Selasa, 19 Maret 2013

[FF Kyomina] Touch My Lip | Baekyeol Couple

Bekyeol Couple
Touch my lip Baekyeol Version




Fanfiction
Title :
Touch My Lip
Author :
@Kyo Mi Na
Main Cast :
- Park Chanyeol
- Byun Baekhyun

Type :
Series
Genre :
Yaoi, romance (?)

The story begin…
= = = = =



Baekhyun menyandarkan punggungnya pada sebuah pohon yang tidak begitu besar, perlahan mata indahnya terpejam seraya mersakan hembusan angin yang bergerak tanpa wujud di sekitarnya. Rumput hijau yang segar bergoyang lembut mengikuti arah angin yang meniupnya. Suasana siang yang sangat menyejukkan ini benar-benar menghadirkan rasa kantuk baekhyun, tapi ia tetap kukuh tidak ingin terlelap di bukit itu. Ia sudah berjanji pada seseorang bahwa ia akan menunggunya disana, selalu tepat pada hari ini 5 january, seperti tahun-tahun kemarin mereka selalu merayakan hari jadi mereka di tempat ini, karena bagi mereka tempat ini penuh kesan setiap saatnya. Saat ketika mereka bertemu, jadian, bertengkar, sempat pisah, dan balikan dan tanpa terasa hubungan itu telah terjalin selama tujuh tahun, hubungan yang bisa dibilang sudah sangat dewasa, hubungan yang sudah mereka jalin sejak mereka di bangku SMA kelas 3. Karena itulah, namja manis berparas yeoja ini mengharapkan sesuatu yang berbeda kali ini dari perayaan mereka tahun kemarin, sang kekasih sudah memiliki pekerjaan tetap, ia pun sama, lagi pula kedua orang tua merekapun sudah memberi lampu hijau untuk hubungan mereka kedepannya.
Baekhyun membuka matanya, ketika mendengar suara langkah kaki berjalan mendekat kearahnya, ia menoleh dan menemukan sosok namja jakung dengan wajah tampan yang tidak akan pernah ia temukan samanya di dunia, namja tampan yang selalu menyuguhkan senyuman khas yang memamerkan gigi putihnya yang rapi. Namja yang selalu memberikannya kehangatan dalam setiap dekapannya, memberikannya kenyamanan dalam setiap sentuhan lembutnya, namja yang akan selalu menyebut namanya dalam setiap hembusan nafasnya.

“Chanyeol!” ujar baekhyun sedikit berteriak

Namja jakung itu ikut duduk disamping baekhyun sembari mengusap pelan surai eboni namja chingunya.
“sudah lama?” tanyanya
Baekhyun mengangguk jujur, “ aku hampir saja tidur” sahutnya polos
Chanyeol terkekeh melihat tingkah polos kekasihnya, “ mianhae…,”
Baekhyun hanya mengangguk pelan.

Setelahnya mereka berduapun hanya saling terdiam menatap satu sama lama lain, entah mengapa baekhyun merasa tatapan chanyeol berbeda dari biasanya, tatapannya kini tersirat dalam dan seperti ingin menyampikan sesuatu lewat tatapan itu, dan karena itu pulalah, untuk yang pertama kalinya ia merasa tidak nyaman bertemu pandang dengan kekasihnya itu.

“ cha- chanyeol wae?” tanyanya memecah keterpakuan chanyeol
Chanyeol mengela nafas panjang, dan beralih menatap langit biru dari sela dedaunan, ia terdiam sejenak membiarkan pertanyaan baekhyun tergantung begitu saja.
“ chanyeol” lirih baekhyun lagi seraya memainkan lengan baju chanyeol
Namja bermarga Park itu menoleh dengan tatapan sendu, dan itu adalah hal yang baekhyun tidak suka karena di balik itu, tersimpan maksud yang mungkin buruk baginya.
Baekhyun menatap takut pada manic mata chanyeol mencari sesuatu yang menjadi ketakutannya saat ini. Menangkap kegelisahan kekasihnya itu, chanyeol mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah mulus baekhyun.
“ mianhae…., aku tidak membawa kue trat” ujarnya, sembari tertawa renyah, membuat baekhyun melotot sempurna, dengan ekspresi tidak percaya. Ia buru-buru memukul tangan chanyeol sekeras mungkin agar tawa kekasihnya berhenti.
“ kau! Ahhh…., kau mengerjaiku, menyebalkan” ujarnya lalu mempoutkan bibirnya sembari melipat kedua tangannya di dada.
Perlahan tawa namja jakung itupun tidak terdengar lagi, kini ia berganti senyuman manis yang tulus, “mianhae….,” ujarnya
Baekhyun masih mempoutkan bibirnya, lalu tiba-tiba ia mengingat sesuatu,
“ ah!, kau tidak membawa hadiah untukku juga?” tanyanya
“ eum….” Chanyeol berpikir sejenak lalu menggeleng pelan
Melihat itu, baekhyun semakin kesal dan bangun dari duduknya berniat meninggalkan chanyeol. Namun, belum sempat namja itu melangkah tangan kekar chanyeol menahannya, dan ikut berbidiri.
“ kau marah?” tanyanya pelan
Baekhyun tidak menjawab, malah berusaha memalingkan wajahnya dari chanyeol.
“ masa gara-gara aku tidak bawa tart dan kado, kamu jadi marah?, buknkah hal terpenting dalam setiap perayaan itu adalah do’a, bukan hadiah atau tartnya kan? “ bujuk chanyeol berusaha menarik baekhyun agar ia dapat melihat wajah kekasihnya itu.
“ arasso…, tapi bukan itu, chanyeol” sahut baekhyun akhirnya menatap kekasihnya itu
“ lalu apa?” tanya chanyeol lagi
Baekhyun terdiam sejenak, “ kita sudah tujuh tahun bersama, tujuh tahun itu bukanlah waktu yang sebentar, sudah ada banyak hal yang telah kita lalui, kita bersama, bahagia, marah, kita bahkan sempat berpisah, chanyeol…., kau tidak mengharapkan kita untuk kedepannya bagimana?” tanyanya yang jelas mengarah kepada satu hal yang seharusnya chanyeol tau apa maksudnya.
Chanyeol menggeleng, dan jelas itu menjadi jawaban yang sangat menyakitkan untuk baekhyun,
“ apa maksudmu kau menggeleng, katakan dengan jelas, chanyeol” ujar baekhyun meminta kejelasan
“ tidak! Aku tidak pernah mengharapkannya” sahut chanyeol serius
Baekhyun melotot, matanya basah dan merah, ia terdiam, bukan karena seketika itu juga ia mati rasa tapi karena ia menahan rasa sakit yang justru terasa begitu perih pada hatinya. Apa yang ia harapkan ternyata tidak sama dengan apa yang di dapatkannya. Chanyeol bahkan tidak pernah mengharapkan mereka akan selalu bersama, perih, sakit, bahkan rasanya lebih hebat dari sekedar rasa sakit dan perih itu. Perlahan air bening menetes dari matanya meninggalkan jejak pedih yang tersimpan disana.

“ geu-re….?” satu kata yang terdengar serak keluar dari bibirnya yang bergerak kaku
“ ne, bahkan… kalau bisa sekarang aku ingin kita tidak pacaran lagi.”


KRAK!


Layaknya kaca retak, hati baekhyun hancur seketika, chanyeol bahkan menyampaikannya begitu sangat gamblang dengan wajah datar tanpa menyiratkan penyesalan sedikitpun.

“ wae?” tanyanya dengan berusaha keras menahan iskan agar tidak keluar dari mulutnya yang bergetar.

Chanyeol tersenyum, “ karena seperti apa yang telah kau katakan, kita sudah tujuh tahun bersama, dan aku bosan kita hanya seperti ini terus, karena itu aku memutuskan untuk mengakhirinya sekarang, kupikir ini moment yang sangat tepat, baekhyun” chanyeol merogoh sesuatu pada saku celananya tapi sesuatu menghentikannya


PLAK!


Baekhyun berhasil mendaratkan satu tamparan ke pipi kiri Chanyeol, hingga berbekas merah. Sementara chanyeol langsung mengusap pelan wajahnya yang sakit.
“ aduhhh…, kenapa kau menamparku!!” teriaknya


PLAK!


Dan satu lagi di pipi kananya.

“ Ahhhh..! mengapa kau menamparku, sih” teriak chanyeol sambil memegangi kedua pipinya,
“ itu salamu, jika aku bisa melakukan yang lebih maka aku akan melakukannya, tapi…., hiks…, aku tidak bisa…., ahhhh!! Aku terlalu mencintaimu…., hiks hikss, haahaaa~” isak baekhyun pedih, hingga mendarah danging.
Sementara chanyeol melotot kaget sekaligus bingung dengan penuturan baekhyun barusan.
“ astaga, baekhyun, kenapa kau menangis, chagiya?” ujarnya lembut sambil meraih bahu baekhyun yang gemetar
“ lepaskan aku! “ pekik baekhhyun sambil menepis tangan chanyeol yang menempel di bahunya,
“ kau jahat! Aku benci padamu…, kau tidak mencintaiku lagi, kau tidak ingin menikah dengan ku, aku benci padamu…!!” tambahnya lagi, dan semakin membuat chanyeol memplototkan matanya.
Chanyeol menepuk jidatnya, jadi secara otomatis ia mendapatkan tiga tanda merah di wajahnya.
“ kau salah paham, sayang, bukan seperti itu maksudku..”
Baekhyun menghentikan tangisannya dan menatap chanyeol bingung dengan bekas air mata masih menempel di bulu matanya. “ maksudmu! Bukannya kau bilang kau tidak mengharapkan untuk masa depan kita berdua, kau juga ingin berpisah denganku bahkan kau bilang kalau moment ini adalah waktu yang tepat untuk memutuskanku, kau jahat padahal moment ini sangat berharga untukku, dan sekarang kau bilang kalau aku salah paham?!”

“ makanya dengarkan aku dulu, “ ujarnya seraya menyeka jejak air mata baekhyun.
“ begini, aku tidak ingin kita pacaran lagi itu, bukan berarti aku tidak mencintaimu tapi karena aku ingin kita kejenjang yang lebih serius dari hanya sekedar pacaran, aku bosan kita hanya seperti ini terus, bertemu jika ada waktu luang, perayaannyapun hanya sehari itu tidak cukup, aku ingin bisa terus bersamamu, setiap aku membuka mataku dipagi hari aku bisa melihatmu tersenyum padaku, mengelus wajahku sambil mengatakan,”selamat pagi, suamiku” seperti itu, nyonya Park” terang chanyeol panjang lebar,
Baekhyun tersentak kaget menyadari kalimat terakhir chanyeol yang seenak jidatnya mengganti marganya,
“ jadi maksudmu?”
Chanyeol mengangguk pelan
“ tapi kenapa kau bilang, kau tidak mengharapkan untuk kita kedepannya seperti apa?”
“ karena sekarang aku akan memuwujudkannya baekhyun, buat apa lagi aku mengahrapkannya,” chanyeol kembali merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda berbentuk kotak yang dilapisi beludru berwarna merah.
Baekhyun melotot dan menutup mulutnya yang terbuka, “ cha-chanyeol, kau?”
Chanyeol mengangguk dan detik berikutnya ia berlutut didepan baekhyun sambil memegangi tangan kiri namja berkulit susu itu.
“ siapkah kau mendampingiku seumur hidup, siapkah kau menjadi ratu dalam istana cintaku, siapkah kau berganti nama menjadi Park Baekhyun dan siapkah kau melahirkan dan merawat anak-anakku, Baekhyun, marry me” ujarnya, lalu tanpa menunggu jawaban baekhyun ia menyematkan cincin perak bermahkotakan berlian ke jari manisnya.
Baekhyun dengan segera memeluk kekasihnya itu dengan rasa sayang,
“ aku sudah lama mengharapkan ini, pabo kenapa baru sekarang kau melamarku” ujarnya
Chanyeol melepaskan pelukannya dan menarik baekhyun agar menatapnya,
“ wae?” tanya baekhyun dengan senyum mengembang di wajahnya
“ senang ya?”
Baekhyun mengangguk lalu kembali memeluk chanyeol namun namja jakung itu kembali menarik baekhyun,
“ enak saja langsung main peluk, ini sembuhkan dulu pipiku” pintanya sambil mendekatkan pipi kirinya ke wajah baekhyun. Dan tanpa basa basi baekhyun langsung mengecup dalam pipi kiri, lalu pipi kanan, kemudian berpindah kejidat, kelopak mata chanyeol, hidung mancungnya, dan berhenti tepat dibibir chanyeol.
Chanyeol tidak ingin melewatkannya begitu saja, karena itu ia menekan tengkuk baekhyun dan memeluk pinggang ramping baekhyun. Sekarang ia fokus pada benda kenyal yang memabukkannya. Ia menggigit bibir bawah baekhyun membuat namja manis itu mendesah dan memberi akses lidah chanyeol untuk masuk lebih jauh mengabsen tiap deretan gigi baekhyun………..?

Sebaiknya tidak perlu dilanjutkan, apa yang mereka lakukan biar mereka dan Tuhan saja yang tahu. Karena jujur author juga gak tau, yo wess, dah Finish ini, jangan lupa koment ya, papay..!!




Tidak ada komentar: