Kamis, 14 November 2013

[FF Kyomina] You Into My Life (Angel) Chap 3




[ FF EXO ] You Into My Life (ANGEL) |EXO COUPLE


Fanfiction
Tittle  :
You Into My Life ( Angel )
Author  :
@Kyo Mi Na
Main Cast  :
-       Park Chanyeol
-       Byun Baekhyun
-       Oh Sehun
-       Xi Luhan
-       Kim Jong In ( Kai )
-       Do Kyungsoo
-       Kris ( Park Yi Fan )
-       Lee Donghae ( maaf yang di dalam cerita ini saya nistakan)

Type  :
Chapter

Genre  :
Yaoi, romance (?) , Friendship



Mohon maaf jika ada kesamaan cerita yang bisa saya pastikan itu hanya kebetulan semata, karena FF ini murni dari hasil pemikiran Saya sendiri.

Warning !! semua Couple EXO itu milik EXO dan Semua member EXO itu milik SM Ent, kecuali Baekyeol itu mutlak milik saya# Dibakar Exotic, di bantai Baekyeol Shipper. Hehehe becanda, mereka semua milik kita ote,

Kyomina@ hay hay hay#sambil lambai-lambai, author yang notabenenya adalah istrinya chanyeol ini balik lagi, ada yang kangen ama ep ep author, aku rasa tidak ada. Baiklah author juga gak mau banyak cap cip cup kembang kuncup, jadi silahkan di baca….,

Summary: 
“ apa kau percaya pada Luhan?” ,
“kenapa kau tidak pernah cerita padaku, siapa dia? SIAPA!!! SIAPA NAMJA ITU”
“kau benar ingin tahu? Apa Kau benar-benar ingin tau?! Lalu apa yang akan kau lakukan setelahnya? Kau  akan tetap meninggalkanku…..! “

You Into My Life ( Angel)
Chapter 




Author PoV


Luhan sudah berada di depan cermin dengan seragam sekolah, ia juga sudah memasukkan buku-buku pelajarannya kedalam tas sekolah. Tinggal menanti kedatangan sang kekasih menjemputnya. Ia terdiam menatap replika dirinya, pada cermin besar yang terpampang di depan matanya.
“ aku harus jujur. Ne, kali ini aku harus mengakuinya” yakinnya pada diri sendiri.

Ada sesuatu hal yang dari awal ia ingin sampaikan pada Sehun, tapi ia terlalu takut untuk menyatakannya, ia takut namja yang sangat ia cintai itu menjauh pergi darinya. Itu bukanlah yang dia inginkan.

kau mau jadi kekasihku?”
Kata-kata Sehun kembali terngiang dalam benaknya. Entah ada sesuatu yang mengganjal hatinya saat ini, sesuatu yang justru membuatnya semakin takut untuk menggungkapkan segalanya.

“aku mau………tapi, yakinkan aku bahwa kau adalah pilihan yang terbaik”

“ akankah dia menerima keadaanku? Jika dia tau hal yang sebenarnya? Huh…. Kenapa aku ragu Sehun?” lirihnya sambil mengibaskan dengan pelan horden jendela kamarnya ketika mendengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya.
Feelingnya benar, namja tampan yang menjadi kekasihnya itu tengah bersandar dengan santai di motornya.
“ aku takut, Sehun.” Lirihnya sebelum akhirnya ia keluar dari kamar setelah menyambar tas sekolahnya dan menuruni anak tangga, berpamitan kepada eommanya dan segera menemui Sehun.
“ selamat pagi…” sapa Sehun ramah ketika Luhan tiba di depannya,
Sementara Luhan hanya tersenyum kikuk menyambutan kekasihnya itu.


~*you into my life*~

Sehun dan Luhan tiba di sekolah, anehnya mereka melihat Chanyeol datang lebih dulu dari mereka. Ini tidak biasanya, namja jangkung itu duduk di atas motornya sambil memajukan bibir bawanya. Sehun yang bingung dengan tingkah temannya itu menepuk bahu Chanyeol, membuat namja berdeep voice itu tersentak dan hampir terjatuh dari atas motornya.
“ ya! kau mengejutkanku, pabo!!” bentak Chanyeol tidak terima
Sehun tersenyum, “ ada apa ini? Tidak biasanya seorang Park Chanyeol datang sepagi ini kesekolah?” tanya Sehun yang entah apa makudnya.
“ bukannya itu bagus, itu berarti aku ada peningkatan” balas Chanyeol dengan ketusnya.
Membuat sehun tersenyum simpul.
“ lalu, dimana baekhyun” ujar Luhan yang sedari tadi hanya diam saja mendengar percakapan kedua namja keren itu.
Chanyeol tersentak, di matanya menyiratkan kesan kegelisahan, yang entah bahkan dirinyapun tidak tau mengapa ia seperti itu.
Sehun mengerutkan kening ketika ia menangkap sesuatu yang aneh dari teman dekatnya itu lalu menoleh kea rah Luhan, “ sebaiknya kita ke kelas” ajaknya pelan sambil memegang tangan Luhan.

BRUM!!

Ketiganyapun menoleh bersamaan ketika mendegar suara motor menghampiri mereka. Sehun dan Luhan tersenyum hampir bersamaan ketika mengetahui siapa pemilik motor tersebut. Sementara Chanyeol hanya menampakkan wajah datarnya.
“ ada apa dengannya?” tanya namja pemilik motor yang ternyata adalah Kai sambil menunjuk ke arah Chanyeol.
“ selamat pagi…., “ sapa namja imut yang ternyata adalah Kyungsoo,
Luhan terenyum sambil memeluk kyungsoo hangat, “ selamat pagi” balas Luhan dengan senangnya.
“ kajja…, kita kekelas” ajak Sehun lagi, sambil mengalungkan tangannya pada leher jenjang Kai. Ketiga namja itupun mengangguk mengiyakan ajakan sang pemilik senyum devil itu, kecuali Chanyeol.
“ kau tidak ikut?” tanya Kai ketika melihhat Chanyeol masih betah duduk di atas motornya.
Chanyeol hanya menggeleng pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Kai. Membuat namja berkulit Tan itu menoleh heran kea rah Sehun seolah meminta jawaban pada temannya itu. Sementara Sehun hanya mengangkat bahunya, sembari tersenyum, yang justru membuat Kai tambah bingung.
-
-
-

Kini hanya ada Chanyeol yang terdiam lesu di sana, sebenarnya dia datang pagi-pagi sekali ke sekolah itu bukan tanpa alasan. Baekhyun, namja itulah yang membuat pikirannya tidak karuan, dia benar-benar sudah terlalu menyukai namja itu, kini Chanyeol tidak ragu lagi, ia yakin bahwa jalan yang ia pilih kali ini, pasti akan membawa kebahagiaan baginya.
Sudah hampir pukul tujuh, tapi namja yang ia tunggu-tunggu belum menampakkan batang hidungnya, dalam hati chanyeol terus berpikir, apa mungkin dia sakit? Atau apa dia tidak masuk sekolah, atau jangan-jangan dia sudah berada di sekolah sedari tadi?

“ ARGHHH!!!” Chanyeol  mengajak rambutnya dengan kasar, ia bahkan tidak menyadari kehadiran Mr. Kris di hadapannya.
“ Ehem” dehamnya mengagetkan Chanyeol.
“ Hyu-HYUNG!!” ucapnya setengah berteriak
Kris mengusap telinganya, lalu menghadiakan pukulan ringan di kepala chanyeol, membuat namja tampan itu beraduh ria. “ Sedang apa disini, kenapa belum ke kelas?” tanyanya
Chanyeol menghela nafas kesal, “ aku baru mau ke kelas” sahutnya,kemudian bergegas pergi meninggalkan Mr.Kris.

~*you into my life*~


Chanyeol sudah berada di kelasnya ketika jam pelajaran pertama dimulai, inilah Park Chanyeol ia tidak pernah serius terhadap mata pelajaran apapun. Karena itulah, sekarang ia hanya menatap kosong pada kaca jendela yang berada di sampingnya ketika Kim songsaengnim menerankan. Sudah hampir lima menit mungkin dia masih dengan posisi yang sama, jika seandainya ia tidak menangkap sesosok namja manis yang tengah berjalan di luar kelasnya dengan begitu tergesa-gesanya. Ssontak chanyeol berdiri, membuat Kim songsaengnim menghentikan penjelasannya.
“ ada apa Park Chanyeol?” tanyanya
Chanyeol menoleh kea rah songaengnimnya itu dengan ekpresi yang sulit di baca.” Aku ijin ke toilet” jawabnya, dan tanpa menunggu persetujuan dari songsaengnim ia langsung berlari keluar kelas.
“ Baekhyun!!”panggilnya pada namja imut yang tengah berdiri di depan kelasnya,  membuat namja itu menoleh dengan wajah datar sebelum akhirnya ia masuk kedalam kelas.
Chanyeol menghela nafas berat, ketika menyadari bahwa namja itu masih marah padanya.
“ tidak jadi ke toilet?” chanyeol menoleh ketika suara itu mengejutkannya,
Ternyata di belakangnya sudah berdiri Kim songsaengnim. Chanyeol hanya mengusap tengkuknya sembari tersenyum hambar. “Cwe song hamnida” sahutnya lalu kembali menuju kelasnya.
-
-
“ sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Kai pada namja yang duduk di sampingnya.
“ hanya salah paham, begitu kata Chanyeol” sahut Sehun tanpa memalingkan arah pandangnya dari soal-soal yang saat ini sedang ia pecahkan.
“ salah paham bagaimana?” tanya Kai lagi, seakan belum puas dengan jawaban yang di berikan oleh sehun.
“ kalau mau tau, tanyakan saja langsung” final Sehun.
Membuat Kai hanya mendengus kesal.


~*you into my life*~


Baekhyun PoV

Hari ini sangat menyebalkan, ada apa dengan hari ini, kenapa aku banyak mengalami hal yang sial begini, pertama, aku bangun kesiangan gara-gara aku salah memasang alarm, kedua baju seragamku tersangkut sesuatu di lemari dan mengakibatkan ia mengalami kerobekan yang cukup parah jadi aku meminta eomma untuk menjahitkannya dulu, dan yang ketiga dan ini yang paling parah, gara-gara begadang semalam karena menemani abojiku menonton bola akhirnya aku ketiduran di dalam bus, dan baru sadar ketika isi bus sudah kosong, dan satu lagi, aku harus bertingkah konyol di depan petugas kedisiplinan agar ia mau membukakan gerbang untukku. Ya ampun…., sudah cukup! Aku lelah.

Saat ini aku tengah berjalan di koridor menuju kelasku, tapi sebelumnya aku harus melewati kelas chanyeol dulu, ah aku masih kesal dengannya setelah apa yang ia katakana padaku waktu itu, dia Sangat menyebalkan. Ini dia, aku harus bersikap biasa saja, iya, biasa saja.  Aku terus berjalan tanpa menengok sedikitpun ke kelasnya, aku tidak memikirkan apapun kecuali aku bisa masuk ke kelasku, sekarang mata pelajaran Bahasa Inggri, bukankah itu adalah Mr.Kris?.
Aku menghela nafas lega ketika aku berhasil melewati kelas Chanyeol, sekarang tinggal kelasku.
Aku mengetuk pintu, dan kulihat Mr.Kris menoleh dengan tatapan super tajamnya, yang ampun jangan terkam aku jangan. “Cwe song hamnida, saya boleh masuk, Mr. Kris?” tanyaku penuh harap.
do you have reason about this your late?” pertanyaan  Mr.Kris dengan sok ke bule-buleannya itu justru semakin membuat aku kesal.
“ eum, that, I am late because... eum”  sahutku seraya memutar otak dan menyusun kalimat yang tepat

“ Baekhyun!!” suara itu mengejutkanku, membuat aku terpaksa menggantungkan pertanyaan Mr.Kris dan menoleh begitu saja, tapi setelah aku menyadari bahwa yang memanggilku itu adalah chanyeol aku langsung blank dan molla.

“ ya sudah, masuklah” teguran Mr. Kris menyadarkanku akupun segera bergegas masuk tanpa berniat menoleh kea rah chanyeol lagi.
-
-

“ apa yang terjadi?” tanya Kyungsoo begitu aku mendudukkan diriku di bangku,
“ nanti aku cerita” tandasku singkat namun berat padat dan berisi.


~*you into my life*~

Kyungsoo menarik tanganku ke arahnya ketika aku hendak memasukkan buku bahasa asing ke dalam tasku, membuat aku terpaksa menoleh dan meliat wajah seriusnya.
“ sekarang jelaskan, apa yang terjadi antara kau dan chanyeol?!” Luhan mendahului Kyungsoo bertanya padaku, mebuat namja bermata bulat ini menoleh kaget kea rah Luhan.
“ apa yang terjadi memangnya, eum?” tanya kyungsoo
Ku lihat Luhan menunjukku dengan isyarat matanya.
Aku menghela dan memandangi kedua temanku itu secara bergantian. Tidak! Aku tidak mau cerita…,
Aku tidak mau mereka menganggapku anak kecil.
“ tidak ada apa-apa.” jawabku seadanya dengan ekspresi se datar mungkin
Kojitmal,” bantah Luhan,
Aku kembali menghela nafas, sungguh aku ingin sekali pergi dari ruangan ini sekarang. Kumohon, tidak adakah yang bisa menolong ku. “ aku ke toilet sebentar, ne” jawabku lalu segera mungkin melepaskan diri dari pegangan kyungsoo dan berjalan cepat menghindari mereka. Ku dengar Luhan memanggilku namun itu justru membuat aku semakin mempercepat langkah kakiku.


Baekhyun PoV End


~*you into my life*~



Author PoV

DUK!!
DUK!!
DUK!!

Bola basket menggelinding dengan bebas setelah berhasil melayang masuk kedalam ring, pelakunya adalah namja jangkung berambut ikal berwarna coklat yang saat ini tengah membaringkan tubuhnya pada lantai lapangan basket seorang diri. Usai jam pelajaran olah raga ia tidak lagi kembali ke kelasnya melainkan tetap berada di tempat latihan hingga saat ini, hanya menghabiskan waktunya mendribble dan memasukkan bola basket ke dalam ring, sekaligus untuk mengusir gundah di hatinya setidaknya melempar dan berlari dapat mengurangi sesaknya sedikit. Tiba-tiba SmartPhone yang di letakkan di samping berdering, ia meraihnya dan meliat ada pesan masuk.

FROM:
Number 5
“ jangan terlalu lama berada di ruang olah raga, tempat itu angker loh”

 Chanyeol tersenyum singkat ketika membaca pesan tersebut. Number 5, itu adalah Sehun, orang ke lima dalam hidupnya, setelah kakaknya Kris, orang pertama tentu adalah ibu, kedua adalah ayahnya, ketiga neneknya, keempat kris kelima sehun dan yang terakhir kai. Dan entah baekhyun ia ingin sisipkan dimana, akan terasa jauh jika posisi namja manis itu berada di urutan ke delapan setelah kyungsoo.
-
-
-

Sementara itu, di kelasnya Sehun sedang menyimak dengan seksama penjelasan Lee songsaengnim tentang sejarah sastra jerman, tiba-tiba Smartphonenya bergetar, sontak ia lalu meraih benda tersebut yang berada dalam saku celananya.

FROM:
1246XXXXX
“ apa kau percaya pada Luhan?”

Sehun mengerutkan keningnya, ketika membaca pesan singkat tersebut dan ketika ia ingin membalas pesan tersebut tiba-tiba benda persegi yang di pegannya kembali bergetar menandakan ada pesan masuk.

FROM:
1246XXXXX
“ dia itu tidak jauh beda dari seorang pelacur”

 Sehun memelototkan matanya, dan mengepalkan tangannya kuat kuat hingga buku bukunya memutih.
BRUK!!

Sehun menghantam meja membuat semua yang berada di kelas termasuk Lee Songsaengnim dan Kai  menoleh kaget. “ apa yang salah Oh Sehun?” tanya Lee songsaengnim dengan nada keras.
Sehun mengangkat kepalanya untuk menatap namja yang bermarga lee tersebut, “ aku ingin ke toilet, “ ujarnya lalu segera berlari tanpa memperdulikan suasana yang entah menagapa terasa begitu pengap.
Ia terus berlari menaiki tangga yang menuju atap sekolahnya, sebelumnya ia sempat melirik Luhan yang tengah belajar di kelasnya, ada perasaan khawatir yang terlintas ketika ia menangkap sosok mungil yang sangat ia sayangi itu.
“aku mau………tapi, yakinkan aku bahwa kau adalah pilihan yang terbaik.”

Sehun menghentikan langkahnya ketika kata-kata yang keluar dari mulut Luhan saat itu terlintas dalam pikirannya.

“aku tidak meragukanmu, aku hanya ingin memastikan bahwa kau benar-benar mencintaiku, dan tidak akan menyakitiku.”

Kembali, ia menghentikan langkahnya, kata-kata Luhan waktu itu jelas menyiratkan sesuatu yang di rahasiakan Luhan darinya, apapun itu sehun berharap bahwa itu bukanlah yang seperti di katakan sang pengirim pesan itu.

Setibanya di atap sekolah, sehun merogoh saku celananya meraih Smart phonenya bermaksud menelefon nomor yang mengirimkannya pesan singkat.

Tuuutt…Tuuutt…Tuuutt…..

“ wae?” sehun mengepalkan tangannya ketika ia mendengar suara seorang namja dari seberang sana.
“ kau siapa? Tau apa kau tentang Luhan? dan kenapa kau mengatakan bahwa Luhan_” Sehun menghentikan kalimatnya dan mengatupkan bibirnya rapat-rapat seraya menutup matanya, dapat terlihat jelas bahwa namja ini sedang menahan emosinya.
“ hahahahaha” namja tersebut tertawa,  kemudian lanjutnya lagi, “ aku bukan siapa-siapa, aku tau semua tentang namja jalang itu, dan dia…… PERNAH TIDUR DENGANKU!!!”  tandasnya dan  penuh penekanan pada kalimat terakhirnya.
“KOTJIMAL!!!” pekik Sehun tertahan karena emosinya, bahkan ia hampir melempar benda persegi yang ia letakkan di telinganya.
“ hahahaha…. Terserah kalau kau tidak percaya, tanyakan sendiri pada kekasihmu itu, dan ku harap kau tidak kecewa atas jawabanya……. Tuutt…tuutt…tuutt” sahutnya lalu memutuskan sambungan telefon begitu saja.
Sehun terdiam, cukup lama ia berdiri sambil menatap kosong ke langit, perlahan smart phone yang di pegangnya terjatuh dan berselang beberapa detik kemudian ia pun runtuh dan terduduk dalam tangisnya. Ia sakit, dan itu yang untuk pertama kalinya  ia merasakan sesuatu yang sangat kuat menekan dadanya bahkan menusuknya hingga ia merasakan perih yang teramat sangat menyakitkan. Ia memegangi dada kirinya, air bening yang terjun bebas dari matanya tidak membawa serta luka, ia menangis tampa isakan yang keluar dari mulutnya. Pedih, sakit memang, kecewa, Ya! tapi apa yang harus ia lakukan saat ini?


~*you into my life*~


Chanyeol mengerutkan keningnya ketika mendapati Kai sedang sibuk mengotak atik layar smart phonennya di depan kelas sambil menenteng ransel Sehun. Dari wajahnya terlihat jelas bahwa ia sedang kebingungan. Namja berkulit gelap itu menoleh ketika mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya, ia sedikit menghela mungkin merasa lega, tapi raut kebingungan masih terlihat di wajahnya. Dengan buru-buru ia menghampiri chanyeol.
“ kau melihat Sehun?” tanya Kai penuh harap
Chanyeol mengerutkan keningnya, lalu menggeleng. “ ani, bukankah dia bersamamu?” chanyeol malah balik bertanya,
“ ne, awalnya memang seperti itu, tapi tiba-tiba sikapnya berubah, bahkan tadi ia mengebrak meja lalu pergi begitu saja, katanya ingin ketoilet tapi sampai sekarang dia belum kembali.” Terang kai panjang lebar.
Chanyeol sedikit bingung dengan penjelasan Kai terlihat ada kerutan di dahinya, alisnya pun ikut bertautan. “ tiba-tiba….sikapnya berubah? Maksudnya?” tanya chanyeol
Kai menghela nafas sejenak lalu kembali menceritakan hal yang terjadi. “ aku melihat ekspresi Sehun berubah ketika mendapatkan pesan dari seseorang, setelahnya ia menggebrak meja dan…. Pergi” terang Kai lagi.
Chanyeol berdecak, lalu di raihnya Smart Phone yang berada di saku jaketnya, bermaksud untuk menghubungi Sehun yang tiba-tiba menghilang. Tapi nihil, setelah di hubungi beberapa kali ternyata handphonenya tidak aktif, mereka hanya mendapat balasan dari operator telepon. Lama mereka berada di tempat itu, bahkan ketika Luhan, kyungsoo dan baekhyun telah keluar dari kelas mereka setelah bel listrik berbunyi panjang,  menandakan waktu belajar mengajar telah usai mereka masih saja berada disana.

“ ada apa ini? Dimana sehun?” tanya Luhan yang tidak menemukan sosok sang kekasih ketika ia melihat Chanyeol dan Kai
Sementara Kai hanya melirik Chanyeol tapi sayangnya Chanyeol malah menatap baekhyun, yang saat ini tengah memasang sweeternya, sehingga kai hanya bisa menunduk.
Baekhyun memukul pelan bahu Kyungsoo sembari tersenyum, “ aku duluan ya” ujarnya lalu bergegas pergi sebelum ia di banjiri pertanyaan dari teman-temannya.
“loh, kau tidak pulang dengan Baekhyun?” tanya kyungsoo heran, karena biasanya namja manis itu pulang bersama Chanyeol.
Chanyeol hanya tersenyum hambar, lalu ekor matanya menangkap sosok namja yang tengah berjalan gontai menuju ke arah mereka.
“ sehun?” lirih Chanyeol pelan, ia sedikit kaget dengan kondisi Sehun saat ini, namja yang biasanya selalu rapi dengan baju seragam selalu berada di dalam, rambut yang akan selalu tertata rapi, bertolak belakang dengan yang terlihat dimatanya saat ini, rambut acak-acakan, baju seragamnya di luar dan agak sedikit kusam, dasinya tidak terpasang, benar-benar bukan Sehun yang biasanya.
Luhan menoleh mengikuti arah pandang chanyeol, dan mendapati sang kekasih tengah berjalan menunduk menghampiri mereka, “ sehun?!” ucapnya heran tanpa ada maksud untuk memanggil. Melihat kondisi Sehun, luhanpun berjalan menghampirinya, tapi ketika ia akan menyentuh bahu sang kekasih, sehun buru-buru menepisnya dengan kasar, merengkuh bahu kecil Luhan dan menghempaskannya ke dinding. Sementara ketiga namja yang menyaksikan hal itu hanya terdiam kaget di posisi mereka.
“ kau….., kenapa kau tidak pernah cerita padaku, siapa dia? SIAPA!!! SIAPA NAMJA ITU?!!” pekik sehun mendarah daging,
“se…se..hun..” ucap Luhan dengan bibir bergetar, matanya membelalak kaget, ia bahkan belum pernah melihat sosok sehun yang ini.
Sehun melepaskan pegangannya pada bahu Luhan, “ kau…,” seraya menunjuk kea rah Luhan, matanya sudah merah dan  berair. “ jangan dekati aku lagi” sambungnya lagi
Luhan tercekik, dadanya sesak, sakit seolah terhantam oleh palu godam, sehingga air bening jatuh dari matanya, bibirnya gemetar menahan tangis. Jika sehun kecewa atas apa yang terjadi, Bahkan Luhan lebih kecewa karena sehun tidak bisa menerima dia, meskipun ia merasa bersalah karena dari awal iya tidak pernah menceritakan hal tersebut pada Sehun.
Kyungsoo sudah bergerak, namun tangan kai lebih cepat menariknya dan memberikan isyarat untuk tidak ikut campur, ini masih awal, mereka masih belum bisa mengontrol emosi. Sebenarnya, orang yang paling kaget di antara semuanya adalah Chanyeol. Ini adalah yang pertama kalinya ia melihat sehun se marah ini.
Luhan  memejamkan matanya membiarkan air yang sudah tergenang sedari tadi melunjur bebas di pipinya. “ geure? Tidak akan pernah lagi” sahut Luhan lalu berlari meninggalkan tempat itu,
Ke tiga namja yang berada di sana dan sempat menjadi saksi itu, hanya saling terdiam menatap satu sama lain, kemudian menunduk tidak berdaya.
Sehun mengacak rambutnya, lalu menghempaskan tubuhnya kedinding. “ ARGHHH!!!!!...... “ teriaknya lalu memukul dada kirinya berulang kali, Chanyeol yang sudah tidak tahan melihat temannya tersiksa, kemudian menghampiri sehun.
“ sehun, geumane…geum..ah…, SEHUN!!” bentaknya, membuat namja yang terluka batin itu berhenti memukul dirinya sendiri.
“ hiks…hiks…, dia menipuku chan…., hiks….., apa salahku….., “ lirihnya
Chanyeol terdiam menatap sehun sambil memegangi kedua tangan sahabatnya itu.


~*you into my life*~


Baekhyun Pov

Aku tidak tau sudah berapa lama waktu berlalu dan aku hanya terus memandangi ujung sepatu ku. Aku bingung, aku harus bersikap apa di depan Chanyeol, aku ingin membencinya tapi…
“ argh…!” desahku seraya menggeleng, 
Tiba-tiba ekor mataku menangkap sosok Luhan yang tengah berjalan gontai, wajahnya terlihat muram dan. Basah? Apa dia menangis? Lalu kenapa dia tidak bersama dengan Sehun? Karena penasaran akupun menghampirinya. “ Luhan?” panggilku pelan, ia mengangkat kepalanya dan bisa ku lihat raut sedih itu kini menghiasi wajah manisnya.
“ Luhan? apa yang_” belum sempat aku meneruskan kalimatku, Luhan tiba-tiba memelukku dan dapat ku rasakan tubuhnya gemetar, aku juga mendengar suara isakannya. Pasti terjadi sesuatu hal antara mereka, dan sepertinya ini serius. Aku bermaksud untuk menanyakannya tapi ku biarkan saja dulu, mungkin nanti kalau waktunya sudah tepat.
Luhan meregangkan pelukannya, dan menatapku dengan sendu sembari tersenyum getir. “ aku pulang, annyeong” uajrnya sembri melambai.
Aku hanya terdiam memandangi punggung kecilnya yang perlahan menjauh. Aneh, aku bahkan tidak bisa menahannya, aku tidak begitu mengerti apa yang terjadi antara dia dan Sehun, tapi entah mengapa aku merasa sakit melihat Luhan sepedih itu, aku tidak biasa melihat air matanya.


~*you into my life*~

“ aku pulang…” ucapku begitu tiba dirumah, ku lihat aboji datang menghampiri.
“ kenapa lemas begitu?” tanyanya sembari mengacak rambutku, kemudian memasang sepatunya
“ ayah mau kemana? “ tanyaku lesu seolah tak bernayawa
Kulihat ayah mengangkat tangannya dan menyentuh dahiku, dengan kening mengkerut ia membuka suara, “ tidak panas, “
“ aish” aku menepis tangannya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarku,
“ aduh… itu muka kenapa di tekuk begitu” ledek aboji.
Sementara aku hanya memanyunkan mulutku karena kesal, ah aboji tidak bisa membaca suasana hatiku.
“ baekhyun,” aku menoleh ketika eomma memanggil
“ ganti seragammu dan bantu ibu” sambungnya lagi,
Aku hanya terdiam sambil menggaruk tenggukku yang sejujurnya tidak gatal, kulihat ibu menoleh padaku dengan memasang tampang heran, “ eomma hanya menyuruhmu membeli sesuatu. Cepat sana ganti baju.” Katanya lagi dan akhirnya aku mengangguk lalu bergegas ke kamar.

SKIP TIME

Aku menghitung barang belanjaan yang saat ini sedang aku bawa, bumbu dapur, wortel, lobak, susu kotak, susu strawberry, dan…. Es krim. Benda lembut dan menggoda selera ini tidak boleh ketinggalan. Aku terus berjalan menyusuri trotoar , sedikit lelah sebenarnya karena market tempak aku belanja lumayan jauh dari rumah, aku malas naik taksi, lebih baik jalan kaki selain sehat juga tidak boros biaya.
Tapi, aku menghentikan langkah ketika meliat sosok namja yang sangat aku kenal tengah duduk di bangku yang di letakkan di bawah pohon ia  merenung sepertinya, ia tidak seribut biasanya. Dia hanya duduk sambil menundukkan kepala, tangan ia tautkan dan ia masih mengenakkan seragam sekolah.
“Dia tidak boleh melihatku, aku juga pura-pura saja tidak melihatnya”. Pikirku dalam hati,
Aku mulai melangkahkan kakiku berpura-pura seolah tidak melihatnya, tapi ketika aku melirik, kenapa dia masih menunduk seperti itu, mungkin karena ia tidak menyadari kehadiranku. Aku menggeleng cepat, dan memutuskan untuk pergi sebelum ia benar-benar melihatku. Tapi, ini sedikit ganjal bagiku, pasti sedang terjadi sesuatu padanya, dia terlihat murung dengan sikapnya yang seperti itu. Dengan ragu, aku memutuskan untuk menyingkirkan amarahku, dan menghampirinya. Perlahan tapi pasti aku mendekat, semakin dekat dan sekarang telah berada tepat di depannya, tidak lebih dari satu meter. Dan ku rasa dia mulai menyadarinya, karena ia mengangkat kepala dan dengan jelas terlihat raut wajah yang belum pernah aku liat sebelumnya, jujur aku tertegun dengan ekspresinya seperti ini. Ia menyandarkan punggungnya pada tubuh pohon dan menatapku dengan tatapan yang sulit aku baca.
“ kau dari mana?” tanyanya pelan, bahkan lebih pelan lagi
Aku tersentak, padahal ia tidak berteriak, “ be… belanja “ sahutku sedikit tersedat
Ku lihat ia mengangguk,” sendiri?” tanyanya lagi, dengan nada yang persisi sama. Itu justru membuat aku cemas,
Aku hanya mengangguk, dan di luar dari kerja otakku, kakiku melangkah dan membiarkan tubuhku terduduk di sampingnya.
“ kau sakit?” tanyaku sembari menyentuh dahinya, ia justru menatapku dan itu membuat aku sedikit sulit mengontrol detak jantungku, dengan buru-buru aku kembali menurunkan tanganku.
“ Mianhae…” lirihnya, “ jeongmal, mianhae” katanya lagi, dan aku tau itu tulus,
Kalau melihat ia seperti ini rasanya kasian juga kalau aku mengomelinya.
“ aku sudah memaafkanmu, “ sahutku pelan
Dan ku lihat ia tersenyum, yang entah senyumannya hampir sama dengan senyuman monalisa, sulit untuk di tebak, tampangnya yang pilu, dengan senyum yang misterius. Chanyeol kau membuat aku merasa seperti Sherlock.
Ia menghela nafas panjang, dan memejamkan matanya, dadanya turun naik dengan cepat, deru nafasnya juga tidak teratur. “ apa yang terjadi?” akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulutku, melihat ia seperti ini,pasti bukan tidak mungkin ada sesuatu yang terjadi dan itu menimpanya.
Ia menoleh,” entahlah, aku merasa sakit disini” ia mengangkat tangannya dan menyentuh dada kirinya, “sakit, Sehun…, ia tidak pernah seperti itu” sambungnya lagi, dan ketika mendengar nama Sehun di sebut, aku langsung teringat dengan Luhan, jadi benar mereka bertengkar.
“ aku tidak mengerti, ini masalah kalian bertiga? Ah, maksudku, kau, sehun dan juga Luhan?” tanyaku semakin penasaran
Ia menggeleng, “ masalah mereka berdua, tapi melihat sehun sesakit itu aku tidak terima!” tegasnya
“ wae?”
Ia menunduk lalu menggeleng, “ molla…” sahutnya, namun sepertinya ia mengingat sesuatu karena ia langsung mengangkat kepalanya dan dengan heran ia menoleh padaku, “ kau tau dari mana?” tanyanya dengan menautkan alis tebalnya.
Aku mengalihkan pandanganku ke depan,” tadi sepulang sekolah, aku bertemu dengan Luhan, dan ia terlihat muram,” jawabku lalu kembali menoleh padanya.
Ku lihat ia mengangguk dan kembali membenamkan wajahnya ,  jadi ini dia Park Chanyeol. Ia tidak ingin melihat orang yang dekat dengannya menderita, jika sahabatnya terluka maka iapun merasakannya. Aku beruntung bisa mengenalnya.

Baekhyun PoV End
~*you into my life*~


Luhan PoV

Aku meringkuk di dalam kamarku, duduk dengan memeluk kedua lutut dan membenamkan wajahku di antara kedua lututku. Mataku terasa perih, bahkan air masih bebas mengalir di mataku, ini sudah lewat tengah malam, tapi ponsel ku masih terus berdering. Entah sudah ada berapa pesan masuk yang belum aku baca, bahkan telefon masukpun tidak aku gubris hingga ponsel itu sampai pada titik lemahnya.

“ kenapa kau tidak pernah cerita padaku ”

Aku mengangkat kepala ketika kata-kata itu terlintas dalam benakku, meraih bantal dan memeluknya begitu erat berharap rasa sakit di dadaku dapat berkurang.

“ SIAPA!!! SIAPA NAMJA ITU?!!

BRAK

Aku melempar bantal yang kupeluk tadi hingga mengenai lemari bajuku,
“kau benar ingin tahu? Apa Kau benar-benar ingin tau?! Lalu apa yang akan kau lakukan setelahnya? Kau  akan tetap meninggalkanku…..! “ aku kembali menagis, perih sangat sakit rasanya bahkan ini lebih pedih dari rasa sakit yang aku alami ketika namja bajingan itu merampas kesucianku.
Aku tidak mau mengingatnya lagi, tapi kenapa hal itu justru terus terputar di otakku. Aku memukul kepalaku mencoba mengusir peristiwa suram yang terjadi saat aku masih duduk di kelas satu. Namja yang semula aku kagumi itu, namja yang menjadi kekasih sahabatku itu_
“ AAAAAARGHHH!!!” aku menjerit sekeras yang aku bisa, bahkan aku tidak peduli dengan suara berisik eomma yang mengetuk-ketuk pintu kamarku. Dan ketika aku merasa semakin serak dan tenggorokkanku pun terasa sakit, aku menghentikan jeritanku dan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya cepat dan merebahkan tubuhku. Aku masih mendengar eomma berteriak agar aku membukakannya pintu tapi aku merasa semua sistem sarafku tidak berfungsi, buktinya hingga suara ketukan itu tidak terdengar lagi aku masih saja bertahan dalam posisiku.
Jika mungkin aku bisa mati saat ini agar semua luka yang pernah menggores hatiku tidak terasa lagi sakitnya, maka aku akan mati. Tapi Sehun harus tau satu hal, aku sangat mencintainya.


Luhan PoV End

~*you into my life*~


Sehun PoV

Aku tau pada akhirnya akan seperti ini, dunia memang tidak abadi begitupun dengan hal-hal yang melingkupinya. Tapi tetap saja aku terperangkap di dalamnya, aku benci hal ini, aku benci diriku, bahkan aku sendiri pun tidak ingin melihatnya. Aku benci menjadi lemah. Perasaan macam apa kau ini yang tega menyiksa diri hingga mati rasanya, kenapa semua orang memujamu. Padahal kau licik, kau berikan kebahagiaan padaku tapi kenapa kau merenggutnya kembali.

“ siapa namja itu” lirihku sambil melempar minuman kaleng ke sembarang arah,
Aku memang tidak pulang, aku bersembunyi dari semua orang karena takut mereka akan menertawakanku, aku tahu seperti apa aku dimata mereka. Lalu kenapa aku begitu bodohnya termakan rayuan perasaan terkutuk ini. Aku memukul dadaku berulang kali, karena rasa sesak yang terasa begitu menyiksa. Aku bahkan menangis, kenapa seorang Oh Sehun menangis? Kenapa? Aku bahkan tidak mengerti mengapa aku hanya terdiam dan terus mengingat suara namja Sialan itu.
“ Siapa dia? SIAPA!!!” teriakku hingga menggema keseluruh ruang studio,


AKU TAU SEKARANG APA ITU CINTA,
KAU YANG MEYAKINKANKU BAGAIMANA  RASANYA,
SAKIT,
ADA RASA GETIR DI HATIKU KARENANYA
KAU TAU,
 AKU MENJADI AKU YANG LAIN.
KAU  YANG MERUBAHNYA
KARENA TELAH MENGENALKANKU AKAN PERASAAN KEJI ITU

( Hurt_ Kyomina)



Sehun PoV End




~*you into my life*~


Author Pov

Luhan terbangun karena mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya, eommanya yang dari semalam khawatir akan keadaannya mencoba memastikan apakah anak satu-satunya itu baik-baik saja. Karena itu ketika ia tidak mendengar tanda-tanda anaknya akan membuka pintu, ia pun memutuskan untuk kembali ke dapur.

Luhan kembali memejamkan mata, bukan untuk tidur tapi karena ia masih merasa sakit, terlebih ketika ia tidak mengacuhkan eommanya. “mianhae” lirihnya tanpa suara,
Dengan lemahnya ia bangkit dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Ia memandangi wajahnya yang terlihat agak tirus, menangis semalam membuat matanya nyaris tak terlihat dan masih terasa perih.
Ia menghela,

-
-
-

Eomma Luhan menatap sendu anaknya ketika namja manis itu tengah berjalan lambat ke meja makan, dengan buru-buru ia menuangkan sekotak susu pada gelas Luhan, dan menaruh roti panggang ke piring anaknya itu.
“ kau tidak apa-apa? yakin mau ke sekolah?” tanya khawatir, sementara Luhan hanya mengangguk mengiyakan.
Eommanya hanya menghela nafas, ia tahu apa yang sedang menimpa anaknya, tapi tentang kejadian yang perna terjadi pada Luhan setahun silam itu, hanya Luhan yang tahu, ia memang tidak pernah menceritakannya pada siapa pun.
Luhan hanya meneguk sekali susunya, dia bahkan tidak menyentuh rotinya. Selera makannya hilang begitu saja, ah bukan hanya selera makan bahkan untuk hidup pun ia merasa tidak sanggup.
“ aku pergi” lirihnya, suaranya serak, lebih terdengar parau.
“ hati-hati, kalau tidak enak badan pulang saja, ne. telefon, nanti eomma jemput” ujar eomma sembari mengekor di belakang Luhan. Luhan berbalik  dan langsung memeluk eommanya, ia berusaha keras agar tidak menagis sekarang apa lagi di depan eommanya. Luhan meregangkan pelukanya dan menatap eommanya penuh sayang, “ mianhae…., aku pergi dulu” ujarnya lalu buru-buru meninggalkan eommanya yang setelah itu menagis di balik pintu.

Luhan menyandarkan punggungnya pada pagar dinding ketika ia telah berada jauh dari rumahnya , dan menagis pedih disana , seraya memegangi dadanya. Jika ada yang melihatnya mungkin mereka akan tahu betapa tersakitinya namja ini.



~*you into my life*~



Luhan berjalan menyusuri parkiran matanya terus terfokus pada jalan yang di tapakinya, tanpa memperhatikan sekelilingnya. Bahkan ia tidak melihat seorang namja berjalan ke arahnya. “kau benar-benar kacau Luhan” cibir namja tersebut.
Suara itu tidak lagi asing di telinga Luhan, dengan kagetnya namja imut itu mengangkat kepala dan bertemu pandang dengan namja tersebut.
“ hey, kenapa kaget begitu, santai saja” namja tersebut yang ternyata adalah Donghae mengangkat tangannya untuk menyentuh bahu Luhan. namun Luhan buru-buru menepisnya dengan kasar,
“jangan menyentuhku!” tegasnya
Donghae tertawa, “ kenapa, bukankah aku sudah pernah menyentuhmu” donghae menarik ujung bibirnya dan menampakkan smirk devilnya.
“ apa mau mu?” tanya Luhan dengan nada menantang
“ tidak banyak, aku hanya ingin menghancurkan ketiga namja sialan itu,” sahutnya dengan tatapan menusuk
Luhan mengerutkan kening,
“ mereka tidak layak merebut posisiku,” tandas Donghae dan berlalu pergi.
Sementara Luhan masih terdiam di tempat.
“ Luhan!” namja itu menoleh dan mendapati baekhyun yang masih berada di atas motor milik Chanyeol, lalu dengan buru-buru ia melompat dan berlari menghampiri Luhan dan entah megapa ia langsung memeluknya.
“ gwenchanayo?” tanya baekhyun masih memeluk Luhan,
Dan dapat baekhyun rasakan kepala luhan bergerak ke atas dan ke bawah menandakan iya baik-baik saja.
Luhan mendorong pelan tubuh baekhyun dan secara otomatis pelukan itu terlepas,
“ apa aku terlihat menyedihkan?”
Baekhyun mengeleng cepat,
“ lalu kenapa kau menatapku seperti itu”
Baekhyun langsung merubah ekspresi wajahnya yang awalnya sendu,



Canyeol yang awalnya hanya diam saja melihat kedua namja itu, tiba-tiba terkejut dengan kehadiran Sehun dan langsung menghampiri Luhan dan Baekhyun. “ sehun” lirih chanyeol dan bergegas menghampirinya
Sehun langsung menarik tangan Luhan membuat namja itu terkejut,
“ sehun?” ucap baekhyun heran ketika menyadari ke datangan namja itu.
Luhan terus meronta dan berusaha melepaskan diri dari genggaman Sehun, “ Sehun, lepaskan aku. Bukankah kau sendiri yang meminta agar aku tidak mengganggumu lagi?!” ujar Luhan masih berusaha melepaskan genggaman tangan sehun.
Tapi tangan sehun terlalu kuat menggenggamnya,
“ kau bilang apa? kau pikir ini mudah, HAH!! Aku akan melepaskanmu, tapi beritahu aku siapa NAMJA BRENGSEK ITU?!”.
Chanyeol terpaku di tempatnya, menatap nanar ke Sehun.
“ kau mau tau?” tantang Luhan berusaha menahan tangisnya
“ne, siapa dia, siapa namja yang sudah tidur dengan mu itu” sarkas sehun,
Baekhyun langsung membungkam mulutnya ketika kata-kata itu keluar dari mulut Sehun sementara Chanyeol membulatkan matanya kaget.
Terlebih Luhan yang akhirnya menumpahkan segala pedih yang mengalir di pipinya. Tangan ia kepalkan ketika kata-kata kasar yang keluar begitu saja dari mulut namja chingunya itu. Ia berusaha keras menahan diri agar tidak menamparnya, “ Aku…. Tidak….. Tidur…. Dengannya….,” Tegas Luhan tertahan. “ aku bukan namja yang begitu mudah menyerahkan tubuhku untuk seseorang yang tidak aku cintai.” Luhan menarik nafas dan menghembuskannya cepat, ia memejamkan matanya sejenak dan membuat buliran air keluar dari matanya secara bergelomboran.
“ kau mau tau siapa dia? Dia namja yang pernah menjadi kekasih Kyungsoo” tegas Luhan dan menghentakkan tangannya sehingga pegangan sehun yang memang sudah melemah terlepas.
Sehun memundurkan Langkahnya, dengan mata melebar ia menatap Luhan dengan ekspresi tidak percaya. “ Lee Donghae? Namja itu Donghae? Katakan apa dia DongHae, KATAKAN!!” jerit Sehun mendarah daging.
Luhan menarik nafasnya sejenak bermaksud untuk mengontrol emosinya, “ NE!” tegas Luhan dan berlari menjauh meninggalkan pelataran parkiran, baekhyun mengejarnya. Dan sehun limbung ke belakang Chanyeol yang menyadarinya langsung menangkap tubuh kecil sahabatnya itu. Chanyeol terkejut ketika merasakan seluruh tubuh sehun gemetar, tapi anehnya namja itu hanya terdiam dengan ekspresi datar, pandangannya nanar.





TBC_

Tidak ada komentar: