[FF Kyomina] Saengil Chukkae, Park Chan Yeol |
special Chan Yeol birthday
Fan fiction
Tittle: Saengil Chukkae,Park Chan Yeol!
Author: Kyo Mina
Genre: Friendship, family, brotheromance
Length: one shot
Main cast: - Park Chan Yeol
-
Byun Baek Hyun
-
And all member EXO
Happy Chan Yeol Day!!!
Senang banget, di
pertemukan hari ini…. 27 november 2013. Ini jadi salah satu tanggal favorite
author. Kenapa? Helooowww… si Happy Virus, visual of Exo Chan Yeol ulang tahun
TAO hari ini..! dan ini juga yang menjadi alasan kenapa saya harus menunda
beberapa FF, karena berhubung Chan Yeol adalah Bias Author, makanya author
sengaja buatkan FF special untuk ulang tahunnya dia.
So All….
Happy Reading..
Saengil Chukkae,
Park Chan Yeol
Story begin…….
Pagi tiba, dengan langit cerah
menghiasi angkasa hari ini, burung-burung kecil terbang kesana kemari sembari
berkicau menyanyikan lagu selamat pagi untuk semua makhluk yang ada di dunia,
terkhusus ke dua belas namja yang di juluki ‘Alien tampan dari Planet EXO’ ya
siapa lagi kalau bukan EXO. Namja-namja tampan yang selalu menjadi bahan
perbincangan di kaum yeoja, band yang sedang naik daun dan semoga tidak akan
pernah gugur, layaknya daun kering karena EXO akan tetap segar dan hijau karena
mereka adalah yang terbaik.
Sungguh sempurna pagi ini, apa
lagi jika yang membangunkan itu adalah orang yang paling special dalam hidupmu.
Contohnya Oh Se Hun, maknae exo yang paling cute dan yang paling manja ini
memang sedikit sulit untuk bangun pagi, dulu sebelum Exo K dan Exo M bergabung.
Tapi sekarang, dia akan selalu bangun pagi. Kenapa tidak apa yang selama ini ia
harapkan menjadi nyata, yaitu ia bisa tidur dengan hyung kesayangannya, Lu Han.
Maka Lu Han yang selalu bertugas untuk membangunkan si Saeng kecil
kesayangannya.
Begitupun dengan The Dance Machine Kai, namja malas yang
satu ini pasti akan bangun jika yang membangunkannya itu Dio, sang koki imut
Exo. Mereka berdua memang jarang sekali bersama jika di depan kamera, karena
Kai akan lebih sering mengganggu Se Hun. Tapi jika sudah berada di Dorm Kai
justru akan selalu bermanja-manjaan pada Dio.
Lain lagi ceritanya dengan kedua mood maker EXO, siapa lagi kalau bukan
Chan dan Baek alias ChanBaek. Sebenarnya, cerahnya pagi ini tidak secerah
dengan perasaan Chan yeol, alasannya karena tidak ada sang Bee di sampingnya semalam. Namja berwajah lucu, bertingkah
anak-anak dan bersuara merdu itu sedang sakit, kondisinya semakin lemah makanya
dua hari yang lalu Hyung Baek Hyun datang untuk menjemputnya dan merawat Baek
Hyun di kediaman Byun. Jika saja saat ini
Exo ada waktu luang yang sangat panjang, maka ia pasti akan
menjenguk Baek Hyun malam itu juga dan
menemaninya sampai namja penyuka Strowberry itu sembuh total. Ia benar-benar
merasa sangat kehilangan sekarang, kenapa tidak akhir-akhir ini selama Exo
comeback dengan formasi dua belas member Chan Yeol tidak pernah berada di
samping Baek Hyun, kalaupun ada itu pun jarang sekali. Karena itulah kenapa
sekarang ia begitu sedih sekali.
Sebenarnya bukan ia tidak peduli
sama sekali, karena di berbagai acara Chan Yeol tetap memperhatikan Baek Hyun
meskipun posisi mereka berjauhan sekali. Chan Yeol akan selalu berada di posisi
kedua setelah Kris dan Baek Hyun akan selalu berada di posisi kedua sebelum Tao
yang menjadi terakhir.
Chan Yeol sedih, sangat, apa lagi
sekarang adalah hari penting bagi Chan Yeol. Tepatnya dua puluh dua tahun yang
lalu, pada tanggal 27 november 1992, ia lahir kedunia. Hari ini adalah hari
ulang tahunnya, dan Baek Hyun pasti akan selalu menjadi yang pertama yang
mengucapkan ucapan ‘Saeng-il Chukk-ae
hamnida’. Tapi hari ini, ucapan melalui pesan singkat dari Baek Hyun pun
tidak ada sama sekali, ‘selemah itukah Baek Hyun, sampai menyentuh layar Smartphone nya pun ia tidak sanggup’,
pikirnya kesal.
Namja jangkung itu meraih Smartphone nya di iringi helaan nafas
kecewa. Ia keluar kamar dengan wajah kusut layaknya pakaian yang belum di
setrika.
“ pagi Hyung!!” sapa Se hun
begitu semangatnya ketika melihat Chan Yeol berjalan menghampiri meja makan.
“eumm” balas Chan Yol seadanya
sembari menarik satu kursi kosong di samping kiri Se Hun.
Suho mengerutkan keningnya ketika
melihat respon tak biasa yang di tunjukkan Chan yeol pagi itu, rasanya ini
bukan Chan Yeol. Apa lagi ini adalah hari penting baginya, seharusnya orang
yang sebentar lagi akan merayakan pesta ulang tahunnya tidak bersikap seolah ia
akan mati begini.
“ ada apa Chan Yeol, tidak
biasanya?” tanya Su Ho sembari mengolesi roti bakarnya dengan mentega.
Chan Yeol medesah pelan, meraih
sepotong roti dan melirik beberapa selai dengan beraneka rasa, “ selai
strowberrynya mana?” tanyanya pada Dio yang hanya menunjukkan ekspresi bingung
dengan bulatan matanya.
“ sebenarnya ada apa, pagi-pagi
sudah lemas begini?” tanya Su Ho lagi.
“ ne, seharusnya hari ini hyung
itu terlihat bahagia, kan hari ini hyung bertambah tua” tambah Se Hun.
Chan yeol melirik namja cadel di
sampingnya dengan tatapan seolah ia akan menguliti maknae itu.
“ Mwo? Aku benarkan? Memang iya
kan Hyung?” tanya Se Hun pada Lu Han sementara namja rusa itu hanya memberinya
isyarat agar si evil itu diam.
Chan Yeol kembali menghela
nafasnya,
“ hyung,” panggil Chan Yeol
kepada Su Ho, sang leader Exo k itupun meneloh. “ bagaimana kalau pesta ulang
tahunku, kita rayakan dirumah Baek Hyun saja?”
“ kau tidak bisa memutuskan
seenaknya Chan Yeol. Para penggemar sudah memesan tempat disana, kalau kita
batalkan mereka pasti akan kecewa.” Sahut Su ho menentang usulan Chan Yeol.
“ kalau begitu, sebelum kesana
kita mampir ke rumah Baek Hyun, bagaimana?” pinta Chan Yeol lagi.
Su Ho memutar bola matanya,
karena kesal akan sikap Chan Yeol yang seolah tidak mengerti.
“ Chan yeol, kau tahukan. Tiga
puluh menit setelah ini, kita harus berangkat ke Shim Shim Tapa, kau sudah baca
jadwalnya kan? Hari ini tidak akan ada waktu santai untuk kita. Bahkan sehabis
acara ulang tahunmu , akan ada wawancara seputar Variety Show pertama kita.
Jadi jangan pernah berfikir untuk pergi kemana-mana hari ini. Kalau besok tidak
masalah, kau ingin pergi keneraka sekalipun tidak apa-apa?” balas Su Ho yang
entah mengapa terlihat begitu kesal.
Chan Yeol mendengus, “ atau,….
Aku tidak usah ikut ke Shim Shim Tapa saja.” Putus Chan Yeol sekali lagi.
“ kau ini kenapa keras kepala
sekali sih Chan Yeol! Manager sudah mengonfirmasi semuanya, kalau hari ini
hanya akan ada sebelas member yang mengikuti acara, karena salah satu
diantaranya sakit. Kenapa sulit sekali bagimu untuk mengikuti jadwal , disiplin
sedikit kenapa sih!.” Su Ho benar-benar tidak tenang kali ini.
Chan Yeol frustasi dan mengacak
rambutnya kasar. “ Arghh!!! Pokoknya aku tidak mau merayakan ulang tahunku
tanpa Baek Hyun, aku tidak ingin bersenang-senang saat Baek Hyun sedang sakit
begini!!” teriaknya.
“ itu masalahmu! Siapa suruh kau
membuatnya sakit!” tegur Kris yang
sedari tadi hanya diam saja. Namja yang paling tinggi di Exo itu berdiri
sembari membawa sendiri piring bekas makannya dan disusul beberapa member yang
lain.
Chan yeol menunduk, menatap
kosong ke sebotol selai strowberry yang di letakkan lay beberapa waktu
lalu. Wajah imut BaekHyun masih
menghantui pikiranya, senyumnya, tawanya dan tingkah polosnya yang selalu
terlihat lucu di mata Chan Yeol, begitu jahatnya ia sampai membuat sahabat
baiknya sendiri tersiksa karena sakit yang di deritanya. Bagaimana mungkin ia
bisa dikatakan sahabat jika ia selalu membuat namja bermarga Byun itu marah dan
menderita. Chan Yeol sungguh merasa bersalah.
“saengil chukkae”
Baek Hyun terdiam sambil menatap
keluar jendela, ia benar-benar merasa sangat bosan sekarang. Kenapa tidak,
namja jangkung yang selalu menggangunya kini sedang berada di Drom Exo, entah
sedang apa ia sekarang., tertawakah? Atau justru merasakan hal yang sama dengan
apa yang dirasakan oleh main vokal Exo ini. Sebenarnya ia pun ingat, bahkan ia
selalu mengingatnya, hari ini adalah hari jadi Chan Yeol, bagaimana mungkin ia
tidak mengingat jika setiap pagi di tanggal 27 november namja imut ini akan
selalu membisikkan ucapan selamat ulang tahun di telinga Chan Yeol, ia bahkan
tidak peduli apakah namja itu mendengarnya atau tidak. Tapi tidak pernah
sekalipun Chan Yeol tidak mendengarnya karena setelah Baek Hyun membisikkan
kalimat itu, Chan Yeol langsung membuka matanya dan berbalik lalu mengucapkan
‘gomawo Baekhyunnie~’. Saat seperti itulah yang dirindukannya saat ini.
“ oh ada apa Chan Yeol?”
Baek Hyun menoleh ketika sang
kakak menjawab telefon yang berasal dari smartphone nya,
“ dia sedang istirahat, kondisinya
benar-benar sangat lemah” sambung kakak Baek Hyun lagi sembari menatap adiknya
yang juga sedang memperhatikannya. Mungkin karena ia tahu bahwa yang menelefon
itu Chan Yeol makanya ia terus memperhatikan kakaknya agar namja yang sudah
pasti lebih tua darinya itu tidak ceroboh dan mengatakan kebenaran yang ada.
“ ne, nanti akan ku sampaikan
jika ia sudah bangun………ne.” sang kakak meletakkan kembali benda pipih itu ke
atas meja setelah sambungan terputus.
“ itu dari Chan Yeol…., dia
bilang… dia sangat mengkhawatirkanmu” kakak Baek Hyun mendekat ke arah dongsaengnya
itu dan duduk diatas kasur bermotif
langit biru.
Baek Hyun mendengus sembari
memutar bola matanya, “ baru sekarang dia bilang begitu”
“ sepertinya dia benar-benar
menyesal” bela sang kakak
Baek Hyun memalingkan pandanganya
lagi ke arah luar jendela, tidak ada
sesuatu yang menarik perhatiannya disana.
FlashBack
Hujan mengguyur kota Seoul malam
ini, sejak pukul lima sore tadi hujan sepertinya tidak pernah berhenti, hanya
sesekali hujannya meredah dan akhirnya kembali deras lagi. Akibatnya hawa
dingin yang ditimbulkanpun terasa hingga ke dalam ruangan, termasuk kediaman
Exo, dan terlebih pada namja penyuka strowberry, Baek Hyun yang
sejujur-jujurnya, seterus terangnya sangat paling super tidak suka dengan udara
dingin. Alhasil namja imut itu kini meringkuk di kamar dengan jaket super tebal
dan selimut tebal serta pelindung telinga yang juga tebal dan syal yang
pastinya tebal. Ini mungkin sedikit berlebihan, tapi kenyataannya memang seperti
itu, dinginnya malam di kota Seoul benar-benar telah menembus hingga ke
tulang-tulangnya.
Baek Hyun memang sangat
kedinginan. Tapi, hey! Bukankah jaman sekarang sudah canggih, dan alasan kenapa
orang-orang pintar sekarang membuat sebuah mesin yang di namakan penghangat
ruangan ya tujuannya memang untuk menghangatkan ruangan di musim-musim dingin
seperti ini, dan mustahil sekali jika member Exo yang terkenal ini tidak
memilikinya, alangkah pelit sekali manager mereka jika tidak memfasilitasi
artisnya dengan hal semacam itu. Tentu saja Exo punya, masing-masing dalam
ruang kamar membernya. Lalu, kenapa Baek Hyun tetap saja kedinginan? Alasannya hanya satu, itu di akibatkan oleh
teman kamarnya sendiri, Chan Yeol.
Namja jangkung ini sangat tidak
suka jika ia kepanasan. Pernah sekali ia pindah tidur ke ruang tamu hanya
karena tidak tahan dengan suhu udara di kamar yang di akibatkan oleh penghangat
ruangan yang di setel oleh Baek Hyun. Dan yang paling parahnya ia pernah
tertidur di lantai dengan telanjang dada saking tidak tahannya dengan panas
yang ada di ruangan itu.
Itulah sebabnya, ia melepas
beberapa kabel penghubung yang ada di mesin penghangat ruangan tersebut,
tujuannya agar mesin itu tidak dapat di pakai Baek Hyun untuk menghangatkan
ruangan dan itu pulahlah yang menjadi alasan mengapa namja bersuara merdu ini
hanya diam-diam di atas kasurnya sembari memanyunkan bibirnya. Ia kesal,
terlalu kesal dengan cara Chan Yeol, baginya apa yang di lakukan Chan Yeol itu
sangat tidak adil.
“saengil chukkae”
Malam semakin larut, semua
memberpun bersiap untuk tidur di kamar masing-masing. Baek Hyun yang sibuk
mencari kamar yang mungkin mau membantunya untuk semalam saja menginap di kamar
lain malah tidak di hiraukan, satu-satunya jalan sekarang adalah memohon pada
Chan Yeol untuk memperbaiki mesin penghangat ruangan.
“ Chan Yeol! Tidak bisakah kau
memperbaiki mesin itu. Aku benar-benar kedinginan sekarang” pinta Baek hyun
Chan Yeol yang sudah
bersiaap-siap untuk merebahkan dirinya berdecak, “ besok saja, aku benar-benar
mengantuk” sahut Chan Yeol dan merebahkan dirinya.
“ tapi Chan Yeol, aku tidak bisa
tidur dengan udara sedingin ini.” Ujar Baek Hyun lagi sembari menarik selimut
yang menutupi tubuh Chan Yeol.
Chan Yeol mengacak rambutnya, “
aku tidak bisa! Kau saja yang memperbaikinya, aku mau tidur!” bentaknya kesal.
Baek hyun tersentak, kaget
sekaligus kesal dengan respon Chan Yeol yang malah membentaknya. Dengan wajah
kesal itu, ia menarik paksa selimut Chan Yeol dan menendang namja jangkung itu
hingga terjatuh ke lantai dengan tidak kerennya.
“ YIA!! Kenapa kau menendangku!!”
geretak Chan Yeol setelah berhasil berdiri.
Baek Hyun sedikit merasa takut
dan hanya berani menundukkan kepalanya.
“ PENDEK!! Aku bilang kau saja
yang perbaiki jika kau merasa terganggu, jangan menendangku seperti ini!!!
Dasar Pendek, Pengganggu!! Merepotkan saja!!” tambah Chan Yeol lagi semakin
kesal.
Baek Hyun mengepalkan kedua
tangannya, kupingnya terasa panas mendengarkan hinaan yang paling menyakitkan
itu, dengan emosi yang meluap-luap ia mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke
arah Chan Yeol.
“ AKU BENCI PADAMU!!! Jangan
pernah lagi menganggap bahwa aku adalah temanmu!! Jangan pernah lagi berpikir
bahwa aku ada disekitarmu, karena aku tidak mau mengenalmu lagi!! Aku sangat memben_”
Bruk
Satu bantal melayang tepat ke
wajah Baek Hyun, pelakunya sudah pasti namja jangkung yang kini telah kembali
berada di atas tempat tidurnya.
“ ini bantal mu, cerewet! Dan
jangan berisik aku mau tidur.” Ujar Chan Yeol dengan santainya lalu merebahkan
dirinya dan tertidur sembari memunggungi namja imut yang sedang kesal setengah
mati.
“ jahat…” lirihnya,
“ KAU JAHAT PARK CHAN_”
“ Baek Hyun!! Bisa diam tidak!
Aku dari tadi mencoba untuk tidur” tegur Xiumin yang juga berada di ruangan
itu.
Baek Hyun menunduk dan meraih
selimut tebalnya, dan dengan pasrahnya ia keluar kamar dengan mata yang sudah
berkaca-kaca. Ia hanya melempar bantal dan selimutnya ke atas sofa setelah
berada di ruang tengah dan berjalan secepatnya ke kamar mandi. Setibanya di
ruang minimalis itu, ia duduk di kloset dan barulah ia menagis sepuasnya di
sana. Sembari menyeka air matanya yang terus saja bergerombolan menetes ia
menyentuh layar smartphone nya dan menekan beberapa digit nomor dan menekan
tombol panggil. Berselang beberapa detik benda itu menempel di kuping kirinya,
akhirnya iapun bisa mendengar suara dari seberang sana.
“eum…., Wae Baek Hyun-ah?”
terdengar suara parau, suara yang layaknya orang baru terbangun dari tidur.
“ hikz….hyung…hikz…hikz…” sahut
Baek Hyun masih mengusap air matanya.
Seseorang yang ternyata kakak
Baek Hyun itu segera menormalkan suaranya setelah mendengar suara isakan dari
adiknya.
“ Baek Hyun, waeyo? Gwenchanayo?
Kenapa kau menangis?” tanya sang kakak yang terdengar panik dari seberang sana.
Baek hyun terdiam sejenak
menstabilkan moodnya yang benar-benar terluka.
“ aku mau pulang hyung……, aku mau
pulanggg!!!! Hikz”raungnya, yang entah mengapa ia justru tambah menangis.
“ ne, ne, ne, besok hyung akan
menjemputmu, tapi kau jangan menagis lagi okey, sekarang tidurlah, ne.” balas
sang kakak dengan penuh perhatian.
Baek Hyun mengangguk, “ e’em”
singkatnya.
Namja bermarga Byun itu masih
tersedu-sedu, masih ada air mata yang menetas di mata indahnya. Tanpa
memperdulikan dinginnya air kran yang mengalir di wastafel, ia membasuh
wajahnya dan mengeringkannya dengan handuk kecil bertuliskan nama dengan aksara
hangeul, Oh Se Hun. Matanya sembab dan memerah,hidungnyapun ikut memerah,
dengan pelan ia kembali menuju ruang tengah, tempat tidurnya malam ini yang
hanya di temani dengan selimut tebal dan bantal putih yang cukup empuk, serta
sofa panjang yang telah berbaik hati rela menampungnya.
“saengil chukkae”
Langit gelap kini telah berganti
dengan cerahnya pagi hari ini, tidak tersisa lagi awan mendung yang menggantung
disana. Penghuni Dorm Exo yang sudah terbangun bersiap untuk membangunkan
membernya yang lain, dua di antaranya sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan
sarapan pagi ini, sementara sisanya masih tertidur , termasuk Baek Hyun.
Ketika semua member sudah bangun
dan bersiap untuk sarapan, Lay yang
menyadari bahwa Baek Hyun masih tertidur, segera menemuinya dan mendapati namja
imut itu masih terbaring di sofa. Lay memperhatikan Baek Hyun, ia sedikit
terkejut karena namja itu dibanjiri oleh peluh, wajahnya agak pucat, dan ia
terus meracau tidak jelas. Dengan cemas Lay mendekati Baek Hyun dan menyentuh
keningnya,
“ Aigoo!! Badannya panas sekali”
ujarnya.
Dengan panik Lay segera menuju
dapur untuk memberitahu kepada semua
member.
“ Semuanya…. Hush…hush…. Baek
Hyun….” Lay sedikit kesusahan berbicara, membuat member exo hanya mengerutkan
keningnya sambil memasang wajah bingung.
“ Baek Hyun….., sepertinya dia
demam, badannya panas sekali” lanjutnya, setelah menarik nafas dan menghembuskannya.
“ Jeongmal?!” tanya Lu Han.
Lay hanya mengangguk mengiyakan,
dengan segera meja makan itu ditinggalkan penghuninya.
Sementara member yang lain sudah
bergegas untuk melihat kondisi Baek Hyun, Chan Yeol yang juga berada di ruangan
itu hanya terdiam dengan ekspresi bingung menampak di wajah. Apakah namja itu
sakit karena ia?
“saengil chukkae”
Dio menempelkan handuk basah ke
kening Baek Hyun, namja bermata bulat itu lalu menyeka keringat yang terus
mengalir membasahi tubuh serta wajah Baek hyun. Sementara Chan Yeol, Xiu Min
dan Tao, harus menghadapi pertanyaan-pertayaan dari dua leader Exo, Su Ho dan
Kris.
“
kenapa Baek Hyun tidur di luar semalam?” tanya Kris lebih dulu.
“ aku tidak tahu, bukannya aku
semalam tidur duluan?” sahut Tao dengan
watados.
“
semalam aku memang menegurnya karena ia berisik sekali, tapi aku tidak
menyuruhnya untuk keluar.” Jawab Xiu Min meyakinkan KrisHo.
Kedua leader itu secara bersamaan
menatap Chan Yeol, “ Chan Yeol?” kompak
keduanya.
“ a-apa?, aku…. sama sekali
tidak… menyuruhnya… keluar….,” jawab Chan Yeol yang entah mengapa tiba-tiba ia
menjadi gugup di tatap seperti itu oleh kedua Hyungnya.
“ jarak kamar antara member hanya
terhalang oleh dinding batu berlapis semen, dan aku yakin itu tidak sampai 20
cm, meskipun samar tapi member lain bisa mendengar apa yang di kamar sebelah
katakan, apa lagi suara teriakkan Baek Hyun semalam!” ujar Su Ho menyudutkan
Chan Yeol.
“ jadi apa yang membuat Baek Hyun
sampai tidur di sofa?” tanya Kris lagi.
Chan Yeol mendesah, mau tidak mau
ia harus jujur dan mengatakan semuanya, hampir semuanya.
“ Ne, tapi aku tidak pernah
menyuruhnya tidur di luar, itu mungkin karena suhu di kamar sangat dingin,
makanya dia keluar. Aku marah karena dia menendangku, hanya itu.” Sahutnya
“ bukannya ada pemanas ruangan?”
Chan Yeol terdiam, matanya terus
bergerak tidak konstan.
“ kudengar pemanas ruangannya
rusak.” Xiumin yang menyahut, karena namja jangkung itu hanya tertunduk.
Su Ho mengerutkan alisnya, ia
melirik mesin berwarna putih itu ( yang ini asal-asalannya author aja, soalnya
aku belom pernah liat seperti apa itu pemanas ruangan, kecuali yang pake kayu
lalu dibakar#abaikan) lalu mendekatinya, di periksanya beberapa kabel di
belakan mesin itu dan ternyata,
“ kenapa kabel penghubung ini
terlepas?”
Kris langsung saja melirik Chan
Yeol, orang yang menjadi satu-satunya tersangka dalam kasus ini.
“ sudah jelas. Kau yang melakukan
itukan” vonis Kris dan berbalik pergi menjauhi Chan Yeol.
Namja bermarga Park itu berdiri,
“ itu karena ia selalu menyalakan pemanas dan tidak pernah memberikan
kesempatan bagiku untuk tidur dengan nyenyak dan nyama dikamar, aku akan selalu
berakhir di sofa atau di lantai akhirnya, aku hanya ingin sekali saja tidur
dengan nyaman, tanpa suhu panas yang menjalar di sekitar tubuhku!” bela Chan
Yeol panjang lebar.
“tapi kau tempatkan juga posisi
Baek Hyun, semalam hujan deras dan udara sangat dingin, kau taukan dia paling
tidak suka dengan hal itu. “ tambah Lu Han yang duduk di pinggiran kasur.
Chan Yeol terdiam, dalam hati ia
mengakui kesalahannya. Biji matanya bergerak sedikit dan mendapati sosok Baek
Hyun yang sedang tertidur lelah di tempat tidur. Ia menunduk, merasa sangat
malu karena telah ketahuan menyabotase pemanas ruangan Baek Hyun.
Beberapa menit itu berlalu tanpa
ada suara sedikitpun, Chan Yeol yang masih merasa malu dan sedikit sungkan
untuk mengucapkan kata maaf, lebih memilih keluar dari ruangan itu. Berselang
beberapa detik setelah Chan Yeol membuka kenop pintu, tiba-tiba bel berbunyi.
Chen segera berlari menuju pintu utama dan menyambut tamu yang herannya datang sepagi ini.
“ annyeong haseyo…” sapanya
setelah Chen membuka pintu.
Chen tersenyum kikuk, ia sedikit
bingung, ia harus bersikap seperti apa di depan kakak Baek Hyun.
“Hyung?” panggil Se Hun setelah
ikut-ikutan menyambut tamu yang ternayata dia adalah kakak Baek Hyun.
“ boleh aku masuk,” ujarnya.
Chen dan sehun tertawa dan
langsung mempersilahkan kakak Baek Hyun untuk masuk.
“ Hyung, Baek Hyun……
dia….eummm” Chen mengusap tengkuknya.
Kakak Baek Hyun memiringkan
kepalanya, bingung dengan respon yang di tunjukkan Chen.
“ sebaiknya, Hyung masuk dan
melihat kondisi Baek Hyun Hyung, “ Se Hun yang berbicara, (tumben ni bocah
dewasa).
Sang kakakpun masuk, dan melihat
beberapa member duduk dan berdiri mengerumuni kasur Baek Hyun.
“Hyung?” heran Su Ho seraya berdiri ketika menyadari
kehadiran namja yang notabenenya adalah kakak Baek Hyun.
“ ada apa dengan Baek Hyun?”
“ dia sakit, hyung” jawab Dio.
Kakak Baek Hyun mengangguk, “
pantas. Semalam ia memintaku untuk menjemputnya.” Ia terdiam sejenak, berjalan
menghampiri Baek Hyun yang masih terbaring, ia mengusap keringat yang menempel
di kening Baek Hyun. “ aku akan membawanya pulang.” Sambungnya lagi.
Beberapa member saling
bertatapan.
Flash Back End
“saengil chukkae”
Chan
Yeol PoV
Alunan lagu dari GD dengan
singlenya Missing You yang dinyanyikan bersama Kim Yhuna berakhir, saatnya
untuk kembali On Air. Sekarang sudah tiba waktunya di penghujung acara, setelah
kami semua melewati berbagai game yang menyenangkan dan juga bincang-bincang
santai yang diselingi humor, Shindong Sumbae memang sangat menyenangkan, dia
sangat lucu dan juga sangat menghibur. Apa lagi ada kesempatan bagi penggemar
untuk berbicara langsung pada kami, tapi kebanyakan berbicara kepadaku,
hehehe…sekedar untuk mengucapkan selamat ulan tahun, aku sangat senang dan juga
bangga pada mereka, aku sangat berterima kasih karena kalian selalu rela
menyempatkan waktu untuk mendukung kami. Tidak hanya berkomunikasi secara
langsung dengan penggemar, ada juga email yang masuk dan kesemua isinya adalah
ucapan doa yang mereka kirimkan dengan tulus. Sungguh aku sangat terharu
rasanya aku ingin memeluk mereka satu per satu, andai aku bisa…
Tapi ada satu email, isinya
memanglah sebuah ucapan selamat dan juga doa, tapi doanya bukan sekedar doa
agar aku panjang umur, atau sehat atau apalah… tapi isi doa ini…. Huft… saatnya
kah aku harus mengatakan, aku GALAU! Serius si pengirim menulis seperti ini di
emailnya.
“ Selamat Ulang Tahun Chan Yeol
Oppa!!! Semoga kau dan Baek hyun oppa tetap bersama….aku merindukan moment
kalian berdua, aku merindukan ChanBaek <3, saranghae! “
Aku mengAminkannya.
“ Chan Yeol-shi…. Sebagai hadia
ulang tahun, aku akan mengijinkan mu untuk menutup acara hari ini, silahkan”
ujar Shindong sunbae selaku DJ
Aku masih
terlihat tidak percaya, tapi ketika yang lain memberikan tepuk tangannya
akupun segera meraih Mic di depanku.
“ boleh aku….. tutup dengan
sebuah lagu?” saranku,
“ tentu saja, ini acaramu
sekarang. Silahkan langsung mulai saja!” sahut Sunbae yang memang terlihat
selalu bersemangat itu.
Aku sengaja mengambil jeda
sebelum berbicara, memejamkan mataku sejenak sebelum menghirup udara dan
menghembuskannya perlahan. Dan ini dia…..
“ annyeong haseyo….., DJ Chan
Yeol imnida, karena sekarang adalah hari Ku, maka aku yang akan menutup acara
kali ini……pertama aku ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan
karena sampai saat ini Ia masih
memberikan aku umur panjang, dan yang kedua tentu orang tua dan keluarga yang
selalu mendukung setiap karirku selanjutnya untuk para penggemar terima kasih
untuk segala doa dan rasa cinta kalian, aku sangat mencintai kalian semua (bisa
ku pastikan para penggemar yang mendengarkan secara langsung teriak histeris
saat itu juga#kalau ini real) dan yang terakhir, aku ucapkan banyak sangat
banyak terima kasih kepada keluarga besarku, EXO.” Ku lihat semua member
tersenyum penuh arti, terakhir Kai yang duduk di sebelahku menepuk bahuku.
“seandainya ada rasa yang
melebihi rasa terima kasih, maka rasa itulah yang layak kalian terima, Aku
Mencintai Kalian dan aku sangat bersyukur karena aku adalah salah satu dari kalian, EXO bukan hanya sekedar
nama, tapi dia adalah keluarga, terima kasih..”
“We Are One!!” teriak Su Ho Hyung
di akhir kalimatku.
Membuat semuanya tertawa sembari
menepuk tangannya,
“Pidato yang luar biasa, hyung”
celetuk Dio, yang kembali membuat semuanya tertawa.
“ baiklah, aku rasa aku terlalu
banyak bicara, untuk semuanya tolong selalu mendengarkan Shim Shim Tapa,
gomawoyo…… dan sebagai lagu terakhir aku akan memutarkan sebuah lagu dari Exo,
lagu yang sangat aku suka, karena jika aku mendengar lagu ini secara tidak
langsung aku bisa merasakan Baek Hyun ada disekitarku…..”
“ Ciehhh!!!!” goda Shindong Sunbae memotong kata-kataku
Aku tersenyum malu, “ dia sedang
sakit, dan aku berharap dia bisa kembali sehat setelah mendengarkan lagu ini,
meskipun itu mustahil. Ini dia persembahan terakhir What Is love From Exo K “ terang ku, agar
member tergendut di Super Junior itu tidak berpikir yang aneh-aneh.
Ku lihat semua tertawa kecil.
Alunan musikpun segera bermain,
ada intro, jadi aku mengambil kesempatan
untuk kembali berbicara, biar kesannya terlihat lebih meyakinkan. “ Baek
Hyun…..aku benar-benar mengkhawatirkanmu………., aku benar-benar……..” ku lihat
shindong Sunbae dan yang lain hanya tersenyum, sedikit merasa malu memang, tapi
itu aku tepis karena aku yakin Baek Hyun pasti sedang mendengarkanku,” aku
benar-benar merindukanmu…, lekas sembuh. Dan kembalilah ke Dorm, annyeong…!!”
tepat setelah itu suara Baek Hyun yang menyanyikan part pertama
terdengar,begitu kuat, tapi lembut. Suara itu,
suara yang sangat aku rindukan. Baek Hyun aku minta maaf, aku
benar-benar menyesal, lekas sembuh karena aku sangat mengkhawatirkanmu, semoga
kau mendengarkanku.
Chan
Yeol PoV End
“saengil chukkae”
Jemarin lentik namja manis itu
menapak di dada kirinya, ia gigit bibir untuk sekedar menahan sesuatu yang
terasa sesak di hatinya. Masih dengan memejamkan mata, sebuah earphone
terpasang di kedua telinganya, intuisi Chan Yeol yang mengatakan bahwa Baek
Hyun sedang mendengarkannya itu benar, karena itulah mengapa namja ini terkesan
sedih saat ini, masih dengan posisi duduk di atas tempat tidur, earphone itu
masih terpasang, bibirnya bergerak mengikuti lirik lagu yang ia nyanyikan
bersama dengan Dio.
aichorom nol jaju utgemandeulgo
chingguchorom nol gajang pyonhage mandeulkkoya
My babe, baby babe, baby baby
mar-hejwo nege what is love
chingguchorom nol gajang pyonhage mandeulkkoya
My babe, baby babe, baby baby
mar-hejwo nege what is love
Tepat ketika lagu itu berakhir,
Kakak Baek Hyun masuk sembari membawa nampan berisi makanan serta segelas air,
dan beberapa obat.
“ mendengarkan SSTP, heum..?”
tebaknya sambil meletakkan meja lipat di atas tempat tidur Baek Hyun dan
menyusun beberapa masakan di atasnya.
Baek Hyun buru-buru melepaskan
Earphone nya.
Kakak Baek Hyun tersenyum, “
merindukannya?” terkanya
“ anya! Aku masih normal!!” protes
Baek Hyun.
Kakak Bek Hyun terkekeh, “ loh,
jadi kalau merindukan sahabat itu tidak normal?”
“ dia bukan sahabatku.” Lirih
Baek Hyun tapi masih bisa di dengar oleh kakaknya.
“ tapi dia peduli padamu”
Baek Hyun melongos kesal, “ kalau
dia peduli,dia tidak akan membiarkanku sampai kedinginan di ruang tengah, dan
tidak akan membiarkan aku sampai sakit seperti ini!” balas Baek Hyun.
Sang Kakak hanya tersenyum, “
setidaknya, dia sudah menyesalinya Baek Hyun…… tidakah kau merasa iba padanya?”
“ bagaimana mungkin? Sedangkan
dia saja tidak!”
“ apanya yang tidak, jika ia
terus menghubungimu dan menanyakan keadaanmu, dia sudah meminta maaf, jadi apa
yang membuatmu begitu sulit untuk memberinya maaf?”
Baek Hyun menghela, “ Hyung_”
“baek Hyun” potong kakaknya
cepat, “ kau tau, orang yang merasa bersalah, adalah orang yang paling tersiksa
dibanding dengan orang yang telah di lukainya, alasannya karena mereka memiliki
beban lebih, ia tersiksa rasa bersalah, dan tersiksa rasa penyesalan ketika ia
tidak di maafkan! Kau tidak memikirkan posisi Chan Yeol karena kau hanya
memikirkan keadaanmu saja.” Tambahnya lagi.
Baek Hyun terdiam, ia ingin
menyela, tapi sudahlah lagi pula apa yang di ucapkan kakaknya itu memang tidak
sepenuh nya salah. Karena itulah ia lebih memilih untuk diam.
Kakak Baek Hyun hanya mengangkat
Bahu, dan menggeleng.
“ ku dengar Chan Yeol akan
merayakan ulang tahunnya, kau tidak ingin kesana?”
Baek Hyun menggeleng,” aku sedang
sakit, hyung…” balasnya
Kakak Baek Hyun hanya tersenyum.
“ ini makanlah, aku tinggal, ne”
kakak Baek Hyun mengacak pelan puncak kepala adiknya sebelum ia beranjak dan
meninggalkan nanja itu sendiri dalam kamar.
Baek Hyun tersenyum, dalam hati ia
bersyukur karena meskipun kakaknya telah menikah dan memiliki istri yang juga harus
ia penuhi kebutuhannya, namja yang lebih tua darinya itu masih terus
memperhatikan dan peduli padanya.
Berselang beberapa menit, saat namja
bermata indah ini sedang menyantap makanannya, smartphone yang berada diatas
nakas di sebelah kiri tempat tidurnya berdering. Ia menoleh, sembari meneguk
beberapa teguk air putih ia meraih benda itu dan……. Meletakkannya begitu saja
ketika ia memutuskan panggilan.
“saengil chukkae”
Chan Yeol berdecak kesal, ketika
lagi-lagi panggilannya di reject oleh sang penerima telefon. Saat ini Exo dalam
perjalanan menuju ke lokasi syuting High Cut setelah menyelesaikan satu dari
beberapa rentetan schedule hari ini.
Chan Yeol terdiam, memandangi semua member yang sibuk sendiri dengan kesenangan
mereka masing-masing, Xiu Min yang sibuk dengan Snack nya, Lu Han yang sibuk menahan ngantuknya, Kris yang sibuk
dengan smartPhonenya, Chen yang sibuk bernyanyi dengan suara lengkingnya yang
sedikit ditahan, Dio yang jadi ikut-ikutan nyanyi dengan suara yang sengaja di
kecilkannya, lay sibuk memainkan rubik Lu Han, Kai yang sibuk mengganggu Se
Hun, sedangkan Se Hun sibuk dengan usahanya menghindari kejailan Kai, dan Su Ho
yang sibuk memperhatikan kedua maknae, sementara Tao sibuk dengan Weibo nya.
Chan Yeol mendesah pelan, ia
memasang Earphone ketelingannya yang
besar, dan memainkan sebuah lagu, terakhir ia memejamkan matanya. Saat seperti
ini, saat berada di dalam Van, ia akan menyanyikan lagu hip hop dengan suara
Bass nya dan Baek Hyun yang tidak mau kalah akan menyanyika lagu favoritenya
dengan suara yang di sengaja di kencangkan.
“ Kai!! Geumane…., jangan
menggangguku..” keluh Se Hun ketika ia lelah meladeni tangan-tangan jail Kai
yang terus menyentuh telingannya.
“ wae, sehunnie~….., heum…” Kai
tidak memperdulikan keluhan Se Hun ia masih saja terus memainkan jemarinya
menyentuh kuping, naik ke kepala, turun ke tengkuk berpindah ke wajah dan
kembali lagi ketelinga Se Hun.
“ aish… sudah ku bilang hentikan!!!”
protes Se Hun semakin jengkel.
Tapi Kai tetap saja melanjutkan
aktifitasnya, ia bukannya tidak takut kalau Se Hun marah, justru ia paling suka
melihat namja cadel itu kesal, baginya Se Hun adalah adik yang sangat menggemaskan.
“ Yia!! Kalian berdua hentikan,
simpan tenaga kalian untuk jadwal selanjutnya, istirahat saja.” Tegur manager
mereka.
“Joesong-hamnida, kwajangnim!” ujar
kedua maknae
Chan yeol yang melihat momen itu
tersadar, bukankah orang yang seharusnya di tegur itu, adalah ia dan Baek Hyun,
bukankah orang yang seharusnya suka ribut-ribut itu adalah ia dan Baek Hyun?.
Ia tersenyum miris, dalam situasi yang sama seperti ini ia seolah menyaksikan
sendiri rekaman kenangan nya bersama Baek hyun.
“ ada apa Chan Yeol, tidak biasanya
kau diam begini?” Tanya sang Manager, karena sedari tadi ia hanya melihat Happy
Virus itu terdiam.
“ sumber semangatnya sedang sakit,
Kwajangnim!” timpal Chen dengan santainya.
Manager melotot, “ oh, jadi BaekYeol
Coupl itu Real?!”
Chan Yeol mendesis, lalu dengan
jengkelnya ia meninggikan volume musiknya yang ia dengar melalui earphone. Sepanjang perjalanan , ia terus saja seperti
itu, mengabaikan setiap perkataan Hyung atau pun Managernya. Hingga sebuah
pesan masuk menyadarkannya, yang secara otomatis menghentikan music yang di
dengarkannya.
Keningnya berkerut ketika membuka
pesan tersebut.
“jangan pernah merasa bosan untuk terus memperhatikannya. Semakin sering
kau melakukan itu, maka ia akan semakin tergerak hatinya untuk memaafkanmu.”
Dan pesan singkat itu….,
Berasal dari…..
Lu Han……….
Chan Yeol mengangkat kepalanya,
sedikit heran kenapa Hyung nya itu bisa mengiriminya pesan sementara ia sedang
tertidur. Tapi ketika Chan Yeol melirik tangan namja itu, memang, sebuah bendah
pipih tersimpan di antara jari-jari kecilnya. Kesimpulan Chan yeol, namja itu idak tidur, ia
yakin Hyung nya itu terus memperhatikan dirinya sedari tadi. Heum…. Adakah lagi
orang yang lebih peduli jika salah satu member merasa kesulitan? Jawabannya
ada, tapi Lu Han Hyung jauh lebih peka, orang-orang tidak akan menyangka jika
namja ini jauh lebih dewasa dari apa yang mereka lihat. Tidak heran jika semua
member nyaman bersamanya, termasuk Se Hun, dan juga Chan yeol. Itulah kenapa
akhir-akhir ini Chan yeol banyak menghabiskan waktunya bersama dengn Lu Han,
tapi jauh lebih awal ia mengakui bahwa senyaman apapun ia bersama dengan Hyungnya itu, ia jauh lebih nyaman,
bersama dengan Baek Hyun. Tidak akan ada lagi yang tertawa histeris bersama nya
jika ia membuat kelakar yang sama sekali tidak lucu, tidak ada lagi yang bisa
bertengkar dengannya selain Baek Hyun jika mereka berebut membeli es krim, atau
tdak akan ada lagi yang bisa tersenyum semenawan dan semenyejukkan itu kecuali
Baek Hyun.
“ aish…” desis Chan Yeol tertahan.
Baek Hyun, dia lagi-lagi…..
lagi-lagi namja imut itu, sepertinya dalam benak nya saat ini, hanya terus di
penuhi dengan nama Byun Baek Hyun. Itu bukan tanpa alasan, jika saja namja itu
ada di dekatnya, ia tidak perlu se kalut ini, mengenai keadaan namja itu. Ia
sakit, dan Chan Yeol lah yang paling bertanggung jawab atas hal itu.
“saengil chukkae”
Jam lima sore, semua jadwal
pemotretan Exo hari ini rangkum selesai, masih ada dua kegiatan lagi, setelah
pesta acara ulang tahun Chan Yeol. Baek Hyun merapikan beberapa piring dan
mangkuk setelah ia cuci ke dalam rak.
Huachi….!!!
Baek Hyun mengusap permukaan hidungnya,
yang sudah memerah semerah tomat akibat bersin-bersin. Demamnya mungkin sudah
turun tapi dampak dari demamnya baru terasa sekarang, ia terserang Flu dan itu
benar-benar sangat mengganggunya dalam beraktifitas.
“ Baek Hyunnie~” panggil seorang yeoja
di sofa panjang yang menghadap ke tv, ketika melihat Baek Hyun keluar dari
dapur.
Namja itu tersenyum dan menghampiri
yeoja tadi untuk ikut duduk bersamanya di sofa.
“ jangan terlalu memaksakan diri,
Baek Hyunnie. Kau kan masih sakit.” Katanya hangat, sembari mengusap pelan
kening Baek Hyun.
“ Gwenchana Nuna, aku sudah tidak
demam lagi, hanya…. Sedikit pilek.” Sahutnya tidak kalah hangat.
Yeoja yang di panggil Nuna oleh Baek
Hyun itu menggangguk, “ ouh, ya! Itu dari tadi Handphone mu berdering, mungkin
sudah hampir dua puluh kali kalau tidak salah.” Yeoja itu menoleh sembari
menunjuk smartphone Baek Hyun dengan dagunya.
“ ouh…” balas Baek Hyun malas.
“ itu mungkin dari teman-teman mu,
mungkin mereka khawatir.”
Baek Hyun hanya tersenyum simpul sebagai
balasan.
“ mereka tidak menjengukmu?”
Baek Hyun menggeleng, “ anya, mereka
sangat sibuk sekali.”
Nuna nya mengangguk, “ heum,
kedengarannya sangat melelahkan sekali, tapi aku yakin, jika kalian berkumpul
pasti lelahnya langsung hilang, iya kan?”
Baek Hyun terkekeh, ia mengangguk
sebagai bentuk bahwa ia setuju dengan ucapan kakak iparnya itu.
“ kau merindukan mereka?” terka sang
kakak ipar.
Baek Hyun sekali lagi menggangguk
sembari mengusap tengkuknya,
“ ne, sahabat adalah keluarga kedua,
mereka dengan tanpa beban menerima kita apa adanya, mereka akan selalu mengerti
dan memahami kondisi kita.”
“ ne, meskipun terkadang aku suka
merasa rindu untuk berkumpul di rumah, tapi…. Saat saat seperti ini aku justru
sangat merindukan mereka, berada jauh dari mereka, benar-benar membuat aku jadi
merasa kurang bersemangat.” Balas Baek Hyun membenarkan argument singkat kakak
iparnya.
Kakak iparnya tersenyum, “ kau
benar. Tapi….. ku dengar dari Hyung mu, kau bertengkar dengan salah satu teman
mu di Exo? Benarkah?”
Baek Hyun tertunduk, dan sebagai
jawaban atas pertanyaan itu ia pun mengangguk.
“ ya…. Yang namanya pertengkaran itu
memang tidak hanya terjadi dalam keluarga, dalam hubungan rumah tangga,
pacaran, tapi dalam pertemanan juga iya. Ku dengar…. Sekarang adalah hari ulang
tahunnya, jadi…. Apa kau benar-benar tidak ingin datang?”
“ aku masih belum bisa memaafkannya,
nuna. Dialah penyebab mengapa aku sampai jatuh sakit begini.” Baek Hyun masih
tertunduk.
Istri kakak Baek Hyun itu
mengerutkan keningnya, ia sedikit bingung dengan penuturan adik iparnya itu. “
penyebab? Maksudmu, dia yang membuat kamu sakit? Tapi…. Mengapa?” tanyanya.
Baek Hyun menghela….,” dia mengumpat
ku dengan kata-kata kasar, dia memanggilku pendek, dia mengatakan aku
menyusahkan dan merepotkan. Dia
membentakku. Aku mana tahan di katai seperti itu, makanya aku pindah keluar.”
“ pasti ada alasan mengapa ia
mengumpatmu dengan kasar,” selidik kakak ipar Baek Hyun.
“ aku…. menendangnya….. itu karena
ia yang salah, aku menyuruhnya untuk memperbaiki pemanas ruangan tapi ia tidak
mau, makanya aku menendangnya”.
yeoja itu berdecak, “ kasihan sekali
Chan Yeol jika kau hanya menempatkannya di posisi seolah hanya dialah yang
salah, kau sudah mengakuinya, kau tidak akan mungkin sampai sakit jika kau
tidak menendang Chan Yeol, namja itu tidak akan mengumpat kasar padamu, jika
kau tidak menendanganya. Dan kasihan sekali ia jika hanya dialah yang meminta
maaf. Akui itu padanya sebelum ia menyadarinya, Baek Hyun.”
Baek Hyun terdiam, menyadari satu
hal yang telah ia lewatkan, kesalahannya yang tidak terungkap dalam kasus ini
mengakibatkan namja jangkung itulah yang di vonis salah oleh semua member exo
termasuk dia. Padahal jika ingin menelaah lebih jauh lagi, awal dari semua
rentetan masalah ini itu adalah dari dia sendiri, tindakan bodohnya yang
menendang Chan Yeol hingga terjatuh dari kasur, semua karena ia yang memulai.
Siapa juga yang tidak marah di perlakukan seperti itu saat rasa ngantuk
benar-benar berada di puncaknya, jika saja itu dia, mungkin dia lebih marah
lagi.
“ nuna….., aku benar-benar menyesal”
keluhnya dengan wajah bersalah, “ aku harus bagaimana?”
Nuna nya segera menyambar benda
persegi di atas meja dan memberikannya pada Baek Hyun, “ini, hubungi dia.” Usul
nya.
Baek Hyun mengangguk mantap, sebelum
ini Chan Yeol sudah berkali-kali memohon padanya, maka pasti namja itu akan mau
menerima kesalah nya. Baek Hyun menyempatkan membuka beberapa pesan masuk yang
mampir ke Inbox nya sebelum menghubungi Chan Yeol. Dan hampir kesemua
pesan berasal dari namja jangkung
bermarga Park itu, dan kesemua isi dari pesan itu adalah permohonan maaf.
Baek Hyun menghela, dan memantapkan
untuk segera menghubungi Chan Yeol, dengan sangat hati-hati ia menempelkan
smartphonenya ke telinga, dan menunggu hingga seseorang di seberang sana
mengangkatnya.
Tuuutt…..
tuuutt…… tuuutt……
Tuuutt……….
Tut
tut tut tut ……
Baek Hyun menatap layar
smartphonenya, “ ah! Nuna! Panggilan ku di reject!
Bagaimana ini, apa Chan Yeol marah padaku?” gelisahnya,
“ coba telefon sekali lagi”
Baek hyun, mengangguk meskipun
sedikit ragu tapi ia tetap saja melakukan instruksi dari kakak iparnya itu.
Nomor
yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan_ baek hyun panik, setelah Chan Yeol
mereject telefon nya sekarang ia
tidak mengaktifkan ponselnya. Segala kemungkinan yang mampir ke otak Baek Hyun
bercampur aduk menjadi kegelisahan akut, entah mengapa sekarang ia justru sangat takut jika Chan Yeol marah.
“ baek hyun, kau sudah tidak demam
lagi kan?” Tanya sang kakak ipar, seolah emmastikan sesuatu.
Baek Hyun terdiam, sedikit mencerna
kalimat Tanya itu, kemuian meskipun samar tapi ia tetap mengangguk.
“saengil chukkae”
Chan Yeol PoV
Aku tersentak kaget ketika benda
pipih yang aku letakkan tidak jauh dari kepalaku yang sedang ku baringkan di
atas meja rias itu berdering sangat kencang. Aku mengangkat kepalaku dan
menyandarkan punggung ku ke sandaran kursi, sedikit merasa malas untuk hanya
sekedar melihat siapa yang menelefon ku, pasti dari beberapa kawan lama yang
ingin mengucapkan ucapan selamat ulang tahun.
Tapi Kai yang entah dari mana datangnya, tiba-tiba menyenggol lenganku
mengakibatkan benda yang terbilang tidak murah itu terhempas dari tanganku dan
terbanting kelantai, sialnya aku lupa memberikannya pengaman sehinga ketika ia
menghantam lantai, beberapa bagiannya berhamburan kemana-mana.
Aku menatap dongkol kea rah Kai, “
siapa yang menyuruhmu meliuk-liuk di dekatku Kai?” tegur ku meskipun itu
bukanlah bentakkan, dan tetap itu masih
ungkapan kekesalanku.
“hehehehe…. Mianhae Hyung” kekehnya
watados sembari membetulkan benda serba guna itu dan kembali menyerahkannya
padaku.
Aku meraihnya asal-asalan,
membuatnya hampir kembali terjatuh jika saja tangan panjangku tidak
menangkapnya dengan baik.
“nyaris” legahku.
Aku memprehatikan layarnya masih
hitam, jelas saja Karena benda ini masih dalam keadaan tertidur, alias
nonaktif. Mendengus, letih, lesu, lunglai, lemas, lelah… atau palah namanya,
yang jelas, aku sangat sangat sedang tidak bersemangat hari ini. Masih ku
pandangi layar smartphoneku, tercetak sebuah wajah lugu nan tampan dari balik
layar gelap itu, hehehe itu wajahku
sendiri. Aku memutuskan untuk lebih baik menyimpannya saja dalam saku jaketku,
tanpa harus mengaktifkannya, aku yakin pesan ataupun telefon yang masuk pasti
hanya berisi ucapan selamat ulang tahun saja, meskipun itu adalah doa dan
sugesti yang baik tapi untuk saat ini…. Bukan itu yang aku harapkan mskipun aku
tidak mengharapkan apapun dari mereka. Tapi apa
harapan yang sesungguhnya aku inginkan akan menelefonku. Dan aku rasa
jawabannya tidak, jadi lebih baik tidak usah mengaktifkan ponselku pun tidak
akan apa-apa.
“saengil chukkae”
“ annyeong haseyo….,!!!” sapa Su ho
dan Xiu min bersamaan selaku MC malam itu dalam acara ulang tahunku.
Aku tersenyum, melihat kehebohan ke
dua hyung ku itu, sempat terharu karena melihat jumlah Fans yang datang begitu
banyak sekali, benar-benar di luar perkiraan ku. Untuk sejenak aku melupakan
segala letih yang singgah di bahuku padahal tadi begitu banyak kegiatan yang
menguras tenaga, ya meskipun hanya berpose ini dan itu, tapi ketahuilah bahwa
itu juga sangat menyiksa. Berkat mereka, senyum tawa dan sorakan mereka menjadi
semangat penambah tenaga yang selalu memotivasi dan memacu kami untuk melakukan
yang lebih baik buat mereka, saranghaja!
Tanpa terasa, sudah hampir
sejam Su ho hyung dan Xiu min hyung,
mengarahkan acara malam itu, dan sedari tadi aku terus menanti moment yang
sangat penting, make a wish, tiup
lilin, potong kue dan bagi-bagi kado. Tapi sejauh ini mereka hanya terus saja
becanda, bermain, menari bla bla bla bla dan bla, aku mulai jenuh, bosan dan
terus merengek pada Se Hun yang justru memukul-mukul lenganku. Dasar bocah ini,
tidak peka.
Hingga ku lihat Lay dan Dio masuk
sambil membawa meja dorong yang tersaji kue tar yang berukuran cukup besar. Aku
yakini mataku saat ini sedang membulat sempurna layaknya mata Dio. Ku lihat
semua bertepuk tangan, sedikit mengerut ketika melihat Se Hun yang terlihat
sangat heboh di banding yang lain, pertanyaanku mereka heboh karena aku yang
sedang ulang tahun atau heboh karena menyabut kue tar besar itu?.
“ yeah…. Saengil Chukkae…” ucap Su
Ho hyung menghampiriku sembari membantu Lay mendorong meja dorong itu.
“ Chan Yeol,” panggilnya
aku mengangguk, “ ne!” sahut ku
mantap
“ apa yang kau harapkan di ulang
tahunmu ini, dan kedepannya kau ingin bagaimana, Chan Yeol?”
Mendengar pertanyaan itu entah
mengapa aku justru tersenyum, “ eummm…” gumamku, sedikit menunduk.
“ aku…. mungkin…. Sedikit serakah
jika aku meminta yang macam-macam lagi, padahal aku sudah mendapatkan apa yang
aku harapkan, menjadi salah satu di antara Exo, memiliki penggemar yang selalu
mencintai Exo dan aku, eum… apa lagi ya…., aku rasa apa yang selama ini aku
harapkan rasanya sudah aku dapatkan sekarang, tapi jika boleh meminta, aku
hanya ingin menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, untuk semuanya,
gamsahamnida!!” sahutku yang ku akui itu agak sedikit berantakan.
Masih ada lagi….., satu yang aku
inginkan…..’semoga, dari detik ini hingga untuk seterusnya, aku tidak lagi
membuat Baek Hyun menderita karena ku’ amien.
“ eh, untuk……..” aku terdiam cukup
lama, memprhatikan ratusan wajah di depanku yang menanti kalimat berikut dari
kata-kata yang ku gantung. Meski samar, tapi seperti ada harap dalam tatapan
mereka, dan ku harap inilah yang mereka inginkan…..
“ untuk seseorang yang sedang
terbaring sakit disana, aku meminta semua untuk menundukkan kepala dan berdoa
untuk kesembuhan Byun Baek Hyun” dapat ku lihat mereka menunduk tidak
terkecuali member-member Exo, dan setelahnya barulah aku menundukkan kepalaku
juga.
‘ untuk mu Baek Hyun, maaf atas
segala salah yang aku perbuat padamu, jika kali ini salahku benar-benar fatal
dan tidak bisa kau maafkan, aku….terima, tapi ku harap kau cepat sembuh dan
kembali bersama kami lagi, meskipun kau tidak ingin lagi menatap ku.’
“ selesai….” Semuanya mengankat
kepala, terlihat sedikit ada yang menangis di jajaran para penggemar, aku tahu
perasaan kalian.
“ ya…!! Semoga Baek Hyun bisa
kembali bersama kita semua” ujar Kris.
Chan
Yeol PoV End
“saengil chukkae”
“ aahh!! Lelahnya!!” keluh Tao yang langsung
merebahkan dirinya di sofa begitu member Exo tiba di kediaman mereka.
Semuanya selesai, segala rutinitas yang
melelahkan telah di lalui EXO hari ini, tidak ada sedikitpun beban yang tersisa
di wajah namja-namja asuhan SM ent. Itu. Meskipun semua kegiatan itu menguras tenaga mereka, tapi itu bukanlah
sesuatu yang memberatkan langkah mereka untuk kembali pada rutinitas itu lagi,
mereka senang melakukan semuanya.
Chan Yeol berjalan, lesuh terlihat jelas di
wajahnya, bukan karena kegiatannya hari ini, sekali lagi mereka tidak pernah
menganggap bahwa itu adalah beban. Hanya saja, malam ini tinggal tersisa
beberapa menit lagi dan hari akan berganti, bukan lagi 27 november. Namja
bermarga Byun, namja bereye smile,
namja pemilik suara merdu itu, namja penyuka strawberry itu, namja yang tidur
sekamar dengannya itu, hingga saat inipun belum mengatakan apapun padanya,
padahal yang ia harapkan hanyalah ucapan selamat ulang tahun, hanya itu. Nada
dan cara Baek Hyun mengucapkan kalimat itu, jelas berbeda dengan orang lain yang
mengucapkan kalimat yang sama, suara Baek Hyun jauh terdengar lucu dan
menggemaskan di telinga Chan Yeol, dan itu nyata. Karena itulah, ia begitu
sedih malam ini.
Semua memberpun kembali ke kamar masing-masing,
kecuali Chan Yeol, ketika ia akan melangkah kan kakinya menuju kamarnya bersama
Xiu min, Tao dan juga Baek Hyun. Ia seperti menangkap sosok yang melintas di
dapur, melalui sudut mata kirinya. Ia terdiam sejenak, menatap datar ruang yang
lampunya memang menyala itu, tanpa ragu ataupun takut ia perlahan meghampiri
ruang dapur, semakin melebarkan pintu yang memang sudah terbuka sedikit. Mata kecilnya
membulat, mulutnya terbuka menganga, ketika melihat ShortCake dengan tampilan
lucu dan dihiasi lilin berbentuk angka 22,
ia tidak menyangka bahwa member Exo benar-benar memberikan nya kejutan
bahkan setelah merayakan ulang tahunnya bersama tadi. Tadi…..?
Tunggu Dulu!!!
Bukankah, semua member langsung masuk kekamar, Chan
Yeol menyadarinya bahkan ia sangat yakin bahwa tidak ada satupun dari mereka
yang masuk kedapur. Lalu, kenapa lampu dapur menyala? Mengapa ada ShortCake
Lucu di atas meja? Dan siapa yang menyalakan lilinya?. Kening Chan Yeol
mengkerut, menandakan bahwa ia sangat bingung.
Dan entah angin dari mana yang berhembus di
sekitarnya, menggerakkan rambut pendeknya yang hitam. Rasa itu tiba-tiba muncul,
seiring angin yang berhembus, kecurigaan nya mulai muncul, mencoba menebak
apakah namja itu. Ia berbalik cepat berharap namja itu tiba-tiba muncul di belakangnya, tapi nihil. Tidak menyerah sampai
disitu, ia terus menyusuri ruang dapur, mencari kesegala tempat yang mungkin
bisa menyembunyikan namja pendek itu. Tapi, Nihil! Sejauh apapun Chan Yeol
mencari namja itu di segala penjuru ruangan dapur, ia tetap tidak ada.
Ia menghela…..
Kecewa?
Iya!
Tentu saja, padahal ia berpikir bahwa namja itu
membuat sebuah kejutan untuknya, tapi ternyata, tidak!. Mungkin Baek Hyun sudah
tidak lagi peduli padanya, namja itu benar-benar tidak ingin lagi berteman
dengannya. Chan Yeol menghela, lagi-lagi terdengar begitu berat, terpaksa ia
menghapus keinginannya yang tidak mungkin itu, Baek Hyun sakit, sudah pasti ia
sudah tertidur sedari tadi.
Dengan rasa kecewa ia melangkahkan kakinya menuju
kamarnya, setelah meniup Lilin dari ShortCake itu, memadamkan lampu dan menutup
pintu dapur. ia terus berjalan tanpa memperhatikan kesekelilingnya, baru ketika ia akan membuka pintu kamar,
suara lebut yang kelur dari bibi tipis seorang namja menghentikannya.
“Saengil Chukkae, Park Chan Yeol…”
Deg!
Chan Yeol mematung di tempat, “suara itu,
mungkinkah….?” Batin nya.
Dan seolah seperti robot tua, ia memutar badan
dengan begitu kakunya. Dan_
Matanya kembali melebar, di pandanginya sosok
imut nan menggemaskan di depannya, namja itu tersenyum hangat padanya sembari
memeluk boneka berbentuk jerapa, ada masker yang bergantung di daun telinganya
namun hanya ia simpan di bawah dagu, agar tidak menghalangi jika ia berbicara.
“ YEAH!!!! SAENGIL CHUKKAE!!!!!” semua memberpun
berhambur keluar dari kamar mereka masing-masing, Se Hun yang membawa bantal langsung memukul Hyung nya itu, membuat
beberapa member yang lain jadi ikut-ikutan memukuli Chan Yeol dengan bantal
sofa. Baek Hyun berbalik dan berjalan menuju dapur, beberapa menit kemudian ia
keluar sembari membawa ShortCake yang ternyata memang dialah yang meletakkannya
disana. Di hampirinya Chan Yeol sembari tersenyum.
“make a wish, Chan Yeol” ujarnya.
Chan Yeol yang sudah tidak lagi mendapat hantaman
bantal dari Se Hun dan Kai juga Chen, segera mendekat ke arah Baek Hyun. Ia
tersenyum sambil memandangi wajah lucu namja pendek di depannya ini.
“ Baek Hyun, aku minta maaf, aku benar-benar
menyesal, karena kesalahanku kau jadi sakit seperi ini…” sesalnya.
“HUUUUUHHH!!!” member lain langsung kembali
menyerang Chan Yeol.
“ gwenchana…., sebenarnya itu semua karena
kesalahan ku juga” balas Baek Hyun membuat namja jangkung itu mengangkat
kepalanya dengan bingung. Yang lainpun jadi ikut-ikutan bingung.
“ne, kalau saja aku tidak menendangmu, mungkin
semua ini tidak akan teradi, dan aku bisa ikut merayakan ulang tahunmu”
Chan Yeol mengusap tengkuknya, sedikit merasa
bersalah karena ia tidak jujur pada Baek Hyun tentang cerita sebenarnya. “ eum…
Baek Hyun, sebenarnya…… eum….kalau aku mengatakan hal ini, apa kau akan marah
padaku?” Tanya Chan Yeol mencoba meyakinkan Baek Hyun.
Baek Hyun tanpak berpikir, ia seolah
menimbang-nimbangkan sesuatu, kalau sudah seperti ini, ia yakin bahwa ada
sesuatu yang mungkin merugikannya.
“ tergantung..” jawabnya, masih ragu.
“ eum… sebenarnya, malam itu…. Aku melepas kabel
sambungan mesin pemanas ruangan, sehingga kau tidak bisa menggunakannya. Aku
minta maaf Baek Hyun, aku memang patut untuk kau hukum.” Terang Chan Yeol.
Baek Hyun hanya terdiam meskipun di awal ia
sempat merasa terkejut mendengar pengakuan Chan Yeol, tapi ia sudah memaafkan
namja itu, tujuannya pun datang kembali ke Dorm padahal kondisinya masih lemah
itu hanya untuk berbaikan dengan Chan Yeol. Jadi mana mungkin ia kembali
menyulut emosinya dan memaki-maki namja jangkung itu sejadi-jadinya.
“ gwenchana….., sudah aku maafkan,” Baek Hyun
tersenyum, tulus.
Mata Chan Yeol berbinar-binar tak menyangka bahwa
Baek Hyun akan memaafkan nya semudah itu, tapi sudahlah ia tetap tidak ingin
ambil pusing, yang penting ia dan Baek Hyun bisa kembali baikan.
“ gomawoyo….”
Baek Hyun mengangguk dan mengangkat shortcake itu
hingga tepat berada dekat dengan wajah Chan Yeol. “ make a wish”
Chan Yeol mengangguk, kemudian memejamkan
matanya, “ aku hanya ingin bisa terus bersama dengan Baek Hyun, sampai
kapanpun.” Ucapnya, lalu membuka mata dan langsung meniup lilinnya.
Baek Hyun mengulas senyum mendengar doa konyol
Chan Yeol, tapi jauh di lubuk hatinya ia bahagia, sangat!
Chan Yeol hanya nyengir gaje, dan_
Sebuah shortcake berhasil tercetak
di wajah tampan namja jangkung bermarga Park itu. Pelakunya, si evil maknae Se
Hun dan si dance machine , Kai.
Akhirnya sejalan dengan bergulirnya
waktu, Chan Yeol pun menjejaki hari-hari berikutnya dengan usia yang terbilang
sudah bukan remaja lagi. Pergantian usia Chan Yeol itu di awali dengan gelak
tawa dari member Exo.
END_
Special Note : Saengil Chukkae hamnida Naui sarang Park Chan
Yeol!
semoga Tuhan memberikan aku kesempatan untuk dapat bertemu
denganmu, bertemu dengan orang hebat sepertimu.
Bukan wajahmu yang meyakinkan aku untuk menyukaimu, bukan karena
kau seorang selebriti dari korea sehingga aku memujamu. Tapi jika ada tanya
yang mengatakan alasan apa yang membuat dirimu begitu sangat menggilainya,
jawabannya hanya satu, karena dia adalah happy virus dari EXO , dan happy virus
dari EXO itu adalah Chan Yeol, seorang namja jangkung dengan talenta luar
biasa. Aku menyukaimu, apapun lebih dan kurangmu, aku menyukaimu sekarang dan
aku berharap itu bisa terus berlanjut bahkan ketika aku telah menutup mata.
Selamat ulan tahun chan yeol dan terima kasih, karena kau telah
hadir sehingga aku bisa mengenalmu, meskipun tangan ini tak akan mampu untuk
menjabat tanganmu, tapi hati dan ketulusan ini akan selalu mengantarkan doa untukmu, demi kamu yang jauh disana, demi
seseorang yang akan selalu menjadi inspirasi, ku antarkan doa untukmu.
ya tuhan, semoga dia selalu di berikan
kesehatan, keselamata dan segala yang baik akan selalu menyertainya, semoga
panjang umur dan tercapai segala cita dan harapannya, mudahkan jalannya,
teguhkan imannya, jadikanlah ia seseorang yang selalu membawa kebahagiaan bagi
siapa saja, dia selalu yang terbaik. Amin
Amien.