[ FF EXO ] You Into My Life (ANGEL) |EXO COUPLE
Fanfiction
Tittle :
You Into My Life ( Angel )
Author :
@Kyo Mi Na
Main Cast :
-
Park
Chanyeol
-
Byun
Baekhyun
-
Oh
Sehun
-
Xi
Luhan
-
Kim
Jong In ( Kai )
-
Do
Kyungsoo
-
Kris
( Park Yi Fan )
-
Lee
Donghae ( maaf yang di dalam cerita ini saya nistakan)
Type :
Chapter
Genre :
Yaoi, romance (?) , Friendship
Mohon
maaf jika ada kesamaan cerita yang bisa saya pastikan itu hanya kebetulan
semata, karena FF ini murni dari hasil pemikiran Saya sendiri.
Warning !! semua Couple EXO
itu milik EXO dan Semua member EXO itu milik SM Ent, kecuali Baekyeol itu
mutlak milik saya# Dibakar Exotic, di bantai Baekyeol Shipper. Hehehe becanda,
mereka semua milik kita ote,
Kyomina@
hay hay hay#sambil lambai-lambai, author yang notabenenya adalah istrinya
chanyeol ini balik lagi, ada yang kangen ama ep ep author, aku rasa tidak ada.
Baiklah author juga gak mau banyak cap cip cup kembang kuncup, jadi silahkan di
baca….,
Summary:
“ apa kau percaya
pada Luhan?” ,
“kenapa kau tidak pernah cerita padaku, siapa dia? SIAPA!!! SIAPA
NAMJA ITU”
“kau benar ingin tahu? Apa Kau benar-benar ingin tau?! Lalu apa
yang akan kau lakukan setelahnya? Kau
akan tetap meninggalkanku…..! “
You Into My Life ( Angel)
Chapter
Author
PoV
Luhan
sudah berada di depan cermin dengan seragam sekolah, ia juga sudah memasukkan
buku-buku pelajarannya kedalam tas sekolah. Tinggal menanti kedatangan sang
kekasih menjemputnya. Ia terdiam menatap replika dirinya, pada cermin besar
yang terpampang di depan matanya.
“
aku harus jujur. Ne, kali ini aku harus mengakuinya” yakinnya pada diri
sendiri.
Ada
sesuatu hal yang dari awal ia ingin sampaikan pada Sehun, tapi ia terlalu takut
untuk menyatakannya, ia takut namja yang sangat ia cintai itu menjauh pergi
darinya. Itu bukanlah yang dia inginkan.
“kau mau jadi kekasihku?”
Kata-kata
Sehun kembali terngiang dalam benaknya. Entah ada sesuatu yang mengganjal
hatinya saat ini, sesuatu yang justru membuatnya semakin takut untuk
menggungkapkan segalanya.
“aku mau………tapi,
yakinkan aku bahwa kau adalah pilihan yang terbaik”
“
akankah dia menerima keadaanku? Jika dia tau hal yang sebenarnya? Huh…. Kenapa
aku ragu Sehun?” lirihnya sambil mengibaskan dengan pelan horden jendela
kamarnya ketika mendengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya.
Feelingnya
benar, namja tampan yang menjadi kekasihnya itu tengah bersandar dengan santai
di motornya.
“
aku takut, Sehun.” Lirihnya sebelum akhirnya ia keluar dari kamar setelah
menyambar tas sekolahnya dan menuruni anak tangga, berpamitan kepada eommanya
dan segera menemui Sehun.
“
selamat pagi…” sapa Sehun ramah ketika Luhan tiba di depannya,
Sementara
Luhan hanya tersenyum kikuk menyambutan kekasihnya itu.
~*you
into my life*~
Sehun
dan Luhan tiba di sekolah, anehnya mereka melihat Chanyeol datang lebih dulu
dari mereka. Ini tidak biasanya, namja jangkung itu duduk di atas motornya sambil
memajukan bibir bawanya. Sehun yang bingung dengan tingkah temannya itu menepuk
bahu Chanyeol, membuat namja berdeep voice itu tersentak dan hampir terjatuh
dari atas motornya.
“
ya! kau mengejutkanku, pabo!!” bentak Chanyeol tidak terima
Sehun
tersenyum, “ ada apa ini? Tidak biasanya seorang Park Chanyeol datang sepagi
ini kesekolah?” tanya Sehun yang entah apa makudnya.
“
bukannya itu bagus, itu berarti aku ada peningkatan” balas Chanyeol dengan
ketusnya.
Membuat
sehun tersenyum simpul.
“
lalu, dimana baekhyun” ujar Luhan yang sedari tadi hanya diam saja mendengar
percakapan kedua namja keren itu.
Chanyeol
tersentak, di matanya menyiratkan kesan kegelisahan, yang entah bahkan
dirinyapun tidak tau mengapa ia seperti itu.
Sehun
mengerutkan kening ketika ia menangkap sesuatu yang aneh dari teman dekatnya itu
lalu menoleh kea rah Luhan, “ sebaiknya kita ke kelas” ajaknya pelan sambil
memegang tangan Luhan.
BRUM!!
Ketiganyapun
menoleh bersamaan ketika mendegar suara motor menghampiri mereka. Sehun dan
Luhan tersenyum hampir bersamaan ketika mengetahui siapa pemilik motor
tersebut. Sementara Chanyeol hanya menampakkan wajah datarnya.
“
ada apa dengannya?” tanya namja pemilik motor yang ternyata adalah Kai sambil
menunjuk ke arah Chanyeol.
“
selamat pagi…., “ sapa namja imut yang ternyata adalah Kyungsoo,
Luhan
terenyum sambil memeluk kyungsoo hangat, “ selamat pagi” balas Luhan dengan
senangnya.
“
kajja…, kita kekelas” ajak Sehun lagi, sambil mengalungkan tangannya pada leher
jenjang Kai. Ketiga namja itupun mengangguk mengiyakan ajakan sang pemilik
senyum devil itu, kecuali Chanyeol.
“
kau tidak ikut?” tanya Kai ketika melihhat Chanyeol masih betah duduk di atas motornya.
Chanyeol
hanya menggeleng pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Kai. Membuat namja
berkulit Tan itu menoleh heran kea rah Sehun seolah meminta jawaban pada
temannya itu. Sementara Sehun hanya mengangkat bahunya, sembari tersenyum, yang
justru membuat Kai tambah bingung.
-
-
-
Kini
hanya ada Chanyeol yang terdiam lesu di sana, sebenarnya dia datang pagi-pagi
sekali ke sekolah itu bukan tanpa alasan. Baekhyun, namja itulah yang membuat
pikirannya tidak karuan, dia benar-benar sudah terlalu menyukai namja itu, kini
Chanyeol tidak ragu lagi, ia yakin bahwa jalan yang ia pilih kali ini, pasti
akan membawa kebahagiaan baginya.
Sudah
hampir pukul tujuh, tapi namja yang ia tunggu-tunggu belum menampakkan batang
hidungnya, dalam hati chanyeol terus berpikir, apa mungkin dia sakit? Atau apa
dia tidak masuk sekolah, atau jangan-jangan dia sudah berada di sekolah sedari
tadi?
“
ARGHHH!!!” Chanyeol mengajak rambutnya
dengan kasar, ia bahkan tidak menyadari kehadiran Mr. Kris di hadapannya.
“
Ehem” dehamnya mengagetkan Chanyeol.
“
Hyu-HYUNG!!” ucapnya setengah berteriak
Kris
mengusap telinganya, lalu menghadiakan pukulan ringan di kepala chanyeol,
membuat namja tampan itu beraduh ria. “ Sedang apa disini, kenapa belum ke
kelas?” tanyanya
Chanyeol
menghela nafas kesal, “ aku baru mau ke kelas” sahutnya,kemudian bergegas pergi
meninggalkan Mr.Kris.
~*you
into my life*~
Chanyeol
sudah berada di kelasnya ketika jam pelajaran pertama dimulai, inilah Park
Chanyeol ia tidak pernah serius terhadap mata pelajaran apapun. Karena itulah,
sekarang ia hanya menatap kosong pada kaca jendela yang berada di sampingnya
ketika Kim songsaengnim menerankan. Sudah hampir lima menit mungkin dia masih
dengan posisi yang sama, jika seandainya ia tidak menangkap sesosok namja manis
yang tengah berjalan di luar kelasnya dengan begitu tergesa-gesanya. Ssontak
chanyeol berdiri, membuat Kim songsaengnim menghentikan penjelasannya.
“
ada apa Park Chanyeol?” tanyanya
Chanyeol
menoleh kea rah songaengnimnya itu dengan ekpresi yang sulit di baca.” Aku ijin
ke toilet” jawabnya, dan tanpa menunggu persetujuan dari songsaengnim ia
langsung berlari keluar kelas.
“
Baekhyun!!”panggilnya pada namja imut yang tengah berdiri di depan
kelasnya, membuat namja itu menoleh
dengan wajah datar sebelum akhirnya ia masuk kedalam kelas.
Chanyeol
menghela nafas berat, ketika menyadari bahwa namja itu masih marah padanya.
“
tidak jadi ke toilet?” chanyeol menoleh ketika suara itu mengejutkannya,
Ternyata
di belakangnya sudah berdiri Kim songsaengnim. Chanyeol hanya mengusap
tengkuknya sembari tersenyum hambar. “Cwe song hamnida” sahutnya lalu kembali menuju kelasnya.
-
-
“ sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Kai pada namja yang
duduk di sampingnya.
“ hanya salah paham, begitu kata Chanyeol” sahut Sehun tanpa
memalingkan arah pandangnya dari soal-soal yang saat ini sedang ia pecahkan.
“ salah paham bagaimana?” tanya Kai lagi, seakan belum puas
dengan jawaban yang di berikan oleh sehun.
“ kalau mau tau, tanyakan saja langsung” final Sehun.
Membuat Kai hanya mendengus kesal.
~*you
into my life*~
Baekhyun
PoV
Hari
ini sangat menyebalkan, ada apa dengan hari ini, kenapa aku banyak mengalami
hal yang sial begini, pertama, aku bangun kesiangan gara-gara aku salah
memasang alarm, kedua baju seragamku tersangkut sesuatu di lemari dan
mengakibatkan ia mengalami kerobekan yang cukup parah jadi aku meminta eomma
untuk menjahitkannya dulu, dan yang ketiga dan ini yang paling parah, gara-gara
begadang semalam karena menemani abojiku menonton bola akhirnya aku ketiduran
di dalam bus, dan baru sadar ketika isi bus sudah kosong, dan satu lagi, aku
harus bertingkah konyol di depan petugas kedisiplinan agar ia mau membukakan
gerbang untukku. Ya ampun…., sudah cukup! Aku lelah.
Saat
ini aku tengah berjalan di koridor menuju kelasku, tapi sebelumnya aku harus
melewati kelas chanyeol dulu, ah aku masih kesal dengannya setelah apa yang ia
katakana padaku waktu itu, dia Sangat menyebalkan. Ini dia, aku harus bersikap
biasa saja, iya, biasa saja. Aku terus
berjalan tanpa menengok sedikitpun ke kelasnya, aku tidak memikirkan apapun
kecuali aku bisa masuk ke kelasku, sekarang mata pelajaran Bahasa Inggri,
bukankah itu adalah Mr.Kris?.
Aku
menghela nafas lega ketika aku berhasil melewati kelas Chanyeol, sekarang
tinggal kelasku.
Aku
mengetuk pintu, dan kulihat Mr.Kris menoleh dengan tatapan super tajamnya, yang
ampun jangan terkam aku jangan. “Cwe song hamnida, saya boleh masuk, Mr. Kris?” tanyaku penuh
harap.
“do you have reason about this your late?”
pertanyaan Mr.Kris dengan sok ke
bule-buleannya itu justru semakin membuat aku kesal.
“ eum, that, I am late
because... eum” sahutku seraya memutar
otak dan menyusun kalimat yang tepat
“ Baekhyun!!” suara itu
mengejutkanku, membuat aku terpaksa menggantungkan pertanyaan Mr.Kris dan
menoleh begitu saja, tapi setelah aku menyadari bahwa yang memanggilku itu
adalah chanyeol aku langsung blank dan molla.
“ ya sudah, masuklah”
teguran Mr. Kris menyadarkanku akupun segera bergegas masuk tanpa berniat
menoleh kea rah chanyeol lagi.
-
-
“ apa yang terjadi?”
tanya Kyungsoo begitu aku mendudukkan diriku di bangku,
“ nanti aku cerita”
tandasku singkat namun berat padat dan berisi.
~*you
into my life*~
Kyungsoo
menarik tanganku ke arahnya ketika aku hendak memasukkan buku bahasa asing ke
dalam tasku, membuat aku terpaksa menoleh dan meliat wajah seriusnya.
“
sekarang jelaskan, apa yang terjadi antara kau dan chanyeol?!” Luhan mendahului
Kyungsoo bertanya padaku, mebuat namja bermata bulat ini menoleh kaget kea rah
Luhan.
“
apa yang terjadi memangnya, eum?” tanya kyungsoo
Ku
lihat Luhan menunjukku dengan isyarat matanya.
Aku
menghela dan memandangi kedua temanku itu secara bergantian. Tidak! Aku tidak
mau cerita…,
Aku
tidak mau mereka menganggapku anak kecil.
“ tidak ada apa-apa.” jawabku
seadanya dengan ekspresi se datar mungkin
“Kojitmal,”
bantah Luhan,
Aku
kembali menghela nafas, sungguh aku ingin sekali pergi dari ruangan ini
sekarang. Kumohon, tidak adakah yang bisa menolong ku. “ aku ke toilet
sebentar, ne” jawabku lalu segera mungkin melepaskan diri dari pegangan
kyungsoo dan berjalan cepat menghindari mereka. Ku dengar Luhan memanggilku
namun itu justru membuat aku semakin mempercepat langkah kakiku.
Baekhyun
PoV End
~*you
into my life*~
Author
PoV
DUK!!
DUK!!
DUK!!
Bola
basket menggelinding dengan bebas setelah berhasil melayang masuk kedalam ring,
pelakunya adalah namja jangkung berambut ikal berwarna coklat yang saat ini
tengah membaringkan tubuhnya pada lantai lapangan basket seorang diri. Usai jam
pelajaran olah raga ia tidak lagi kembali ke kelasnya melainkan tetap berada di
tempat latihan hingga saat ini, hanya menghabiskan waktunya mendribble dan
memasukkan bola basket ke dalam ring, sekaligus untuk mengusir gundah di
hatinya setidaknya melempar dan berlari dapat mengurangi sesaknya sedikit.
Tiba-tiba SmartPhone yang di letakkan di samping berdering, ia meraihnya dan
meliat ada pesan masuk.
FROM:
Number 5
“ jangan terlalu
lama berada di ruang olah raga, tempat itu angker loh”
Chanyeol tersenyum singkat ketika membaca
pesan tersebut. Number 5, itu adalah Sehun, orang ke lima dalam hidupnya,
setelah kakaknya Kris, orang pertama tentu adalah ibu, kedua adalah ayahnya,
ketiga neneknya, keempat kris kelima sehun dan yang terakhir kai. Dan entah
baekhyun ia ingin sisipkan dimana, akan terasa jauh jika posisi namja manis itu
berada di urutan ke delapan setelah kyungsoo.
-
-
-
Sementara
itu, di kelasnya Sehun sedang menyimak dengan seksama penjelasan Lee
songsaengnim tentang sejarah sastra jerman, tiba-tiba Smartphonenya bergetar,
sontak ia lalu meraih benda tersebut yang berada dalam saku celananya.
FROM:
1246XXXXX
“ apa kau percaya
pada Luhan?”
Sehun
mengerutkan keningnya, ketika membaca pesan singkat tersebut dan ketika ia ingin
membalas pesan tersebut tiba-tiba benda persegi yang di pegannya kembali
bergetar menandakan ada pesan masuk.
FROM:
1246XXXXX
“ dia itu tidak
jauh beda dari seorang pelacur”
Sehun memelototkan matanya, dan mengepalkan
tangannya kuat kuat hingga buku bukunya memutih.
BRUK!!
Sehun menghantam meja membuat
semua yang berada di kelas termasuk Lee Songsaengnim dan Kai menoleh kaget. “ apa yang salah Oh Sehun?”
tanya Lee songsaengnim dengan nada keras.
Sehun mengangkat kepalanya untuk
menatap namja yang bermarga lee tersebut, “ aku ingin ke toilet, “ ujarnya lalu
segera berlari tanpa memperdulikan suasana yang entah menagapa terasa begitu
pengap.
Ia terus berlari menaiki tangga
yang menuju atap sekolahnya, sebelumnya ia sempat melirik Luhan yang tengah
belajar di kelasnya, ada perasaan khawatir yang terlintas ketika ia menangkap
sosok mungil yang sangat ia sayangi itu.
“aku
mau………tapi, yakinkan aku bahwa kau adalah pilihan yang terbaik.”
Sehun menghentikan langkahnya
ketika kata-kata yang keluar dari mulut Luhan saat itu terlintas dalam
pikirannya.
“aku
tidak meragukanmu, aku hanya ingin memastikan bahwa kau benar-benar
mencintaiku, dan tidak akan menyakitiku.”
Kembali, ia menghentikan
langkahnya, kata-kata Luhan waktu itu jelas menyiratkan sesuatu yang di
rahasiakan Luhan darinya, apapun itu sehun berharap bahwa itu bukanlah yang
seperti di katakan sang pengirim pesan itu.
Setibanya di atap sekolah, sehun
merogoh saku celananya meraih Smart phonenya bermaksud menelefon nomor yang mengirimkannya
pesan singkat.
Tuuutt…Tuuutt…Tuuutt…..
“ wae?” sehun mengepalkan
tangannya ketika ia mendengar suara seorang namja dari seberang sana.
“ kau siapa? Tau apa kau tentang
Luhan? dan kenapa kau mengatakan bahwa Luhan_” Sehun menghentikan kalimatnya
dan mengatupkan bibirnya rapat-rapat seraya menutup matanya, dapat terlihat
jelas bahwa namja ini sedang menahan emosinya.
“ hahahahaha” namja tersebut
tertawa, kemudian lanjutnya lagi, “ aku
bukan siapa-siapa, aku tau semua tentang namja jalang itu, dan dia…… PERNAH
TIDUR DENGANKU!!!” tandasnya dan penuh penekanan pada kalimat terakhirnya.
“KOTJIMAL!!!” pekik Sehun
tertahan karena emosinya, bahkan ia hampir melempar benda persegi yang ia
letakkan di telinganya.
“ hahahaha…. Terserah kalau kau
tidak percaya, tanyakan sendiri pada kekasihmu itu, dan ku harap kau tidak
kecewa atas jawabanya……. Tuutt…tuutt…tuutt” sahutnya lalu memutuskan sambungan
telefon begitu saja.
Sehun terdiam, cukup lama ia
berdiri sambil menatap kosong ke langit, perlahan smart phone yang di pegangnya
terjatuh dan berselang beberapa detik kemudian ia pun runtuh dan terduduk dalam
tangisnya. Ia sakit, dan itu yang untuk pertama kalinya ia merasakan sesuatu yang sangat kuat menekan
dadanya bahkan menusuknya hingga ia merasakan perih yang teramat sangat
menyakitkan. Ia memegangi dada kirinya, air bening yang terjun bebas dari
matanya tidak membawa serta luka, ia menangis tampa isakan yang keluar dari
mulutnya. Pedih, sakit memang, kecewa, Ya! tapi apa yang harus ia lakukan saat
ini?
~*you
into my life*~
Chanyeol mengerutkan keningnya
ketika mendapati Kai sedang sibuk mengotak atik layar smart phonennya di depan
kelas sambil menenteng ransel Sehun. Dari wajahnya terlihat jelas bahwa ia
sedang kebingungan. Namja berkulit gelap itu menoleh ketika mendengar suara
langkah kaki mendekat ke arahnya, ia sedikit menghela mungkin merasa lega, tapi
raut kebingungan masih terlihat di wajahnya. Dengan buru-buru ia menghampiri
chanyeol.
“ kau melihat Sehun?” tanya Kai
penuh harap
Chanyeol mengerutkan keningnya,
lalu menggeleng. “ ani, bukankah dia bersamamu?” chanyeol malah balik bertanya,
“ ne, awalnya memang seperti itu,
tapi tiba-tiba sikapnya berubah, bahkan tadi ia mengebrak meja lalu pergi
begitu saja, katanya ingin ketoilet tapi sampai sekarang dia belum kembali.”
Terang kai panjang lebar.
Chanyeol sedikit bingung dengan
penjelasan Kai terlihat ada kerutan di dahinya, alisnya pun ikut bertautan. “
tiba-tiba….sikapnya berubah? Maksudnya?” tanya chanyeol
Kai menghela nafas sejenak lalu
kembali menceritakan hal yang terjadi. “ aku melihat ekspresi Sehun berubah
ketika mendapatkan pesan dari seseorang, setelahnya ia menggebrak meja dan….
Pergi” terang Kai lagi.
Chanyeol berdecak, lalu di
raihnya Smart Phone yang berada di saku jaketnya, bermaksud untuk menghubungi
Sehun yang tiba-tiba menghilang. Tapi nihil, setelah di hubungi beberapa kali
ternyata handphonenya tidak aktif, mereka hanya mendapat balasan dari operator
telepon. Lama mereka berada di tempat itu, bahkan ketika Luhan, kyungsoo dan
baekhyun telah keluar dari kelas mereka setelah bel listrik berbunyi panjang, menandakan waktu belajar mengajar telah usai
mereka masih saja berada disana.
“ ada apa ini? Dimana sehun?”
tanya Luhan yang tidak menemukan sosok sang kekasih ketika ia melihat Chanyeol
dan Kai
Sementara Kai hanya melirik
Chanyeol tapi sayangnya Chanyeol malah menatap baekhyun, yang saat ini tengah
memasang sweeternya, sehingga kai hanya bisa menunduk.
Baekhyun memukul pelan bahu
Kyungsoo sembari tersenyum, “ aku duluan ya” ujarnya lalu bergegas pergi
sebelum ia di banjiri pertanyaan dari teman-temannya.
“loh, kau tidak pulang dengan
Baekhyun?” tanya kyungsoo heran, karena biasanya namja manis itu pulang bersama
Chanyeol.
Chanyeol hanya tersenyum hambar,
lalu ekor matanya menangkap sosok namja yang tengah berjalan gontai menuju ke
arah mereka.
“ sehun?” lirih Chanyeol pelan,
ia sedikit kaget dengan kondisi Sehun saat ini, namja yang biasanya selalu rapi
dengan baju seragam selalu berada di dalam, rambut yang akan selalu tertata
rapi, bertolak belakang dengan yang terlihat dimatanya saat ini, rambut acak-acakan,
baju seragamnya di luar dan agak sedikit kusam, dasinya tidak terpasang,
benar-benar bukan Sehun yang biasanya.
Luhan menoleh mengikuti arah
pandang chanyeol, dan mendapati sang kekasih tengah berjalan menunduk
menghampiri mereka, “ sehun?!” ucapnya heran tanpa ada maksud untuk memanggil.
Melihat kondisi Sehun, luhanpun berjalan menghampirinya, tapi ketika ia akan
menyentuh bahu sang kekasih, sehun buru-buru menepisnya dengan kasar, merengkuh
bahu kecil Luhan dan menghempaskannya ke dinding. Sementara ketiga namja yang
menyaksikan hal itu hanya terdiam kaget di posisi mereka.
“ kau….., kenapa kau tidak pernah
cerita padaku, siapa dia? SIAPA!!! SIAPA NAMJA ITU?!!” pekik sehun mendarah
daging,
“se…se..hun..” ucap Luhan dengan
bibir bergetar, matanya membelalak kaget, ia bahkan belum pernah melihat sosok
sehun yang ini.
Sehun melepaskan pegangannya pada
bahu Luhan, “ kau…,” seraya menunjuk kea rah Luhan, matanya sudah merah
dan berair. “ jangan dekati aku lagi”
sambungnya lagi
Luhan tercekik, dadanya sesak,
sakit seolah terhantam oleh palu godam, sehingga air bening jatuh dari matanya,
bibirnya gemetar menahan tangis. Jika sehun kecewa atas apa yang terjadi,
Bahkan Luhan lebih kecewa karena sehun tidak bisa menerima dia, meskipun ia
merasa bersalah karena dari awal iya tidak pernah menceritakan hal tersebut
pada Sehun.
Kyungsoo sudah bergerak, namun
tangan kai lebih cepat menariknya dan memberikan isyarat untuk tidak ikut
campur, ini masih awal, mereka masih belum bisa mengontrol emosi. Sebenarnya,
orang yang paling kaget di antara semuanya adalah Chanyeol. Ini adalah yang
pertama kalinya ia melihat sehun se marah ini.
Luhan memejamkan matanya membiarkan air yang sudah
tergenang sedari tadi melunjur bebas di pipinya. “ geure? Tidak akan pernah lagi”
sahut Luhan lalu berlari meninggalkan tempat itu,
Ke tiga namja yang berada di sana
dan sempat menjadi saksi itu, hanya saling terdiam menatap satu sama lain,
kemudian menunduk tidak berdaya.
Sehun mengacak rambutnya, lalu
menghempaskan tubuhnya kedinding. “ ARGHHH!!!!!...... “ teriaknya lalu memukul
dada kirinya berulang kali, Chanyeol yang sudah tidak tahan melihat temannya
tersiksa, kemudian menghampiri sehun.
“ sehun, geumane…geum..ah…,
SEHUN!!” bentaknya, membuat namja yang terluka batin itu berhenti memukul
dirinya sendiri.
“ hiks…hiks…, dia menipuku
chan…., hiks….., apa salahku….., “ lirihnya
Chanyeol terdiam menatap sehun
sambil memegangi kedua tangan sahabatnya itu.
~*you
into my life*~
Baekhyun Pov
Aku tidak tau sudah berapa lama
waktu berlalu dan aku hanya terus memandangi ujung sepatu ku. Aku bingung, aku
harus bersikap apa di depan Chanyeol, aku ingin membencinya tapi…
“ argh…!” desahku seraya
menggeleng,
Tiba-tiba ekor mataku menangkap
sosok Luhan yang tengah berjalan gontai, wajahnya terlihat muram dan. Basah?
Apa dia menangis? Lalu kenapa dia tidak bersama dengan Sehun? Karena penasaran
akupun menghampirinya. “ Luhan?” panggilku pelan, ia mengangkat kepalanya dan
bisa ku lihat raut sedih itu kini menghiasi wajah manisnya.
“ Luhan? apa yang_” belum sempat
aku meneruskan kalimatku, Luhan tiba-tiba memelukku dan dapat ku rasakan
tubuhnya gemetar, aku juga mendengar suara isakannya. Pasti terjadi sesuatu hal
antara mereka, dan sepertinya ini serius. Aku bermaksud untuk menanyakannya
tapi ku biarkan saja dulu, mungkin nanti kalau waktunya sudah tepat.
Luhan meregangkan pelukannya, dan
menatapku dengan sendu sembari tersenyum getir. “ aku pulang, annyeong” uajrnya
sembri melambai.
Aku hanya terdiam memandangi
punggung kecilnya yang perlahan menjauh. Aneh, aku bahkan tidak bisa
menahannya, aku tidak begitu mengerti apa yang terjadi antara dia dan Sehun,
tapi entah mengapa aku merasa sakit melihat Luhan sepedih itu, aku tidak biasa
melihat air matanya.
~*you
into my life*~
“ aku pulang…” ucapku begitu tiba
dirumah, ku lihat aboji datang menghampiri.
“ kenapa lemas begitu?” tanyanya
sembari mengacak rambutku, kemudian memasang sepatunya
“ ayah mau kemana? “ tanyaku lesu
seolah tak bernayawa
Kulihat ayah mengangkat tangannya
dan menyentuh dahiku, dengan kening mengkerut ia membuka suara, “ tidak panas,
“
“ aish” aku menepis tangannya dan
berjalan menaiki tangga menuju kamarku,
“ aduh… itu muka kenapa di tekuk
begitu” ledek aboji.
Sementara aku hanya memanyunkan
mulutku karena kesal, ah aboji tidak bisa membaca suasana hatiku.
“ baekhyun,” aku menoleh ketika
eomma memanggil
“ ganti seragammu dan bantu ibu”
sambungnya lagi,
Aku hanya terdiam sambil
menggaruk tenggukku yang sejujurnya tidak gatal, kulihat ibu menoleh padaku
dengan memasang tampang heran, “ eomma hanya menyuruhmu membeli sesuatu. Cepat
sana ganti baju.” Katanya lagi dan akhirnya aku mengangguk lalu bergegas ke
kamar.
SKIP
TIME
Aku menghitung barang belanjaan
yang saat ini sedang aku bawa, bumbu dapur, wortel, lobak, susu kotak, susu
strawberry, dan…. Es krim. Benda lembut dan menggoda selera ini tidak boleh
ketinggalan. Aku terus berjalan menyusuri trotoar , sedikit lelah sebenarnya
karena market tempak aku belanja lumayan jauh dari rumah, aku malas naik taksi,
lebih baik jalan kaki selain sehat juga tidak boros biaya.
Tapi, aku menghentikan langkah
ketika meliat sosok namja yang sangat aku kenal tengah duduk di bangku yang di
letakkan di bawah pohon ia merenung
sepertinya, ia tidak seribut biasanya. Dia hanya duduk sambil menundukkan
kepala, tangan ia tautkan dan ia masih mengenakkan seragam sekolah.
“Dia tidak boleh melihatku, aku
juga pura-pura saja tidak melihatnya”. Pikirku dalam hati,
Aku mulai melangkahkan kakiku
berpura-pura seolah tidak melihatnya, tapi ketika aku melirik, kenapa dia masih
menunduk seperti itu, mungkin karena ia tidak menyadari kehadiranku. Aku
menggeleng cepat, dan memutuskan untuk pergi sebelum ia benar-benar melihatku.
Tapi, ini sedikit ganjal bagiku, pasti sedang terjadi sesuatu padanya, dia
terlihat murung dengan sikapnya yang seperti itu. Dengan ragu, aku memutuskan
untuk menyingkirkan amarahku, dan menghampirinya. Perlahan tapi pasti aku
mendekat, semakin dekat dan sekarang telah berada tepat di depannya, tidak
lebih dari satu meter. Dan ku rasa dia mulai menyadarinya, karena ia mengangkat
kepala dan dengan jelas terlihat raut wajah yang belum pernah aku liat
sebelumnya, jujur aku tertegun dengan ekspresinya seperti ini. Ia menyandarkan
punggungnya pada tubuh pohon dan menatapku dengan tatapan yang sulit aku baca.
“ kau dari mana?” tanyanya pelan,
bahkan lebih pelan lagi
Aku tersentak, padahal ia tidak
berteriak, “ be… belanja “ sahutku sedikit tersedat
Ku lihat ia mengangguk,”
sendiri?” tanyanya lagi, dengan nada yang persisi sama. Itu justru membuat aku
cemas,
Aku hanya mengangguk, dan di luar
dari kerja otakku, kakiku melangkah dan membiarkan tubuhku terduduk di
sampingnya.
“ kau sakit?” tanyaku sembari
menyentuh dahinya, ia justru menatapku dan itu membuat aku sedikit sulit
mengontrol detak jantungku, dengan buru-buru aku kembali menurunkan tanganku.
“ Mianhae…” lirihnya, “ jeongmal,
mianhae” katanya lagi, dan aku tau itu tulus,
Kalau melihat ia seperti ini
rasanya kasian juga kalau aku mengomelinya.
“ aku sudah memaafkanmu, “
sahutku pelan
Dan ku lihat ia tersenyum, yang
entah senyumannya hampir sama dengan senyuman monalisa, sulit untuk di tebak,
tampangnya yang pilu, dengan senyum yang misterius. Chanyeol kau membuat aku
merasa seperti Sherlock.
Ia menghela nafas panjang, dan
memejamkan matanya, dadanya turun naik dengan cepat, deru nafasnya juga tidak
teratur. “ apa yang terjadi?” akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulutku,
melihat ia seperti ini,pasti bukan tidak mungkin ada sesuatu yang terjadi dan
itu menimpanya.
Ia menoleh,” entahlah, aku merasa
sakit disini” ia mengangkat tangannya dan menyentuh dada kirinya, “sakit,
Sehun…, ia tidak pernah seperti itu” sambungnya lagi, dan ketika mendengar nama
Sehun di sebut, aku langsung teringat dengan Luhan, jadi benar mereka
bertengkar.
“ aku tidak mengerti, ini masalah
kalian bertiga? Ah, maksudku, kau, sehun dan juga Luhan?” tanyaku semakin
penasaran
Ia menggeleng, “ masalah mereka
berdua, tapi melihat sehun sesakit itu aku tidak terima!” tegasnya
“ wae?”
Ia menunduk lalu menggeleng, “
molla…” sahutnya, namun sepertinya ia mengingat sesuatu karena ia langsung
mengangkat kepalanya dan dengan heran ia menoleh padaku, “ kau tau dari mana?”
tanyanya dengan menautkan alis tebalnya.
Aku mengalihkan pandanganku ke
depan,” tadi sepulang sekolah, aku bertemu dengan Luhan, dan ia terlihat
muram,” jawabku lalu kembali menoleh padanya.
Ku lihat ia mengangguk dan
kembali membenamkan wajahnya , jadi ini
dia Park Chanyeol. Ia tidak ingin melihat orang yang dekat dengannya menderita,
jika sahabatnya terluka maka iapun merasakannya. Aku beruntung bisa
mengenalnya.
Baekhyun PoV End
~*you
into my life*~
Luhan PoV
Aku meringkuk di dalam kamarku,
duduk dengan memeluk kedua lutut dan membenamkan wajahku di antara kedua
lututku. Mataku terasa perih, bahkan air masih bebas mengalir di mataku, ini
sudah lewat tengah malam, tapi ponsel ku masih terus berdering. Entah sudah ada
berapa pesan masuk yang belum aku baca, bahkan telefon masukpun tidak aku gubris
hingga ponsel itu sampai pada titik lemahnya.
“
kenapa kau tidak pernah cerita padaku ”
Aku mengangkat kepala ketika
kata-kata itu terlintas dalam benakku, meraih bantal dan memeluknya begitu erat
berharap rasa sakit di dadaku dapat berkurang.
“
SIAPA!!! SIAPA NAMJA ITU?!!”
BRAK
Aku melempar bantal yang kupeluk
tadi hingga mengenai lemari bajuku,
“kau benar ingin tahu? Apa Kau
benar-benar ingin tau?! Lalu apa yang akan kau lakukan setelahnya? Kau akan tetap meninggalkanku…..! “ aku kembali
menagis, perih sangat sakit rasanya bahkan ini lebih pedih dari rasa sakit yang
aku alami ketika namja bajingan itu merampas kesucianku.
Aku tidak mau mengingatnya lagi,
tapi kenapa hal itu justru terus terputar di otakku. Aku memukul kepalaku
mencoba mengusir peristiwa suram yang terjadi saat aku masih duduk di kelas
satu. Namja yang semula aku kagumi itu, namja yang menjadi kekasih sahabatku
itu_
“ AAAAAARGHHH!!!” aku menjerit
sekeras yang aku bisa, bahkan aku tidak peduli dengan suara berisik eomma yang
mengetuk-ketuk pintu kamarku. Dan ketika aku merasa semakin serak dan
tenggorokkanku pun terasa sakit, aku menghentikan jeritanku dan menarik nafas
panjang lalu menghembuskannya cepat dan merebahkan tubuhku. Aku masih mendengar
eomma berteriak agar aku membukakannya pintu tapi aku merasa semua sistem sarafku
tidak berfungsi, buktinya hingga suara ketukan itu tidak terdengar lagi aku
masih saja bertahan dalam posisiku.
Jika mungkin aku bisa mati saat
ini agar semua luka yang pernah menggores hatiku tidak terasa lagi sakitnya,
maka aku akan mati. Tapi Sehun harus tau satu hal, aku sangat mencintainya.
Luhan PoV End
~*you
into my life*~
Sehun PoV
Aku tau pada akhirnya akan
seperti ini, dunia memang tidak abadi begitupun dengan hal-hal yang melingkupinya.
Tapi tetap saja aku terperangkap di dalamnya, aku benci hal ini, aku benci
diriku, bahkan aku sendiri pun tidak ingin melihatnya. Aku benci menjadi lemah.
Perasaan macam apa kau ini yang tega menyiksa diri hingga mati rasanya, kenapa
semua orang memujamu. Padahal kau licik, kau berikan kebahagiaan padaku tapi
kenapa kau merenggutnya kembali.
“ siapa namja itu” lirihku sambil
melempar minuman kaleng ke sembarang arah,
Aku memang tidak pulang, aku
bersembunyi dari semua orang karena takut mereka akan menertawakanku, aku tahu
seperti apa aku dimata mereka. Lalu kenapa aku begitu bodohnya termakan rayuan
perasaan terkutuk ini. Aku memukul dadaku berulang kali, karena rasa sesak yang
terasa begitu menyiksa. Aku bahkan menangis, kenapa seorang Oh Sehun menangis? Kenapa?
Aku bahkan tidak mengerti mengapa aku hanya terdiam dan terus mengingat suara
namja Sialan itu.
“ Siapa dia? SIAPA!!!” teriakku
hingga menggema keseluruh ruang studio,
AKU TAU SEKARANG APA ITU CINTA,
KAU YANG MEYAKINKANKU BAGAIMANA
RASANYA,
SAKIT,
ADA RASA GETIR DI HATIKU KARENANYA
KAU TAU,
AKU MENJADI AKU YANG LAIN.
KAU YANG MERUBAHNYA
KARENA TELAH MENGENALKANKU AKAN PERASAAN
KEJI ITU
( Hurt_ Kyomina)
Sehun
PoV End
~*you
into my life*~
Author Pov
Luhan terbangun karena mendengar
suara ketukan dari pintu kamarnya, eommanya yang dari semalam khawatir akan
keadaannya mencoba memastikan apakah anak satu-satunya itu baik-baik saja.
Karena itu ketika ia tidak mendengar tanda-tanda anaknya akan membuka pintu, ia
pun memutuskan untuk kembali ke dapur.
Luhan kembali memejamkan mata,
bukan untuk tidur tapi karena ia masih merasa sakit, terlebih ketika ia tidak
mengacuhkan eommanya. “mianhae” lirihnya tanpa suara,
Dengan lemahnya ia bangkit dari
tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Ia memandangi
wajahnya yang terlihat agak tirus, menangis semalam membuat matanya nyaris tak
terlihat dan masih terasa perih.
Ia menghela,
-
-
-
Eomma Luhan menatap sendu anaknya
ketika namja manis itu tengah berjalan lambat ke meja makan, dengan buru-buru
ia menuangkan sekotak susu pada gelas Luhan, dan menaruh roti panggang ke
piring anaknya itu.
“ kau tidak apa-apa? yakin mau ke
sekolah?” tanya khawatir, sementara Luhan hanya mengangguk mengiyakan.
Eommanya hanya menghela nafas, ia
tahu apa yang sedang menimpa anaknya, tapi tentang kejadian yang perna terjadi
pada Luhan setahun silam itu, hanya Luhan yang tahu, ia memang tidak pernah
menceritakannya pada siapa pun.
Luhan hanya meneguk sekali
susunya, dia bahkan tidak menyentuh rotinya. Selera makannya hilang begitu
saja, ah bukan hanya selera makan bahkan untuk hidup pun ia merasa tidak
sanggup.
“ aku pergi” lirihnya, suaranya
serak, lebih terdengar parau.
“ hati-hati, kalau tidak enak
badan pulang saja, ne. telefon, nanti eomma jemput” ujar eomma sembari mengekor
di belakang Luhan. Luhan berbalik dan
langsung memeluk eommanya, ia berusaha keras agar tidak menagis sekarang apa
lagi di depan eommanya. Luhan meregangkan pelukanya dan menatap eommanya penuh
sayang, “ mianhae…., aku pergi dulu” ujarnya lalu buru-buru meninggalkan
eommanya yang setelah itu menagis di balik pintu.
Luhan menyandarkan punggungnya
pada pagar dinding ketika ia telah berada jauh dari rumahnya , dan menagis
pedih disana , seraya memegangi dadanya. Jika ada yang melihatnya mungkin
mereka akan tahu betapa tersakitinya namja ini.
~*you
into my life*~
Luhan berjalan menyusuri parkiran
matanya terus terfokus pada jalan yang di tapakinya, tanpa memperhatikan
sekelilingnya. Bahkan ia tidak melihat seorang namja berjalan ke arahnya. “kau
benar-benar kacau Luhan” cibir namja tersebut.
Suara itu tidak lagi asing di
telinga Luhan, dengan kagetnya namja imut itu mengangkat kepala dan bertemu
pandang dengan namja tersebut.
“ hey, kenapa kaget begitu,
santai saja” namja tersebut yang ternyata adalah Donghae mengangkat tangannya
untuk menyentuh bahu Luhan. namun Luhan buru-buru menepisnya dengan kasar,
“jangan menyentuhku!” tegasnya
Donghae tertawa, “ kenapa,
bukankah aku sudah pernah menyentuhmu” donghae menarik ujung bibirnya dan
menampakkan smirk devilnya.
“ apa mau mu?” tanya Luhan dengan
nada menantang
“ tidak banyak, aku hanya ingin
menghancurkan ketiga namja sialan itu,” sahutnya dengan tatapan menusuk
Luhan mengerutkan kening,
“ mereka tidak layak merebut
posisiku,” tandas Donghae dan berlalu pergi.
Sementara Luhan masih terdiam di
tempat.
“ Luhan!” namja itu menoleh dan
mendapati baekhyun yang masih berada di atas motor milik Chanyeol, lalu dengan
buru-buru ia melompat dan berlari menghampiri Luhan dan entah megapa ia
langsung memeluknya.
“ gwenchanayo?” tanya baekhyun
masih memeluk Luhan,
Dan dapat baekhyun rasakan kepala
luhan bergerak ke atas dan ke bawah menandakan iya baik-baik saja.
Luhan mendorong pelan tubuh
baekhyun dan secara otomatis pelukan itu terlepas,
“ apa aku terlihat menyedihkan?”
Baekhyun mengeleng cepat,
“ lalu kenapa kau menatapku
seperti itu”
Baekhyun langsung merubah
ekspresi wajahnya yang awalnya sendu,
Canyeol yang awalnya hanya diam
saja melihat kedua namja itu, tiba-tiba terkejut dengan kehadiran Sehun dan
langsung menghampiri Luhan dan Baekhyun. “ sehun” lirih chanyeol dan bergegas
menghampirinya
Sehun langsung menarik tangan
Luhan membuat namja itu terkejut,
“ sehun?” ucap baekhyun heran
ketika menyadari ke datangan namja itu.
Luhan terus meronta dan berusaha
melepaskan diri dari genggaman Sehun, “ Sehun, lepaskan aku. Bukankah kau
sendiri yang meminta agar aku tidak mengganggumu lagi?!” ujar Luhan masih
berusaha melepaskan genggaman tangan sehun.
Tapi tangan sehun terlalu kuat
menggenggamnya,
“ kau bilang apa? kau pikir ini
mudah, HAH!! Aku akan melepaskanmu, tapi beritahu aku siapa NAMJA BRENGSEK
ITU?!”.
Chanyeol terpaku di tempatnya,
menatap nanar ke Sehun.
“ kau mau tau?” tantang Luhan
berusaha menahan tangisnya
“ne, siapa dia, siapa namja yang
sudah tidur dengan mu itu” sarkas sehun,
Baekhyun langsung membungkam
mulutnya ketika kata-kata itu keluar dari mulut Sehun sementara Chanyeol
membulatkan matanya kaget.
Terlebih Luhan yang akhirnya
menumpahkan segala pedih yang mengalir di pipinya. Tangan ia kepalkan ketika
kata-kata kasar yang keluar begitu saja dari mulut namja chingunya itu. Ia
berusaha keras menahan diri agar tidak menamparnya, “ Aku…. Tidak….. Tidur….
Dengannya….,” Tegas Luhan tertahan. “ aku bukan namja yang begitu mudah
menyerahkan tubuhku untuk seseorang yang tidak aku cintai.” Luhan menarik nafas
dan menghembuskannya cepat, ia memejamkan matanya sejenak dan membuat buliran
air keluar dari matanya secara bergelomboran.
“ kau mau tau siapa dia? Dia
namja yang pernah menjadi kekasih Kyungsoo” tegas Luhan dan menghentakkan
tangannya sehingga pegangan sehun yang memang sudah melemah terlepas.
Sehun memundurkan Langkahnya,
dengan mata melebar ia menatap Luhan dengan ekspresi tidak percaya. “ Lee
Donghae? Namja itu Donghae? Katakan apa dia DongHae, KATAKAN!!” jerit Sehun
mendarah daging.
Luhan menarik nafasnya sejenak
bermaksud untuk mengontrol emosinya, “ NE!” tegas Luhan dan berlari menjauh
meninggalkan pelataran parkiran, baekhyun mengejarnya. Dan sehun limbung ke
belakang Chanyeol yang menyadarinya langsung menangkap tubuh kecil sahabatnya
itu. Chanyeol terkejut ketika merasakan seluruh tubuh sehun gemetar, tapi
anehnya namja itu hanya terdiam dengan ekspresi datar, pandangannya nanar.
TBC_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar