Senin, 04 Maret 2013

[FF Kyomina] About this feel | HunKai couple



[FF Kyomina] About This Feel | HunKai Couple
oleh Aoi Exothic AngElf Girlfriendforever pada 4 Maret 2013 pukul 13:00 ·

Fanfiction

Title :

About This Feel

Author :

@Kyo Mi Na

Main Cast :

- Kai

- Sehun



Type :

Oneshot



Genre :

Yaoi, Friendship



<3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3



About this feel



Begin=è





Untuk yang kesekian kalinya Sehun berjalan di koridor depan kelas 3A, ia bahkan tidak tahu alasan mengapa ia melakukannya, yang ia tahu ia hanya ingin melihat namja imut yang berstatus sebagai sunbaenya yang sudah lama ditaksirnya itu. Namanya Luhan, Xi Luhan, dia orang cina yang menetap di korea dan sehun sudah lama menyukainya sejak pertama kali ia bertemu dengan namja imut itu ketika pulang sekolah, tepatnya ketika di sebuah café di pinggir jalan, ia dan namja itu memesan minuman yang sama, Bubble Tea. Dan sejak saat itu, ia mencari tahu tentang siapa sebenarnya namja imut yang tidak sengaja bertemu dengannya itu, dan akhirnya seperti inilah sekarang.



Sehun memutuskan untuk kembali kekelasnya ketika ia mendapat pesan singkat dari sahabatnya Kai. Namja berkulit sedikit gelap itu adalah sahabat sehun dari kecil, dia adalah namja manis yang baik dan juga perhatian terhadap sehun. Perhatiannya sudah jelas karena namja itu juga sudah lama menyukai Sehun, tapi Sehun tidak pernah menyadarinya bukan karena namja tampan ini tidak peka, tapi karena Kai sangat pintar menyembunyikan perasaannya. Karena berhubung Kai adalah sahabat Sehun jadi segala rahasia pribadinya tentu Kai mengetahuinya dan tidak jarang Kai selalu kesal kalau Sehun bercerita tentang Luhan, sunbae yang di taksirnya. Tapi, karena ia tidak ingin jauh dari sehun dan ingin selalu bersama namja itu, maka ia menekan kuat rasa sakit dalam hatinya.



Kai membuang wajahnya ketika sehun melambai ke arahnya di depan kelas, sehun yang mendapat perlakuan itu hanya tersenyum.

“ ihhh…. Lucunya…” ujar Sehun sambil mencubit kedua pipi Kai membuat namja bernama asli kim jong in itu meringis kesakitan,

“ auw…, appo, pabo..” ringsinya sambil memukul ringan kepala Sehun

Sehun hanya terkekeh, “ hehehe… mianhae, jangan marah ya?”

Kai mendengus kesal sekaligus jengah karena sedari tadi ia bosan menunggu sahabatnya itu, yang tengah mengintip seniornya yang sedang melaksanakan bimbel untuk menghadapi ujian masuk ke perguruan tinggi.

“ ya… jonginie… jangan marah terus dong, aku cium nih..” ujar sehun lagi sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Kai.

“ ya! kau mau apa!!” bentak Kai kesal sambil mendorong tubuh sehun agar menjauh darinya, dan yang pasti untuk menyembunyikan rona merah di wajah mulusnya.

“ makanya jangan marah dong, ne?” sahut sehun dengan watadosnya, plus mata innocentnya

Lagi-lagi Kai mendengus kesal lalu menghela nafas, “ ne,ne,ne, tapi kau harus mentraktirku dulu” jawab Kai

Sehun tanpak berpikir sejenak lalu tersenyum dan mengangguk mantap. “ okey…. Kajja kita pulang” ajaknya kemudian sembari mengalungkan lengannya pada leher Kai.



~*About this feel *~



Kai mengerutkan kening ketika melihat namja yang tengah berjalan di sampingnya terus-terusan tersenyum setiap kali meminum bubble teanya sepanjang jalan. Namja manis itu sempat berpikir bahwa bubble tea sehun mengandung sesuatu yang mungkin mengelitik lidahnya, karena itu dia meraih sedotan sehun dan mencicipinya seteguk. Kai mengerutkan kening bukan karena tebakannya benar tapi rasanya sama saja dengan bubble tea yang diminumnya.

“ kau kenapa sih, dari tadi senyum terus?” Tanya Kai

Sehun menoleh masih dengan senyumannya itu, “ hm, kalau aku meminum bubble tea ini, aku jadi ingat dengan Luhan yang sedang meminum bubble tea dengan ekspresi yang lucu, hmm..” sahut sehun mencoba mengingat kembali bayang-banyang Luhan di ingatannya tanpa menyadari wajah cemberut namja di sampingnya.

Kai hanya memutar bola matanya, “ Luhan lagi lagi…. Lagi-lagi Luhan, kemarin Luhan, sekarang Luhan, besok pasti Luhan lagi, apa-apa Luhan, ini itu Luhan, ah bosan…. Luhan terus yang aku dengar, memang apa sih istimewanya Luhan itu sampai membuat otak Oh Sehun terisi dengan namanya. “ ketus Kai dengan sangat-sangat kesalnya…

Mendengar itu membuat Sehun mengangkat sebelah alisnya, ia jadi menangkap kesan berbeda kali ini dari respon temannya itu, padahal kemarin-kemarin setiap ia bercerita tentang Luhan Kai pasti akan biasa saja meresponya, tapi kali ini beda, ini seperti terkesan……



Cemburu?!



“ Hai…Hai.. apa ini? Kau cemburu ya?” Tanya sehun dengan nada setengah bercanda, karena sejujurnya ia juga mulai curiga

Kai tersentak mendengar pertanyaan temannya itu, “ hah! Cemburu! Aku? Astaga…., yang benar saja, aku hanya bosan mendengar kau terus mengoceh tentang Luhan, tidak bisakah kau membahas hal yang lain” ralatnya cepat

“ seperti apa?” Tanya sehun tidak kalah cepatnya

Kai tampak berpikir sejenak…” eum… tentang aku mungkin” sahutnya lalu menjulurkan lidahnya sebelum akhirnya berlari kecil memasuki sebuah gang sempit.

Sehun hanya terdiam memandangi punggung sahabatnya itu yang mulai menjauh dari penglihatannya, disinilah ia selalu bertemu dan berpisah dengan sahabatnya itu rumah Kai memang berada di ujung gang sempit itu, tidak lumayan jauh sihh dari rumah sehun hanya tinggal beberapa langkah lagi sehun sudah sampai di rumahnya, tapi entah mengapa ia masih enggan melangkahkan kakinya untuk untuk meningalkan tempat itu, memikirkan Kai. Tentang ia selama ini, tentang siapa yang disukainya, tentang apa yang mebuatnya marah, tentang hal yang selalu diinginkannya, sehun tidak pernah mengetahuinya. Berbeda dengan Luhan, ia tahu tentang namja cina itu, misalnya Luhan suka bubble tea, luhan suka bermain game, luhan suka animasi, luhan benci di panggil rusa, luhan tidak suka berlama-lama di perpustakaan, tentang luhan ini dan itu, ia tahu, tapi orang yang sudah dekat dengannya selama ini seperti Kai apapun itu, ia tidak tahu.

“apa yang aku pikirkan?” tanyanya pada diri sendiri, ia lalu menggeleng cepat, “ ah, tidak mungkin Kai menyukaiku…..mungkin, tapi hanya sahabatnya, tidak lebih.” Tegasnya dan lgi-lagi tertuju pada dirinya sendiri. Akhirnya satu hembusan panjang mengakhiri keterdiamannya di tempat itu karena detik selanjutnya ia melangkah kan kakinya menuju rumahnya.





~*About this feel *~





Kai PoV





Aku melempar ransel yang kukenakan ke atas kasur dan berjalan perlahan menghampiri jendela kaca yang terbuka. Aku menghela nafas panjang yang terdengar berat , memegangi dadaku yang mendadak sesak ketika mengingat sehun menyebut-nyebut nama Luhan. Luhan~ Luhan ~ Luhan~ nama itu terus terngiang di telingaku berdengung dan sangat mengganggu, dan perlahan air bening mengalir melalui sudut mataku yang telah basah karena air mata,

“ tidak bisakah kau melihat, aku terluka hunnie~” lirihku, dan membiarkan air mata membasahi pipiku berharap kesakitan itu hilang terbawa bersama air mata itu.

“kenapa? Apa aku yang bodoh?.... ne, aku yang bodoh, kau bodoh Kai! Kau bodoh!!” sambungku lagi, sambil memukul ringan kepalanku. Selain bodoh, mungkin aku juga sedikit gila, kenapa aku menyiksa diriku sendiri begini, sebenarnya hanya ada satu jalan agar semua kepedihan ku ini berakhir, mungkin. Menyatakannya langsung pada Sehun!

Aku menghela nafas kembali, mecoba menetralkan sesak didadaku yang perlahan berangsunr pulih, mungkin Karena rasa sakitnya sudah biasa aku rasakan, jadi terasa tidak begitu sepedih pertama ketika Sehun bilang dia menyukai Senior kami, Xi Luhan. ah! Aku heran kenapa nama nama itu selalu saja hadir di antara aku dan Sehun, tapi aku selalu berpikir, jahatkah dia? Apa salahnya, sampai aku sebegitu tidak suka padanya padahal kalau dipikir-pikir dia juga tidak tau apa-apa karena sehun sama sekali belum pernah melakukan pendekatan, tapi…. Ah mungkin aku iri, karena ia jauh lebih beruntung dariku, karena Sehun sangat menyukainya.





Kai PoV End





~*About this feel *~









Sehun PoV





Aku berjalan cepat di koridor sekolah menuju kelasku, sekarang sudah menunjukkan pukul 08.05 WKS otomatis aku sudah terlambat masuk kelas. Dalam hati aku hanya terus berdoa agar kim songsaengnim tidak masuk hari ini atau mungkin terlambat untuk masuk atau apalah. Dan ternyata tuhan masih menyayangiku, terbukti setelah aku mengintip kelasku dari kaca jendela suasananya masih ramai dengan canda ataupun obrolan-obrolan penghuni kelas yang lain. Dan itu dia..! namja dengan kulit yang exotic itu tengah duduk santai sambil membaca buku sejarah. Dengan bibir yang sengaja aku majukan aku berjalan memasuki kelas dan langsung menghampirinya.



“ kenapa kau tidak membangunkanku?” Tanyaku begitu tiba di depannya sambil menyentil keningnya yang tidak tertutupi dengan rambutnya, ia sempat beraduh ria ambil mengusap keningnya lalu mendegus kesal dan memalingkan wajahnya. Aduh! Ada apa ini? Seharusnya yang kesal disinikan aku, bukannya dia, hah namja ini.

“ ya! kenapa kau mendiamkanku?” tanyaku lagi

Tapi apa yang aku dapat, bukannya menjawab pertanyaanku ia malah pergi dan meninggalkanku yang bengong sendiri. Hah.. ada apa lagi sih?

Aku mengikutinya karena penasaran dengan sikapnya yang aneh pagi ini, ku lihat ia berjalan menaiki tangga kelantai 2, 3, 4, aku rasa dia akan kea tap karena itu aku terus berjalan di belakangnya dengan jarak yang cukup jauh.

Aku membuka pintu dan melihat ia tengah duduk di bangku panjang dengan membelakangiku, aku berjalan perlahan menghampirinya, dan ikut duduk disampingnya.

“ kau kenapa? Kalau aku ada salah tolong katakan, jangan mendiamiku seperti ini,” ujarku dengan lembut, aku melihtanya menggeleng pelan kemudian menghembuskan nafasnya yang terdengar begitu berat.

“ lalu?” tanyaku semakin penasaran

Lagi-lagi ia kembali menghela nafas dan menoleh menatapku dengan tatapan yang berbeda dari biasanya, sendu dan dengan jelas aku dapat melihat bahwa ada luka disana. “ kau tidak salah sehun” jawabnya pelan

Aku mengerutkan keningku, tidak mengerti dengan maksudnya. “ bicaralah yang jelas Kai, agar aku bisa mengerti, “

“ sulit, kau akan sulit untuk mengerti..” jawabnya teguh

Aku berdecak kesal, bingung harus dengan cara apa lagi agar ia mau cerita padaku tentang masalah yang sedang di hadapinya. “ Kai…, cerita ada apa?” pintaku dengan sangat

“ baiklah, tapi kau harus janji, tidak akan marah dan menjauhiku,” sahutnya, aku hanya membalasnya dengan mengangguk mantap.

Ia mengelah nafas sejenak. “ sehun, aku tau kamu sangat menyukai Luhan hyung, aku senang tapi juga…., sakit.” Ujarnya yang justru membuatku semakin bingung.

“ maksudmu/”

“ aku sakit jika kamu terus bercerita tentang Luhan, aku senang kamu bahagia, tapi…., aku…, aku cemburu sehun” tandasnya yang sukses membuat aku membulatkan mataku saking kagetnya aku dengan pernyataannya barusan.

“ sehun, selama ini aku tidak jujur padamu, tapi sekarang aku rasa kamu harus tau, aku memang bukan yang terbaik, aku jauh dibawah luhan, tapi, eum…., “ dia mengusap tengkuknya dan ragu-ragu menatapku. “ sehun, saranghae” lirihnya dan itu semakin membuatku kaget dengan apa yang ia katakana barusan.

Jadi selama ini kai menyukaiku, kai menyimpan perasaannya padaku, kenapa aku tidak menyadarinya, astaga Tuhan bodohnya aku…., tapi bagaimana aku menjelaskan semua ini, kai sudah menjadi sahabat bahkan lebih dari itu dalam hidupku.

Ia tertunduk lesu, aku bingung aku harus mengatakan apa, jujur aku tidak ingin menyakitinya, tapi…. Tentang perasaanku, ini bukanlah permainan.

“ kau tidak perlu membalasnya Sehun, karena aku tau kau sangat menyukai Luhan hyung, “ ucapnya lagi.

“Kai… aku menyukaimu, kau bukan orang lain dalam hidupku, tapi…. Kau itu berharga kai, tidak pantas untuk seseorang seperti diriku, eum maksudku…., kalau tuhan menciptakanmu sebagai pendamping hidupku, maka ia pasti punya jalan sendiri untuk menyatuka kita. Tapi……, bukan saat ini. Mianhae.” Ujarku dengan rasa yang sangat-sangat bersalah, jujr aku tidak tau harus mengatakan apa kepada Kai aku tidak pandai merangkai kata sebagus mungkin untuk membuat ia senang atau apapun itu yang bisa membuat ia bangkit kembali. Perlahan kulihat ia mengangkat kepalanya untuk menatapku.



DEG



Ia tersenyum manis, sangat manis, tidak terlihat guratan sedih di wajahnya bahkan matanyapun mengatakan hal yang sama.

“ gwaenchana, menjadi seseorang yang berarti untuk hidup seseorang seperti Oh sehun, itu sudah membuatku senang, akukan sudah bilang kau tidak perlu membalasnya aku hanya ingin kau tau, itu saja.” Ujarnya begitu tenang

“ ne, tetaplah disampingku, dan gomawo karena telah mencintaiku, aku beruntung memilikimu,”

Ia mengangguk, “ ne, terima kasih juga karena kau sudah mau mengerti”

Aku mengangguk, rasanya aku ingin memberikannya sedikit hadiah kecil mungkin, sebagai bukti bahwa ia memang berharga dalam hidupku.

“ kai boleh aku mencium keningmu, eum hanya sebagai bukti bahwa kau benar-benar berharga untukku.” Pintaku sedikit malu-malu.

Dan kulihat ia mengangguk menyetujuinya, tanpa pikir panjang lagi aku langsung meraih kepalanya dan menempelkan bibirku pada keningnya yang lembut menciumnya dalam denga penuh kasih sayang, sebagai seorang sahabat tentunya, tidak lebih, karena jujur hatiku telah dicuri oleh Luhan hyung, mianhae, gomawo, saranghae Kai.





END



Tidak ada komentar: