudah enam bulan mereka jalani. Mengingat bagaimana donghae dulu dengan mudahnya mengatakan bawha ia telah menemukan pengganti kyungsoo dan meminta kyungsoo untuk melupakannya, padahal saat itu mereka masih berstatus pacaran. Bagaimanapun ia tidak rela.



~*you into my life*~



Chanyeol menyodorkan sebotol minuman kaleng kepada Sehun yang sedang duduk di bangku panjang di belakang halaman sekolah, disana memang terdapat sebuah taman kecil yang di tengahnya ada kolam ikan. Sehun meraihnya sembari tersenyum.
“ mianhae…, kau jadi terlambat” ujar chanyeol setelah duduk disamping Sehun
Sehun mengerutkan keningnya. “ kenapa minta maaf, lagi pula membolos sekali itu bukanlah sebuah maalah yang besarkan, lagi pula nilaiku juga pasti tidak akan turun gara-gara hal ini.” Sahut sehun.
Chanyeol mendengus, “ heum, sombong sekali kau jadi orang, lain kali aku tidak akan meminta maaf padamu.” Ketus chanyeol
Sementara sehun hanya tersenyum lalu menenguk minuman soda kalengnya.
“hunnie..?” panggil seseorang dari belakang
Chanyeol dan sehun menoleh bersamaan,
“ups, aku rasa aku harus pergi..” uajar chanyeol yang langsung berdiri dan meregangkan sedikit persendiannya dan bergegas meninggalkan sehun dan luhan disana.
“sedang apa? kau tidak masuk tadi?” Tanya Luhan begitu tiba di depan sehun
Sehun hanya mengangguk pelan, lalu menuntun kekakisnya untuk duduk disamping kirinya.
“ sudah jam istirahat ya?” tanyanya
Luhan hanya mengangguk pelan. “ kau belum menjawab pertanyaanku..”
Sehun tersenyum. “ ada sesuatu…”
“tentang Kai?”
Sehun mengerutkan keningnya.” Kau tahu?”
Luhan menganguk, “ karena kyungsoo….., “
Sehun mengagguk pelan, kemudian mengusap pelan puncak kepala Luhan dengan sayang.
“eh, wae?” Tanya Luhan yang jelas saja kaget gara-gara tindakan sehun barusan,
Sehun menggeleng pelan, “aku rasa aku harus berterima kasih pada Tuhan karena telah mengirimkanku salah satu malaikatnya….”

BLUSH~

Semburat rona merah kini menghiasi wajah manis Luhan, karena itulah ia menunduk malu sambil memegangi kedua pipinya yang sudah semerah tomat. Sehun yang menyadarinya hanya tersenyum dan meraih tubuh namja chingunya agar semakin dekat kepadanya dan memeluknya hangat.
“jika aku diposisi kai saat ini, mungkin rasanya akan sama dengan apa yang dikhawatirkannya,  aku tidak akan memaafkan siapapun orang yang mengusik hubunganku dengan mu…, aku serius!” tegas sehun yang mampu membuat hati Luhan bergetar meskipun sehun mengatakannya dengan nada datar, tapi itu justru membuatnya semakin resah. Entah, ia senang karena namja yang tengah memeluknya saat ini sangat mencintainya, tapi…., ada yang lain, dan itu sulit untuk di ungkapkannya. Dan karena itu pulalah setetes air bening, sukses lolos dari genangan air yang menumpuk di matanya. Luhan menangis, ia menangis, bukan karena hanya ada kebahagiaan disana, tapi juga setitik kesalahan dan rasa menyesalnya, karena telah menyakiti namja yang sangat mencintainya ini, meskipun secara tidak langsung.
Sehun meregangkan pelukannya dan mengambil jarak dengan kekasihnya itu, dan setelah ia lihat segaris jejak air mata di wajah Luhan ia mengkerutkan dahi dan menyeka pelan jejak air mata itu.
“kau menangis?” tanyanya pelan
Luhan mengangguk entah mengapa ia justru semakin merasakan sesak di dadanya.
“eum, gwaenchana…., aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti malaikat kecilku, tidak akan pernah” tegas sehun lagi sambil menuntun kepala luhan agar berbaring di bahunya.
Dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang tengah mengamati mereka sedari tadi, smirk devil terlihat jelas di wajahnya. Setelah cukup puas mengintai sepasang kekasih itu, iapun pergi meninggalkan tempat itu.

~*you into my life*~

.

Kyungsoo  melambaikan tangannya untuk menahan taksi yang lewat, taksi tersebutpun berhenti tepat di depannya. Namja bermata bulat itu menoleh kea rah baekhyun dan juga chanyeol lalu tersenyum simpul ke mereka mungkin sebagai salam perpisahan.
“ sampai jumpa besok” ujarnya lalu membuka pintu mobil
DHUM!!
Pintu mobil itu segera tertutup kembali ketika sebuah tangan yang bisa di pastikan bukanlah tangan kyungsoo menutup kembali pintu mobil itu.
“ kai..” lirih kyungsoo pelan namun ia tidak bisa memungkiri bahwa tadi ia sempat kaget melihat tangan kekasihnya itu.
Sementara kedua namja yang berada tidak jauh dari mereka itupun terkejut akan kehadiran kai yang tiba-tiba.
“ kajja, kita pulang..” ujar kai lalu menarik tangan kyungsoo menuju dimana motornya terparkir.
Kyungsoo tidak banyak bicara begitu kai memasangkannya helm bahkan ia pun tidak menoleh kea rah baekhyun dan chanyeol hingga motor melaju.  Sekarang tinggallah baekhyun dan chanyeol yang masih terdiam setelah di tinggal kyungsoo dan kai, merekapun saling memandang satu sama lain mencoba mencari jawaban atas kebingungan mereka. Tapi sepertinya namja tinggi itu tidak ambil pusing karena detik selanjutnya ia menarik tangan baekyun untuk segera menghampiri motor besarnya yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri.
“kajja” ajaknya
Baekhyun yang menyadari sesutau langsung menepis tangan chanyeol yang terlingkar di pergelangan tangannya. Membuat chanyeol menatapnya bingung sekaligus heran.
“ wae?” tanyanya
Baekhyun menggeleng pelan, kemudian menghela nafas panjang. “ aku pulang naik taksi saja chanyeol, aku tidak ingin merepotkanmu lagi” sahut baekhyun menyuarakan maksudnya
Chanyeol mengerutkan keningnya heran,” kapan aku mengatakan kalau kau merepotkanku,  lagi pula aku mengantar jemputmu itukan karena kemauanku sendiri,” tegas chanyeol panjang lebar
Baekhyun tersentak ketika chanyeol mengatakan alasannya karena kemauannya sendiri, membuat namja imut itu semakin jauh berharap, “ karena….kemauanmu sendiri? Maksudnya?” Tanya baekyun penasaran,
Chanyeol menyadari ucapannya, dan dengan cepat ia memikirkan alasan lain yang mungkin tidak membuat baekyun jadi salah paham. “ ya…. maksudku….., eum aku hanya…., hanya iri pada sehun dan Kai” sahut chanyeol takut-takut.
Baekhyun mengerutkan keningnya semakin bingung dengan ucapan namja jakung di depannya ini. “maksudmu iri?”
Chanyeol mengaruk tengkuknya gelisah, “ ya… aku iri karena hanya aku yang tidak punya gandengan,” sahutnya. Yang entah mengapa membuat baekhyun merasakan sakit pada dada bagian kirinya, secara tidak langsung chanyeol mengatakan bahwa ia hanya memanfaatkan baekhyun karena chanyeol iri pada kedua temannya yang sudah punya kekasih, hanya dimanfaatkan!
“ kau memanfaatkanku….?” Tanya baekhyun dengan suara bergetar
Chanyeol membulatkan matanya sempurna, ia tidak menyangkan bahwa baekyun salah mengartikan perkataannya. “ aah, bukan seperti itu baekhyun, aku bukannya memanfaatkamu, maksudku_”
“geurae…! Terima kasi kau sudah berbaik hati mengantar jemputku beberapa hari ini, aku permisi” ucap baekhyun memotong kata-kata chanyeol dan buru-buru pergi meninggalkan chanyeol yang sudah mati gaya dan tidak bisa berbuat apa-apa ketika baekhyun menyetop sebuah taksi dan melaju pergi meninggalkannya terdiam sendiri.
“ astaga…! Aku…arghhh!!” chanyeol mengacak rambutnya frustasi


~*you into my life*~



Kai menghentikan motornya tepat di depan rumah kyungsoo, namja manis itupun segera turun dan mlepaskan helmnya.
“ kai…., kau marah? Boleh aku tau alasannya? “ Tanya kyungsoo karena sedari tadi Kai terus mendiamkannya
“ masuklah,” sahut kai tanpa berniat menjawab pertanyaan kyungsoo.
Kyungsoo memegang tangan kai ketika namja itu sudah menyalakan mesin motor.” Kai! Aku mencintaimu..” ucapnya tulus,
“ dan apapun yang telah dikatakan donghae hyung padamu…..kumohon, percayalah padaku” sambung kyungsoo lagi, sebisa mungkin ia memberikan keyakinan kepada Kai.
Kai menghela nafas, “ masuklah, nanti ajuma marah” lirih Kai dengan pelan
Kyungsoo semakin mempererat pegangannya. “ Kai…., aku tidak ingin kita seperti ini, “ ucap kyungsoo sedikit bergetar karena pada kenyataannya ia tengah berusaha menahan genangan air yang telah menumpuk dimatanya terjatuh sehingga membasahi pipinya.
Kai menatap nanar pada kyungsoo dan mengusap dengan lembut punggung tangan kekasihnya yang tengah memeganginya. “ arasso, aku juga, tapi aku mohon tolong mengertilah aku, aku butuh waktu. Besok kita bahas lagi, masuklah.” Balas Kai dengan tenangnya.  Kyungsoopun akhirnya luluh dan menuruti kata-kata Kai, akhirnya iapun melepaskan tangannya dari lengan Kai dan membiarkan kekasihnya itu pergi tanpa ucapan selamat tinggal, tanpa lambaian tangan, tanpa kecupan hangat dikeningnya, namja itu pergi meninggalkannya.
Kyungsoo menunduk lesu,” sarangahae…..” lirihnya



 ~*you into my life*~



 Chanyeol PoV


 Aku mengacak rambutku persisi seperti orang yang sedang prustasi sambil terus mondar mandir seperti kendaraan di jalan ramai, ah terlalu banyak perumpamaan. Aku begini bukan karena aku kalah lotre atau karena uang di kartu ATM ku ludes, mana mungkin aku kan orang kaya. Tapi karena dia, namja mungil dengan kulit seperti susu, dengan matanya yang penuh eyeliner selalu. Dia  pengacau, penganggu, dia selalu mengacaukan pikiranku, selalu mengganggu pikiranku,  dia selalu membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, selalu membuat aku tidak bisa berhenti menatapnya setiap saat setiap detik kami bersama, dia bahkan membuatku seperti supir pribadinya, ah kalau yang ini itu karena keinginanku sendiri. Dan karena ini jugalah ia marah padaku, eotteokhae? Dia salah paham, padahal aku sama sekali tidak pernah memanfaatkannya.
“Aaaahhhhh~!” aku mendesah kesal sambil mendudukkan tubuhku pada sofa panjang di samping Sehun,
“ kau kenapa, tidak biasanya terlihat seperti ini?” tanyanya pelan dan terdengar seperti orang dewasa. Oo aku lupa, diantara kami bertiga sehunlah yang paling dewasa, padahal umurnya jauh lebih muda dibanding aku dan kai, tapi dia selalu berpikir dewasa, mungkin juga karena ia sangat cerdas, biasanya orang yang cerdas selalu memikirkan hal yang positive, jadi mungkin itulah sebabnya kenapa ia bersikap dewasa. Jangan terlalu memikirkan teoriku, itu hanya pendapatku saja.
“ huuu~h baekhyun marah” lirihku, aku memang tidak bisa menyembunyika apapun dari namja cadel ini, karena….., alasannya aku tidak tau, intinya sejak mengenal sehun di SMP, aku sudah menceritakan banyak tentang pribadiku, dan dia adalah pendengar yang baik.
“ alasanya?” tanyanya singkat,
Aku membaringkan tubuhku sehingga sehun berpindah ke sofa single di sebelah kiri sofa panjang dimana aku membaringkan tubuhku.
“ salah paham, dia pikir aku memanfaatkannya dengan selalu mengantar jemputnya, agar aku tidak terlihat ketinggalan dengan kalian. “ sahutku,
Kulihat Sehun mengerutkan keningnya, “ maksudmu?” tanyanya bingung. Ya ampun ku pikir ia cerdas, masa penjelasanku yang simple ini ia tidak mengerti.
Aku mengela nafas singkat, “  coba pikir, kau dan luhan sudah pacaran, jadi secara otomatis kau akan selalu mengantar jemputnya, sementara Kai dan Kyungsoo juga sama, lalu aku…..yang tidak punya siapa-siapa bertemu dengan baekhyun dijalan karena ia salah naik bis, dan dari sanalah awalnya aku selalau mengantar jemputnya, hingga hari ini ia berpikir bahwa aku hanya memanfaatkannya karena aku belum mempunyai siapa-siapa sementara kalian berdua sudah, tidak lucu dong, aku yang tampannya super badai cetar membahana terpampang nyata di depan mata ini tidak memiliki pasangan, dia berpikir seperti itu..” terang ku dengan sangat-sangat panjang lebar, bahkan sekarang aku sibuk mengatur nafasku yang terengah karena sedari tadi aku tidak membiarkan udara masuk kedalam paru-paruku ketika aku menjelaskan dengan rinci masalah yang membuatku galau badai. (kok jadi 4Lay gini).

Kulihat sehun memutar bola matanya, “ sudah kau jelaskan padanya?” tanya sehun lagi dengan tetap tenangnya.
Aku mendengus kesal, “ astaga sehun, kau simpan dimana otakmu….., jelaslah aku sudah menjelaskannya dari A sampai Z  tapi dia selalu saja memotong kata-kataku, memangnya dia pikir kata-kataku itu Kimbap apa…., ah ! sebaiknya kau bawa otakmu ke bengkel, chek apaka ia masih berfungsi atau tidak.” Sahutku kesal.
Dan kulihat namja yang ternayata sedang menggunakan kacamata itu tersenyum simpul, sejak kapan kacamata itu berara disana?
“ menurutku wajar ia berpikir seperti itu,”
Aku langsung bangun dengan posisi duduk ketika mendegar ucapan Sehun barusan, apa katanya WAJAR!!
“ coba pikir, kau selalu mengantar jemputnya padahal kalian tidak berstatus sebagai sepasang kekasih, kalau kyungsoo dan Luhan wajar, tapi dia? Kau bukan siapa-siapanya kan?” tanyanya, seolah menerangkapku.
“ kami teman.” Balasku
Ia kembali tersenyum, “ aku tahu, tapi apa iya setiap hari kau mengantar jemputnya, tidak masalah kalau rumahnya lebih dekat daripada rumahmu, nah ini, rumahnya bahkan lebih jauh dari rumahmu, apa itu masuk akal?, kecuali satu..” terang Sehun
Aku mengerutkan keningku, “ apa itu?”
“ kau menyukainya..” tandasnya
“gila!! Itu tidak mungkin…!” bantahku dengan sekeras mungkin meyakinkan diriku sendiri bahwa itu tidak benar.
“ sudah terbukti chanyeol…, kau sudah menunjukkannya dengan sangat gamblang” balasnya
“buktinya?”
“ kau gelisah karena ia marah padamu, kau tidak punya alasan yang konkrit mengapa kau mengantar jemputnya setiap hari, dan terakhir ….kau bukan pembohong yang baik chanyeol. Kau tidak bisa membohongiku. “ final Sehun dengan senyum puas terukir di wajahnya, seraya menyenderkan punggungnya.
Aku hanya terdiam, bibirku kelu untuk mengeluarkan pendapat, sementara dalam hati aku terus menyakinkan diriku kembali, benarkah? Tapi, bukankah ini takdir, coba pikir chanyeol, dia hadir dalam hidupmu sejak hari itu, dimana kau mengantarnya pulang pertama kali, mengajaknya kerumah sakit untuk menjenguk nenekmu, malamnya kau bertemu lagi dengannya dirumah kyungsoo dan mengantarnya pulang, setelahnya kau mulai mengantar jemputnya setiap hari, bahkan memintanya  menemanimu ke studio dance milik Exotic yang ujung-ujungnya kalian malah berkencan meskipun itu tidak kentara, dan yang terakhir kau takut baekhyun membencimu karena salah paham. Lalu bukankah itu adalah alasan yang nyata bahwa memang kau telah jatuh kedalam pesona baekhyun ?
Sekali lagi aku menggeleng kepalaku, aniya!
“wae?” tanya sehun yang sudah pasti bingung dengan tingkahku yang aneh
Aku menyandarkan punggungku, “ dia terlalu sempurna, sehun. Tidak pantas bersama namja sepertiku.” Lirihku akhirnya menyerah, jujur aku memang jatuh cinta padanya sejak pertama kali aku melihatnya.
Sehun mengerutkan keningnya, “ maksudmu? Memang kau namja seperti apa sampai mengatakan tidak pantas? Lalu, siapa yang lebih pantas, kalau orang itu bukanlah Park chanyeol? Ayolah chingu…, semua orang juga tau siapa peran utamanya, kalau kau berpikir baekhyun itu lebih berharga daripada apapun yang ada di dunia ini, lalu kenapa kau tidak berusaha mendapatkannya?” tanya sehun beruntun, tapi aku hanya terus terdiam sambil menatap langit-langit.
“ ini hanya perumpamaan, anggaplah baekhyun itu adalah sesuatu yang sangat kau inginkan, sesuatu yang sangat berharga, kau bisa mendapatkannya dengan mudah, tapi masalahnya bukan hanya kau yang menginginkannya. Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan terus memperjuangkannya sampai kau mendapatkannya? Atau kau malah menyerah karena tidak yakin kau mampu melakukannya? Chanyeol, apa yang membuatmu ragu?” jelas sehun yang diakhiri dengan pertanyaan yang entah bisa kujawab atau tidak.
Aku menundukkan kepalaku, apa? apa yang mebuatku ragu? Seorang park chanyeol yang banyak di puja-puja, anak pemilik sekolah yang secara otomatis berstatus orang kaya, jatuh kedalam pesona seorang byun baekhyun, namja yang tidak lebih populer darinya,namja yang tidak lebih kaya darinya namja biasa yang menurutnya jauh lebih istimewa dibanding dengannya, lalu apa yang membuatnya ragu?
Aku terus memikirkan kata-kata sehun, mana yang aku pilih? Sudah jelaskan aku memilih untuk memperjuangkannya, tapi…., apa lagi? Ada apa? aku……
“ aku takut” lirihku akhirnya setelah mendapatkan jawaban atas keraguanku
“ takut? Kenapa?”
“ aku takut, Tuhan kembali mengambil orang yang aku sayang setelah memberikan ku kesempurnaan hidup, aku takut….., aku takut ia hanya sementara denganku, aku takut…., kalau nanti aku tidak bisa hidup tanpanya, aku takut kehilangan lagi, aku tidak mau, aku benci. “

TES

TES

TES

Aku merasakan mataku memanas dan merasakan tanganku basah oleh sesuatu yang bisa kuyakini itu pasti adalah air mataku. Aku menagis, seorang Park Chanyeol menangis, aku tidak tahu sejak kapan aku seperti ini, aku hanya takut, takut semuanya pergi dariku. Ayah, Hyungku, Sehun dan Kai, dan…… Baekhyun.
Aku mendengar suara langkah kaki mendekat, dan merasakan ada sesuatu yang menyentuh pungguku, hangat terasa hangat.
“ aku mengerti…., chanyeol, Tuhan tidak akan melakukan hal yang sama lagi, aku yakin baekhyun adalah malaikat yang di utus Tuhan untuk menjagamu, jadi mana mungkin Tuhan akan mengambilnya darimu, perayalah, dimana ada perpisahan dengan air mata, maka akan ada pertemuan yang membahagiakan. chanyeol…, baekhyun itu tidak sempurna, tapi dialah yang nantinya akan menyempurnakan hidupmu yang sesungguhnya.” Ujarnya
Aku mengangkat kepalaku untuk menatap sahabat baikku ini, ada senyum yang terukir di wajah tampannya. Ah ! Tuhan terima kasih kau telah menciptakan makhluk sebaik dia, aku benar-benar sangat senang  ya tuhan.
Aku meraih tubunya dan memeluknya, “ gomawo….., gomawo….” Ujarku tulus
Ia mengangguk, “ ne,”


Chanyeol PoV End



~*you into my life*~


CITT!

 Terdengar suara decitan kecil ketika motor berhenti tepat di parkiarn sekolah, dua namja yang saling terdiam satu sama lain itu berjalan bersama menuju kelas mereka. Namja manis dengan kulit putih bersih dan matanya yang bulat, terus melirik kekasihnya yang senantiasa akan terus berada disampingnya itu, namja berkulit Tan itu, hanya terus terdiam dengan ekspresi datar yang melekat di wajah tampannya.
Hari ini Kai memang menjemput Kyungsoo, masih terus di sampingnya untuk saat ini, tapi hati namja kecil disampingnya terus berdenyut sakit. Di diamkan itu lebih menyakitkan dari pada di umpatkan kata-kata kasar, begitulah menutut Kyungsoo. Jika tidak berada di sekolah, dari tadi pasti dia sudah menangis, ia tidak tahan masalahnya, Kai yang biasanya selalu ceria pasti akan menceritakan apapun kepada Kyungsoo meskipun itu tidak penting sama sekali.
Entah, apa yang di katakan Donghae saat itu sampai membuat Kai khilaf memukulnya, padahal Kai bukanlah namja seperti itu. Sebenarnya, kejadian ini juga sedikit membuktikan bahwa Kai benar-benar serius dengan Kyungsoo,sedikit memberi kebahagiaan untuknya. Tapi, banyak kekhawatiran, ia takut ini akan menjadi semakin fatal untuk kelangsungan hubungan mereka nantinya.

“ masuklah” lirih Kai datar,
Kyungsoo tertunduk lesu, lalu mengangguk pelan tapi anehnya tangannya memegang erat tangan Kai dan mengangkat kepalanya untuk menatap kekasihnya itu.
Bagaikan di tampar berkali-kali, Kai merasakan hatinya teriris pisau yang sangat tajam ketika meliat mata Kyungsoo tidak seceria biasanya, mata yang dulu memancarkan sinar kini sinar itu redup. Yang di lihatnya sekaarng hanyalah tatapan sendu penuh luka, tapi satu yang tidak ia lihat. Harapan! Harapan kyungsoo.
“ aku takut…” ujar Kyungsoo dengan sedikit bergetar, “ aku takut…. Aku takut  tidak bisa bersamamu lagi, aku takut, Kai….., kumohon katakanlah sesuatu…,” dan akhirnya, air itu luluh, jatuh membasahi pipi putihnya, kyungsoo menangis, ia menangis di depan kelasnya seraya tangannya masih memegang erat tangan Kai.
Kai terdiam, ia kaget dengan apa yang ada di depan matanya sekarang, kekasih yang seharusnya ia lindungi, yang seharusnya ia jaga, menangis di depannya, dan itu karena salahnya.
“ Kyungsoo!!” teriak seseorang dari belakang, namja itu berlari kemudian mendekati kyungsoo dan menatap Kai dengan heran.
“ kyungsoo, ada apa? Kai?” tanyanya seraya merangkul kyungsoo dari belakang
Kai tidak menjawab pertanyaan Luhan, ia justru melepaskan pegangan kyungsoo padanya dan berlalu pergi. Sehun hanya terdiam melihat sahabatnya itu berlalu pergi, ia kemudian menyentuh bahu Luhan dan memberikan isyarat bahwa ia akan menyusul kai, luhan pun mengangguk paham, sehun tersenyum seraya mengacak rambut kekasihnya itu dan berlari kecil mengejar Kai.
Kyungsoo berhenti terisak ketika namja di depannya telah pergi meninggalkannya, meskipun air mata masih terjun bebas di matanya. Perlahan Kyungsoo mengangkat kepalanya dan menatap Luhan.
“ aku mau pulang,” ujar kyungsoo tanpa suara sedikitpun yang keluar dari mulutnya, tapi Luhan dapat mengerti dengan jelas kata-kata yang keluar ari mulut namja di depannya ini.
“ biar aku temani kau pulang, ya?” pinta Luhan cemas
Kyungsoo menggeleng, mebuat air mata yang tergenang dimatanya jatuh perlahan.
“ tapi_”
“ Luhan! tolong…. Aku hanya ingin sendiri..” paraunya
Luhan hanya menghela nafas panjang, dan terpaksa mengangguk mengiyakan permintaan sahabatnya itu, akhirnya kyungsoopun pergi meninggalkan Luhan yang terdiam sambil memandang Kyungsoo dengan haru.



~*you into my life*~



Chanyeol baru saja tiba di parkira sekolah ketika Iphonenya bordering, dengan sigap ia meraih benda persegi itu yang ia simpan di saku celananya, berharap orang yang menelefonnya itu adalah Baekhyun, karena saat ini ia tidak sedang bersama dengan namja itu.
Chanyeol mendesah kecewa ketika mengetahui siapa contac name yang memanggilnya,
“ eum,” sahutnya
“ kau dimana?” tanya Sehun dari seberang sana
“ di sekolah, wae?” tanya chanyeol dongkol
“ aku dan kai ijin tidak masuk dulu ya, ada sesuatu yang harus aku lakukan,”
“ ya sudah…, “ sahutnya sembari menutup sambungan telefon, ia sedikit bisa mengerti ketika sehun menyebut nama Kai. Bukannya ia tidak ingin membantu, tapi dia juga punya masalah yang harus segera ia selesaikan dengan baekhyun.
“ baekhyun kemana ya, kenapa ia tidak mengangkat telefonku, arggh!! Apa dia benar-benar marah padaku?” ujarnya dengan sedikit berbisik, sambil terus menatap layar ponselnya yang disana terliat deretan angka dengan contac name Baekhyunnie~.
Dengan kecewa, dan sedikit berharap ia melangkahkan kaki jenjangnya menulusuri koridor sekolah sambil sesekali mengedarkan pandangannya kesekitar, mungkin saja ia bisa menemukan baekhyun. Tapi ia harus menelan rasa kecewa ketika ia menemukan bangku Baekhyun masih kosong dan ketika ia bertanya kepada Luhan, “ baekhyun ijin tidak masuk hari ini, alasannya aku tidak tahu.” . dan seperti itulah yang ia dapat dari jawaban kekasih sahabatnya itu.
Chanyeol menatap nanar bangku kedua temannya yang kosong tidak berpenghuni ketika ia sudah berada di dalam kelasnya. Apa gunanya ia melalui hari ini, jika tidak ada kedua namja itu yang melengkapinya, terlebih baekhhyun. Tanpanya dunia Chanyeol hilang, hampa, kosong.
“ arghhh!!” chanyeol mengacak rambutnya prustasi dan membanting meja, seraya berdiri. Ia lalu meraih ransellnya dan bergegas keluar dari ruangan yang sangat membosankan itu.

“Chanyeol!!” ia menoleh ketika mendengar namanya di panggil, saat ia baru saja keluar dari kelasnya
“wae?” tanyanya pada Luhan
“ kau mau kemana?’ tanya Luhan ketika ia telah berada di depan namja jakung itu.
“ ke studio” jawabnya
“ aku ikut ya?” pinta Luhan
Chanyeol tidak menjawab namun detik selanjutnya ia menganggukkan kepalanya, tidak ada gunanya ia melarang, lagi pula ini masalah sahabat Luhan juga,
“ mana kyungsoo?” tanya chanyeol seraya memiringkan kepalanya
“ dia bilang ingin pulang, tapi aku tidak yakin, aku berpikir…., dia pasti ke studio kalian. “ terang Luhan, dan bisa terlihat jelas raut kecemasan di wajah cantiknya.
Chanyeolpun mengangguk paham.



~*you into my life*~




 Kai mendobrak pintu studio begitu ia tiba, di belakangnya ada Sehun yang mengekor mengikutinya. Kai merebahkan tubuhnya dengan kasar ke sofa dan menatap tajam ke arah Sehun. Sementara yang ditatap hanya tersenyum seraya ikut mendudukkan dirinya disamping Kai.
“ kenapa mengikutiku?” tanya Kai dengan tidak sabarannya
Sehun masih tersenyum, “ hanya ingin” jawabnya santai
Kai tampak frustasi dengan mengacak rambut lembutnya yang hitam, “ aku pikir kau bisa mengerti situsiku, ternyata aku salah, kenapa kalian berdua tidak pernah memberikan aku kesempatan untuk sendiri..” keluh kai
“ memang dengan kau menyediri masalahmu akan selesai begitu saja?” tanya Sehun mulai serius
“ memang tidak, tapi ini masalahku, aku butuh_” belum sempat Kai melanjutkan kata-katanya Sehun suda memotongnya cepat.
“ ini memang masalahmu, tapi tidak kau pikirkan dampaknya sampai kesekitarmu, kau menjadi orang lain karenanya, lalu mau sampai kapan masalah ini akan kau simpan, aku bukannya ingin ikut campur Kai, tapi ini menghambat latihan kita, Pensi tinggal beberapa hari lagi, band sudah terdaftar, aku bukannya egois dengan hanya memikirkan Exotic tapi, tidak bisakah kau menjadikannya sebagai alasan untuk tetap kuat, Kai?” tandas Sehun tepat mengenai titik rawang kai, membuat namja itu hanya mampu terdiam.
Ia bukan hanya diam, tapi juga memikirkan alasan mengapa ia menjadi seperti ini, mengapa hatinya resah, mengapa ia menjadi pemarah.
“ tapi Kyungsoo, dia…… dan Brengsek itu!” ujar Kai dengan sedikit penekanan pada kalimat terakhirnya.
“ ada apa?” tanya sehun
“ dia…., aku tidak percaya, tapi…., tapi aku tidak mengerti kenapa aku sampai setakut ini, aku…… ARGHHH!!!” kai mengacak rambutnya dan menghentakkan kedua kakinya secara bergantian ke lantai.
Sehun terlihat bingung dengan penuturan Kai barusan, terlihat jelas kerutan yang terukir di keningnya, baru saja ia ingin membuka suara tapi, namja berkulit tan ini mendahuliunya.
“ namja Brengsek itu, dia bilang, di seolah mengatakan kalau dia dan kyungsoo sudah tidur bersama!”
Sehun membelalakan matanya, “ Gila! Dan kau percaya?” tanyanya yang entah mengapa ia terlihat geram,
Kai tidak menjawab, melainkan menundukkan kepalanya, sebenarnya ia tidak percaya, tapi seperti yang dikatakannya tadi, ia takut, ia takut kalau Kyungsoonya benar-benar sudah melakukan hal itu.
“ Kai…” lirih suara itu mengejutkan Sehun teruma Kai yang langsung mengangkat kepalanya untuk melihat sang pemilik suara yang tidak lain adalah Kyungsoo, sejak kapan ia datang? Pikirnya, ia takut kalau namjanya itu mendengar pembicaraannya dengan Sehun barusan.
“ aku memang pernah pacaran dengannya, Kai. Tapi aku tidak pernah sedikitpun memberikan tubuhku padanya, demi apapun yang ada di bumi ini, aku bersumpah, Kai.” Tegas Kyungsoo sembari berjalan menghampiri kai yang duduk di sofa,
Sementara Sehun bergegas bangkit dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan mereka berdua dalam ruangan itu, kemudian menutup pintu rapat-rapat.
“ kai…., kau percaya padaku kan?,” kyungsoo berlutut di depan Kai seraya menggenggam kedua tangan kai yang terkepal di atas pangkuannya sendiri. “ dan meskipun itu kau, aku juga tidak akan pernah  menyerahkannya kecuali kita sudah punya ikatan tertentu. Dan aku mecintaimu kai, jika aku tidak serius denganmu, untuk apa aku perjuangkan cinta kita yang jelas-jelas orang tua ku tidak menghargainya, aku tidak perlu orang lain lagi, kai. Aku hanya membutuhkanmu, untuk selalu mencintaiku, aku tidak perlu lagi hal terindah di dunia ini, karena itu adalah kamu.” Ujarnya lalu, mengangkat tangan kai untuk sekedar di kecupnya, ia mengecup tangan Kai begitu lama, membuat namja itu tidak menyadari buliran air mata jatuh dari tempatnya.
“ geumane…, kyungsoo jebal….” Lirih Kai seraya tertunduk, dan terisak disana.
Kyungsoo mengangkat dagu kecil kai sehingga menampakkan wajah tampan kai yang tengah basah oleh air mata.
“ Mianhae…, Kai uljima..,mianhae…, saranghae..” ujarnya lalu memeluk tubuh kekasihnya itu
Kai membalas pelukan Kyungsoo dan membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Kyungsoo.
“ aku minta maaf, aku bukannya tidak percaya padamu, aku hanya terlalu takut, aku takut….” Ujar Kai manja masih dengan posisi yang sama,
“ aku mengerti kai, “ sahut kyungsoo lembut sambil membelai rambut kekasihnya itu,


~*you into my life*~



Luhan melompat dari motor Chanyeol begitu tiba di studio, ia tidak bernheti mengerjap-erjapkan matanya ketika melihat bangunan yang tidak begitu besar itu, sambil berdecak ia mengelengkan kepalanya.
“ wae?” tanya chanyeol bingung melihat tingkah kekasih sahabatnya itu.
“ ini pertama kalinya aku kesini, wauwww~ studio kalian keren sekali!” sahutnya antusias,
Chanyeol hanya menggeleng maklum melihat tingkah polos Luhan, dan dengan segera ia melangkah mengajak Luhan untuk masuk kestudio mereka. Tapi baru beberapa anak tangga yang mereka lewati, mata Luhan langsung membulat ketika melihat namja Chingunya turun dari tangga tersebut,
“ Sehun..!” panggilnya, namja yang di panggil tersebut memperlihatkan ekspresi kagetnya ketika melihat kekasihnya berada disana bersama dengan chanyeol.
“ Luhan? kenapa kau ada disini?” tanya Sehun seraya mempercepat langkahnya menuruni anak tangga agar dapat lebih dekat dengan kekasihnya itu.
“ aku mencari, kyungsoo. Apa dia ada disini?” tanyanya khawatir,
Sehun hanya menggangguk pelan, “ dia ada di atas, bersama Kai,” ujarnya lalu menoleh kea rah chanyeol yang masih berada di sampingnya, “ sebaiknya kita kembali kesekolah, biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri, “
Chanyeol memutar bola matanya, “ ah! Aku malas di sekolah”  ujarnya malas
Sehun mengerutkan kening lalu menoleh ke arah Luhan, sementara sang kekasih hanya menggangkat bahu dengan polosnya.
“ ya sudah, kita kembali kesekola saja, aku juga malas disini…” ujar Chanyeol lagi dan menuruni tangga.
Sementara kedua namja itu hanya saling bertatapan bingung.



~*you into my life*~



Entah sudah berapa lama baekhyun menatap benda persegi yang berada di atas meja di depannya, sambil menumpukkan wajah pada kedua tangannya. Ia mendesah pelan, mungkin karena ia jengah menunggu benda serba guna itu berdering, tapi sayangnya tidak ada satupun yang menghubunginya ataupun sekedar mengiriminya pesan singkat.

“ ck, sungguh menyebalkan, bahkan ia tidak merasa bersalah sama sekali…., dasar!” gerutunya sendiri. Ia menaburkan pandangannya keseluruh arah pada taman kota, tidak ada satupun orang disana hanya ia sendiri. Aneh?
“ ahh….!! Aku bosan, tau begini mending aku kesekolah tadi, kalau sekarang pasti sudah sangat terlambat, lagi pula aku juga sudah ijin, ahhh~aa!!” ujarnya sambil mengajak rambutnya dan membuatnya kusut.
Sebenarnya ia sudah lengkap dengan seragam sekolahnya, tapi entah mengapa di tengah jalan ia tiba-tiba mengurungkan niatnya kesekolah, dan lebih memilih untuk menyendiri di taman kota. Dan memberi kabar pada Luhan kalau ia ijin untuk tidak masuk hari ini.


~*you into my life*~




TBC__